



Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
An overview of the legal system, including its definition, characteristics, and components. It explains how the legal system is a normative system that consists of various interconnected parts, such as regulations, court decisions, institutions, and values. The document also discusses the open and closed aspects of the legal system and the need for consistency and balance in maintaining order in society. Additionally, it outlines the eight principles of legality as described by Fuller. Overall, this document serves as a useful study material for students of law and related fields.
Typology: Summaries
1 / 5
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
A. Sistem Hukum Sistem merupakan tatanan atau kesatuan yang utuh yang terdiri dari berbagai bagian atau unsur yang saling berkaitan erat antara satu dengan yang lain, yaitu norma atau pernyataan tentang apa yang seharusnya sehingga sistem hukum merupakan sistem yang normatif. Secara sederhananya, sistem hukum adalah suatu kumpulan dari beberapa unsur yang ada dalam interaksi satu sama lain yang merupakan satu kesatuan terorganisasi ke arah dan tujuan yang sama. Masing-masing dari bagian tersebut tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling menyokong dan berkaitan. Walaupun dalam pemakaiannya sering terpakai, sistem itu mempunya dua pengertian yang berbeda, yaitu:
yang secara umum tidak diatur dengan tegas dalam Undang-Undang. Dengan sistematisasi, kompleksitas kenyataan dapat dengan mudah dikuasai. Hukum pada dasarnya sistem yang terbuka, tetapi sistem yang terbuka itu ada bagian yang bersifat tertutup. Bagian yang bersifat tertutup itu bearti pembentuk undang-undang tidak memberikan hak kebebasan dalam pembentukan hukum. Contohnya dalam hukum pidana, sistem tertutup dari hak-hak absolut mengenai batas delik dan norma sanksi, artinya hakim tidak bisa menciptakan delik baru dan sanksi baru. Tertutup tidak bearti sama sekali peraturannya tidak boleh diinterpretasi. Di lapangan hukum perdata, bidang hukum keluarga dan hukum benda sifatnya tertutup. Bearti jumlah dan sifat lembaga hukum dengan hukum keluarga dan hukum benda adalah sudah pasti dan tidak seorang pun boleh membuat hak-hak baru di bidang kebendaan, kecuali pembentuk undang-undang. B. Ciri Sistem Hukum Sistem hukum terikat pada sebuah tempat dan waktu. Hal ini menujukkan jika suatu sistem hukum ini telah sekian lama berlaku hingga pada akhirnya dinilai tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat maka sistem hukum dapat diperbarui. Memperbarui sebuah sistem hukum tanpa tindakan yang tegas adalah suatu hal yang sangat tidak mungkin untuk dilakukan. Sistem hukum sendiri mempunyai beberapa ciri sebagai berikut: