


Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
RESUME CONCEPTS OF ETHICS, AND MORALS IN ISLAM
Typology: Summaries
1 / 4
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Akhlak berasal dari bahasa Arab jama’ dari bentuk mufradatnya“khuluqun” yang berari budi pekerti, perangai, tingkah laku dan tabiat. Sedangkan menurut istilah adalah pengetahuan yang menjelaskan tentang baik dan buruk (benar dan salah), mengatur pergaulan manusia, dan menentukan tujuan akhir dari usaha dan pekerjaannya. Etika adalah ilmu yang meyelidki baik dan buruk dengan memperhatikan perbuatan manusia sejauh yang diketahui oleh akal pikiran Sedangkan moral berasal dari bahasa Latin “ mores ” yang berarti kebiasaan. Dalam pandangan islam, akhlak merupakan cerminan dari apa yang ada dalam jiwa seseorang. Karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari keimanan seseorang itu sendiri, sebab keimanan harus ditampilkan dalam perilaku nyata sehari-hari. Pada saat ini, kehidupan semakin sulit di mana kebutuhan semakin kompleks namun sarana pemenuhan kebutuhan itu terbatas. Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu, Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat, karena itu yang menjadi standar baik dan buruk itu adalah akal manusia. Jika dibandingkan dengan moral, maka etika lebih bersifat teoritis sedangkan moral bersifat praktis. Moral bersifat lokal atau khusus dan etika bersifat umum. Moral berasal dari bahasa Latin mores yang berarti adat kebiasaan. Moral selalu dikaitkan dengan ajaran baik buruk yang diterima umum atau masyarakat. Karena itu adat istiadat masyarakat menjadi standar dalam menentukan baik dan buruknya suatu perbuatan. Akhlak berasal dari kata “khuluq” yang artinya perang atau tabiat. Dan dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata akhlak di artikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Dapat di definisikan bahwa akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah, spontan tanpa di pikirkan dan di renungkan lagi. Dengan demikian akhlak pada dasarnya adalah sikap yang melekat pada diri seseorang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Apabila perbuatan spontan itu baik menurut akal dan agama, maka tindakan itu disebut akhlak yang baik atau akhlakul karimah (akhlak mahmudah). Misalnya jujur, adil, rendah hati, pemurah, santun dan sebagainya. Sebaliknya apabila buruk disebut akhlak yang buruk atau akhlakul mazmumah. Misalnya kikir, zalim, dengki, iri hati, dusta dan sebagainya. Baik dan buruk akhlak didasarkan kepada sumber nilai, yaitu Al Qur’an dan Sunnah Rasul. Secara terminologis, pengertian akhlak adalah tindakan yang berhubungan dengan tiga unsur yang sangat penting berikut :
Artinya : “Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,” [QS. Ali 'Imran Ayat 133
Etika dapat diartikan sebagai berikut :
Artinnya :"Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah adalah menghormati seorang muslim yang beruban (sudah tua), pembawa Alquran yang tidak berlebih-lebihan padanya (dengan melampaui batas) dan tidak menjauh (dari mengamalkan) Alquran tersebut, serta memuliakan penguasa yang adil." (HR Abu Dawud)
Konsep moral berhubungan pula dengan konsep adat yang dibagi pada dua macam adat, yaitu
A. Rahman Ritonga, Akhlak Merakit Hubungan Dengan Sesama Manusia, ( Surabaya: Amelia, 2005), h. 7.
Masnur Muslich, Pendidikan Karakter : Menjawab Tantangan Krisis Multidimendiontal, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 74
Hamdani Hamid dan Beni Ahmad Saebani, op.cit., h. 51-
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasinya, (Bandung: Alfabeta, 2012)., h.
Mufti Amir, Etika Komunikasi Massa dalam Pandangan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), h. 17