






Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Studi kasus penerapan konsep value engineering dengan tahapan tahapan penyelesaian sesuai kaidah yang berlaku
Typology: Assignments
1 / 11
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Value Engineering Berawi (2013), Value Engineering (VE) merupakan sebuah proses pembuatan keputusan berbasis tim yang sistematis dan terstruktur. VE bertujuan untuk mencapai nilai terbaik ( best value ) sebuah proyek atau proses dengan mendefinisikan fungsi yang diperlukan untuk mencapai sasarn nilai ( value ) dan menyediakan fungsi โ fungsi tersebut dengan biaya (biaya hidup keseluruhan atau penggunaan sumber daya) yang paling murah, konsisten dengan kualitas dan kinerja yang disyaratkan. Terdapat berbagai definisi VE yang telah dikembangkan oleh ahli/praktisi VE, antara lain: a) Value Engineering adalah aplikasi metodologi nilai ( value methodology ) pada sebuah proyek atau layanan yang telah direncanakan atau dikonsepkan untuk mencapai peningkatan nilai. Metodologi nilai adalah sebuah proses sistematis yang digunakan oleh tim multi-disiplin untuk meningkatkan nilai ( value ) dari sebuah proyek melalui analisis terhadap fungsi โ fungsi nya (SAVE,2007; Berawi, 2006) b) Miles (1972), Value Engineering adalah suatu system pemecahan masalah yang dilaksanakan dengan menggunakan kumpulan teknik tertentu, ilmu pengetahuan, tim ahli, pendekatan kreatif terorganisasi yang memiliki tujuan untuk mengidentifikasi dan menghilangkan biaya yang tidak diperlukan seperti biaya yang tidak memberikan kontribusi terhadap mutu, kegunaan, umur, dan penampilan produk, serta daya tarik konsumen.
c) Fong (1998), Value Engineering adalah pendekatan tim yang berorientasi fungsi, terorganisasi, dan terarah untuk menganalisis fungsi โ fungsi dari produk, system, atau proses penyediaan, bertujuan untuk meningkatkan nilai ( value ) dengan mengidentifikasi dan menghilangkan biaya yang tidak perlu untuk mencapai kinerja yang dibutuhkan pada biaya siklus hidup proyek yang paling rendah d) Younker (2003), Value Engineering adalah sebuah upaya terorganisasi yang diarahkan pada analisa fungsi dari barang โ barang dan jasa- jasa layanan dengan maksud untuk mencapai fungsi โ fungsi dasar pada biaya total paling kecil, konsisten dengan pencapaian karakteristik yang diperlukan. VE adalah sebuah proses menggunakan tim dari berbagai disiplin ilmu untuk mengkaji proyek dan menggunakan standar untuk mengidentifikasi fungsi โ fungsi biaya tinggi beserta potensi peningkatannya. Tim mengikuti seluruh rangkaian rencana kerja ( Job plan ) VE yang sistematik dan kreatif untuk menetapkan nilai ( value ) optimum dari fungsi yang dipilih. Berbagai alternative untuk menyediakan fungsi yang diperlukan dengan biaya modal awal dana atau biaya siklus hidup yang paling ekonomis, dikembangkan yang secara konsisten memenuhi persyaratan keamanan, mutu, operasional, pemeliharaan, dan estetika e) Kasi dan Snodgrass (1994), Value Engineering adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang menyediakan sebuah pendekatan terorganisasi/terstruktur dengan menekankan pada pertimbangan yang cermat terhadap factor โ factor penting dalam analisis fungsi dan pengembangan solusi โ solusi kreatif f) Shen dan Liu (2007), Value Engineering adalah pendekatan yang sistematis, terorganisasi, berorientasi pada fungsi dan tim yang multi-disiplin.
2.1.3 Kemungkinan โ Kemungkinan Penerapan Value Engineering Beberapa kemungkinan hasil akhir penerapan VE ditunjukkan pada table di bawah ini. Tabel 2.1.3.1 Kemungkinan โ Kemungkinan Hasil Penerapan VE Biaya Lebih tinggi Tetap Lebih Rendah Lebih Tinggi
Tetap F โ C โก
Lebih Rendah
Sumber: Susetyo (2018) Modul Kuliah Sistem Rekayasa Nilai Pertemuan Ke- 12 2.1.4 Analisa Fungsi Analisis fungsi adalah โ corner stoneโ atau โjantungnyaโ value engineering yang membedakan dengan teknik pengurangan biaya langsung (DellโIsola, 1997; PBS-PQ 250, 1992; Kelly et.al., 2004). Bahkan filosofi VE menempatkan analisis fungsi sebagai pondasi kunci VE (Standar SAVE, 2007). Standar SAVE 2007 juga telah menempatkan analisis fungsi sebagai salah satu persyaratan yang harus dijalankan/dipenuhi dalam studi VE.. 2.1.4.1 Definisi dan Tujuan Analisis Fungsi Menurut standar SAVE (2007), analisis fungsi adalah proses mendefinisikan, mengklasifikasikan, dan mengevaluasi fungsi โ fungsi. Prinsip pada fase analisis fungsi yang digunakan adalah โ semua biaya adalah untuk fungsiโ (Miles, 1972). Fungsi
2.1.4.2 Aktivitas Analisis Fungsi: Dalam monographs SAVE International (1998), aktivitas analisis fungsi terdiri dari: a) Mengidentifikasi fungsi โ fungsi Sebuah fungsi dalam VE harus di definisikan dalam 2(dua) kata, yang dimulai dengan kata kerja ( verb ), dan diakhiri dengan kata benda ( noun ) (Mandelbaum dan Reed, 2006). b) Mengklasifikasikan fungsi โ fungsi Didalam studi VE, fungsi โ fungsi dibagi menjadi 2(dua) kategori, yaitu fungsi dasar dan fungsi skunder (SAVE International, 1998). Sebuah fungsi dasar adalah maksud utama untuk apa item atau layanan tersebut dirancang. Fungsi skunder adalah fungsi โ fungsi yang mendukung fungsi dasar (kadang kala disebut fungsi pendukung) c) Mengembangkan model fungsi Pembentukan model fungsi menjadi penting yang menggambarkan hubungan fungsi dalam proyek ( Value society,1999a ) dibagi menjadi 2(dua) jenis:
proses yang didasarkan pada desain yang digunakan. (SAVE International, 1998).
system/sub-sistem yang akan dipilih untuk dilakukan studi lebih lanjut. ASTM E-1699 (2010) menetapkan nilai rasio cost-to- worth >1 untuk area yang dimaksud.