



Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
The document reports two cases of sexual harassment in public transportation in Indonesia. The first case involves a man who was arrested for sexually harassing a passenger on a train in Depok, Jakarta. The second case involves a man who was arrested for sexually abusing a minor in Bener Meriah, Aceh. details about the incidents, including the actions taken by the police and the charges faced by the perpetrators. The document sheds light on the issue of sexual harassment in public transportation in Indonesia.
Typology: Study notes
1 / 5
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Nama : Frenly Noack Wamese NIM : 802021305 Progdi : Psikologi
“Buka Mata, Buka Telinga” “Pelaku Pelecehan di KRL Depok Ditangkap, Terancam Bui 5 Tahun Lebih” Jakarta, CNN Indonesia – Polisi menangkap seorang pria berinisial DAP (39) karena melakukan aksi pelecehan seksual terhadap penumpang KRL di Stasiun Depok Baru, Depok, pada Kamis (22/9). Peristiwa bermula saat korban sedang dalam perjalanan menuju ke tempat kerja sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu, di dalam KRL, pelaku berdiri di belakang korban dan langsung melakukan aksinya. “Si pelaku membuka ritsleting dan menggesek-gesekan alat kelamin sampai klimaks dan dirasakan oleh korban ada sesuatu yang aneh,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno kepada wartawan, Selasa (27/9). Korban kaget dan langsung berteriak. Petugas keamanan KRL pun langsung menangkap pelaku. Yogen mengungkapkan pelaku sudah mengintai korban selama dua hari berturut-turut sebelum melakukan aksi pelecehan tersebut. “Pelaku sudah dua hari membuntuti korban, namun kejadiannya baru kamis,” ucap dia. Yogen menduga pelaku melakukan aksi bejat pelaku karena terlalu banyak menonton film porno. “Memang pelaku kebanyakan nonton film porno, jadi mungkin terobsesi dengan hal seperti itu,” ujarnya. Pelaku berinisial DAP itu telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Ia dijerat Pasal 281 KUHP dan UU Pornografi dengan ancaman pidana penjara di atas lima tahun. Lebih lanjut, Yogen menuturkan polisi juga telah melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku dan masih menunggu hasil.
“Polisi Ringkus Pelaku Pelecehan Terhadap Anak” REDELONG – Satreskrim Polres Bener Meriah berhasil menangkap seorang pelaku pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur. Pelaku berinisial ZK (55) kini sudah diamankan di Mapolres Bener Meriah untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kapolres Bener Meriah, AKBP Indra Novianto, menyampaikan, peristiwa tersebut terjadi di rumah pelaku di Bener Meriah, Kamis (22/9/2022). Dikatakan AKBP Indra Novianto, pengungkapan kasus ini bermula dari laporan seorang warga ke SPKT Polres Bener Meriah tentang pelecehan seksual yang menimpa anak berusia 12 tahun. Diterangkan Indra, pelapor menyebutkan pertamanya korban mengadu kepada saksi W sambil menangis dan ketakutan. Korban menceritakan tentang peristiwa pelecehan yang baru saja dialaminya di rumah ZK. Setelah mendengar cerita korban, saksi W meneruskannya kepada pelapor dan berlanjut untuk membuat Laporan Polisi. Setelah menerima laporan, penyidik langsung membawa korban untuk divisum. Berdasarkan hasil visum sera ditambah keterangan saksi, petugas langsung bergerak menangkap pelaku. “Saat ini pelaku ZK sudah diamankan di Mapolres Bener Meriah untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kepada pelaku akan dikenakan Pasal 47 Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat,” tutup Indra.
Terdapat empat konsep diri dari Fitts. Aspek-aspek konsep diri ini merupakan bagian dari diri yang dapat dilihat oleh orang lain pada diri seseorang. Keempat aspek itu berupa aspek kritik diri, aspek harga diri, aspek integrasi diri dan aspek keyakinan diri. Aspek kritik diri adalah bagaimana perempuan atau seorang yang mengalami pelecehan seksual menerima keadaan dirinya dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada di dalam dirinya. Aspek harga diri adalah bagaiman perempuan atau seorang anak yang mengalami pelecehan seksual menggambarkan keadaan dirinya, bagaimana mereka merasakan bahwa diri mereka berharga dan memiliki kepercayaan diri. Aspek harga diri ini memiliki dua dimensi pokok, yaitu dimensi internal dan eksternal. Aspek yang ketiga adalah aspek integrasi diri yaitu bagaimana perempuan dan seorang anak yang mengalami pelecehan seksual memiliki kekonsistenan antara persepsi mengenai dirinya dengan dimensi-dimensi dalam konsep diri. Mereka yang konsisten digambarkan sebagai perempuan atau seorang anak yang memiliki kepribadian yang terintegrasi dengan baik. Sedangkan, mereka yang tidak konsisten digambarkan memiliki kepribadian yang mudah berubah, tidak stabil. Aspek keempat adalah aspek keyakinan diri, yaitu bagaimana perempuan dan seorang anak yang mengalami pelecehan seksual memiliki kemantapan dalam menilai diri sendiri. Keyakinan menilai dirinya sendiri ditemukan pada perempuan yang mengalami kekerasan dengan konsep diri positif. Sedangkan, ketidakyakinan dalam menilai diri ditemukan pada perempuan yang mengalami KDRT dengan konsep diri negatif. Dimensi dalam konsep diri adalah bagian yang hanya dapat diketahui oleh diri individu yang bersangkutan. Dimensi internal adalah penilaian individu terhadap dirinya sendiri berdasarkan dunia dalam dirinya sendiri, terdiri atas diri sebagai object (obyek), judging (penilai) dan behavior (pelaku). “Siapakah saya?” adalah self-as-object, “saya mengamati, menilai, memberikan standar baik atau buruk kemudian saya bandingkan dengan diri saya sendiri” adalah self-as-judging, “hal-hal yang ingin atau akan saya lakukan apakah harus dipertahankan atau membentuk tingkah laku yang baru” adalah self-as-behavior. Dimensi eksternal dalam aspek harga diri adalah penilaian individu tentang diri sebagai hasil interaksi dengan dunia di luar dirinya termasuk pengalaman individu dalam hubungan interpersonal. Terdiri atas lima dimensi yaitu, physical self (diri fisik), moral-ethic self (diri
moral etik), personal self (diri personal), family self (diri keluarga), social self (diri sosial). Contohnya, “saya bahagia karena wajah saya cantik”.
Farley, L. 1978. Sexual Shakedown: The Sexual Harassment of Women on The Job. New York: McGraw Hill. Kurnianingsih, S. 2003. Pelecehan Seksual terhadap Perempuan di Tempat Kerja. Indonesia: Buletin Psikologi. Zastrow, C., & Ashman, K.K. 1989. Understanding Human Behavior and The Social Environtment. 1989. Chicago: Nelson-Hall Publishers. Pelaku Pelecehan di KRL Depok Ditangkap, Terancam Bui 5 Tahun Lebih. (2022, Sept 27). Diakses pada September 27, 2022. Diambil dari media massa: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220927172652-12-853357/pelaku-pelecehan- di-krl-depok-ditangkap-terancam-bui-5-tahun-lebih Polisi Ringkus Pelaku Pelecehan terhadap Anak. (2022, Sept 25). Diakses pada September 27,