Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Studi Eksperimen Pengaruh Tekanan Dan %Mg Terhadap Densitas, Kekerasan Dan Struktur Mikro, Thesis of Engineering

Metalurgi serbuk, Paduan Al-Mg, Tekanan, Komposisi %Mg, Densitas, Struktur Mikro, Kekerasan

Typology: Thesis

2020/2021

Available from 12/05/2021

galuh-candra
galuh-candra 🇮🇩

5 documents

1 / 15

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
Publikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Volume 4 No. 2 (2021)
Studi Eksperimen Pengaruh Tekanan Dan %Mg
Terhadap Densitas, Kekerasan Dan Struktur Mikro Paduan
Al-Mg Dengan Metode Metalurgi Serbuk
Galuh Candra Pujo H. & Isfiyanto Luhur Pambudi, Mastuki
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945
Surabaya
Jalan Semolowaru No. 45 Surabaya 60118, Tel. 031-5931800, Indonesia
email: galuhcandrapujoh@gmail.com & isluhur@gmail.com
ABSTRAK
Paduan dengan bahan dasar aluminium termasuk paduan yang sangat
kaya manfaatnya dalam dunia perindustrian. Sebagian dari manfaatnya
seperti peralatan rumah tangga, peralatan informasi, energi berkelanjutan,
dan ilmu kehidupan bahkan diharapkan dapat memenuhi tren baru di industri
otomotif, kendaraan listrik dan hybrid. Banyak sekali metode yang dilakukan
untuk mensintesis paduan ini, contohnya adalah dengan metode metalurgi
serbuk, dengan menambahkan komposisi magnesium. Kompaksi dilakukan
dengan beban 4000 Psi, 5000 Psi dan 6000 Psi dan ditahan selama 5 menit.
Pada analisis ini akan dilakukan tanggang sintering pada paduan setelah
dilakukan pencampuran dan penekanan. Sintering dilakukan pada suhu 4500C
selama 90 menit. Identifikasi pada material menggunakan densitas, kekerasan
dan struktur mikro. Banyak komponen yang mempengaruhi sifat mekanik
paduan Al-Mg, maka pada penelitian ini akan melibatkan serbuk Al, yang akan
ditambahan serbuk Mg dengan komposisi 3,5%, 4,5% dan 5,5% berat. Dengan
ditambahan serbuk Mg diharapkan dapat memperbaiki sifat mekanik dan
struktur mikro paduan berbasis aluminium dibandingkan dengan alumunium
murni.
Dari hasil penelitian didapatkan nilai densitas pada setiap variasi
penambahan %Mg dan tekanan dimana densitas terbesar ada pada variasi
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe
pff

Partial preview of the text

Download Studi Eksperimen Pengaruh Tekanan Dan %Mg Terhadap Densitas, Kekerasan Dan Struktur Mikro and more Thesis Engineering in PDF only on Docsity!

Publikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Volume 4 No. 2 (20 21 )

Studi Eksperimen Pengaruh Tekanan Dan %Mg

Terhadap Densitas, Kekerasan Dan Struktur Mikro Paduan

Al-Mg Dengan Metode Metalurgi Serbuk

Galuh Candra Pujo H. & Isfiyanto Luhur Pambudi, Mastuki

Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945

Surabaya

Jalan Semolowaru No. 45 Surabaya 60118, Tel. 031- 5931800 , Indonesia

email: galuhcandrapujoh@gmail.com & isluhur@gmail.com

ABSTRAK

Paduan dengan bahan dasar aluminium termasuk paduan yang sangat

kaya manfaatnya dalam dunia perindustrian. Sebagian dari manfaatnya

seperti peralatan rumah tangga, peralatan informasi, energi berkelanjutan,

dan ilmu kehidupan bahkan diharapkan dapat memenuhi tren baru di industri

otomotif, kendaraan listrik dan hybrid. Banyak sekali metode yang dilakukan

untuk mensintesis paduan ini, contohnya adalah dengan metode metalurgi

serbuk, dengan menambahkan komposisi magnesium. Kompaksi dilakukan

dengan beban 4000 Psi, 5000 Psi dan 6000 Psi dan ditahan selama 5 menit.

Pada analisis ini akan dilakukan tanggang sintering pada paduan setelah

dilakukan pencampuran dan penekanan. Sintering dilakukan pada suhu 450

0

C

selama 90 menit. Identifikasi pada material menggunakan densitas, kekerasan

dan struktur mikro. Banyak komponen yang mempengaruhi sifat mekanik

paduan Al-Mg, maka pada penelitian ini akan melibatkan serbuk Al, yang akan

ditambahan serbuk Mg dengan komposisi 3,5%, 4,5% dan 5,5% berat. Dengan

ditambahan serbuk Mg diharapkan dapat memperbaiki sifat mekanik dan

struktur mikro paduan berbasis aluminium dibandingkan dengan alumunium

murni.

Dari hasil penelitian didapatkan nilai densitas pada setiap variasi

penambahan %Mg dan tekanan dimana densitas terbesar ada pada variasi

penambahan 3,5% Mg dengan tekanan sebesar 4000 Psi dengan nilai densitas

2,52 gr/cm3 dan nilai densitas terandah pada aluminium murni dengan

tekanan 4000 Psi dengan nilai 2,33 gr/cm3. Sedangkan nilai kekerasan

terendah pada tekanan 6000 Psi tanpa penambahan Mg yaitu 46,91 HRB, dan

nilai kekerasan tertinggi pada tekanan 5000 Psi dengan penambahan Mg 4,5%

dengan nilai kekerasan 49,3 HRB. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi

penambahan paduan Mg membuat densitasnya menurun, dapat dilihat pada

grafik 4.2, dan juga semakin tinggi penambahan Mg, nilai kekerasannya juga

mengalami penurunan.

Kata Kunci : Metalurgi serbuk, Paduan Al-Mg, Tekanan, Komposisi %Mg,

Densitas, Struktur Mikro, Kekerasan

PENDAHULUAN

Baru-baru ini, karena

meningkatnya perhatian terhadap

lingkungan, industri otomotif berada

dalam tren pasca-oil , dan teknologi

untuk mengurangi konsumsi bahan

bakar telah berkembang pesat, seperti

teknologi ringan dan perampingan

mesin untuk kendaraan ramah

lingkungan. Untuk mencapai

pengurangan ini, produk metalurgi

serbuk (yang merupakan komponen

sistem saat ini) juga diharuskan

memiliki kinerja yang lebih tinggi.

Selain itu, pengembangan produk

lapangan baru (seperti material

magnetis) diharapkan dapat

memenuhi tren baru di industri

otomotif, kendaraan listrik dan

hybrid. Selain itu, penerapan aplikasi

generasi mendatang dalam metalurgi

serbuk sangat penting di pasar negara

berkembang seperti peralatan rumah

tangga, peralatan informasi, energi

berkelanjutan, dan ilmu kehidupan.

(Tsutsui 2012)

Metalurgi serbuk adalah

serangkaian proses lanjutan yang

digunakan untuk mensintesis,

memproses, dan membentuk berbagai

bahan. Sejak akhir Perang Dunia II,

metode yang awalnya terinspirasi

oleh pemrosesan keramik, termasuk

produksi bubuk dan konversinya

menjadi produk padat, telah menarik

banyak perhatian. (Novák 2020)

Metalurgi serbuk memiliki banyak

keunggulan, yang pertama dapat

mengurangi limbah yang tersisa

dalam produksi, karena metalurgi

serbuk ini menggunakan limbah yang

tidak terpakai dalam proses

pengolahannya untuk kemudian

dijadikan serbuk logam. Dengan cara

ini dinilai akan sangat

PROSEDUR EKSPERIMEN

Penimbangan

Pada proses ini dilakukan

penimbangan komposisi dari matrik

aluminium (Al) dengan bahan

penguat magnesium (Mg). Supaya

mendapatkan hasil yang akurat yang

sesuai dengan takaran maka

menggunakan alat timbangan digital.

Berikut adalah langkah-langkah

proses penimbangan:

  1. Menyiapkan alat neraca digital
  2. Mengkalibrasi timbangan agar

mendapatkan hasil yang akurat.

  1. Menimbang bahan sesuai dengan

komposisi yang telah ditentukan

(dengan komposisi 3. 5 , 4. 5 , dan

5 .5 % Mg dari berat specimen

yaitu sebesar 5gr)

  1. Setelah semua bahan yang

ditentukan selesai ditimbang

dilanjutkan proses pencampuran

Pencampuran

Setelah dilakukan

penimbangan selanjutnya serbuk

aluminium dan magnesium yang

masing-masing sudah di timbang

dengan massa yang sudah ditentukan.

Kemudian kedua bahan tersebut di

campur menggunakan gelas ukur

dengan cara pencampuran biasa ( dry

mixing ).

Pencetakan

Proses pencetakan dilakukan

setelah proses pencampuran

komposisi serbuk aluminium (Al) dan

magnesium (Mg) yang telah

dicampur sebelumnya. Pemadatan ini

akan meningkatkan densitas dan gaya

ikat antar partikel serbuk.Berikut

langkah-langkah pada proses

pencetakan :

  1. Mempersiapkan peralatan untuk

pencetakan ( Die ) dan hidrolik

press

  1. Susun cetakan ( Die ) menjadi satu

kesatuan

  1. Masukkan serbuk Al-Mg yang

selesai di campur dengan berat

yang sudah ditentukan kedalam

cetakan ( Die )

  1. Letakkan cetakan (Die) di alat

hidrolik press

  1. Selanjutnya ialah proses

kompaksi yang dimana alat

cetakan (Die) diberikan tekanan

Penekanan (Kompaksi)

Tekanan (pemadatan)

diperlukan saat membuat sampel

dengan bentuk tertentu sesuai dengan

cetakannya. Metode yang digunakan

adalah cold compressing yaitu

penekanan dengan temperatur

kamar.Metode ini digunakan jika

bahan yang dipakai mudah

teroksidasi,seperti Al

Berikut adalah langkah-langkah

Kompaksi :

  1. Letakkan cetakan (Die) yang

sudah terisi campuran serbuk Al-

Mg di alat hidrolik press

  1. Beri tekanan pada cetakan (Die)

dengan menaikan dan

menurunkan tuas pada alat

hidrolik press sampai pada

tekanan yang ditentukan yang

bisa dilihat pada indicator

tekanan hidrolik press

  1. Untuk variasi tekanan yaitu
    • 4000 Psi dengan waktu

penahanan selama 5 menit

  • 5000 Psi dengan waktu

penahanan selama 5 menit

  • 6000 Psi dengan waktu

penahanan selama 5 menit

  1. Setelah selesai dilakukan

penekanan keluarkan specimen

dari cetakan, kemudian bungkus

dan beri label sebagai tanda pada

setiap campuran agar tidak

tertukar

Sintering

Setelah spesimen dipadatkan

dengan bentuk yang sesuai dengan

cetakan yaitu berbentuk tablet,

kemudian dilakukan proses sintering.

Sintering merupakan proses

pemanasan material atau spesimen

dengan cara memanaskan namun

tidak sampai melampaui batas titik

leburnya, agar butiran – butiran saling

mengikat (difusi) dan terjadi nilai

peningkatan densitas. Pada proses

sintering ini dilakukan menggunakan

alat oven (furnice) dan diatur dengan

suhu sintering yang ditentukan

dengan waktu tahan sinter yaitu

selama 90 menit dengan suhu 450

o

C.

Adapun langkah – langkah proses

sinter yaitu sebagai berikut :

  1. Mempersiapkan sampel untuk

proses perlakuan panas

(sintering).

  1. Menyalakan furnice kedian

memasukkan sampel

  1. Mengatur otomatis temperatur

dan waktu tahan sinter yang

ditentukan pada furnice.

  1. Setelah selesai otomatis furnice

akan bekerja dengan temperatur

dan waktu tahan sinter yang

ditentukan.

  1. Otomatis furnice jika sudah

mencapai temperatur dan waktu

tahan sinter yang diinginkan,

temperatur pada furnice akan

turun.

  1. Untuk Pendinginan pada sampel

menggunakan pendinginan

normalizing.

  1. Memasukkan sampel yang sudah

di sinter kedalam gelas ukur yang

sudah diisi dengan air Ph8 (air

aquadees).

  1. Mencatat data kenaikan volume

air pada skala gelas ukur setelah

sampel dimasukkan

  1. Menghitung hasil data pengujian

dengan rumus yang sudah

ditentukan untuk mengetahui

kepadatan sampel

  1. Buang air aquades yang sudah

digunakan, bersihkan gelas ukur

kemudian isi dengan air aquades

yang baru untuk pemgujian

sampel berikutnya

Pengujian Struktur Mikro

Pengujian struktur mikro

bertujuan untuk mengamati butiran

pada specimen Al-Mg dan Al murni,

sebelum dilakukan pengamatan

permukaan atas dan bawah harus

sejajar merata dan harus mengkilap

lalu diberikan cairan etsa NaOH pada

bagian specimen yang akan di uji

strukturmikro.

Langkah – langkah

pengamatan uji struktur mikro adalah

sebagai berikut :

Gambar 3 Skema Uji Struktur Mikro

  1. Grinding ( Pengamplasan )

Proses ini dilakukan

dengan menghaluskan

permukaan yang akan di uji

dengan tujuan untuk meratakan

serta menghilangkan kerak pada

permukaan spesimen sampai di

dapatkan permukaan yang halus,

nomor amplas yang digunakan

adalah ukuran 800, 1000, 1500.

Pengamplasan dilakukan secara

bertahap dari nomor amplas yang

paling kecil (kasar) sampai

paling besar (halus).

  1. Polishing (Pemolesan )

Tahap ini bertujuan untuk

menghasilkan spesimen yang

lebih rata dan mengkilap, hingga

tidak ada goresan pada spesimen

yang akan diuji. Permukaan

spesimen di polishing

menggunakan autosol dan kain

yang halus.

  1. Pengetsaan

Tahap ini untuk

mengamati mikrostruktur perlu

dilakukan proses etsa, proses

korosi terkontrol yang bertujuan

untuk mengikis batas butir,

sehingga nantinya struktur mikro

agar terlihat lebih jelas. Untuk

pengamatan struktur aluminium

zat etsa yang diberikan berupa

larutan yang terdiri dari

campuran: NaOH + Water pada

bagian permukaan sampel

dicelup dan ditahan selama 2 5

detik, setelah itu bersihkan

dengan air. Kemudian setelah

melalui proses ini, sampel sudah

bisa dilakukan pengamatan

strukturmikro dengan

menggunakan mikroskop optic.

  1. Pemotretan

Pemotretan ini bertujuan

untuk mendapatkan gambar dari

struktur mikro yang dimaksud.

Pembesaran gambar struktur

mikro yang akan dipakai adalah

pembesaran 3 00X.

Pengujian Kekerasan

Pengujian kekerasan

dilakukan setelah pengujian densitas

dan pengujian struktur mikro.

Pengujian Alat yang digunakan untuk

pengujian kekerasan dalam penelitian

ini menggunakan uji kekerasan

Rockwell. Pada uji kekerasan

rockwell yang digunakan adalah

rockwell B (HRB) dengan standar

pengujian ASTM E18-15 HRB pada

indentor bola baja dengan diameter

1/16 inchi dengan beban ujinya 100

kgf untuk mengetahui gambaran sifat

mekanis suatu material.

Langkah – langkah pada

pengujian kekerasan Rockwell B

sebagai berikut:

  1. Ratakan dan haluskan kedua

permukaan spesimen uji

menggunakan amplas supaya

kedua bidang permukaan sejajar.

  1. Menyiapkan perangkat uji

kekerasam Rockwell B

  1. Memasang indentor bola baja

berdiameter 1/16 inchi.

  1. Memasang sampel uji pada

landasan.

  1. Sentuhkan spesimen uji pada

indentor dengan memutar

piringan searah jarum jam

sampai beban uji mencapai

angka sampai 100 kgf. Jika terasa

berat, jangan dipaksakan tetapi

harus diputar balik dan diulangi.

  1. Setelah selesai tunggu sampai

beban uji pada uji kekerasan

spesimen selesai.

  1. Catat data yang muncul pada

layar kekerasan Rockwell B.

Gambar 4 Skema Uji Kekerasan

Dari gambar 6 pada

komposisi 3,5% Mg mendapatkan

harga densitas terendah yaitu sebesar

2,42 gr/cm

3

, sedangkan yang tertingi

adalah 2,52 gr/cm

3

. Pada komposisi

penambahan 4.5% Mg densitas

terendahnya pada 2.38 gr/cm

3

. Pada

komposisi penambahan Mg 5.5%

harga densitas terendahnya adalah

2.43 gr/cm

3

dan terendah pada 2.

gr/cm

3

. Nilai densitas terendah dari

variasi penambahan terdapat pada 0%

Mg atau Aluminium murni yaitu

sebesar 2.33 gr/cm

3

Gambar 6 Grafik Pengaruh

Komposisi Mg Terhadap Densitas

Tekanan pada specimen

berpengaruh terhadap densitas, yaitu

ketika tekanan yang diberikan

semakin tinggi mengakibatkan

menurunnya nilai densitas dai titik

tertinggi 2,52 gr/cm

3

menjadi 2,

gr/cm

3

, kecuali pada aluminium

murni yang semakin meningkat nilai

densitasnya ketika di berikan bebab

semakin tinggi. Penambahan unsur

magnesium juga berpengaruh

terhadap densitas, ketika komposisi

Mg diberikan sebesar 4,5% nilai

densitasnya semakin turun, tetapi

ketika diberikan komposisi Mg 3,5%

dan 5,5% nilai densitasnya naik. Dan

nilai densitas terendah terdapat pada

alminium murni.

Hasil Uji Struktur Mikro

Gambar 7 Foto Struktur Mikro

Spesimen T4K3.

Gambar 7 menunjukkan hasil

pengamatan struktur mikro pada

perbesaran 363.5X. Pada proses

pembuatan material paduan matriks

logam dengan metalurgi serbuk

diharapkan partikel-partikel yang

diperkuat magnesium terdistribusi

secara merata dalam matriks

aluminium tanpa terjadi aglomerasi,

karena jika terjadi aglomerasi maka

sifat fisik dan mekanik material

paduan akan berkurang.. Pada

dasarnya keseragaman distribusi Al-

0 3.5 4.5 5.

Densitas (gr/cm

3

)

Komposisi Mg (%)

4000 Psi

5000 Psi

6000 Psi

Mg akan mempengaruhi sifat fisik

dan mekaniknya. Selama proses

sintering, atom bergerak untuk

meningkatkan jumlah kontak antar

partikel. Keadaan ini terus membaik

pada tahap selanjutnya, membentuk

sambungan antar butir, dan terus

menerus menghilangkan pori antar

butir selama waktu penahanan.

Dari pengamatan struktur

mikro masing-masing aditif tekanan

dan komposisi pada gambar 7, terlihat

bahwa distribusi serbuk Mg dan

serbuk Al tidak merata sehingga

mengurangi sifat fisik dan mekanik

sampel paduan. Partikel aluminium

putih (berwarna terang) dan partikel

magnesium abu-abu (berwarna gelap)

terlihat jelas, menunjukkan adanya

gumpalan, menunjukkan bahwa

bubuk aluminium dan bubuk

magnesium belum membentuk

kombinasi yang sempurna.

Hasil Uji Kekerasan

Tujuan dari pengujian

kekerasan adalah untuk mengetahui

nilai kekerasan dari beberapa bagian

benda yang diuji, sehingga dapat

diketahui distribusi kekerasan dan

rata-rata kekerasan dari semua benda

yang diuji. Dalam uji kekerasan, lima

titik diuji, seperti yang ditunjukkan

pada Gambar 4

Tabel 2 Hasil Uji Kekerasan

N0 Sampel

Titik Uji Nilai Kekerasan (HRB) Rata-rata

(HRB)

1 T4K3,5a 48.1 48.7 48.4 48.9 48.

2 T4K3,5b 46.5 49.3 48.2 49.5 50.1 48.

3 T4K3,5c 45.9 45.8 49.6 49.8 46.

4 T5K3,5a 41.1 48.4 45.8 46.4 48.

5 T5K3,5b 50.7 50.5 50.3 51.9 50.2 47.

6 T5K3,5c 45.5 46.9 46.4 48.7 48.

7 T6K3,5a 46.4 43.6 48 46.5 48.

8 T6K3,5b 51.3 49.6 50.8 50.9 51.8 47.

9 T6K3,5c 45.9 45.6 45.3 46 48.

  1. Dengan memvariasikan

penambahan %Mg (3,5%, 4,5%,

5,5% dan tanpa Mg) pada paduan

Al paduan Mg dengan metode

metalurgi serbuk dapat

mempengaruhi nilai densitas dan

kekerasan dengan nilai densitas

terendah pada aluminium murni

dengan tekanan 4000 Psi dengan

nilai 2,33 gr/cm

3

, dan nilai

densitas tertinggi pada

Aluminium dengan penambahan

3,5% Mg dengan tekanan 4000

Psi dengan nilai 2,52 gr/cm

3

Sedangkan nilai kekerasan

terendah pada tekanan 6000 Psi

tanpa penambahan Mg yaitu

46,91 HRB, dan nilai kekerasan

tertinggi pada tekanan 5000 Psi

dengan penambahan Mg 4,5%

dengan nilai kekerasan 49 ,

HRB. Hal ini menunjukkan

bahwa semakin tinggi

penambahan paduan Mg

membuat densitasnya menurun,

dapat dilihat pada grafik 4.2, dan

juga semakin tinggi penambahan

Mg, nilai kekerasannya juga

mengalami penurunan.

  1. Dengan memvariasikan tekanan

(4000 Psi, 5000 Psi, dan 6000

Psi) pada paduan Aluminium

paduan Mg dan aluminium murni

dengan metode metalurgi serbuk

dapat mempengaruhi nilai

densitas dan kekerasan dengan

nilai densitas terandah pada

aluminium murni dan nilai

densitas tertinggi pada

Aluminium dengan penambahan

3,5% Mg, Sedangkan nilai

kekerasan terendah pada variasi

aluminium murni dan nilai

kekerasan tertinggi pada tekanan

5000 Psi

  1. Al murni dengan perbesaran

363.8x terlihat komponen utama

Al dengan struktur mikro

menunjukkan α-aluminum solid

solution. Sedangkan dengan

penambahan 3.5% Mg pada Al

terlihat struktur mikro Mg

berbentuk bulat pada matriks α-

aluminum. Untuk penambahan

4.5% Mg pada struktur mikro

menunjukkan Mg semakin

tersebar pada matriks α-

aluminum solid solution. Pada

penambahan unsur Mg 5.5%

pada T6K5.5 struktur mikronya

menunjukkan Mg semakin

tersebar, namun porositasnya

juga semakin menyebar. Unsur

Mg yang tersebar pada matriks α-

aluminum dapat meningkatkan

sifat mekanik dari paduan Al-

Mg.

Saran

  1. Penelitian ini bertujuan untuk

dapat mempelajari tentang

aluminium dan magnesium yang

dicampur memiliki lebih banyak

potensi untuk dilakukan

penelitian lebih lanjut dengan

metode metalurgi serbuk.

  1. Perlu tindak lanjut dari dosen

yang akan menjadi pengawas

mempelajari bahan yang sama.

  1. Untuk penelitian lebih lanjut,

bisa terdiri dari campuran bahan-

bahan lain agar mendukung

kesuksesan penelitian.

PENGHARGAAN

Penghargaan setinggi-tingginya

kepada Kementerian Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi Republik

Indonesia atas pendanaan penelitian

ini dalam skema Penelitian Dosen

Pemula

REFERENSI

ASTM. 2004a. “Standard Test

Methods for Determining

Average Grain Size.”

ASTM. 2004b. “Standard Test

Methods for Rockwell Hardness

of Metallic Materials.”

Davis, J. R. 2001. “Aluminum and

Aluminum Alloys.” ASM

International 351 – 416.

Kutz, Myer. 2015. Mechanical

Engineers Handbook :

Materials and Engineering

Mechanics. Hoboken, New

Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Novák, Pavel. 2020. “Advanced

Powder Metallurgy

Technologies.” University of

Chemistry and Technology,

Prague, Department of Metals

and Corrosion Engineering,

Technická 5, 166 28 Prague 6,

Czech Republic; 13:1–3.

Purwaningsih, Hariyati, and M.

Muzakki Sholihuddin. 2013.

“Analisis Struktur Mikro Dan

Sifat Mekanik Paduan Al-Mg

Hasil Proses Metalurgi Serbuk.”

Vol. 1(Jurnal POMITS):1–5.

Rusianto, Toto. 2009. “Hot Pressing

Metalurgi Serbuk Aluminium

Dengan Variasi Suhu

Pemanasan.” Jurnal Teknologi