Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Slide Cost of Quality, Slides of Economics

Management Accounting Cost of Quality

Typology: Slides

2019/2020

Uploaded on 03/04/2020

jamal-odin-1
jamal-odin-1 🇮🇩

4

(1)

9 documents

1 / 21

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe
pff
pf12
pf13
pf14
pf15

Partial preview of the text

Download Slide Cost of Quality and more Slides Economics in PDF only on Docsity!

Biaya Kualitas adalah suatu kelompok biaya yang terdiri dari beberapa elemen biaya. Elemen – elemen biaya yang tergolong sebagai biaya kualitas ada yang berasal dari dalam perusahaan dan ada yang berasal dari luar perusahaan. Biaya kualitas yang berasal dari dalam perusahaan adalah biaya kualitas yang terjadi sehubungan dengan upaya menjaga agar kualitas produk yang dihasilkan dan pelayanan yang diberikan sesuai dengan standard yang sudah ditetapkan. Sedangkan biaya kualitas yang berasal dari luar perusahaan adalah biaya kualitas yang timbul setelah produk atau jasa sampai kepada konsumen.

2) Biaya Penilaian ( Appraisal Cost) yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menentukan apakah produk & Jasa sesuai dengan persyaratan kualitas. Contoh : 1 ) Inspeksi dan Pengujian kedatangan material 2 ) Inspeksi dan pengujian produk dalam proses 3 ) Inspeksi dan pengujian produk akhir 4 ) Audit kualitas produk 5 ) Pemeliharaan akurasi (Ketepatan, ketelitian) 6 ) Evaluasi stok

3 )Biaya Kegagalan Intern ( Internal Failure Cost) yaitu biaya-

biaya yang berhubungan dengan kesalahan atau terjadinya ketidaksesuaian produk dengan spesifikasi mutu yang telah ditetapkan namun sudah dapat ditemukan sebelum produk sampai ke konsumen

Contoh :

  1. Scrap ( biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja, material dan overhead pada produk cacat yang secara ekonomis tidak dapat diperbaiki kembali.)
  2. Pekerjaan ulang ( rework) biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki kesalahan produk guna menentukan penyebab- penyebab kegagalan.
  3. Analisis Kegagalan ( Failure Analysis) biaya yang ditujukan untuk inspeksi ulang dan pengujian ulang atau perbaikan kembali
  4. Down grading yaitu selisih antara harga jual normal dan harga yang dikurangi karena alasan kualitas
  5. Avoidable Process Losses yaitu biaya-biaya kehilangan yang terjadi meskipun produk itu tidak cacat.

Just in Time dikembangkan oleh Toyota Motor Corporation tahun 1973. Tujuan utamanya adalah pengurangan biaya atau perbaikan produktivitas dengan menghilangkan berbagai pemborosan. Pengembangan yang sangat penting dalam perencanaan dan pengendalian operasional saat ini adalah JIT manufacturing yang kadang disebut sebagai”produk tanpa persedian”. JIT juga memperhatikan keseluruhan system produksi sehingga komponen yang bebas dari cacat dapat disediakan untuk tingkat produksi selanjutnya tepat ketika mereka dibutuhkan – tidak terlambat dan tidak terlalu cepat.

Sistem produksi tepat waktu ( Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan- perusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen.

  1. Zero Defect (tidak ada barang yang rusak)
  2. Zero Set-up Time (tidak ada waktu set-up)
  3. Zero Lot Excesses (tidak ada kelebihan lot)
  4. Zero Handling (tidak ada penanganan)
  5. Zero Queues (tidak ada antrian)
  6. Zero Breakdowns (tidak ada kerusakan mesin)
  7. Zero Lead Time (tidak ada lead time)

 Aliran material yang lancar

 Pengurangan waktu set-up

 Pengurangan lead time vendor

 Komponen zero defect

 Kontrol rantai produksi yang disiplin

Pembelian dengan JIT dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan aktivitas pembelian dengan cara :

 Mengurangi jumlah pemasok Mengurangi

atau mengeliminasi waktu dan biaya

negosiasi dengan pemasok.

 Memiliki pembeli atau pelanggan dengan

program pembelian yang mapan.

 Mengeliminasi atau mengurangi kegiatan

dan biaya yang tidak bernilai tambah.

 Mengurangi waktu dan biaya untuk program-

program pemeriksaan mutu.

 Mengurangi atau meniadakan barang dalam proses

 Mengurangi atau meniadakan “ Lead Time”

(waktu tunggu)  Mengurangi biaya setup mesin-mesin pada setiap tahapan pengolahan produk

( workstation).

 Penyederhanaan pengolahan produk sehingga aktivitas produksi yang tidak bernilai tambah dapat dieliminasi.

Lead time (waktu tunggu) pemanufakturan  Persediaan bahan, barang dalam proses, dan produk selesai  Waktu perpindahan  Tenaga kerja langsung dan tidak langsung  Ruangan pabrik  Biaya mutu  Pembelian bahan

 Meningkatkan Keterlacakan (Ketertelusuran) biaya.  Meningkatkan akurasi penghitungan biaya produk.  Mengurangi perlunya alokasi pusat biaya jasa (departemen jasa)  Mengubah perilaku dan relatif pentingnya biaya tenaga kerja langsung.  Mempengaruhi sistem penentuan harga pokok pesanan dan proses.

Pemanufakturan JIT adalah sistem tarikan

permintaan (demand-pull).

Beberapa perbedaan pemanufakturan JIT

dengan tradisional meliputi:

a. Persediaan Rendah

b. Sel-sel Pemanufakturan dan Tenaga Kerja

Interdisipliner

c. Filosofi TQC ( Total Quality Control)