






Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
PRAKTIKUM PERCOBAAN MEKANIKA FLUIDA BERJUDUL GAYA APUNG
Typology: Assignments
1 / 12
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
A
G
E
A
G
E
3.1 Tujuan Percobaan
Menentukan besarnya gaya apung pada benda uji yang mengapung
dan terbenam.
3.2 Alat Percobaan dan Gambar Alat Percobaan
3.2.1. Alat – Alat Percobaan
a. Neraca O’hauss / Timbangan
b. Benda Uji ( balok dan silinder )
c. Media ( tempat air )
3.2.2 Gambar Alat Percobaan
Gambar 3.1 FotoAlatPercobaan
Gambar 3.1 Foto Alat Percobaan
(Sumber: Laboratorium Hidrolika Fakultas Teknik Universitas Tadulako, 2019)
down
= h
1
γ.
up
= h
2
γ.
h
h
h
w
A
G
E
3.3.2 Gaya Apung pada Benda yang Terbenam
Seluruhnya
Gambar 3. 3 Gaya apung pada benda terbenam seluruhnya
(sumber: Arsip Laporan Mekanika Fluida Tahun, 2017)
Dengan demikian bila sebuah benda dibenamkan kedalam
fluida maka benda tersebut akan mengalami gaya hidrostatik pada
semua sisi-sisinya. Dengan mengabaikan gaya dari arah horisontal,
pada sisi bagian atas dengan luas permukaan A, akan bekerja gaya
vertikal kebawah sebesar:
Dan pada sisi bagian bawah bekerja gaya vertikal keatas sebesar:
Dengan demikian, resultan gaya dorong vertikal atau gaya
apung P terhadap benda adalah:
up
down
= (h
2
1
). A = h. A
atau
down
up
A
G
E
Dimana V adalah volume fluida yang dipindahkan oleh benda
dan adalah berat fluida yang dipindahkannya. Bila berat benda
adalah W, maka untuk menjaga keseimbangan statisnya
dibutuhkan gaya dukung sebesar F, dimana:
F = W - P atau P = W – F
Tabel 3 .1 Sifat-Sifat Air
Suhu
0
Berat Jenis
m
3
Kerapatan
kg
m
3
Viskositas
Ndt
m
2
1,005 x 10
− 3
25 9778 997,1 0,894 x 10
− 3
28 9769,6 996,26 0,832 x 10
− 3
0,801 x 10
− 3
0,723 x 10
− 3
0,656 x 10
− 3
( Sumber : http://web.ipb.ac.id/~erizal/mekflud/modul2.pdf )
A
G
E
A
G
E
3.4.2 Prosedur Perhitungan
) pada kondisi terbenam
sebagian dan kondisi terbenam seluruhnya
W = m 1
.g
F = m 2
.g
apung (P) dengan rumus :
sebagian dan kondisi terbenam seluruhnya
a. Untuk beban balok :
A = s 1
. s 2
b. Untuk beban silinder :
A =( ¼¿ π D
2
V = h. A
(P) dengan menggunakan rumus :
γ
. V
A
G
E
3. 7 Analisa Tabel
a. Untuk kondisi benda tenggelam sebagian
Untuk benda balok maupun silinder, nilai gaya apung (P) dan
tinggi benda yang tenggelam (h) adalah berbanding
lurus,artinya semakin tinggi benda yang tenggelam dalam air
maka semakin besar pula gaya apung yang di alami benda.
Nilai P’ dan P” untuk benda kotak maupun silinder
perbedaannya kecil.
b. Untuk kondisi benda tenggelam seluruhnya
Untuk benda balok maupun silinder, besarnya gaya apung
tetap sama. Ini berarti besarnya gaya apung yang dialami
tidak bergantung pada volume air, tetapi bergantung pada
tinggi permukaan benda yang tenggelam dalam air
Nilai P’ dan P” untuk benda balok maupun silinder
perbedaannya kecil.
A
G
E