Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

The Role of Empathy in Healthcare: A Case Study of John Q's Experience, Essays (university) of Health psychology

The psychological health aspects of the movie 'john q'. The author argues that the hospital staff's lack of empathy towards john and his wife, coupled with insufficient time to process their grief, led to irrational decision-making. The text also explores the impact of john's and his family's perspectives on the situation and how it affected their ability to make informed decisions.

What you will learn

  • How could the hospital staff have improved their communication and empathy towards John and his family?
  • What role does John's perspective play in his inability to make informed decisions?
  • How does the hospital staff's lack of empathy affect John and his family's decision-making?

Typology: Essays (university)

2019/2020

Uploaded on 03/08/2020

paul-james-wikan-unggul
paul-james-wikan-unggul 🇮🇩

5 documents

1 / 1

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
Kiki Amelia
198115022
Tugas Psikologi Kesehatan
Menurut saya, problem mendasar yang dapat disoroti dari film John Q adalah cara
penyampaian pihak rumah sakit yang kurang empatik kepada John dan istrinya mengenai anak
mereka. Pihak rumah sakit juga tidak memberi waktu yang cukup kepada John dan istrinya untuk
memproses terlebih dahulu berita sedih yang mereka terima secara mendadak, akan tetapi malah
langsung menyuruh mereka untuk membuat keputusan dari opsi-opsi yang berat seketika itu juga.
Akibatnya John dan istrinya tidak dapat membuat keputusan dengan pikiran yang jernih karena
mereka belum sempat sampai pada tahap penerimaan tentang kemungkinan kehilangan anak
mereka yang sakit.
Selain itu ada satu adegan ketika John bingung dan bertanya kepada dokter mengenai apa
yang harus John lakukan apabila dokter tersebut berada di posisi yang sama seperti dirinya,
dokter itu justru menjawab sehingga John menuruti apa yang dikatakan oleh dokter itu.
Seharusnya dokter tersebut hanya cukup membimbing John untuk membuat keputusan yang
John rasa tepat berdasarkan kondisi dan pertimbangannya sendiri, bukan memberikan jawaban
langsung berdasarkan pandangan dokter itu.
Apabila dilihat dari sudut pandang relasi keluarga, belum tuntasnya proses penerimaan
John terhadap situasi pelik yang ia hadapi membuat ia hanya bisa melihat situasi tersebut dari
sudut pandangnya sendiri, yaitu ia tidak mau kehilangan anaknya, sehingga John tidak dapat
menyadari apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh anaknya, yaitu kehadiran ayahnya di sisinya.
Sementara anaknya merasa kondisinya sudah makin memburuk dan ia semakin mencari ayahnya,
John malah semakin menjauh karena lebih berfokus pada mencarikan donor jantung untuk
anaknya, padahal secara realistis donor tersebut juga belum tentu bisa dipastikan dapat
menyelamatkan anaknya dan tetap ada kemungkinan John kehilangan anaknya meskipun sudah
mendapatkan donor. Istri John sendiri juga belum bisa menerima keadaan dan ia malah
menyalahkan John. John yang masih terguncang semakin merasa tertekan hingga ia
menghalalkan segala cara dan melakukan tindakan kriminal. Setelah itu pun istrinya masih terus
mendukung suaminya karena tidak mau kehilangan anaknya, sehingga semakin lama situasinya
semakin berada di luar kendali.

Partial preview of the text

Download The Role of Empathy in Healthcare: A Case Study of John Q's Experience and more Essays (university) Health psychology in PDF only on Docsity!

Kiki Amelia 198115022

Tugas Psikologi Kesehatan

Menurut saya, problem mendasar yang dapat disoroti dari film John Q adalah cara penyampaian pihak rumah sakit yang kurang empatik kepada John dan istrinya mengenai anak mereka. Pihak rumah sakit juga tidak memberi waktu yang cukup kepada John dan istrinya untuk memproses terlebih dahulu berita sedih yang mereka terima secara mendadak, akan tetapi malah langsung menyuruh mereka untuk membuat keputusan dari opsi-opsi yang berat seketika itu juga. Akibatnya John dan istrinya tidak dapat membuat keputusan dengan pikiran yang jernih karena mereka belum sempat sampai pada tahap penerimaan tentang kemungkinan kehilangan anak mereka yang sakit. Selain itu ada satu adegan ketika John bingung dan bertanya kepada dokter mengenai apa yang harus John lakukan apabila dokter tersebut berada di posisi yang sama seperti dirinya, dokter itu justru menjawab sehingga John menuruti apa yang dikatakan oleh dokter itu. Seharusnya dokter tersebut hanya cukup membimbing John untuk membuat keputusan yang John rasa tepat berdasarkan kondisi dan pertimbangannya sendiri, bukan memberikan jawaban langsung berdasarkan pandangan dokter itu. Apabila dilihat dari sudut pandang relasi keluarga, belum tuntasnya proses penerimaan John terhadap situasi pelik yang ia hadapi membuat ia hanya bisa melihat situasi tersebut dari sudut pandangnya sendiri, yaitu ia tidak mau kehilangan anaknya, sehingga John tidak dapat menyadari apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh anaknya, yaitu kehadiran ayahnya di sisinya. Sementara anaknya merasa kondisinya sudah makin memburuk dan ia semakin mencari ayahnya, John malah semakin menjauh karena lebih berfokus pada mencarikan donor jantung untuk anaknya, padahal secara realistis donor tersebut juga belum tentu bisa dipastikan dapat menyelamatkan anaknya dan tetap ada kemungkinan John kehilangan anaknya meskipun sudah mendapatkan donor. Istri John sendiri juga belum bisa menerima keadaan dan ia malah menyalahkan John. John yang masih terguncang semakin merasa tertekan hingga ia menghalalkan segala cara dan melakukan tindakan kriminal. Setelah itu pun istrinya masih terus mendukung suaminya karena tidak mau kehilangan anaknya, sehingga semakin lama situasinya semakin berada di luar kendali.