Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Powder Metallurgy Quiz, Quizzes of Metallurgical Engineering

this file is discussing about powder metallurgy

Typology: Quizzes

2020/2021

Available from 06/19/2023

robby-henryan
robby-henryan 🇮🇩

5 documents

1 / 3

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
REVIEW JURNAL
Judul
Extraordinary Tensile Properties of Titanium Alloy With
Heterogeneous Phase-Distribution Based On Hetero-Deformation
Induced Hardening
Jurnal
Journal of Powder Metallurgy
Volume & Halaman
Volume 8, Hal. 254260
Tahun
2020
Penulis
Yuankui Cao, Weidong Zhang, Bin Lui, Min Song & Yong Liu
Reviewer
Robby Henryan (2613181049)
Tanggal
25 Maret 2021
Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mencapai kombinasi
kekuatan-keuletan yang unggul untuk paduan multi-fase.
Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah paduan titanium heterogen (α + β).
Metode Penelitian
Merancang paduan titanium kekuatan sangat tinggi + β) dengan
mikrostruktur heterogen dengan mengontrol distribusi elemen penstabil β
dan pengaruh pengerasan IPM pada perilaku mekanis diselidiki.
Variabel Proses
Variabel proses dalam penelitian ini adalah unsur paduan Ti-15Mo-3Nb-
2.7Al-0.2Si dan Ti-5Al-4Zr-8Mo-7V.
Tahapan Proses
Tahapan proses penelitian ini adalah :
Serbuk Ti Al40V60 dan Mo dengan kemurnian tinggi (>99,5%)
digunakan sebagai bahan baku untuk menyiapkan paduan Ti3Al-
4.5V-5Mo.
Serbuk dicampur selama 10 jam dibawah atmosfer argon.
Kemudian, campuran serbuk dikompresi melalui pengepresan
isostatik dingin pada tekanan 200 MPa.
Kompak disinter pada 1200°C selama 2 jam dalam vakum, diikuti
dengan pendinginan tungku.
Mikro heterogen dengan matriks + β) dan partikel β diperoleh
setelah sintering.
Untuk membuat perbandingan, kelompok sampel as-sinter lainnya
dianil pada 1200°C selama 10 jam untuk mencapai mikrostruktur
yang homogen.
Batang silinder dengan diameter 40 mm dan panjang 400 mm
dipotong dari bulk as-sinter dan as-anil, kemudian dilakukan hot
swaging pada suhu 950°C.
Batang-batang yang di-assinter dan as-nil digerakkan hingga
diameter 8 mm diikuti dengan pendinginan tungku, selanjutnya
disebut heterogen dan homogen masing-masing.
Benda uji ditarik silinder dengan diameter pengukur 3 mm dan
panjang 20 mm dipotong dari batang as-swaged.
Uji tarik load-unloading reloading (LUR) dilakukan pada mesin uji
MTS Landmark pada laju regangan 5 × 10-4 s-1.
pf3

Partial preview of the text

Download Powder Metallurgy Quiz and more Quizzes Metallurgical Engineering in PDF only on Docsity!

REVIEW JURNAL

Judul Extraordinary Tensile Properties of Titanium Alloy With

Heterogeneous Phase-Distribution Based On Hetero-Deformation

Induced Hardening

Jurnal Journal of Powder Metallurgy

Volume & Halaman Volume 8 , Hal. 254 – 260

Tahun 2020

Penulis Yuankui Cao, Weidong Zhang, Bin Lui, Min Song & Yong Liu

Reviewer Robby Henryan ( 2613181049 )

Tanggal 25 Maret 2021

Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mencapai kombinasi

kekuatan-keuletan yang unggul untuk paduan multi-fase.

Subjek Penelitian Subjek^ dari penelitian ini adalah^ paduan titanium heterogen (α + β).

Metode Penelitian Merancang paduan titanium kekuatan sangat tinggi (α + β) dengan

mikrostruktur heterogen dengan mengontrol distribusi elemen penstabil β

dan pengaruh pengerasan IPM pada perilaku mekanis diselidiki.

Variabel Proses Variabel proses dalam penelitian ini adalah unsur paduan Ti-15Mo-3Nb-

2.7Al-0.2Si dan Ti-5Al-4Zr-8Mo-7V.

Tahapan Proses Tahapan proses penelitian ini adalah :

 Serbuk Ti Al40V60 dan Mo dengan kemurnian tinggi (>99,5%)

digunakan sebagai bahan baku untuk menyiapkan paduan Ti3Al- 4.5V-5Mo.

 Serbuk dicampur selama 10 jam dibawah atmosfer argon.

 Kemudian, campuran serbuk dikompresi melalui pengepresan

isostatik dingin pada tekanan 200 MPa.

 Kompak disinter pada 1200°C selama 2 jam dalam vakum, diikuti

dengan pendinginan tungku.

 Mikro heterogen dengan matriks (α + β) dan partikel β diperoleh

setelah sintering.

 Untuk membuat perbandingan, kelompok sampel as-sinter lainnya

dianil pada 1200°C selama 10 jam untuk mencapai mikrostruktur yang homogen.

 Batang silinder dengan diameter 40 mm dan panjang 400 mm

dipotong dari bulk as-sinter dan as-anil, kemudian dilakukan hot swaging pada suhu 950°C.

 Batang-batang yang di-assinter dan as-nil digerakkan hingga

diameter 8 mm diikuti dengan pendinginan tungku, selanjutnya disebut heterogen dan homogen masing-masing.

 Benda uji ditarik silinder dengan diameter pengukur 3 mm dan

panjang 20 mm dipotong dari batang as-swaged.

 Uji tarik load-unloading – reloading (LUR) dilakukan pada mesin uji

MTS Landmark pada laju regangan 5 × 10 -^4 s-1.

 Selama pengujian LUR, spesimen dibongkar dalam mode kendali

beban ke 350 N pada tingkat pembongkaran 3000 N menit-1.

 Ekstensometer digunakan untuk mengukur regangan tarik.

 Difraksi sinar-X (XRD, Advance D8), mikroskop elektron scanning

(SEM, Helios Nanolab G3 UC), mikroskop elektron transmisi (TEM, Tecnai G2 F20) dan mikroanalisis probe elektron (EPMA JXA-8530F) digunakan untuk mempelajari mikrostruktur.

 Kekerasan mikro diukur dengan menggunakan penguji lekukan Nano

IBIS.

Hasil Penelitian ^ Struktur^ mikro^ dari^ paduan^ Ti-3Al-4.5V5Mo^ swaged^ panas

ditunjukkan pada gambar dibawah. Jelas, paduan pasca-anil memiliki struktur mikro homogen, sedangkan paduan tanpa anil menunjukkan struktur mikro yang heterogen.

 Kedua paduan tersebut terdiri dari fasa α dan β. Fase didistribusikan

secara seragam dalam paduan homogen. Namun, paduan heterogen memiliki distribusi fasa yang tidak seragam, dengan fasa β tunggal berstruktur serat dalam matriks fasa biner (α + β).

 Gambar dibawah menunjukkan antarmuka yang jelas memisahkan

(α + β) matriks dan β fiber. Pemetaan elemen yang sesuai pada gambar dibawah menunjukkan bahwa serat β diperkaya dengan Mo, sedangkan Ti, Al, dan V terdistribusi secara seragam.

 Perlu dicatat bahwa meskipun Mo dan V memiliki titik leleh yang

tinggi, koefisien difusi Mo (~2,5 × 10 - 9 cm2 s-1) jauh lebih rendah daripada V (~2,0 × 10 - 8 cm2 s-1) di titanium. Oleh karena itu, daerah kaya Mo dapat terbentuk selama sintering, sementara elemen lain berdifusi secara homogen. Karena Mo adalah elemen penstabil β yang kuat , didaerah kaya Mo terjadi pembentukan partikel β, seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah.

 Setelah swaging, partikel β diregangkan menjadi serat β,

membentuk mikro yang heterogen. Distribusi unsur dalam paduan homogen juga diukur. Jelas, elemen didistribusikan secara seragam dalam paduan homogen.

 Kandungan matriks Mo dalam (α + β) pada paduan heterogen lebih

rendah dibandingkan pada paduan homogen. Ukuran butir, fraksi