




























































































Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
reception analysis mengenai body image tokoh Nadja dalam novel beauty case
Typology: Thesis
1 / 163
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
i
Disusun Oleh : YUSTITA TRISTY AYU 070710106
ii
Halaman pernyataan ini berisi pernyataan tentang originalitas karya tulis dengan menuliskan kalimat :
Bagian atau keseluruhan isi Skripsi ini tidak pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademis pada bidang studi dan/ atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ ditulis oleh individu lain selain penyusun kecuali bila dituliskan dengan format kutipan dalam isi Skripsi.
Apabila ditemukan bukti bahwa pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku di Universitas Airlangga.
Surabaya, Desember 2011
Yustita Tristy Ayu
iv
v
Skripsi ini telah diujikan dan disahkan dihadapan Komisi Penguji
Program Studi Ilmu Komunikasi Departemen Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga
Pada hari : Kamis Tanggal : 19 Januari 2012 Pukul : 12.30 WIB
Komisi Penguji terdiri dari: Ketua Penguji
Dra. Sri Moerdijati, MS NIP. 1948021171982032001
Anggota I Anggota II
Dina Septiani, B.Comm, M.Comm Ratih Puspa, S.Sos., MA NIP. 198209052006042002 NIP. 197109191999032002
vii
Alhamdulillah! Dengan penuh rasa syukur setinggi-tingginya kepada Allah SWT atas segala petunjuk, jalan, berkah, rahmat, anugerah, serta hidayah yang selalu diberikan berlimpah dan tidak terkira, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai syarat kelulusan dalam Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya. Peneliti mengucapkan ribuan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas seluruh kepercayaan, dukungan, serta bantuan yang sangat bernilai bagi peneliti.
Skripsi ini merupakan penelitian reception analysis pada remaja perempuan mengenai body image tokoh Nadja dalam novel Beauty Case. Peneliti tertarik untuk mengangkat novel tersebut sebagai obyek penelitian karena penggambaran body image dibentuk dalam sebuah media cetak, yaitu novel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah reception analysis. Dengan menggunakan metode tersebut didapatkan hasil pemaknaan remaja perempuan mengenai gambaran body image dalam novel Beauty Case.
Di dalam dunia ini tidak ada yang sempurna, tidak ada yang benar-benar luput dari keterbatasan, demikian juga dengan skripsi ini yang masih membutuhkan saran dan kritik dari para pembaca. Penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat menjadi manfaat bagi penelitian-penelitian selanjutnya, maupun bagi kehidupan masyarakat. atas perhatian pembaca, peneliti mengucapkan terima kasih.
Surabaya, 30 Desember 2011 Peneliti
viii
Writing this part is fun, really! Mengingatkan betapa aku sangat beruntung dan bersyukur karena begitu banyak orang-orang yang tulus membantu, mendukung, dan mendoakan aku. Dengan setulus hati, aku berterima kasih kepada :
Allah SWT. Yang membuat segalanya terjadi pada diriku. Semua kejadian yang aku alami selama hampir 23 tahun ini, good or bad, bitter or sweet, easy or hard, laugh or tears , aku menyadari bahwa it‟s all been blessing. Dan menjadi great inspirator di kemudian hari.
Nurhayati Aziz dan Yusuf Effendy. Mama dan Papa buat cinta, doa, dan dukungan yang nggak pernah putus. Yuni Dwi Kartika, sodara perempuanku yang kadang-kadang nyebelin. Tante Erli yang mendoakan keponakannya ini biar lulus cumlaude , namun yakinlah tante, itu hal yang sangat mustahil sekarang!
Bayu Riyadi Prabowo. Orang yang selama ini selalu menemaniku. Buat waktunya yang selalu ada tiap aku butuh dan buat kupingnya yang lebih sering mendengarkan keluh kesahku ketimbang suka citaku. Thank you so much for always be here, there, and everywhere. Wish you luck, happiness, and for every next best thing to come to you!
Ratih Puspa, S.Sos., MA. My great mentor buat setiap bimbingannya yang lebih mirip sharing dan membuatku merasa in right way. Terima kasih buat semua koreksi, kritikan, dan masukannya selama ini, terutama ketersediaan waktu untuk membimbingku. Terima kasih bu, selalu!
Sri Moerdijati dan Dina Septiani. Dosen penguji skripsi buat kepercayaan nilai yang diberikan untukku. Segala saran dan kritik yang diberikan pastinya dengan tujuan membuat skripsi ini jauh lebih baik. Sebuah kehormatan diuji oleh Anda. Terima kasih dan jabat erat!
x
Halaman Judul i Halaman Pernyataan Tidak Melakukan Plagiat ii Halaman Judul Dalam iii Halaman Persetujuan Pembimbing iv Halaman Pengesahan Panitia Penguji v Abstrak vi Kata Pengantar vii Daftar Isi viii Daftar Gambar xi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah I- I.2 Rumusan Masalah I- I.3 Tujuan Penelitian I- I.4 Manfaat Penelitian I- I.5 Tinjauan Pustaka I.5.1 Pengertian Body Image I- I.5.2 Remaja dan Self Image I- I.5.3 Media Massa dalam Membentuk Body Image Perempuan I- I.5.4 Chiklit : Novel Perempuan Modern I- I.5.5 Reception Analysis : Studi Penerimaan Khalayak Aktif dalam Cultural Studies I- I.5.6 Encoding Decoding I-
xi
I.6 Metodologi Penelitian I.6.1 Metode Penelitian I- I.6.2 Subyek Penelitian I- I.6.3 Unit Analisis I- I.6.4 Teknik Pengumpulan Data I- I.6.5 Teknik Analisis Data I-
BAB II DUNIA MEMANDANG KECANTIKAN PEREMPUAN, SEJARAH CHICKLIT , DAN BEAUTY CASE II.1 Dunia Memandang Kecantikan Perempuan II.1.1 Bangsa Barat II- II.1.2 Bangsa Kulit Hitam Afrika II- II.1.3 Bangsa Timur II- II.2 Sejarah Kemunculan Chicklit II- II.3 Beauty Case II.3.1 Sinopsis II- II.3.2 Profil Icha Rahmanti II-
BAB III TEMUAN DAN INTERPRETASI DATA III.1 Profil Informan III- III.2 Interpretasi Informan Terhadap Body Image Tokoh Nadja dalam Novel Beauty Case III.2.1 Body Image Dipahami Sebagai Penampilan III- III.2.2 Body Image Menjadi Pertimbangan Perempuan dalam Mencari Pasangan III- III.2.3 Body Image : Kecantikan yang Diukur Melalui Penampilan III-
I-
I.1 Latar Belakang Masalah
Penelitian ini membahas tentang penerimaan remaja perempuan mengenai body image dalam novel Beauty Case. Signifikansi dari penelitian ini adalah peneliti berusaha mengetahui bagaimana penerimaan dan pemahaman remaja perempuan sebagai khalayak aktif mengenai body image yang digambarkan dalam novel Beauty Case yang kemudian berdampak pada cara mereka dalam memahami dirinya. Dimana dalam konteks khalayak aktif, pesan yang ingin disampaikan diyakini tidak diterima dan disetujui begitu saja, tetapi makna yang kemudian dihasilkan individu bergantung dari interpretasi masing-masing khalayak dan dipengaruhi oleh tradisi serta budaya yang diyakini olehnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe eksploratif. Metode yang digunakan adalah reception analysis dengan diskusi kelompok atau focus group discussion.
Hal yang menarik peneliti untuk mengangkat Beauty Case sebagai obyek penelitian adalah karena novel ini menggambarkan fenomena tubuh perempuan sebagai alat yang dimanfaatkan kaum perempuan sendiri untuk menarik perhatian laki-laki. Tubuh perempuan yang diartikan sebagai body image dalam novel ini tidak hanya merujuk pada bentuk tubuh, namun juga usaha perempuan dalam
I-
menceritakan tentang obsesi cinta seorang perempuan lajang modern bernama Nadja Sinka Suwita hingga suatu ketika dalam perjalanan kehidupannya, ia mengalami suatu perjuangan yang keras dalam meniti kehidupan cintanya. Representasi body image terlihat ketika ia dihadapkan dengan realitas bahwa penampilannya sangat jauh berbeda dengan saingannya, sehingga ia menjadi tidak percaya diri dengan keadaan dirinya. Ia merasa segala sesuatu yang melekat pada tubuhnya menjadi ‘salah’, terutama penampilannya. Hingga ia rela mengeluarkan sejumlah uang agar dapat memperindah penampilannya demi menarik perhatian laki-laki idamannya.
Beauty Case terlahir dalam kondisi masyarakat yang memandang bahwa perempuan yang berpenampilan menarik alias berwajah cantik, berkulit putih, dan bertubuh proposional yang pantas mendapatkan laki-laki impian yang berwajah tampan. Novel ini menyodorkan pemikiran perempuan dalam melihat laki-laki, bahwa seorang laki-laki yang sempurna harus mendapatkan pendamping perempuan yang sempurna juga. Pesan yang tersirat dalam novel memperlihatkan bahwa penampilan perempuan masih berdasarkan pada keinginan kaum laki-laki semata. Cerita yang disajikan mampu memberikan pemahaman tersendiri kepada pembacanya tentang arti dari body image. Salah seorang blogger bahkan mempunyai pemaknaan tersendiri mengenai novel ini,
Aku bahkan nyaris hapal definisi kecantikan di BEAUTY CASE. Menurutkubeberapa pandangan cowok tentang kecantikan itu : cantik adalah seksi, cantik adalah cewek berbadan ramping, kulit putih, berambut panjang, berkelakuanmanis. Cantik adalah relatif dan jelek adalah absolute (^3).
(^3) __. Does Beauty Still Rule. www.serpih.com (Desember 2010)
I-
Dari komentar diatas dapat disimpulkan bahwa perempuan dipandang cantik oleh laki-laki hanya berdasar pada penampilan luar. Hal ini didasari oleh fenomena bahwa perempuan semenjak kecil telah diajarkan untuk menganggap penampilan fisik sebagai salah satu faktor penting untuk menumbuhkan rasa percaya dirinya. Pengetahuan ini mereka dapatkan dari dongeng-dongeng yang telah familiar bagi mereka, seperti Cinderella, Sleeping Beauty, atau Putri Salju. Dongeng-dongeng tersebut menceritakan tentang perempuan yang cantik dan baik hati. Tidak hanya itu, mainan anak perempuan pun dibuat dengan bentuk perempuan yang cantik, misalnya boneka Barbie. Barbie merupakan sosok ideal seorang perempuan, yaitu berwajah cantik dan mempunyai tubuh langsing. Tidak hanya itu, penggambaran sosok putri yang terdapat di dongeng sebagian besar divisualisasikan kedalam bentuk kartun. Sehingga anak-anak melihat penggambaran seorang puteri identik dengan wajah cantik dan tubuh langsing. Jarang sekali seorang putri digambarkan dengan perempuan berwajah jelek dan bertubuh gemuk. Oleh karena itu, penampilan menjadi hal yang sangat penting bagi anak perempuan.
Pada umumnya, perempuan yang menarik secara fisik dikaitkan dengan hal-hal baik. Perempuan akan lebih diterima di masyarakat sekaligus mendapat perlakuan yang baik dari masyarakat. Dengan perlakuan masyarakat yang ia terima, maka tumbuh percaya diri yang tinggi. Sehingga penampilan disini merupakan bentuk kontrol sosial yang mempengaruhi bagaimana perempuan melihat dirinya dan bagaimana ia dilihat oleh orang lain. Kualitas perempuan tidak hanyak diukur sebatas kemampuan dan intelektualitas mereka. Budaya
I-
yang diiklankan, dengan tanpa sempat berpikir soal efektifitas serta efek yangbisa ditimbulkannya di masa mendatang (^5). Dari tanggapan tersebut, terlihat bahwa sudut pandang laki-laki dalam menilai penampilan perempuan didasarkan pada fenomena umum yang dialami oleh kaum perempuan itu sendiri. Keinginan perempuan untuk mengubah penampilannya bersumber pada pesan-pesan yang disodorkan oleh media massa sekarang. Banyak pemberitaan yang menyebutkan tubuh gemuk identik dengan penyakit yang kini berkembang, seperti penyakit jantung, diabetes, dan sebagainya. Pada dasarnya keinginan perempuan untuk memiliki tubuh langsing karena mereka ingin menjaga kesehatan. Akan tetapi, sebagian besar perempuan ingin mendapatkan tubuh langsing dengan cara yang serba instan. Mereka tidak memahami bagaimana prosedur untuk menurunkan berat badan yang benar. Di samping itu, kemunculan iklan yang menggambarkan sosok perempuan yang bertubuh langsing dalam media massa menjadi model yang sangat menarik untuk dijadikan target komparasi oleh perempuan karena dianggap representasi figur ideal yang sesuai dengan standar nilai-nilai sosiokultural. Citra yang muncul di media massa menjadi objek yang menarik untuk diamati dan dijadikan standar sosial mengenai kriteria daya tarik. Hoyt (2001) menemukan bahwa media massa memegang peranan yang signifikan dalam membentuk perasaan perempuan terhadap tubuhnya^6. Informasi yang disampaikan media massa ikut memberi
(^5) Pramudyawati, Anastasia Ririen. Maunya Langsing Terus****. www.kesehatan.kompasiana.com (November 2010) 6 Hoyt, W. D. Kogan, L. R. Satisfaction With Body Image And Peer Relationship For Males And Females In A Collage Environtment.
I-
kontribusi terhadap pandangan dan nilai-nilai mengenai tubuh yang berkembang di masyarakat, termasuk pada perempuan.
Pendapat berbeda diungkapkan oleh salah satu blogger yang memiliki bentuk badan yang besar. Ia mencoba mengutip kalimat bijak yang dituliskan melalui blog -nya,
Dia bahagia dan bangga menjadi dirinya sendiri, dan menyadari bahwa dirinyaberharga berapapun ukuran tubuh dan bagaimanapun bentuk tubuhnya. Mengapa harus memiliki tubuh langsing atau berkulit putih, hanya untukdisebut cantik? Dia lebih memilih menjadi sehat, menarik dan terawat. Kecantikan yang sesungguhnya lahir dari ketenangan batin, penghargaan dankebanggaan terhadap diri sendiri, semangat meraih cita-cita, merasa telah mencapaikebebasan menentukan pilihan hidup dan mensyukuri penambahan usia semua yang diinginkan, kekuatan dalam diri sendiri, mandiri, (^7). Blogger tersebut menyadari bahwa bentuk tubuhnya yang jauh dari kata langsing merupakan sebuah anugerah yang diciptakan secara alami. Menurutnya, setiap manusia mempunyai potensi dalam diri masing-masing yang bisa digali lebih dalam untuk menemukan kelebihan dirinya yang lain dan tidak sekedar dilihat dari penampilan fisik. Dengan kata lain, kecantikan fisik atau outer beauty tidak berarti apabila tidak memiliki kecantikan pribadi atau inner beauty.
Tahun 1908, seorang arkeolog bernama Joseph Szombathy menemukan patung Venus of Willendorf di sebuah lokasi dekat Willendorf, Austria. Patung ini diyakini sebagai figur perempuan bertubuh ideal dan digambarkan dengan perut, lengan, serta wajah yang berisi^8. Gambaran tersebut mewakili citra perempuan
(^7) Sianipar, Desiree. Self Esteem, Semua Perempuan Memilikinya? www.beautyskin.tripod.com (Oktober 2010) 8 __. Venus dari Willendorf. www.sekitarkita.com (Januari 2012)