Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Praktikum modul 2 mesin frais, Cheat Sheet of Manufacturing Processes

Laporan Praktikum modul dua mesin frais

Typology: Cheat Sheet

2022/2023

Uploaded on 02/15/2024

eduardus-nathaniel-aruna-yustiyanto
eduardus-nathaniel-aruna-yustiyanto 🇮🇩

2 documents

1 / 18

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
PRAKTIKUM TEKNIK MANUFAKTUR
MODUL 2
PENGOPERASIAN MESIN FRAIS
Disusun oleh :
Nama : Eduardus Nathaniel Aruna Yustiyanto
NIM : 21/480491/TK/53015
LABORATORIUM TEKNOLOGI MEKANIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA
2023
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe
pff
pf12

Partial preview of the text

Download Praktikum modul 2 mesin frais and more Cheat Sheet Manufacturing Processes in PDF only on Docsity!

PRAKTIKUM TEKNIK MANUFAKTUR

MODUL 2

PENGOPERASIAN MESIN FRAIS

Disusun oleh :

Nama : Eduardus Nathaniel Aruna Yustiyanto

NIM : 21/480491/TK/

LABORATORIUM TEKNOLOGI MEKANIK

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA

PENDAHULUAN Modul praktikum ini merupakan pendukung dari praktikum modul 2 mengenai pengoperasian mesin frais. Pada praktikum ini, mahasiswa akan membuat roda gigi lurus dengan menggunakan mesin frais dan bubut. Tujuan dari adanya modul dan video praktikum adalah memberikan penjelasan dan pemahaman mengenai cara pembuatan roda gigi. Modul praktikum ini berisi pengenalan mesin frais, langkah-langkah pembuatan roda gigi, dan penugasan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa. Setelah memahami cara pembuatan roda gigi baik dari video, modul, dan praktikum, diharapkan mahasiswa mampu menganalisis dan menuliskan hasil laporan sebagai tugas akhir praktikum. Demikian modul praktikum ini dibuat, semoga dapat memberikan pengalaman dan ilmu yang bermanfaat bagi mahasiswa peserta praktikum Teknik Manufaktur.

ke posisi semula. Ketika pisau frais kembali ke posisi semula in berfungsi untuk menyisir sisi potongan agar rapi dan presisi. Permukaan yang disayat dapat berbentuk datar, menyudut, melengkung, atau kombinasi dari beberapa bentuk. Gambar 1. Mesin Frais Horizontal Mesin milling atau frais dapat melakukan berbagai jenis pekerjaan. Pekerjaan tersebut antara lain: bidang rata datar, bidang rata miring menyudut, bidang siku, bidang sejajar, alur lurus atau melingkar, segi banyak beraturan atau tidak beraturan, pengeboran lubang atau memperbesar lubang, roda gigi lurus, helix, paying, cacing, dan lain-lain. Berbagai jenis pekerjaan tersebut dapat dilakukan oleh mesin milling atau mesin frais dengan menggunakan pisau frais yang sesuai fungsinya. Gambar 2. Roda Gigi Lurus ( Spur Gear ) Roda gigi lurus (spur gear) adalah salah satu bagian dari sistem transmisi yang berfungsi untuk meneruskan daya dari satu poros ke poros lainnya. Pada umumnya, roda gigi lurus digunakan untuk memindahkan putaran antara dua poros yang sejajar. Gigi- gigi berbentuk

lurus dan sejajar dengan poros yang digunakan. Roda gigi lurus memilikibeberapa bagian elemen yang harus diketahui. Bagian-bagian elemen tersebut antara lain: a) Diameter pitch, adalah banyaknya gigi untuk tiap satu inchi dari diameter lingkaran pitch. Harga dari diameter pitch bersifat hipotesis atau tidak dapat diukur. b) Modul (m), adalah panjang dari diameter lingkaran pitch untuk tiap gigi. Satuan untuk modul adalah millimeter. c) Circular Pitch (CP), adalah jarak arc yang diukur pada lingkaran pitch dari salah satu sisi sebuah gigi ke sisi yang sama dari gigi yang berikutnya. d) Addendum (Add), adalah jarak radial dari lingkaran pitch sampai pada ujung puncak dari gigi. e) Kelonggaran (Clearance), adalah jarak radial dari ujung puncak sebuah gigi roda gigi yang satu ke bagian dasar dari gigi roda gigi yang lain untuk suatu pasangan roda gigi. f) Deddendum (Dedd), adalah jarak radial dari lingkaran pitch sampai pada dasar dari gigi. g) Diameter blank, adalah jarak yang panjangnya sama dengan diameter lingkaran pitch ditambah dengan dua deddendum.

yang lain pada gigi yang sama. D. Langkah Kerja dan Perhitungan

  1. Menyiapkan benda kerja Bahan terbuat dari alumunium tuang dengan diameter 33 inch dan ketebalan 178 mm. (melebihi ukuran benda kerja agar nanti dapat dibubut sesuai ukuran yang diinginkan).
  2. Menghitung diameter luar benda kerja. Roda gigi yang akan dibuat jumlah giginya 18, maka Dimana Maka,
  3. Membubut benda kerja. Bubut benda kerja sesuai perhitungan dan jumlah roda gigi yang akan dibuat. Pertama yang dilakukan adalah menempatkan benda kerja pada chuck. Bubut benda kerja untuk meratakan permukaan hingga sesuai ketebalan roda gigi yang akan dibuat. Benda kerja dibor pada bagian tengah dengan diameter 17 mm. Setelah itu, benda kerja di chamfer pada bagian diameter luar dan lubang dengan sudut. Setelah itu, benda kerja dipasang pada pemegang dan kedua mur penguncinya dikencangkan. Pemegang dipasang pada chuck mesin bubut kemudian benda kerja dibubut sesuai diameter yang ditentukan dan dihilangkan ketajaman sudutnya.
  4. Memasang benda kerja pada mesin frais. Lepas benda kerja dari mesin bubut, lalu bersama pemegangnya dipasang pada mesin frais.
  5. Menghitung skala pembagi. Dalam proses pengerjaan dari pembuatan roda gigi maka kita lakukan perhitungan skala pembagi.Perhitungan skala pembagi tersebut bertujuan untuk menentukan angka putaran sebagai acuan dalam memutar benda kerja. Perbandingan putaran poros pembagi dengan putaran poros benda kerja adalah 40:1, dimana jumlah gigi yang akan dibuat adalah 19 buah, sehingga:

Jadi untuk pembuatan roda gigi yang mempunyai jumlah gigi 18, maka skala pembaginya putaran putaran. Menghitung tinggi gigi:

  1. Menghitung tinggi gigi Menghitung tinggi gigi menggunakan rumus Dimana adalah Modul = Kelonggaran puncak Besarnya
  2. Menengahkan benda kerja pada sumbu Y. Letakkan ujung benda kerja pada ujung cutter dengan tebal. Tengahkan benda kerja pada cutter dengan perhitungan mm. Dengan mm, maka hasilnya mm. Karena 1 putaran tuas sumbu Y mka sumbu Y akan bergeser sejauh 4 mm, maka gerakkan sumbu y sejauh mm dengan memutar tuas pada sumbu Y sebanyak 7 putaran lebih 3,5 mm sehingga benda kerja berada pada tengah cutter.
  3. Menentukan titik 0 sumbu Z. Hidupkan mesin frais sehingga cutter berputar. Naikkan benda kerja dengan memutar tuas pada sumbu Z searah jarum jam hingga benda kerja bergesekan dengan cutter.
  4. Menentukan Tinggi gigi. Keluarkan benda kerja dari jangkauan cutter dengan cara memutar tuas sumbu X berlawanan dengan arah jarum jam. Dalam praktikum ini tinggi gigi Karena 1 putaran tuas sumbu Z akan membuat sumbu Z bergeser 1 mm, putar sumbu Z searah jarum jam sebanyak 6 kali ditambah 75 titik pada skala tuas.
  5. Pemakanan untuk membuat roda gigi. Menggerakan eretan pada mesin dapat dilakukan secara otomatis dalam melakukan pemakanan sehingga diatur juga kecepatan pemakanan roda gigi. Dalam pembuatan roda gigi dilakukan 1 kali tahap pemakanan.
  6. Menggunakan skala pembagi
  7. Memutar benda kerja yang terpasang pada chuck(pemegang) sesuai dengan perhitungan skala pembagi dengan cara memutar tuas pada kepala pembagi
  8. Lakukan machining berupa pemakanan benda kerja kembali. Ulangi tahap 9 dan 10 hingga roda gigi terbentuk secara keseluruhan.
  9. Mematikan mesin frais.

Kelompok : Tanggal/Jam : Lampiran 1 Job Safety Analysis Praktikum Teknik Manufaktur Modul 2 Anggota Hadir: 1. 5.

No Mesin/Peralatan Potensi Bahaya Pencegahan Bahaya Yogyakarta, …………………………

Mengetahui,

Lampiran 3 Lembar Evaluasi Hasil Pembuatan Roda Gigi Lurus Gambar Roda Gigi Lurus yang Target Gambar Roda Gigi Lurus yang Dihasilkan N o Bagian Dimensi Target Dimensi Aktual Keterangan 1 Diameter Roda Gigi 2 Diameter Lubang 3 Tebal Roda Gigi 4 Jumlah Roda Gigi 5 Tinggi Roda Gigi

Yogyakarta, ………………………… Mengetahui,