







Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Rangkuman Teori Akuntansi Gofrey 2020
Typology: Lecture notes
1 / 13
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Darren Casey 12015000552
Rangkuman Teori Akuntansi
Beberapa singkatan dan terjemahan: Return: pengembalian Revenue: pendapatan Income: penghasilan Gain: keuntungan Earnings: laba Cost: biaya
Expense: beban Capital: modal Equity: kekayaan Wealth: kemakmuran Retained Earnings: Saldo laba
Elemen-elemen dalam Laporan Keuangan: Asset Liabilitas Ekuitas Pendapatan Beban Keuntungan Kerugian Comprehensive income Investment by owners Distribution to owners
Pengertian umum: Income/penghasilan mempunyai 2 unsur: Pendapatan: yang dihasilkan dari core business Keuntungan: melakukan transaksi atau kegiatan yang diluar core business Expense: sumber daya ekonomik yang dikeluarkan untuk masa manfaat 1 tahun/periode Cost: sumber daya ekonomik yang dikeluarkan untuk masa manfaat >1 tahun/periode Kapitalisasi: proses memasukkan sebuah beban sehingga diperlakukan menjadi sebuah asset Depresiasi: penurunan nilai dari sumber daya ekonomik/asset yang berwujud Amortisasi: penurunan nilai dari sumber daya ekonomik/asset yang tidak berwujud Depletion: penurunan nilai yang tidak dapat dilihat oleh kasat mata Impairment: penurunan nilai dari sumber daya ekonomik/asset secepat mungkin. Likuidasi: penurunan nilai dari sumber daya ekonomik/asset langsung habis. Likuiditas: kemampuan perusahaan dalam mengeluarkan kas, untuk membayar utang jangka pendeknya. Solvabilitas: kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya di masa yang akan datang Akrual: semua tindakan akuntansi yang dapat mempengaruhi bottomline (net earnings) tanpa mengubah penerimaan atau pengeluaran arus kas perusahaan Sumber daya ekonomik: asset yang masih memiliki manfaat ekonomik Klaim: liabilitas Cash flow statement, ada 2: o Direct/income statement o Indirect/rekonsiliasi Elemen akuntansi semuanya terkait dan pengukuran dari aliran laba, untuk tahu bisa ada laba atau tidak dapat dilihat dari seluruh elemen-elemen akuntansi
Chapter 2 Accounting Theory Construction
Accounting is the art of recording, classifying, and summarizing in a significant manner and in terms of money, transactions and events which are, in part at least of financial character, and interpreting the results thereof.
Teori: seperangkat aturan, norma, regulasi, konstruksi, aturan yang membentuk kerangka yang memiliki 2 manfaat:
Sintaktik: ilmu susunan kata. Sintaktik dalam akuntansi: susunan dalam definisi akuntansi, proses akuntansi harus urut diawali dari recording, classifying, baru summarizing. Laporan keuangan yang paling menunjukkan proses syntax adalah ISOCI.
Semantik: ilmu arti kata. Semantik dalam akuntansi: teori yang memusatkan perhatian kepada hubungan antara fenomena dengan simbol yang mewakili fenomena tersebut. Contohnya:
Semantik Sintaktik
Pragmatik: perilaku, menekankan pada pengaruh laporan serta ikhtisar akuntansi terhadap perilaku atau keputusan, dimana sasarannya pada relevansi informasi yang dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dan perilaku berbagai individu atau kelompok sebagai akibat penyajian informasi akuntansi. Dua pendekatan pragmatik:
1. Pendekatan pragmatik deskriptif: respon terhadap sebuah kegiatan akuntansi. Contoh: Mengobservasi tindakan akuntan terhadap sebuah masalah akuntansi yang akan diikuti oleh akuntan lain. 2. Pendekatan pragmatik psikologis: respon dari observasi terhadap pengguna laporan keuangan. Contoh: saat investor mendengar kata stock split, maka mereka akan tahu bahwa harga saham akan naik.
Teori Akuntansi Normatif: teori akuntansi yang berpacu pada norma-norma atau peraturan yang ada ( what should be ) Contoh: norma akuntansi dibuat atas kejadian di masa lalu.
Teori Akuntansi Positif: membuat hukum/norma terlebih dahulu yang akan mendasari perlakuan akuntansi di masa depan. Caranya harus dengan membuat riset.
Semua asset mengalami penurunan nilai. Tetapi untuk tanah belum ada metode depresiasinya.
Informasi dapat dikatakan berharga jika laporan keuangan yang dibuat harus dapat digunakan untuk mengambil keputusan bagi investor dan kreditor.
Kualitas dari sebuah Laporan Keuangan menurut FASB Concept No. 2:
(sudah tidak dipakai pada tahun 2010)
Keterangan: Reliability: dapat diverifikasi, representasi tepat, dan netral Mengapa netral berada di kualitas sekunder? Karena untuk mencapai netralitas tidak mudah. Konsistensi berarti setelah diuji beberapa kali hasilnya sama atau tidak jauh beda, maka agar dapat dibandingkan (comparability) sebuah laporan keuangan harus konsisten. Materiality: posisinya sebagai threshold artinya materialitas merupakan ambang pintu dari semua pencatatan pelaporan keuangan. Jadi, jika sebuah transaksi material baru dicatat, jika tidak material tidak dicatat. Predictive value: dapat memprediksi arus kas masa depan Comparability: untuk sebuah laporan keuangan dapat diperbandingkan, maka harus konsisten
Developing a conceptual framework, perbedaan antara rules-based dengan principle-based:
1. Rules-based (FASB/SFAS): berdasarkan aturan, tidak dibuka peluang untuk berkomunikasi (terpaku pada angka, cocok untuk negara yang ekonominya kompleks). Contoh : dalam melakukan konsolidasi perusahaan, harus dengan persen kepemilikan sebesar 50%.
2 teori dalam pembuatan teori:
Objektivitas dari Kerangka Konseptual: Laporan keuangan disajikan untuk siapa? Laporan keuangan harus seperti apa? Apa saja yang harus ada di laporan keuangan? Asset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, beban, penghasilan komprehensif, keuntungan, kerugian, dividen, dan kontribusi pemilik.
SAK Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan
Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 28 September 2016. KKPK ini menggantikan Kerangka Dasar Penyusunan an Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK) yang telah disahkan pada tanggal 1 Oktober 1994. KKPK yang menggantikan KDPPLK merupakan adopsi dari the Conceptual Framework for Financial Reporting efektif per 1 Januari 2016.
Ada 4 bab dalam KKPK:
Tujuan Kerangka Konseptual : a) Untuk membantu DSAK IAI dalam pengembangan Standar Akuntansi Keuangan baru dan dalam melakukan tinjauan atas SAK yang ada; b) Untuk membantu DSAK IAI dalam mempromosikan harmonisasi peraturan, standar akuntansi, dan prosedur yang terkait dengan penyajian laporan keuangan dengan menyediakan dasar untuk mengurangi jumlah alternatif perlakuan akutansi yang diizinkan oleh SAK; c) Untuk membantu DSAK IAI dalam pengembangan standar lokal; d) Untuk membantu penyusunan laporan keuangan dalam menerapkan SAK dan yang berkenaan dengan hal-hal yang belum diatur dalam PSAK; e) Untuk membantu auditor dalam memberikan opini mengenai apakah laporan keuangan telah sesuai dengan SAK; f) Untuk membantu pengguna laporan keuangan dalam menginterpretasikan informasi dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan SAK; dan g) Untuk menyediakan informasi kepada pihak yang tertarik dengan aktivitas DSAK IAI tentang pendekatannya dalam penyusunan SAK.
Kerangka Konseptual tidak sama dengan PSAK, dan Kerangka Konseptual tidak mengungguli PSAK tertentu. Karena Kerangka Konseptual hanya mengatur secara umum, sedangkan PSAK mengatur lebih secara khusus. Sehingga jika terdapat konflik antara Kerangka Konseptual dan PSAK, maka persyaratan yang ada dalam PSAK mengungguli persyaratan yang adalah Kerangka Konseptual.
Ruang Lingkup dari KKPK:
Tujuan dari Pelaporan Keuangan:
Sumber daya ekonomik dan klaim bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan entitas pelapor, menilai likuiditas dan solvabilitas entitas pelapor, dan memprediksi arus kas masa depan.
Akrual: semua tindakan akuntansi yang dapat mempengaruhi bottomline ( net earnings ) tanpa mempengaruhi penerimaan atau pengeluaran arus kas.
Kinerja keuangan dipengaruhi oleh 2 hal:
1. Posisi Keuangan: a. Asset: sumber daya yang masih memiliki manfaat ekonomi bagi perusahaan b. Liabilitas: klaim perusahaan dalam memperoleh sumber daya ekonomik c. Ekuitas: hak residual atas asset entitas setelah dikurangi seluruh liabilitas 2. Kinerja: a. Penghasilan: kenaikan manfaat ekonomik dalam suatu periode akuntansi b. Beban: penurunan manfaat ekonomik dalam suatu periode akuntansi
Manfaat ekonomik masa depan asset: Potensial dari asset tersebut untuk memberikan kontribusi, baik langsung maupun tidak langsung, pada arus kas dan setara kas pada entitas. Ada beberapa contoh: Digunakan baik sendiri maupun digabungkan dengan asset lain dalam produksi barang atau jasa untuk dijual oleh entitas Dipertukarkan dengan asset lain Digunakan untuk menyelesaikan liabilitas Didistribusikan kepada pemilik entitas
Liabilitas mempunyai karakteristik esensial: entitas memiliki kewajiban kini Definisi kewajiban: Tanggung jawab untuk bertindak atau melakukan sesuatu dengan cara tertentu Timbul dari praktik bisnis normal untuk memelihara hubungan bisnis yang baik Timbul ketika asset telah diserahkan da nada perjanjian yang tidak dapat dibatalkan Contoh penyelesaian kewajiban:
Kriteria pengakuan sebuah akun:
**1. Meet the definition (memenuhi definisi)
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah moneter ketika unsur-unsur laporan keuangan akan diakui dan dicatat dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan:
1. Biaya historis (historical cost): asset dicatat sebesar biaya perolehan sampai asset tersebut dapat dipakai. Liabilitas dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar dari kewajiban. 2. Biaya kini (current cost): asset dicatat sebesar jumlah kas atau setara kas yang seharusnya akan dibayarkan jika asset yang sama diperoleh sekarang. Liabilitas dicatat sebesar jumlah kas yang tidak didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini 3. Nilai terealisasi (net realizable value): asset dicatat sebesar jumlah kas yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual asset dalam pelepasan normal. Liabilitas dicatat sebesar nilai penyelesaiannya. 4. Present value: asset dicatat sebesar jumlah kas yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual asset dalam pelepasan normal. Liabilitas dicatat sebesar arus kas keluar neto masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang diekspektasikan akan diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas dalam pelaksanaan usaha normal.
Chapter 6 Accounting Measurement System
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah moneter ketika unsur-unsur laporan keuangan akan diakui dan dicatat dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Historical cost: asset dicatat sesuai biaya perolehan sampai asset tersebut dapat/siap digunakan.
Bersamaan dengan revolusi industri, khususnya setelah jatuhnya wall street tahun 1929, sistem akuntansi tradisional berdasarkan historical cost system muncul dan memimpin sebagai fundamental accounting system. Kemudian tahun 1960an beberapa alternatif dasar sistem akuntansi lainnya muncul dan mulai berkembang, yaitu current cost accounting dan current selling prices.
Historical Cost Accounting:
1. Objektivitas dari Akuntansi: a. Membedakan pemilik dan pengendali perusahaan. Absentee owners yang tidak berperan dalam operasional perusahaan tidak memiliki pengetahuan mengenai operasional dan kondisi perusahaan sehingga bergantung pada laporan akuntansi. b. Menekankan pada dua objek kritis, yaitu stewardship dan accountability. c. ISOCI merupakan laporan keuangan terpenting, hasil “profit/output” dari kegiatan operasional perusahaan berdampak terhadap nilai tambah ekuitas**.
Profit = revenues – expenses Atau modal akhir – modal awal
3. Matching Cost Theory: memutuskan biaya yang biasa diakui “ expired” (beban) untuk kemudian dilekatkan pada ISOCI, dan biaya yang masih memiliki masa manfaat “ unexpired” akan dilaporkan di Laporan Posisi Keuangan. Hal ini merupakan kosep “matching cost against revenue”. 4. Conservatism: biaya harus diakui sesegera mungkin, sedangkan pendapatan hanya dapat diakui jika terdapat probabilitas yang tinggi bahwa pendapatan tersebut akan diterima 5. Argumen dari Historical Cost Acconting: a. Relevan dalam pembuatan keputusan b. Historical cost didasarkan pada transaksi yang actual bukan hanya transaksi yang mungkin atau belum terjadi c. Laporan keuangan berdasarkan biaya historis, sehingga memudahkan menemukan data dan lebih bermanfaat d. Konsep yang terbaik dalam memahami laba, dimana kelebihan nilai harga jual dibandingkan dengan biaya historis e. Historical cost system mengurangi praktik manipulasi dibandingkan current cost f. Informasi mengenai laba yang disajikan oleh sistem lain tidak bermanfaat g. Perubahan dalam harga pasar dapat disajikan dan diungkapkan oleh data pendukung atau tambahan h. Tidak ada bukti yang cukup untuk menolak historical cost accounting 6. Kritik terhadap Historical Cost: a. Objectives of Accounting : Stewardship hanya merupakan tujuan kedua dari akuntansi, karena historical cost hanya menggambarkan masa lalu sampai masa sekarang, dapat dimanipulasi dalam menunjukkan current cost. b. Informastion for decision making: biaya historis bermanfaat namun tidak cukup untuk mengevaluasi keputusan-keputusan bisnis. Hanya menggambarkan sampai pada saat asset diterima, setelah itu untuk hal perawatan asset menggunakan current cost. c. Basis of Historical Cost: basis biaya historis yaitu kelangsungan usaha tidaklah realistis. d. Matching cost theory: penggunaan konsep penandingan tidak menghasilkan informasi yang relevan dan terpercaya. e. Nortion of investor needs: sistem akuntansi biaya historis hanya memberikan ide untuk kebutuhan investor yang tertarik pada analisa pasar bukan intelijen investor yang tertarik pada apa yang terjadi pada perusahaan.
i. Exit price mengarah pada revaluasi anomali, dimana setelah pembelian harga akan jatuh dan kurang dari biaya historis. ii. Exit price menyiratkan pada pendekatan jangka pendek, karena fokus terhadap likuidasi dan pembuangan. iii. Exit price pada finished goods merupakan bentuk antisipasi terhadap laba operasi.
Chapter 7 Assets
Asset (IASC) adalah sumber daya ekonomik yang dikendalikan oleh perusahaan sebagai hasil dari peristiwa masa lalu dan diharapkan dapat mengalirkan manfaat ekonomik di masa depan bagi perusahaan.
Pengakuan: proses memasukkan sebuah transaksi ke dalam laporan keuangan. Pengukuran : proses meletakkan sebuah atribut angka pada akun tersebut
3 Karakteristik ASSET:
Investasi jangka panjang lebih baik dicatat dalam historical cost.
Atribut future economic benefits dalam hubungannya dengan present value: Seseorang membeli asset seharga Rp 20.000.000,00 dan selama 5 tahun dapat mengenerate cash sebesar Rp 30.000.000,00 lalu Rp 30.000.000,00 akan di present value kan ke saat asset itu dibeli.
Prinsip konservatisme dalam asset : menyajikan nilai asset yang paling rendah dari historical cost atau current cost, serta mengantisipasi kerugian bukan keuntungan. Prinsip konservatisme berasal dari salah satu model modifying principle atau prinsip yang menentang historical cost.
Kriteria pengakuan sebuah akun:
**1. Meet the definition (memenuhi definisi)
Cara perhitungan fair value: Market Approach: data dan harga jelas Income Approach: menilai benefit yang dapat dihasilkan dari asset (present value) Cost Approach: menilai harga sebuah benda dengan membandingkan benda sejenis dengan benefit yang sama persis
3 hirarki pengukuran fair value:
1. Mencari benda yang sama dengan benefit yang sama di pasar yang aktif 2. Mencari benda yang sama dengan benefit yang sama di pasar aktif 3. Menggunakan 3 pendekatan (market/income/cost) dan tentukan sendiri mana yang terbaik
Perbedaan Financial Lease dengan Operating Lease: Financial Lease: pemilik barang lessee Operating Lease: pemilik barang lessor
Syarat sebuah leasing: Operating/Financing
1. Di akhir tahun, ada pernyataan lessee untuk membeli/memiliki asset (financing) 2. Hingga masa manfaat asset habis, mayoritas asset ditangan lessor (financing) 3. Sebuah asset yang menyewa berapa orang 4. Bila mayoritas cicilan dari 1 orang lessee hampir mencapai harga asset (financing)
2. Defined Benefit Planned: perusahaan memberikan uang ke fund trust untuk mengelola sampai akhirnya dibagikan ke karyawan saat pensiun namun bersifat pasti, yaitu walaupun fund trust rugi dalam mengelola, dana akan tetap dibayarkan.
Perbedaan obligasi dengan saham: Obligasi Saham Badan yang mengeluarkan Perusahaan Tbk Perusahaan dan pemerintah Pembagian keuntungan Bunga Dividen Keuntungan investasi Low risk, low reward High risk, high reward
Jika perusahaan likuidasi
Pemegang mendapat prioritas untuk dibayar Tidak berharga Jangka waktu Terbatas Tidak terbatas Hak suara Tidak ada Ada Kewajiban perusahaan untuk membayar Wajib (berupa bunga)^
Hanya jika perusahaan untung (berupa dividen) Contoh Obligasi Ritel Indonesia Saham PT Sampoerna
Mengapa banyak orang masih membeli saham padahal risikonya besar? Karena high risk, high return.