







Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
OSBORN REYNOLD PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA
Typology: Assignments
1 / 13
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
A G E
A G E
1.1 Tujuan
Reservoir Injeksi Tangki Tinta Kelereng Tintaa Inlet Outlet (^) Pipa A G E ( Tampak Atas ) Gambar 1. 6 Alat Percobaan Osborne Reynolds (Tampak Atas) ( Sumber: File Arsip laporan mekanika fluida tahun, 2017) (Tampak Depan) Gambar 1. 7 Alat Percobaan Osborne Reynolds (Tampak Depan) ( Sumber: File Arsip laporan mekanika fluida tahun, 2017) Jarum Tinta
A G E 1.3 Teori Dasar 1.3.1 Debit Aliran Debit air merupakan ukuran banyaknya volume air yang dapat lewat dalam suatu tempat atau yang dapat di tampung dalam suatu tempat tiap satu satuan waktu. Aliran air dikatakan memiliki sifat ideal apabila air tersebut tidak dapat dimanfaatkan dan berpindah tanpa mengalami gesekan, hal ini berarti pada gerakan air tersebut memiliki kecepatan yang tetap pada masing-masing titik dalam pipa dan gerakannya beraturan akibat pengaruh gravitasi bumi. Atau debit adalah kecepatan aliran zat cait per satuan waktu. Misalnya debit air sungai Pesanggrahan adalah 3.000 L l detik. Artinya setiap 1 detik air yang mengalir di sungai Pesanggrahan adalah 3.000 L. Untuk dapat menentukan debit air maka kita harus mengetahui satuan ukuran volume dan satuan ukuran waktu terlebih dahulu, karena debit air berkaitan erat dengan satuan volume dan satuan waktu. Untuk menghitung debit aliran dari data volume air yang mengalir selama selang waktu tertentu, dinyatakan dalam hubungan: Keterangan: Q = Debit aliran (cm^3 /s) V = Volume air (cm^3 ) t = Waktu (s) sumber:(http://bahanmasakuliah.blogspot.com) Hubungan antara debit dan kecepatan rata-rata aliran terhadap ukuran penampang pipa: atau Keterangan : Q = Cepat aliran/debit air (cm^3 /s) V = kecepatan fluida (cm/s) A = luas penampang yang dilalui fluida(cm^2 ) Sumber:(http://bahanmasakuliah.blogspot.com)
t Q = v. A v =
π D 2
π D 2
A G E Keterangan : V = Kecepatan aliran (cm/s) D = Diameter pipa (cm) ϑ (^) =Viskositas Kinetik=0,836.10-6m^2 /s=8,36.10-3cm^2 /s Aliran laminer didefinisikan sebagai aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan-lapisan, atau lamina-lamina, dengan satu lapisan meluncur secara lancar pada lapisan yang bersebelahan. Kecenderungan ke arah ketidakstabilan dan turbulensi direndam habis oleh gaya-gaya geser viskos yang memberikan tahanan terhadap gerakan relatif lapisan-lapisan fluida yang bersebelahan. Sedangkan aliran turbulen mempunyai gerakan partikel yang tidak menentu. Dalam percobaannya, Reynolds menemukan bahwa perubahan dari aliran laminer ke turbulen dalam pipa tidak hanya ditentukan oleh kecepatan (v),
).Hubungan ini secara umum dikenal sebagai Bilangan Reynolds (NR). Dari hasil eksperimen yang telah dilakukan Reynolds menunjukan bahwa: Aliran bersifat laminer bila NR< 2000 Aliran bersifat transisi bila 2000 ≤ NR≤ 4000 Aliran bersifat turbulen bila NR> 4000 Sumber: ( Hidrolika 2 , Bambang triatmodjo, Dr.Ir.CES) 𝑵 𝑹= 𝑫.𝒗
A G E Tabel 1.1 Viskositas Kinematik Air
Sumber: (https://www.google.com/search?q=tabel+viskositas+kinematik+air&ie=utf-8&oe=utf- 8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client((((=firefox-a) 1.3.3 Koefisien gesek Akibat adanya gesekan antara fluida dan dinding pipa selama fluida mengalir, maka akan terjadi kehilangan energi. Koefisien gesek (f) pada pipa licin berbeda-beda untuk setiap jenis aliran, yaitu: a. Aliran laminer , menurut Hagen-Poiseuille dan Darcy-Weisbach b. Aliran turbulen, menurut Blasius : Sumber : ( http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ved=0CC4QFjAB&url=http%3A %2F%2Fridwan.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F10075%2FKarakteristik%2BAliran %2BFluida1.pdf&ei=Jc4ZU_HFD4b8rAf6zYCIAw&usg=AFQjCNH2GwOAwg79FKBXTqXIok55Ni6HNw&bvm=bv. 78216,d.bmk&cad=rja ) f =
f =
0,
A G E
D. v ❑ f =
f =
0,
A G E 1.7 Analisa Grafik 1.7.1 Aliran Laminer Hubungan antara f dan NR
A G E d) Dari tabel hasil percobaan di atas dapat di simpulkan bahwa hasil pengamatan secara visual dengan hasil perhitungan sesuai dengan bilangan Reynolds. 1.8.2 Saran
- Pengaturan debit sebaiknya dilakukan dengan teliti sehingga dapat dibedakan dengan jelas antara laminer, turbulen, dan transisi. - Sebelum melakukan percobaan, terlebih dahulu alat yang digunakan harus dikalibrasi. Ketelitian dalam melakukan praktikum sangat mempengaruhi keakuratan data yang dihasilkan. - Ketelitian dalam melakukan praktikum sangat mempengaruhi keakuratan data yang dihasilkan, untuk itu dibutuhkan kerjasama yang baik dalam satu kelompok.