Download Strength-Ductility Synergy in a β-Ti Alloy and more Quizzes Metallurgical Engineering in PDF only on Docsity!
REVIEW JURNAL
Judul Extraordinary Strength-Ductility Synergy In A Heterogeneous-
Structured β – Ti Alloy Through Microstructural Optimization
Jurnal Journal of Powder Metallurgy
Volume & Halaman Volume 7 , Hal. 467 – 473
Tahun 2019
Penulis Sumin Shin, Chaoyi Zhu, Cheng Zhang & Kenneth S. Vecchio
Reviewer Robby Henryan ( 2613181049 )
Tanggal 18 Maret 2021
Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan
mikrostruktur heterogen yang melalui mikrostruktur optimasi desain,
sehingga tercapai optimal sinergi kekuatan-daktilitas yang dalam paduan
Ti metastabil.
Subjek Penelitian Berbagai Heterogenetis mikrostruktur secara efektif diperkenalkan oleh
dingin-rolling dan anil dari pra kembar Ti-23Nb-0.7Ta-2.0Zr-1.0O Gum
Metal.
Metode Penelitian Logam Gum yang baru dirancang menggabungkan lamella dan fitur
hierarki menunjukkan kombinasi yang unggul antara kekuatan dan
keuletan dibandingkan dengan counhomogenterpart, berdasarkan
pengerasan yang diinduksi hetero-deformasi dengan memberikan tegangan
dan/atau partisi regangan.
Variabel Proses Variabel proses dalam penelitian ini adalah unsur paduan Ti-23Nb-
0.7Ta-2.0Zr-1.0O Gum Metal.
Tahapan Proses Tahapan proses penelitian ini adalah :
Logam Gum Ti-23Nb- 0 .7Ta-2.0Zr-1.0O (pada%) dibuat dengan
peleburan busur dibawah argon atmosfer dari bahan baku murni Ti, Nb, Ta, Zr, dan TiO 2.
Diikuti dengan perlakuan homogenisasi pada 1000°C selama tiga
jam, selanjutnya pendinginan air.
Paduan yang dihomogenisasi diproses dengan metode
termomekanik siklik untuk membentuk pra mikrostruktur kembar. Kembar logam Gum berbasis Ti-Nb digunakan untuk memproses heterogen mikrostruktur.
Pemrosesan rinci teori dan sifat mekanik dari bahan awal dan logam
Gum pra-kembaran telah dilaporkan sebelumnya.
Untuk langkah selanjutnya, heterogen struktur secara efektif
diperkenalkan dengan pengerolan dingin hingga 85%, diikuti dengan anil pada 690°C.
Mikro twin didominasi dikembalikan kembali ke butir direkristalisasi
selama perawatan pasca anil.
Lebih penting lagi, deformasi plastik bermediasi kembaran dapat
mengontrol parameter penting dari geometri heterogen, seperti ukuran butir, fraksi volume antara butir kasar dan butir halus, dan distribusi spasial struktur lamella.
Hasilnya mikrostruktur berbeda yang menggabungkan berbagai fraksi
daerah berbutir kasar dan berbutir halus, dapat diperoleh melalui kinetika rekristalisasi yang relatif lamban (perilaku terperinci selama anil pasca deformasi dijelaskan dalam bahan tambahan).
Hasil Penelitian Logam gum jelas menunjukkan struktur mikro heterogenitas dengan
3 jenis biji-bijian di beberapa skala panjang, seperti pada gambar 1 dan 4. Gambar makro-EBSD dari HS80, menggambarkan heterogen yang khas geometri lamella dengan distribusi spasial spesifik domain berbutir kasar dan berbutir halus yang terdiri dari dari sebuah fraksi area dari 23% daerah yang lembut, yang tertanam dalam matriks lamella fine-grained, dimana jelas bimodality terlihat. Karena ukuran butiran yang besar ukuran (rata-rata sekitar 78 μm), wilayah ini akan disebut sebagai butiran kasar, dan struktur lain akan disebut sebagai butiran halus dan atau berukuran sangat halus, semuanya berukuran <14 μm lebarnya. Struktur mikro yang diperbesar dari domain butiran halus, diindikasikan sebagai kotak kuning.
Daerah butiran halus dikelompokkan sebagai dua jenis butiran dari
berbagai ukuran mulai dari 0,1 hingga 14 μm butiran rekristalisasi penuh dengan ukuran sangat halus (semua dengan ukuran 2 μm) dan butiran rekristalisasi sebagian termasuk batas subgrain (LAGB 2 - 15 °) dengan skala halus mulai dari 2 hingga 14 μm.
Oleh karena itu, dapat diharapkan efek kopling karena perbedaan
ukuran dan kepadatan dislokasi yang tidak homogen setelah rekristalisasi sebagian di domain butir kecil, yang mengarah ke nilai kekuatan yang terbesar secara signifikan antara zona rekristalisasi dan zona rekristalisasi parsial. Perhatikan bahwa butiran yang direkristalisasi sebagian berkurang secara dramatis dengan bertambahnya waktu anil dan hampir tidak dapat diamati pada sampel HS45 dan HS15. Secara bersamaan, sampel HS80 adalah mikrostruktur heterogen unik yang terdiri dari lamella dan fitur hierarki, yang diharapkan dapat memberikan berbagai heterogenitas mikrostruktur di berbagai skala panjang dalam logam gum. Gambar 2 menunjukkan sifat-sifat dari 3 logam gum berstruktur heterogen dengan mikrostruktur yang berbeda, dan hasilnya dirangkum dalam tabel inset. Untuk menyoroti peningkatan sinergi kekuatan-keuletan yang dicapai oleh desain mikrostruktur heterogen, kurva 90% cold- rolling labeled (CR90) dan keadaan anil sepenuhnya.
