Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Rangkuman Teori Akuntansi, Lecture notes of Accounting

Rangkuman Teori Akuntansi Gofrey 2020

Typology: Lecture notes

2020/2021

Uploaded on 05/06/2021

zarkml
zarkml 🇮🇩

4.5

(2)

1 document

1 / 13

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
Darren Casey
12015000552
Rangkuman Teori Akuntansi
Beberapa singkatan dan terjemahan:
Return: pengembalian
Revenue: pendapatan
Income: penghasilan
Gain: keuntungan
Earnings: laba
Cost: biaya
Expense: beban
Capital: modal
Equity: kekayaan
Wealth: kemakmuran
Retained Earnings: Saldo laba
Elemen-elemen dalam Laporan Keuangan:
Asset
Liabilitas
Ekuitas
Pendapatan
Beban
Keuntungan
Kerugian
Comprehensive income
Investment by owners
Distribution to owners
Pengertian umum:
Income/penghasilan mempunyai 2 unsur:
Pendapatan: yang dihasilkan dari core business
Keuntungan: melakukan transaksi atau kegiatan yang diluar core business
Expense: sumber daya ekonomik yang dikeluarkan untuk masa manfaat 1
tahun/periode
Cost: sumber daya ekonomik yang dikeluarkan untuk masa manfaat >1 tahun/periode
Kapitalisasi: proses memasukkan sebuah beban sehingga diperlakukan menjadi sebuah
asset
Depresiasi: penurunan nilai dari sumber daya ekonomik/asset yang berwujud
Amortisasi: penurunan nilai dari sumber daya ekonomik/asset yang tidak berwujud
Depletion: penurunan nilai yang tidak dapat dilihat oleh kasat mata
Impairment: penurunan nilai dari sumber daya ekonomik/asset secepat mungkin.
Likuidasi: penurunan nilai dari sumber daya ekonomik/asset langsung habis.
Likuiditas: kemampuan perusahaan dalam mengeluarkan kas, untuk membayar utang
jangka pendeknya.
Solvabilitas: kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya di masa yang
akan datang
Akrual: semua tindakan akuntansi yang dapat mempengaruhi bottomline (net earnings)
tanpa mengubah penerimaan atau pengeluaran arus kas perusahaan
Sumber daya ekonomik: asset yang masih memiliki manfaat ekonomik
Klaim: liabilitas
Cash flow statement, ada 2:
o Direct/income statement
o Indirect/rekonsiliasi
Elemen akuntansi semuanya terkait dan pengukuran dari aliran laba, untuk tahu bisa
ada laba atau tidak dapat dilihat dari seluruh elemen-elemen akuntansi
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd

Partial preview of the text

Download Rangkuman Teori Akuntansi and more Lecture notes Accounting in PDF only on Docsity!

Darren Casey 12015000552

Rangkuman Teori Akuntansi

Beberapa singkatan dan terjemahan:  Return: pengembalian  Revenue: pendapatan  Income: penghasilan  Gain: keuntungan  Earnings: laba  Cost: biaya

 Expense: beban  Capital: modal  Equity: kekayaan  Wealth: kemakmuran  Retained Earnings: Saldo laba

Elemen-elemen dalam Laporan Keuangan:AssetLiabilitasEkuitasPendapatanBebanKeuntunganKerugianComprehensive incomeInvestment by ownersDistribution to owners

Pengertian umum: Income/penghasilan mempunyai 2 unsur:  Pendapatan: yang dihasilkan dari core business  Keuntungan: melakukan transaksi atau kegiatan yang diluar core business  Expense: sumber daya ekonomik yang dikeluarkan untuk masa manfaat 1 tahun/periode  Cost: sumber daya ekonomik yang dikeluarkan untuk masa manfaat >1 tahun/periode  Kapitalisasi: proses memasukkan sebuah beban sehingga diperlakukan menjadi sebuah asset  Depresiasi: penurunan nilai dari sumber daya ekonomik/asset yang berwujud  Amortisasi: penurunan nilai dari sumber daya ekonomik/asset yang tidak berwujud  Depletion: penurunan nilai yang tidak dapat dilihat oleh kasat mata  Impairment: penurunan nilai dari sumber daya ekonomik/asset secepat mungkin.  Likuidasi: penurunan nilai dari sumber daya ekonomik/asset langsung habis.  Likuiditas: kemampuan perusahaan dalam mengeluarkan kas, untuk membayar utang jangka pendeknya.  Solvabilitas: kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya di masa yang akan datang  Akrual: semua tindakan akuntansi yang dapat mempengaruhi bottomline (net earnings) tanpa mengubah penerimaan atau pengeluaran arus kas perusahaan  Sumber daya ekonomik: asset yang masih memiliki manfaat ekonomik  Klaim: liabilitas  Cash flow statement, ada 2: o Direct/income statement o Indirect/rekonsiliasi  Elemen akuntansi semuanya terkait dan pengukuran dari aliran laba, untuk tahu bisa ada laba atau tidak dapat dilihat dari seluruh elemen-elemen akuntansi

Chapter 2 Accounting Theory Construction

Accounting is the art of recording, classifying, and summarizing in a significant manner and in terms of money, transactions and events which are, in part at least of financial character, and interpreting the results thereof.

Teori: seperangkat aturan, norma, regulasi, konstruksi, aturan yang membentuk kerangka yang memiliki 2 manfaat:

  1. Mampu menjelaskan keilmuan yang dikaji
  2. Mampu mendasari solusi atas permasalahan yang terjadi. Teori Akuntansi: teori yang menjelaskan apa akuntansi sebenarnya

Sintaktik: ilmu susunan kata. Sintaktik dalam akuntansi: susunan dalam definisi akuntansi, proses akuntansi harus urut diawali dari recording, classifying, baru summarizing. Laporan keuangan yang paling menunjukkan proses syntax adalah ISOCI.

Semantik: ilmu arti kata. Semantik dalam akuntansi: teori yang memusatkan perhatian kepada hubungan antara fenomena dengan simbol yang mewakili fenomena tersebut. Contohnya:

  1. Sebuah transaksi dicatat sebagai pendapatan apabila hasil yang diterima didapat dari core business , sedangkan sebuah transaksi dicatat sebagai keuntungan apabila dihasil yang diterima didapat dari luar core business.
  2. Sebuah transaksi dicatat jika material, jika tidak material tidak perlu dicatat.

SemantikSintaktik

Pragmatik: perilaku, menekankan pada pengaruh laporan serta ikhtisar akuntansi terhadap perilaku atau keputusan, dimana sasarannya pada relevansi informasi yang dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dan perilaku berbagai individu atau kelompok sebagai akibat penyajian informasi akuntansi. Dua pendekatan pragmatik:

1. Pendekatan pragmatik deskriptif: respon terhadap sebuah kegiatan akuntansi. Contoh: Mengobservasi tindakan akuntan terhadap sebuah masalah akuntansi yang akan diikuti oleh akuntan lain. 2. Pendekatan pragmatik psikologis: respon dari observasi terhadap pengguna laporan keuangan. Contoh: saat investor mendengar kata stock split, maka mereka akan tahu bahwa harga saham akan naik.

Teori Akuntansi Normatif: teori akuntansi yang berpacu pada norma-norma atau peraturan yang ada ( what should be ) Contoh: norma akuntansi dibuat atas kejadian di masa lalu.

Teori Akuntansi Positif: membuat hukum/norma terlebih dahulu yang akan mendasari perlakuan akuntansi di masa depan. Caranya harus dengan membuat riset.

Semua asset mengalami penurunan nilai. Tetapi untuk tanah belum ada metode depresiasinya.

Informasi dapat dikatakan berharga jika laporan keuangan yang dibuat harus dapat digunakan untuk mengambil keputusan bagi investor dan kreditor.

Kualitas dari sebuah Laporan Keuangan menurut FASB Concept No. 2:

(sudah tidak dipakai pada tahun 2010)

Keterangan:  Reliability: dapat diverifikasi, representasi tepat, dan netral  Mengapa netral berada di kualitas sekunder? Karena untuk mencapai netralitas tidak mudah.  Konsistensi berarti setelah diuji beberapa kali hasilnya sama atau tidak jauh beda, maka agar dapat dibandingkan (comparability) sebuah laporan keuangan harus konsisten.  Materiality: posisinya sebagai threshold artinya materialitas merupakan ambang pintu dari semua pencatatan pelaporan keuangan. Jadi, jika sebuah transaksi material baru dicatat, jika tidak material tidak dicatat.  Predictive value: dapat memprediksi arus kas masa depan  Comparability: untuk sebuah laporan keuangan dapat diperbandingkan, maka harus konsisten

Developing a conceptual framework, perbedaan antara rules-based dengan principle-based:

1. Rules-based (FASB/SFAS): berdasarkan aturan, tidak dibuka peluang untuk berkomunikasi (terpaku pada angka, cocok untuk negara yang ekonominya kompleks). Contoh : dalam melakukan konsolidasi perusahaan, harus dengan persen kepemilikan sebesar 50%.

  1. Principle-based (IFRS): pada prinsipnya, hanya menentukan konsep apa yang harus dipakai, tetapi tidak menentukan bagaimana caranya (tidak terpaku pada angka, cocok untuk negara yang ekonominya berkembang) Contoh : dalam mengamortisasi goodwill, memakai metode depresiasi impairment, principle-based tetapi tidak menentukan bagaimana cara impairnya). Kathrin Schiper menyatakan bahwa SFAS dari FASB tidak seluruhnya berdasarkan rules-based.

2 teori dalam pembuatan teori:

  1. Public Interest Theory (teori kepentingan publik)
  2. Interest Group Theory (teori kepentingan grup) Interest Group Theory lebih baik untuk digunakan. Contoh : PSAK diperbaharui dan direvisi untuk kepentingan grup, yaitu orang-orang yang bekerja dengan menggunakan PSAK.

Objektivitas dari Kerangka Konseptual:  Laporan keuangan disajikan untuk siapa?  Laporan keuangan harus seperti apa?  Apa saja yang harus ada di laporan keuangan? Asset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, beban, penghasilan komprehensif, keuntungan, kerugian, dividen, dan kontribusi pemilik.

SAK Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan

Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 28 September 2016. KKPK ini menggantikan Kerangka Dasar Penyusunan an Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK) yang telah disahkan pada tanggal 1 Oktober 1994. KKPK yang menggantikan KDPPLK merupakan adopsi dari the Conceptual Framework for Financial Reporting efektif per 1 Januari 2016.

Ada 4 bab dalam KKPK:

  1. Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum
  2. Entitas Pelapor (masih kosong)
  3. Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan yang Berguna
  4. Kerang Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (1994): Pengaturan yang Tersisa

Tujuan Kerangka Konseptual : a) Untuk membantu DSAK IAI dalam pengembangan Standar Akuntansi Keuangan baru dan dalam melakukan tinjauan atas SAK yang ada; b) Untuk membantu DSAK IAI dalam mempromosikan harmonisasi peraturan, standar akuntansi, dan prosedur yang terkait dengan penyajian laporan keuangan dengan menyediakan dasar untuk mengurangi jumlah alternatif perlakuan akutansi yang diizinkan oleh SAK; c) Untuk membantu DSAK IAI dalam pengembangan standar lokal; d) Untuk membantu penyusunan laporan keuangan dalam menerapkan SAK dan yang berkenaan dengan hal-hal yang belum diatur dalam PSAK; e) Untuk membantu auditor dalam memberikan opini mengenai apakah laporan keuangan telah sesuai dengan SAK; f) Untuk membantu pengguna laporan keuangan dalam menginterpretasikan informasi dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan SAK; dan g) Untuk menyediakan informasi kepada pihak yang tertarik dengan aktivitas DSAK IAI tentang pendekatannya dalam penyusunan SAK.

Kerangka Konseptual tidak sama dengan PSAK, dan Kerangka Konseptual tidak mengungguli PSAK tertentu. Karena Kerangka Konseptual hanya mengatur secara umum, sedangkan PSAK mengatur lebih secara khusus. Sehingga jika terdapat konflik antara Kerangka Konseptual dan PSAK, maka persyaratan yang ada dalam PSAK mengungguli persyaratan yang adalah Kerangka Konseptual.

Ruang Lingkup dari KKPK:

  1. Tujuan Pelaporan Keuangan
  2. Karakteristik kualitatif informasi keuangan yang berguna
  3. Definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur yang membentuk LK
  4. Konsep modal dan pemeliharaan modal

Tujuan dari Pelaporan Keuangan:

  1. Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk investor dan kreditor lainnya dalam membuat keputusan, mengestimasi nilai, dan posisi keuangan entitas pelapor. Keputusan itu bergantung pada imbal hasil yang diharapkan pada investasi tersebut, serta pembayaran pokok bunga.
  2. Pengguna utama Laporan Keuangan: investor saat ini dan investor potensial, pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya.

Sumber daya ekonomik dan klaim bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan entitas pelapor, menilai likuiditas dan solvabilitas entitas pelapor, dan memprediksi arus kas masa depan.

Akrual: semua tindakan akuntansi yang dapat mempengaruhi bottomline ( net earnings ) tanpa mempengaruhi penerimaan atau pengeluaran arus kas.

Kinerja keuangan dipengaruhi oleh 2 hal:

  1. Akuntansi akrual
  2. Arus kas masa lalu, informasi arus kas membantu dalam memahami: a. Aktivitas operasi entitas b. Menilai likuiditas atau solvabilitas c. Mengevaluasi aktivitas pendanaan dan investasi d. Interpretasi informasi tentang kinerja keuangan

1. Posisi Keuangan: a. Asset: sumber daya yang masih memiliki manfaat ekonomi bagi perusahaan b. Liabilitas: klaim perusahaan dalam memperoleh sumber daya ekonomik c. Ekuitas: hak residual atas asset entitas setelah dikurangi seluruh liabilitas 2. Kinerja: a. Penghasilan: kenaikan manfaat ekonomik dalam suatu periode akuntansi b. Beban: penurunan manfaat ekonomik dalam suatu periode akuntansi

Manfaat ekonomik masa depan asset: Potensial dari asset tersebut untuk memberikan kontribusi, baik langsung maupun tidak langsung, pada arus kas dan setara kas pada entitas. Ada beberapa contoh:  Digunakan baik sendiri maupun digabungkan dengan asset lain dalam produksi barang atau jasa untuk dijual oleh entitas  Dipertukarkan dengan asset lain  Digunakan untuk menyelesaikan liabilitas  Didistribusikan kepada pemilik entitas

Liabilitas mempunyai karakteristik esensial: entitas memiliki kewajiban kini Definisi kewajiban:  Tanggung jawab untuk bertindak atau melakukan sesuatu dengan cara tertentu  Timbul dari praktik bisnis normal untuk memelihara hubungan bisnis yang baik  Timbul ketika asset telah diserahkan da nada perjanjian yang tidak dapat dibatalkan Contoh penyelesaian kewajiban:

  1. Pengalihan asset lain
  2. Pembayaran kas
  3. Provisi jasa
  4. Konversi kewajiban menjadi ekuitas
  5. Kreditor membatalkan haknya Ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam Laporan Posisi Keuangan. Contoh: dalam PT, setoran modal oleh para pemegang saham, saldo laba, penyisihan saldo laba dan penyisihan penyesuaian pemeliharaan modal yang dapat disajikan secara terpisah. Klasifikasi tersebut merefleksikan fakta bahwa pihak dengan hak kepemilikannya dalam entitas memiliki hak yang berbeda-beda. Jumlah ekuitas yang ditampilkan dalam laporan posisi keuangan bergantung pada pengukuran asset dan liabilitas  Penghasilan meliputi pendapatan ( revenues ) dan keuntungan ( gains ). Pendapatan timbul dari pelaksanaan aktivitas utama bisnis ( core business ). Keuntungan timbul dari pelaksanaan aktivitas diluar bisnis utama.  Beban mencakup beban dari aktivitas operasi ( operating expense ) dan kerugian ( loss ). Beban operasi meliputi, sebagai contoh, beban pokok penjualan, gaji, dan penyusutan. Kerugian berasal dari aktivitas diluar bisnis utama ( core business ).

Kriteria pengakuan sebuah akun:

**1. Meet the definition (memenuhi definisi)

  1. Relevance (relevansi)
  2. Reliability (andal)
  3. Measurability (dapat diukur)**

Pengukuran adalah proses penetapan jumlah moneter ketika unsur-unsur laporan keuangan akan diakui dan dicatat dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan:

1. Biaya historis (historical cost): asset dicatat sebesar biaya perolehan sampai asset tersebut dapat dipakai. Liabilitas dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar dari kewajiban. 2. Biaya kini (current cost): asset dicatat sebesar jumlah kas atau setara kas yang seharusnya akan dibayarkan jika asset yang sama diperoleh sekarang. Liabilitas dicatat sebesar jumlah kas yang tidak didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini 3. Nilai terealisasi (net realizable value): asset dicatat sebesar jumlah kas yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual asset dalam pelepasan normal. Liabilitas dicatat sebesar nilai penyelesaiannya. 4. Present value: asset dicatat sebesar jumlah kas yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual asset dalam pelepasan normal. Liabilitas dicatat sebesar arus kas keluar neto masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang diekspektasikan akan diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas dalam pelaksanaan usaha normal.

Chapter 6 Accounting Measurement System

Pengukuran adalah proses penetapan jumlah moneter ketika unsur-unsur laporan keuangan akan diakui dan dicatat dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Historical cost: asset dicatat sesuai biaya perolehan sampai asset tersebut dapat/siap digunakan.

Bersamaan dengan revolusi industri, khususnya setelah jatuhnya wall street tahun 1929, sistem akuntansi tradisional berdasarkan historical cost system muncul dan memimpin sebagai fundamental accounting system. Kemudian tahun 1960an beberapa alternatif dasar sistem akuntansi lainnya muncul dan mulai berkembang, yaitu current cost accounting dan current selling prices.

Historical Cost Accounting:

1. Objektivitas dari Akuntansi: a. Membedakan pemilik dan pengendali perusahaan. Absentee owners yang tidak berperan dalam operasional perusahaan tidak memiliki pengetahuan mengenai operasional dan kondisi perusahaan sehingga bergantung pada laporan akuntansi. b. Menekankan pada dua objek kritis, yaitu stewardship dan accountability. c. ISOCI merupakan laporan keuangan terpenting, hasil “profit/output” dari kegiatan operasional perusahaan berdampak terhadap nilai tambah ekuitas**.

  1. Capital and Profit:** pencatatan akuntansi harus menjaga nilai modal (asset-liabilitas) memiliki nilai yang sama dengan nilai pada periode awal, dimana asset dan liabilitas dinilai sesuai dengan nilai saat perolehan.  Capital = asset - liabilities atau saham yang beredar x market value

 Profit = revenues – expenses Atau modal akhir – modal awal

3. Matching Cost Theory: memutuskan biaya yang biasa diakui “ expired” (beban) untuk kemudian dilekatkan pada ISOCI, dan biaya yang masih memiliki masa manfaat “ unexpired” akan dilaporkan di Laporan Posisi Keuangan. Hal ini merupakan kosep “matching cost against revenue”. 4. Conservatism: biaya harus diakui sesegera mungkin, sedangkan pendapatan hanya dapat diakui jika terdapat probabilitas yang tinggi bahwa pendapatan tersebut akan diterima 5. Argumen dari Historical Cost Acconting: a. Relevan dalam pembuatan keputusan b. Historical cost didasarkan pada transaksi yang actual bukan hanya transaksi yang mungkin atau belum terjadi c. Laporan keuangan berdasarkan biaya historis, sehingga memudahkan menemukan data dan lebih bermanfaat d. Konsep yang terbaik dalam memahami laba, dimana kelebihan nilai harga jual dibandingkan dengan biaya historis e. Historical cost system mengurangi praktik manipulasi dibandingkan current cost f. Informasi mengenai laba yang disajikan oleh sistem lain tidak bermanfaat g. Perubahan dalam harga pasar dapat disajikan dan diungkapkan oleh data pendukung atau tambahan h. Tidak ada bukti yang cukup untuk menolak historical cost accounting 6. Kritik terhadap Historical Cost: a. Objectives of Accounting : Stewardship hanya merupakan tujuan kedua dari akuntansi, karena historical cost hanya menggambarkan masa lalu sampai masa sekarang, dapat dimanipulasi dalam menunjukkan current cost. b. Informastion for decision making: biaya historis bermanfaat namun tidak cukup untuk mengevaluasi keputusan-keputusan bisnis. Hanya menggambarkan sampai pada saat asset diterima, setelah itu untuk hal perawatan asset menggunakan current cost. c. Basis of Historical Cost: basis biaya historis yaitu kelangsungan usaha tidaklah realistis. d. Matching cost theory: penggunaan konsep penandingan tidak menghasilkan informasi yang relevan dan terpercaya. e. Nortion of investor needs: sistem akuntansi biaya historis hanya memberikan ide untuk kebutuhan investor yang tertarik pada analisa pasar bukan intelijen investor yang tertarik pada apa yang terjadi pada perusahaan.

i. Exit price mengarah pada revaluasi anomali, dimana setelah pembelian harga akan jatuh dan kurang dari biaya historis. ii. Exit price menyiratkan pada pendekatan jangka pendek, karena fokus terhadap likuidasi dan pembuangan. iii. Exit price pada finished goods merupakan bentuk antisipasi terhadap laba operasi.

Chapter 7 Assets

Asset (IASC) adalah sumber daya ekonomik yang dikendalikan oleh perusahaan sebagai hasil dari peristiwa masa lalu dan diharapkan dapat mengalirkan manfaat ekonomik di masa depan bagi perusahaan.

Pengakuan: proses memasukkan sebuah transaksi ke dalam laporan keuangan. Pengukuran : proses meletakkan sebuah atribut angka pada akun tersebut

3 Karakteristik ASSET:

  1. Future economic benefits: benefit yang melekat atasnya, bukan obyeknya.
  2. Controlled by an entity: fisik harus ada di tempat, siapa pemegang utama/kendali lebih penting, dan bisa dipaksakan secara hukum. Contoh: si A bekerja di Deloitte dan mendapat fasilitas laptop dan dipakai selama ia bekerja dan memberikan benefit bagi si A. Maka si A adalah pemilik asset tersebut bukan perusahaan.
  3. Past Events: asset diperoleh akibat sebuah peristiwa di masa lalu. Karakteristik tambahan: exchangeability, yaitu sebuah asset dapat ditukar dengan asset lain (asset sejenis). Contoh: dalam membeli sebuah franchise, perusahaan mendapat juga daftar resep karena resep tersebut benefitnya melekat dengan perusahaan. Goodwill tidak memenuhi exchangeability, karena hanya dapat dirasakan oleh perusahaan sendiri dan tidak melekat terhadap perusahaan. Goodwill harusnya dievaluasi bukan diukur.

Investasi jangka panjang lebih baik dicatat dalam historical cost.

Atribut future economic benefits dalam hubungannya dengan present value: Seseorang membeli asset seharga Rp 20.000.000,00 dan selama 5 tahun dapat mengenerate cash sebesar Rp 30.000.000,00 lalu Rp 30.000.000,00 akan di present value kan ke saat asset itu dibeli.

Prinsip konservatisme dalam asset : menyajikan nilai asset yang paling rendah dari historical cost atau current cost, serta mengantisipasi kerugian bukan keuntungan. Prinsip konservatisme berasal dari salah satu model modifying principle atau prinsip yang menentang historical cost.

Kriteria pengakuan sebuah akun:

**1. Meet the definition (memenuhi definisi)

  1. Relevance (relevansi)
  2. Reliability (andal)
  3. Measurabie (dapat diukur)**

Cara perhitungan fair value:Market Approach: data dan harga jelas  Income Approach: menilai benefit yang dapat dihasilkan dari asset (present value)  Cost Approach: menilai harga sebuah benda dengan membandingkan benda sejenis dengan benefit yang sama persis

3 hirarki pengukuran fair value:

1. Mencari benda yang sama dengan benefit yang sama di pasar yang aktif 2. Mencari benda yang sama dengan benefit yang sama di pasar aktif 3. Menggunakan 3 pendekatan (market/income/cost) dan tentukan sendiri mana yang terbaik

Perbedaan Financial Lease dengan Operating Lease:Financial Lease: pemilik barang lessee  Operating Lease: pemilik barang lessor

Syarat sebuah leasing: Operating/Financing

1. Di akhir tahun, ada pernyataan lessee untuk membeli/memiliki asset (financing) 2. Hingga masa manfaat asset habis, mayoritas asset ditangan lessor (financing) 3. Sebuah asset yang menyewa berapa orang 4. Bila mayoritas cicilan dari 1 orang lessee hampir mencapai harga asset (financing)

2. Defined Benefit Planned: perusahaan memberikan uang ke fund trust untuk mengelola sampai akhirnya dibagikan ke karyawan saat pensiun namun bersifat pasti, yaitu walaupun fund trust rugi dalam mengelola, dana akan tetap dibayarkan.

Perbedaan obligasi dengan saham: Obligasi Saham Badan yang mengeluarkan Perusahaan Tbk Perusahaan dan pemerintah Pembagian keuntungan Bunga Dividen Keuntungan investasi Low risk, low reward High risk, high reward

Jika perusahaan likuidasi

Pemegang mendapat prioritas untuk dibayar Tidak berharga Jangka waktu Terbatas Tidak terbatas Hak suara Tidak ada Ada Kewajiban perusahaan untuk membayar Wajib (berupa bunga)^

Hanya jika perusahaan untung (berupa dividen) Contoh Obligasi Ritel Indonesia Saham PT Sampoerna

Mengapa banyak orang masih membeli saham padahal risikonya besar? Karena high risk, high return.