Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Resume Materi - Topik Persatuan dan Nasionalisme, Study notes of Education Planning And Management

Resume ini berisi seputar materi dan rangkuman mengenai poin poin topik persatuan dan nasionalisme sebagai warga negara, upaya warga membela negara, dan upaya persatuan dalam menghadapi perubahan.

Typology: Study notes

2021/2022

Available from 01/21/2023

nur_finh
nur_finh 🇮🇩

5 documents

1 / 7

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
RESUME MATERI
2022
PERSATUAN DAN NASIONALISME DI INDONESIA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
pf3
pf4
pf5

Partial preview of the text

Download Resume Materi - Topik Persatuan dan Nasionalisme and more Study notes Education Planning And Management in PDF only on Docsity!

RESUME MATERI

“PERSATUAN DAN NASIONALISME DI INDONESIA”

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Resume Materi

Topik: Persatuan dan Nasionalisme di Indonesia

A. Bahaya Terorisme (Pencegahan dan penaggulangan intoleransi, radikalisme, dan terorisme)  Indonesia menempati peringkat ke 37, Indonesia masuk pada kategori medium terdampak terorisme. Dampak terorisme tidak memberikan dampak berarti menurut masyarakat. Indonesia masih lebih aman dari Filipina, Thailand, Myanmar

Tren potensi radikalisme cenderung mengalami penururnan namun secara global harus tetap diwaspadai, karena saat ini bayak penyebaran paham ideologi teorisme melalui online.

Terorisme semenjak pandemi dapat menjadi ancaman jangka pendek maupun jangka panjang karena saat ini kebutuhan internet merupakan kebutuhan pokok yang tak lepas digunakan oleh masyarakat dan generasi muda tiap saat.

Fokus penanggulangan terorisme di masa pandemic yaitu diantaranya:

  1. Fokus pada upaya penangulangan teorisme penyalahgunann internet/misuse of cyberspace oleh jaringan kelompk teroris, negative narrative oleh jaringan teoris atau propaganda.
  2. Upaya negara untuk menangani kekecewaan masyarakat yang dapat memicu radikal terorisme melalui pencegahan dan pendekatan lunak/soft approach.

Pada tahun 2021 indonesia telah memasuki fase bonus demografi hingga 2045 yang ditandai dengan penduduk usia produktif. Penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z dan generasi milenial. Generasi ini merupakan kelompok yang tumbuh di era digital/ digital generation dan sangat cepat beradaptasi dengan sarana teknologi informasi. Dua generasi ini penting dalam menggerakan roda pembangunan nasional sekaligus generasi penentu masa depan Indonesia.

Tantangan di era digital, penggunaannya tidak dibekali dengan literasi, pemahaman hukum, etika, bijak dalam pemanfaatan informasi yang tentu hal ini dapat menjadi ancaman yang tidak baik bahkan menyebabkan konflik sesama anak bangsa hingga disintegrasi bangsa.

 Keberadaan Kelompok intoleran memupuk tumbuh kembangnya radikalisme anggotanya hingga terlibat dalam kelompok teror. Kelompok intoleran secara tidak langsung terafiliasi dengan kelompok teror dalam bentuk mempersiapkan dan membentuk individu yang nantinya membangun keterikatan dengan ideologi tertentu dan menumbuhkan fase radikalisasi hingga masuk ke dalam jaringan terorisme.

Di Indonesia, kelopomok intoleran, kelompok radikal, dan terror dibedakan lebih detil sbg berikut

  1. Kelompok intoleran:
  1. Penguatan nilai-nilai kebangsaan Generasi muda terutama generasi milenial dan generasi Z diharapkan memahami dan mengenali bangsanya sendiri karena dapat membahayakan apabila generasi muda tidak menyadari bangsanya diri yang dapat menyebabkan generasi yang disorientasi kemudian bisa berpaling pada isu-isu dan ideologi yang ditawarkan yang bertentangan dengan nasional dan dapat mengancam masa depan bangsa.
  2. Penguatan modernisasi beragama Kita sebagai generasi muda mahasiswa harus waspada terhadap kondisi penyampaian ideologi yang tidak sejalan dengan paradigma nasional. Dikarenakan jaringan teorisme ini seringkali menggunakan agama sebagai propagandanya. Penguatan modernisai beragama tentu penting bagi kita negara yang berdasarkan pancasila. Pentingya mengedepankan toleransi, hormat hormati pemeluk agama lainnya, hidup berdampingan, menghormati segala bentuk prerbedaan keyakinan. Toleransi beragama merupakan kewajiban generasi muda untuk tetap melestarikan semagat dari nilai nilai luhur terdahulu yang terdapat dalam ideologi maupun kontitusi negara.

Tren potensi radikalisme semnejak era pandemic menyebar melalui propaganda internet yang menyasar kaum generasi muda. mengalami bonus demografi. Generasi inilah yang bertanggung jawab thd nasib bangsa ke depannya.

Strategi pencegahan terorisme melalui aoft approach yaitu ada 3:

  • Kesiapsiagaan nasional
  1. Peningkatan kemampuan aparatur
  2. Perlindungan peningkatan sarana dan prasarana
  3. Pengembangan kajian terorisme
  4. Pemetaan wilayah rawan
  • Kontra radikalisasi meliputi kontra narasi, konta propaganda, kontra ideologi
  • Deradikalisasi
  1. Deradikalisasi di dalam lapas
  2. Deradikalisasi di luar lapas

B. Bela Negara  Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku, serta tindakan warga Negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa, dan negara, yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945  Bela negara bukan paksaan militer namun merupakan kewajiban dan kesadaran warga negara sebagai upaya menjaga kedaulatan negara.  Ancaman-ancaman terhadap kedaulatan negara ada beberapa macam yaitu

  • Ancaman militer: berupa pelanggaran wilayah perbatasan, separatism, perompakan, terorisme, cyber, radikalisme, ipoleksosbud
  • Ancaman Hibrida
  • Ancaman nonmiliter: berupa ancaman nonfisik seperti ancaman kesehatan dan proxy war  Ancaman aktual saat ini adalah wabah penyakit covid 19  Ancaman potensial berupa perang konvensional atau perang terbuka (proxy war) Peperangan menggunakan pihak ketiga, negara berkuasa memperdaya negara lemah, menghindari konfrontasi langsung, menanamkan doktrin mengubah strategi, mengubah keinginan sesuai kehendak lawan, intoleransi, terror.  Era industry 4.0 tidak lepas menggunakan internet sebagai kebutuhan sehari- hari Polanya menggunakan metode perang pola pikir melalui lembaga pendidikan, melalui tempat ibadah, media social. Semua dapat diatasi dengan kemampuan sumber daya manusia yang memiliki ilmu pengetahuan dan kesadaran bela negara.  Keikutsertaan warga negara dalam usaha bela negara dapat dilakukan dengan upaya: Pendidikan kewarganegaraan, lingkup pendidikan, pengabdian sebagai TNI secara sukarela dan wajib, pengabdian sesuai profesi  5 nilai dasar uu no 23 th 2019 dan implementasinya
  • Cinta tanah air: paham tentang sejarah, kenali tanah air, menjaga wilayah NKRI
  • Sadar berbangasa dan bernegara: bagaimana sikap dan kepribadian kita memilik jati diri bangsa yg menjaga persatuan kesatuan dalam keanekaragaman, toleransi, gotong-royong, taat hukum.
  • Setia kepada pancasila: mengamlakan pancasila dalam kehidupan sehari- hari, menolak segala tawaran ideology yang bertentangan dengan ideology nasional pancasila.
  • Rela berkorban bagi bangsa dan negara: rela berkorban membantu sesama kita yang membutuhkan, tolong menolong. Memiliki kemampuan awal bela negara: kesiapan dan kesanggupan warganya untuk dapat berprestasi untuk dapat mengharumkan negara sesuai bidang dan kemampuan kompetensinya masing-masing.  Harapan bagi mahasiswa baru untuk turut serta dalam upaya bela negara

C. Beretika Media Sosial  Etika adalah sesuatu yang sudah muncul dengan sendirinya dalam kehidupan kita bermasyrakat misalnya dalam berkomunikasi perlunya kesantunan.  Perlu etika untuk menjaga keramahan dan kedamaian dalam bermedia social

  1. Pilah-pilih pesan Sebelum kita membagikan sesuatu kita harus memilih, melakukan sebuah penelitian, membaca ulang, ada data pribadi rahasia kita atau orang lain atau dirahasiakan agar tidak disalahgunakan.
  2. Tetap kritis dan berpikir Pengguna sosial media harus kritis dan berpikir sebelum sharing konten dan informasi yang kita terima apakah valid sumbernya, bahasanya.
  3. Ingat sebutkan sumbernya Untuk pelaku sosial media dalam membagikan kita harus mengapresiasi dengan menyertakan sumber yang valid sebagai bentuk menghargai karya orang lain.
  4. Perhatikan gaya bahasa Memperhatikan gaya bahasa kita dalam berkomunikasi di media sosial agar tidak disalahpahami dan ambigu maknanya diterima orang lain.
  5. Perjelas nama dan gaya bahasa akun Bantu perjelas dalam sharing dengan gambar karena banyak akun-akun palsu yang dapat menyebarkan ujaran kebencian yang bukan tidak mungkin juga menyalahgunakan nama seseorang tertentu.