Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Tugas Rutin MK Pelabuhan Teknik sipil UNIMED, Lecture notes of Port Engineering

Memenuhi Tugas Matakuliah Pelabuhan tentang topiktopik pelabuhan Program studi Teknik Sipil unimed

Typology: Lecture notes

2022/2023

Available from 07/03/2023

ts-b-kalep-bennihin-pasaribu
ts-b-kalep-bennihin-pasaribu ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

10 documents

1 / 14

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
MAKALAH
MATA KULIAH PELABUHAN
Alur Pelayanan Logistik dan Peti Kemas
OLEH:
NAMA : JOENALDO ELMANA TARIGAN
NIM : 5212550004
PRODI : S1-TEKNIK SIPIL
KELAS : REG-C
DOSEN PENGAMPU:
DODY TAUFIK SIBUEA, ST., MT
PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK โ€“ UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe

Partial preview of the text

Download Tugas Rutin MK Pelabuhan Teknik sipil UNIMED and more Lecture notes Port Engineering in PDF only on Docsity!

MAKALAH

MATA KULIAH PELABUHAN

Alur Pelayanan Logistik dan Peti Kemas OLEH: NAMA : JOENALDO ELMANA TARIGAN NIM : 5212550004 PRODI : S1-TEKNIK SIPIL KELAS : REG-C DOSEN PENGAMPU: DODY TAUFIK SIBUEA, ST., MT

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK โ€“ UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga saya dapat menyelesain makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pelabuhan. Selain itu, tugas ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pelabuhan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian saya memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pemahaman maupun penulisan makalah ini. Saya mengucapakan terima kasih kepada Bapak dosen pengampu Mata Kuliah Pelabuhan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan progam studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini. Medan, 21 Mei 202 3 Joenaldo Elmana Tarigan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pelabuhan adalah suatu area atau lokasi yang dirancang dan digunakan sebagai tempat berlabuh atau berlabuhnya kapal laut, kapal sungai, atau kapal perairan dalam rangka kegiatan pelayaran dan perdagangan. Pelabuhan merupakan titik awal dan tujuan bagi arus lalu lintas maritim, di mana kapal- kapal dapat bongkar muat kargo, memuat barang, bongkar muat penumpang, serta melakukan kegiatan lainnya seperti perbaikan dan pemeliharaan kapal. Pelabuhan memiliki berbagai fasilitas dan infrastruktur yang dirancang untuk mendukung kegiatan pelayaran, termasuk dermaga, dermaga peti kemas, gudang penyimpanan, area parkir kapal, fasilitas penanganan kargo, area pergudangan, fasilitas keamanan, dan fasilitas penunjang lainnya. Pelabuhan juga biasanya dilengkapi dengan jaringan transportasi darat dan rel untuk menghubungkannya dengan wilayah di sekitarnya. Fungsi pelabuhan meliputi pengaturan lalu lintas kapal, bongkar muat barang, kegiatan logistik, penunjang perdagangan internasional, dan juga sebagai pusat ekonomi dan perdagangan. Pelabuhan juga menjadi sumber pendapatan bagi negara atau pemerintah daerah karena melalui pelabuhan, dilakukan kegiatan ekspor-impor yang dapat meningkatkan perekonomian suatu negara atau daerah. elain itu, pelabuhan juga berperan dalam aspek keamanan dan keselamatan maritim, di mana dilakukan pengawasan terhadap kapal-kapal yang masuk dan keluar pelabuhan, serta penerapan aturan-aturan internasional yang berkaitan dengan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan. Secara umum, pelabuhan merupakan salah satu komponen penting dalam sistem transportasi laut dan memiliki peran strategis dalam mendukung perekonomian suatu negara atau wilayah melalui kegiatan pelayaran dan perdagangan. 1.2 Rumusan Masalah

  1. Bagaimanakah alur pelayanan terminal logistik peti kemas?
  2. Bagaimanakah proses operasional peti kemas? 1.3. Tujuan
  3. Untuk mengetahui alur pelayanan terminal logistik peti kemas.
  4. Untuk mengetahui proses operasional peti kemas. 1 .4 Manfaat Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan dan pengetahuan terhadap alur pelayanan logistik peti kemas dan proses operasional peti kemas.

BAB II

PEMBAHASAN

Terminal peti kemas sebagai tempat transit antarmoda kapal dan truk peti kemas melakukan kegiatan operasional terminal peti kemas/ container terminal operation yang terdiri dari: stevedoring , cargodoring , dan receiving / delivery. Berikut definisi dari masing-masing proses berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 20 Tahun 2010 tentang Angkutan Perairan:

  1. stevedoring adalah pekerjaan membongkar barang dari kapal ke dermaga/ tongkang/ truk atau memuat barang dari dermaga/ tongkang/ truk ke dalam kapal sampai dengan tersusun dalam palka kapal dengan menggunakan derek kapal atau derek darat.
  2. cargodoring adalah pekerjaan melepaskan barang dari tali/ jala-jala ( tackle ) di dermaga dan mengangkut dari dermaga ke gudang/ lapangan penumpukan barang atau sebaliknya.
  3. Receiving/delivery adalah pekerjaan memindahkan barang dari timbunan/tempat penumpukan di gudang/ lapangan penumpukan dan menyerahkan sampai tersusun di atas kendaraan di pintu gudang/ lapangan penumpukan atau sebaliknya. Logistik peti kemas selanjutnya melibatkan moda transportasi darat baik itu truk maupun keret api yang disebut dengan container drayage operation, dalam operasi ini truk akan melewati beberapa titik pemberhentian diantaranya: terminal peti kemas (container terminal), pabrik (factory), depo peti kemas kosong (empty container depot), dan garasi truk peti kemas (pool). Operasional truk peti kemas drayage dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok berdasarkan arahnya.
  4. Peti kemas yang telah dikirim dari daerah atau negara lain ke terminal untuk selanjutnya dikirim ke pemilik barang atau pabrik disebut inbound; (mis: impor)
  5. Sebaliknya, peti kemas yang harus diambil di lokasi pemilik barang dan kemudian dikirim ke terminal peti kemas untuk transportasi lebih lanjut disebut (mis: ekspor) Alur logistik peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok dengan melewati proses container terminal operation dan container drayage operation dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
  • permintaan tenaga kerja bongkar muat (TKBM). Shipping lines mendaftarkan Rencana Penyandaran Kapal dan Operasi (RPKOP) dan Rencana Kerja Bongkar Muat (RKBM) di sistem Inaportnet untuk mendapatkan ijin sandar dan pelayanan kepanduan, terminal selaku perusahaan bongkar muat juga menginput rencana penyandaran dan rencana kerja bongkar muat di Inaportnet berdasarkan data yang dimasukkan oleh shipping lines, pihak kepanduan akan melakukan pemanduandan penarikan kapal tersebut untuk dilakukan penyandaran di kade yang sudah ditentukan, kapal siap bongkar. Kegiatan bongkaran/Impor (stevedoring & cargodoring).
  • Setelah perencanaan kapal menerima dokumen hasil rapat kapal dan memposting data EDI/ Baplie peti kemas impor, membuat crane working program (CWP), print hasil posting profile, bay plan bongkar, dan crane working program untuk kegiatan bongkar.
  • Pengendalian operasi menerima copy bay plan bongkar untuk monitoring kegiatan bongkar sesuai dengan CWP.
  • Bagian lapangan, menerima, dan mempelajari dokumen (bayplan, crane working program/ CWP, dan profil bongkar) kemudian menyiapkan personil dan peralatan, serta menginformasikan ke pengendalian.
  • Operator quay container crane (QCC) melaksanakan pembongkaran peti kemas sesuai CWP dan urutan bongkar pada BP, koordinasi dengan operator assistant di kapal (solo), dan operator assistant di dermaga (whiskey). Whiskey mengecek segel dan kondisi peti kemas, membuat container damage report (CDR) bila ada kerusakan, meng-update peti kemas ke dalam sistem.
  • Bila ada masalah operator rubber tyred gantry (RTG) dibantu pengawas lapangan menginformasikan ke pengendalian.
  • Operator RTG menumpuk peti kemas dilapangan, meng-update peti kemas ke dalam sistem dengan pengawasan oleh pengendalian.
  • Laporan hasil kegiatan operasi per shift dan time sheet yang telah diverifikasi petugas yang berwenang diserahkan ke staf operasi untuk dibuatkan laporan hasil kerja.
  • Pembuatan RBM.
  • Pembuatan invoice. 2.2 Proses Pengeluaran Peti Kemas (Delivery)
  1. Pengeluaran peti kemas impor
  • petugas gate menerima Surat Pengeluaran Peti kemas (SP-2) dan melakukan verifikasi. Bila tidak sesuai SP-2 dikembalikan ke consignee. Bila sesuai dilakukan gate in transaction , di monitor pengendalian;
  • petugas lapangan memastikan kesiapan personil dan alat menginformasikan ke pengendalian. Lift on peti kemas oleh RTG operator, update ke sistem, dan di monitor pengendalian;
  • gate melakukan pengecekan segel dan kondisi fisik peti kemas serta bagian atas peti kemas melalui monitor CCTV;
  • truk peti kemas dapat keluar membawa peti kemas untuk dibawa ke pabrik (tempat tujuan cargo owner ).
  1. Pengeluaran peti kemas impor karena dwelling time
  • peti kemas yang menumpuk di lapangan LINI 1 melewati batas lebih dari 3 (tiga) hari, maka harus dipindahkan ke TPS lini 2;
  • kegiatan ini biasa disebut, Pindah Lapangan Penumpukan (PLP) atau overbrengen
  • peti kemas dapat dibawa ke TPS lini 2 setelah keluar dokumen Surat Perintah Pengeluaran Barang (SPPB);
  • prosedur pengeluaran sama dengan pengeluaran peti kemas impor;
  • setelah selesai pembayaran dengan TPS lini 2, maka peti kemas dapat langsung dibawa ke pabrik (tempat tujuan cargo owner ). 2.3 Proses Keluar Pelabuhan (Inbound drayage container)
  1. Menuju pabrik Proses ini dimulai ketika truk mendapat order dari forwarder, kemudian truk dari garasi/ pool bergerak menuju terminal untuk mengambil peti kemas yang akan di delivery dari terminal. Peti kemas diantar menuju pabrik atau gudang untuk dibongkar seluruh isi muatannya (stripping).
  2. Menuju depo Peti kemas kosong yang sudah dikeluarkan isinya di pabrik, akan disimpan di depo peti kemas kosong.
  3. Menuju garasi truk Truk peti kemas akan menuju garasi setelah mengantarkan peti kemas kosong ke depo. 2.4 Proses Masuk Pelabuhan (outbound drayage container)
  4. Menuju depo
  • Membuat laporan hasil kegiatan per- shift dan time sheet per kapal berupa: gross berth productivity (GBP), vessel occupation ratio (VOR), dan quay crane rate (QCR).
  • Perencanaan lapangan melakukan pengecekan data terhadap semua peti kemas ekspor di sistem komputer disesuaikan dengan permintaan khusus dari shipping line.
  • Perencanaan kapal membuat bay plan muat berdasarkan profil muat yang diberikan oleh โ€œ shipping line โ€ disesuaikan dengan kondisi penumpukan peti kemas ekspor di lapangan apakah sudah sesuai dengan profile muat yang diberikan โ€œ shipping line โ€œ. Jika belum sesuai maka perencanaan kapal menginformasikannya ke S/L.
  • Perencanaan kapal membuat bay plan muat untuk kapal tersebut kemudian perencanaan kapal mengajukan bay plan muat kepada โ€œ shipping line / chief officer โ€ untuk diverifikasi.
  • Chief officer melakukan verifikasi (ACC) terhadap bay plan Perencanaan Kapal melakukan revisi terhadap bay plan muat dan membuat CWP untuk kegiatan muat, kemudian terminal mengarsip copy bay plan muat tersebut pengendalian operasi menerima copy bay plan muat untuk didistribusikan ke bagian terkait.
  • Pembuatan laporan RBM.
  • Pembuatan invoice. **2.7 Aliran dokumen
  1. Pembuatan** berthing contract
  • Bagian pemasaran, memberikan informasi tentang syarat-syarat berthing contract kepada pelanggan ( shipping line ) yang akan rutin sandar dan yang belum memiliki berthing contract.
  • Pelanggan, menerima surat penawaran dan draft berthing contract (dari bagian pemasaran) sebagai bahan dalam memutuskan setuju atau tidaknya dilakukan berthing contract.
  • Bagian pemasaran, menerima surat persetujuan kontrak dari pelanggan dan menyampaikan ke bagian hukum untuk segera dibuatkan draft berthing contract.
  • Membuat draft berthing contract yang didasarkan pada master berthing contract yang dihasilkan oleh tim berthing contract.
  • Pelanggan, menyerahkan berthing contract yang sudah ditandatangani berikut dokumen legalnya.
  • Bagian pemasaran, menerima berthing contract yang sudah ditandatangani (2 rangkap) dan dokumen legal dari pelanggan. Dokumen legal diserahkan kepada bagian hukum. Berthing contract dibawa ke untuk juga ditandatangani. 2. Pembuatan dokumen ekspor-impor
  • Prosedur pembuatan dokumen ekspor/ impor dimulai setelah menerima dokumen persetujuan open stack dan rapat kapal.
  • Shipper/ consignee mengajukan form aplikasi dan dokumen pendukung.
  • Customer service melakukan validasi dan verifikasi pada dokumen yang diajukan, apabila belum lengkap segera dikembalikan kepada pelanggan untuk dilengkapi, bila lengkap mencetak No. BAT untuk diberikan kepada pelanggan.
  • Data Entry Operator (DEO) melakukan updating (peng-entry-an) dan melakukan pengecekan.
  • Bila membutuhkan konfirmasi, maka courier approval akan mendatangi bagian terkait untuk mendapatkan konfirmasi/ approval maupun klarifikasi.
  • Customer service menerima bundel dokumen, mengecek, dan memverifikasi. Kemudian menyerahkan hasil dokumen billing kepada pelanggan dengan menukar No. BAT dan nota yang telah dibayar di bank oleh pelanggan. 3. Pembuatan nota RBM โ€“ A/R
  • Jurnal Entry Agent (JEA) menerima lembaran data realisasi bongkar muat (RBM) yang telah ditandatangani, atas hasil kegiatan operasional bongkar muat di dermaga suatu vessel untuk segera diproses menjadi nota tagihan (A/R) kepada shipping line, selanjutnya JEA akan memasukan data vessel, agent, dan account bank sesuai bank penerima serta nilai kurs pajak (PPn) yang berlaku jika diperlukan.
  • Apabila ada diskon maka JEA akan meng-entry data diskon agar nota yang akan dicetak sudah termasuk diskon yang telah disetujui, kemudian JEA akan mencetak nota tersebut.
  • Jika tidak ada diskon maka JEA langsung mencetak nota dan diserahkan kepada bagian billing.
  • Bagian billing menerima nota RBM beserta form RBM dari JEA, setelah diperiksa maka diserahkan ke accounting/ A/R staf untuk dikirim kepada agent/ shipping lines.
  • A/R staf menerima nota RBM dari billing kemudian mencatat dan dibuatkan surat pengantar/ tanda terima nota kemudian dikirimkan melalui kurir kepada agent/ shipping lines, setelah nota diterima oleh agent/ shipping lines maka A/R staf akan menentukan

BAB III

PENUTUP

3 .1 Kesimpulan Perdagangan antar negara yang menggunakan peti kemas terus menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Berbagai negara berlomba-lomba membangun terminal peti kemas modern yang dilengkapi dengan peralatan terkini, otomasi sistem, peralatan keselamatan yang canggih, pelayanan operasional yang cepat dan tenaga terampil yang ahli di bidangnya. Kelancaran arus peti kemas di pelabuhan merupakan salah satu faktor pendukung berkembangnya suatu daerah, yang secara langsung dapat mempengaruhi perkembangan perekonomian daerah atau lokal. 3.2 Saran Saya berharap agar makalah ini menjadi lebih baik kedepannya, maka penulis diharapkan menerima kritik dan saran dari para pembaca. Kami berharap kekurangan yang disampaikan dapat diminimalisir untuk menjadikan makalah ini lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Zhang R, Yun WY, Kopfer H. 2015. Multi-size container transportation by truck: modeling and optimization. Flex Serv Manuf J 27:403โ€“430 DOI 10.1007/s 10696 - 013 - 9184 - 5 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 20 tahun 2010 tentang Angkutan Perairan Xue Z, Lin WH, Miao L, Zhang C. 2015. Local container drayage problem with tractor and trailer operating in separable mode. Flex Serv Manuf J 27:431โ€“450 DOI 10.1007/s10696- 014 - 9190 - 2