Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

perusahaan dan lingkungan perusahaan, Summaries of Management Theory

materi ke-2 dalam semester 1 (awal)

Typology: Summaries

2021/2022

Uploaded on 10/17/2022

pranata-adi-yasa
pranata-adi-yasa 🇮🇩

1 document

1 / 14

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
MAKALAH PENGANTAR BISNIS
PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN
DIBUAT OLEH KELOMPOK 2:
1. PRANATA ADI YASA (2234021265) 2. SAIDA SAHLA (2234021087) 3. JESSICA FIRMANDIRA.P
(2234021101) 4. DANIEL STEVANUS (2234021196)
KELAS KARYAWAN JS 203
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
DOSEN PENGAMPU:
Drs. H. Nuridin, MM
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe

Partial preview of the text

Download perusahaan dan lingkungan perusahaan and more Summaries Management Theory in PDF only on Docsity!

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

DIBUAT OLEH KELOMPOK 2:

1. PRANATA ADI YASA (2234021265) 2. SAIDA SAHLA (2234021087) 3. JESSICA FIRMANDIRA.P

(2234021101) 4. DANIEL STEVANUS (2234021196)

KELAS KARYAWAN JS 203

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

DOSEN PENGAMPU:

Drs. H. Nuridin, MM

DAFTAR ISI

  • DAFTAR ISI.............................................................................................................................................................................
  • KATA PENGANTAR..................................................................................................................................................................
  • CAPAIAN PEMBELAJARAN......................................................................................................................................................
  • URAIAN MATERI....................................................................................................................................................................
    1. Mengetahui Pengertian Perusahaan..................................................................................................................................
    1. Memahami Lingkungan Perusahaan..................................................................................................................................
    1. Memahami Lokasi Perusahaan..........................................................................................................................................
  • LATIHAN SOAL.....................................................................................................................................................................
  • JAWABAN.............................................................................................................................................................................
  • DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................................................

PENGANTAR BISNIS

PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai mengikuti materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu mengetahui pengertian perusahaan, memahami lingkungan perusahaan, dan memahami lokasi perusahaan. URAIAN MATERI

1. Mengetahui Pengertian Perusahaan Menurut Undang-Undang nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan Pasal 1 huruf b yang dimaksud dengan perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba (Muhammad, 2002:8). Definisi perusahaan terdapat pula dalam Undang-Undang Nomor: 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri, pasal 1 huruf c yaitu setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus yang didirikan dan bekerja sera berkedudukan dalam wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh keuntungan dan atau laba. Sedangkan yang dimaksud dengan usaha dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan adalah, setiap tindakan, perbuatan atau kegiatan apa pun dalam bidang perekonomian yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba. Adapun yang dimaksud dengan pengusaha adalah setiap orang perseorangan atau persekutuan atau badan hukum yang menjalankan suatu jenis perusahaan (salam, 2001:118). Perusahaan adalah suatu kesatuan unit produksi yang kegiatan utamanya menyediakan barang dan jasa sebagai pemenuh kebutuhan masyarakat luas. Jadi tujuan perusahaan bukan hanya untuk mencapai keuntungan yang maksimal, akan tetapi mempunyai tujuan lain seperti: membuka kesempatan atau lapangan kerja, pertimbangan politik dan upaya pengabdian kepada masyarakat. Adapun tujuan dari pengusaha mendirikan perusahaan, dikategorikan menjadi dua, yaitu: a. Tujuan Ekonomis Berkaitan dengan segala upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya di dalam berbisnis. Contoh: mendapatkan laba, pelanggan, keinginan konsumen, tenaga produk, kualitas, harga, kuantitas, inovatif. b. Tujuan Sosial Selain tujuan mencari keuntungan perusahaan juga memiliki tujuan sosial, hal ini dilakukan dalam rangka tanggung jawab perusahaan kepada lingkungan dimana tempat kedudukan perusahaan berada, biasanya bentuk tanggung jawab sosial ini terbentuk lembaga atau divisi Corporate Social Responsibility (CSR) yang ada di perusahaan. Dalam hal ini perusahaan juga mempedulikan apa yang menjadi keinginan investor, karyawan, penyedia faktor-faktor produksi, maupun masyarakat luas. Kedua tujuan tersebut saling mendukung untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu memberi kepuasan kepada keinginan konsumen ataupun pelanggan. Perusahaan adalah suatu sistem karena merupakan kombinasi dari berbagai sumber daya ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung dapat mengendalikan kegiatan produksi dan pendistribusian barang dan jasa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan antara lain seperti laba usaha, penyedia kebutuhan masyarakat luas, maupun tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat sekitar. Adapun sifat dari sistem sebuah perusahaan, yaitu:

  1. Rumit mencangkup banyak aspek.
  2. Merupakan satu kesatuan.
  1. Memiliki keberagaman.
  2. Ketergantungan satu dan lainnya.
  3. Dinamis. Secara garis besar fungsi yang terdapat di dalam perusahaan terbagi atas dua fungsi pokok, yaitu: a. Fungsi Operasi Yaitu yang terdapat di dalam perusahaan yang meliputi fungsi pengadaan bahan baku dan produksi, fungsi pemasaran, fungsi keuangan, fungsi personalia, fungsi akuntansi, teknologi informasi, transformasi dan komunikasi, pelayanan umum dan fungsi operasi penunjang lainnya. b. Fungsi Manajemen Yaitu fungsi Perencanaan, pengarahan dan pengendalian. Menurut apa yang diungkapkan oleh Muhammad (2002:9) di dalam menjalankan operasinya perusahaan memiliki 2 unsur pokok, yaitu: a. Bentuk Usaha Bentuk usaha adalah organisasi usaha atau badan usaha yang menjadi wadah penggerak setiap jenis usaha. Bentuk usaha atau bentuk hukum perusahaan dapat berupa perusahaan perseorangan persekutuan dan badan hukum yang didirikan, bekerja berkedudukan dalam wilayah Negara Indonesia. b. Jenis Usaha/Lapangan Usaha Jenis/Lapangan usaha merupakan kegiatan dalam bidang perekonomian yang mencakup perindustrian, perdagangan, jasa, pembiayaan yang dijalankan oleh badan usaha secara terus menerus. Selain kedua unsur pokok tersebut, unsur-unsur yang melekat pada suatu perusahaan menurut Muhammad (2002:10-20) adalah sebagai berikut: a. Badan Usaha Badan usaha yang menjalankan kegiatan dalam bidang perekonomian mempunyai bentuk hukum tertentu, seperti Perusahaan Dagang (PD), Firma (Fa), Persekutuan Komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT), Perusahaan Umum (Perum), Perusahaan Perseroan (Persero) dan Koperasi. b. Kegiatan dalam Bidang Perekonomian Setiap perusahaan menjalankan kegiatan usahanya dalam berbagai bidang yang meliputi: bidang perindustrian, perdagangan, jasa, dan pembiayaan ( financing ). c. Terus-menerus ( Going Concerm ). Kegiatan perusahaan harus dilakukan secara terus-menerus, artinya kegiatan perusahaan harus dijadikan sebagai mata pencaharian dan bukan kegiatan atau yang bersifat insindental (pekerjaan sambilan). d. Bersifat Tetap Bersifat tetap artinya kegiatan itu tidak berubah atau tidak berganti dalam waktu yang singkat. Apabila terjadi pergantian kegiatan usaha, makan pergantian kegiatan usaha tersebut terjadi dalam jangka waktu yang lama. Jangka waktu pendirian usaha tersebut ditentukan dalam akta pendirian perusahaan atau surat izin usaha, misalnya 5 tahun, 10 tahun, atau 20 tahun. e. Terang-Terangan Artinya ditunjukkan dan diketahui oleh umum, bebas berhubungan dengan pihak lain, diakui dan dibenarkan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang. Bentuk terang-terangan ini dapat

proyeksikan secara jelas hal-hal yang berkaitan dengan keuntungan perusahaan, oleh karena itu aspek ini merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakannya. b. Lingkungan Ekstern Lingkungan ekstern terdiri dari semua pihak yang berada di luar perusahaan. Lingkungan ekstern dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu lingkungan ekstern mikro, dan lingkungan ekstern makro. Pengaruh lingkungan ekstern mikro pada umumnya dirasakan langsung atau dalam jangka pendek oleh perusahaan setelah suatu peristiwa terjadi. Lingkungan ekstern mikro terdiri dari beberapa pihak, yaitu:

  1. Pengusaha sebagai pemilik perusahaan
  2. Pegawai
  3. Kompetitor
  4. Supplier
  5. Pelanggan
  6. Serikat buruh Sedangkan untuk lingkungan ekstern makro terdiri dari beberapa aspek, yaitu:
  7. Sosial
  8. Ekonomi
  9. Politik
  10. Budaya
  11. Teknologi
  12. Alam Pada masa lalu sebelum adanya perkembangan teknologi yang pesat, perubahan atau kejadian uang dialami pada salah satu atau beberapa aspek diatas, pengaruhnya dirasakan oleh perusahaan yang bersangkutan dalam jangka waktu tertentu. Namun dimana saat ini teknologi informasi telah berkembang dengan sangat cepat menimbulkan pengaruh perubahan faktor lingkungan ekstern makro dirasakan langsung oleh perusahaan. Misalnya dengan banyaknya pakaian impor dari China yang masuk ke dalam negeri dengan harga murah, maka dalam jangka waktu sangat singkat akan mengakibatkan banyaknya produksi dalam negeri yang hancur karena tidak mampu bersaing. Perkembangan teknologi yang kian cepat harus direspons cepat oleh perusahaan dengan jalan selalu berinovasi dan meningkatkan pelayanan berkualitas tinggi agar produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen selalu teresap dengan baik dan konsumen tidak mudah beralih ke perusahaan lain yang dianggap lebih baik. Efek lingkungan kepada kegiatan perusahaan seperti yang kita ketahui pada tahun 1997-1998 di negara kita mengalami kemunduran ekonomi atau yang lebuh dikenal dengan istilah krisis moneter. Krisis ekonomi tersebut memberikan contoh yang jelas bahwa kelangsungan hidup perusahaan bukan saja tergantung pada kemampuannya menghasilkan barang atau jasa secara efektif dan efisien, sehingga produk laku di pasaran dengan memiliki pelanggan yang loyal sehingga mampu menjamin operasinya. Tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat berhubungan erat dengan iklim usaha dimana perusahaan beroperasi. Secara garis besarnya lingkungan usaha yang mempengaruhi operasi dikelompokkan dalam dua golongan, (1) lingkungan pasar (2) lingkungan bukan pasar. Yang termasuk ke dalam lingkungan pasar adalah komponen-komponen dalam aktivitas sistem pasar yang berpengaruh pada kegiatan suatu perusahaan, komponen tersebut ialah: a. Pelanggan b. Perusahaan lain yang menyediakan bahan mentah

c. Karyawan d. Perusahaan lain yang bersaing dengan perusahaan tersebut atau yang bukan perusahaan pesaing. Sedangkan lingkungan bukan pasar diantaranya termasuk indikator-indikator yang dapat mempengaruhi keseluruhan kegiatan perusahaan dalam suatu proses perekonomian. Indikator ini menimbulkan efek yang menyeluruh kepada semua perusahaan dalam perekonomian suatu negara. Lingkungan bukan pasar yang paling penting peran nya: a. Kegiatan ekonomi secara keseluruhan. b. Peraturan perundang-undangan dan pelaksanaannya. c. Kestabilan dalam gejolak politik dan ketepatan dalam kebijakan pemerintah. d. Organisasi perburuhan dan organisasi kemasyarakatan lainnya. e. Situasi kondisi serta perkembangan ekonomi global.

3. Memahami Lokasi Perusahaan Lokasi perusahaan merupakan faktor vital di dalam menentukan aktivitas usaha. Oleh karena itu bagi pengusaha tidak dapat mengabaikan faktor lokasi ini. Ada usaha yang sukses dijalankan ditempat tertentu, namun akan gagal jika dijalankan di tempat lain. Suatu tempat akan sangat cocok untuk satu usaha, akan tetapi tidak cocok untuk jenis usaha yang lainnya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat menentukan lokasi usaha, yaitu: A) Kecukupan bahan baku Kecukupan bahan baku adalah langkah awal bagi sebuah usaha terutama jika produk yang diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan berupa barang fisik. Kegiatan produksi barang yang dimulai dari pengadaan barang mentah kemudian diolah menjadi barang setengah jadi dan kemudian diproses lagi menjadi barang jadi yang siap dijual tentunya bermula dari adanya ketersediaan bahan mentah yang didapatkan perusahaan. Latak usaha akan semakin baik jika didekatkan dengan sumber bahan mentah. Letak perusahaan yang memenuhi kebutuhan bahan baku industri adalah lokasi tempat kedudukan perusahaan yang sesuai dengan ketersediaan bahan baku yang diperlukan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan bahan baku di suatu wilayah: 1) Kuantitas bahan baku yang diperlukan perusahaan Salah satu ciri yang baik dari lokasi usaha adalah ketersediaan bahan baku yang mencukupi untuk keperluan usaha. Berapa banyak pun kebutuhan perusahaan, di lokasi tersebut sangat memadai dalam pasokan bahan mentahnya. Dengan demikian jumlah bahan mentah tidak akan menimbulkan masalah bagi proses produksi perusahaan yang bersangkutan. 2) Mutu kualitas bahan baku yang diperlukan Banyak ditemukan lokasi usaha yang menyediakan bahan mentah secara besar dan cukup bagi operasi usaha, namun demikian jika dilihat dari mutu dan kualitasnya tidak mendukuk bagi jalan nya usaha. Dengan demikian bukan hanya sekedar ditempat tersebut banyak tersedia bahan mentah, juga harus memenuhi standard kualitas yang dibutuhkan oleh perusahaan. Kualitas bahan mentah yang baik diharapkan akan menghasilkan produk yang baik juga. 3) Keberlanjutan jumlah persediaan bahan baku Banyak lokasi usaha yang telah memenuhi kriteria baik dari segi jumlah bahan baku maupun mutu dan kualitas yang bagus. Walaupun demikian kita harus memperhitungkan pasokan bahan mentah yang memenuhi kedua kriteria tersebut dapat terjamin dalam berapa lama. Apalah artinya jika kualitas dan kuantitas bahan mentah sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan, tetapi tidak dapat menjamin kontinuitasnya, padahal perusahaan memerlukan pasokan bahan mentah dalam jangka

C) Ketersediaan jumlah pegawai Faktor lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasu usaha adalah ketersediaan jumlah pegawai. Beberapa jenis usaha tertentu memerlukan jumlah tenaga kerja yang cukup banyak. Garment, pabrik rokok, jenis usaha kerajinan, dan lain-lain merupakan contoh usaha yang memerlukan banyak tenaga kerja. Sehubungan dengan itu daerah yang memiliiki banyak sumber tenaga kerja menjadi pilihan utama saat menentukan lokasi tempat usaha. D) Angkutan Ketersediaan fasilitas transportasi yang lengkap seperti angkutar darat, laut, dan udara sangat penting peranannya dalam menunjang segala kegiatan perusahaan. Transportasi penting saat melakukan pengangkutan bahan mentah, dan pendukung lainnya ke lokasi pabrik. Transportasi juga sangat vital dalam mendistribusikan produk jadi kepada para pelanggan. Pada akhirnya transportasi juga akan mempengaruhi biata total dari suatu produk. Oleh karenanya wahib hukumnya jika mendirikan tempat usaha harus didukung dengan sarana transportasi yang memadai. E) Sumber air dan Energi listrik Semua jenis usaha memerlukan adanya sumber air dan energi listrik yang memadai. Beberapa jenis usaha tertentu bahkan memerlukan jumlah kapasitas air dan listrik dalam angka yang besar. Walaupun kenyataannya tidak semua tempat menyediakan atau terdapat sumber air dan listrik yang dapat memenuhi kebutuhan industri. Oleh karenanya jika akan mendirikan suatu perusahaan atau pabrik perlu dilakukan penelitian terkait dengan ketersediaan air dan listrik di suatu tempat. Jika sumber energi yang dibutuhkan tidak tersedia, dapat mengakibatkan kelemahan dalam proses produksi pada saat usaha benar-benar sudah dirugikan. F) Peraturan yang berlaku Nasional dan Lokal Setiap jenis usaha yang didirikan di wilayah sautu Negara harus selalu memperhatikan peraturan- peraturan baik yang ada di tingkat lokal maupun secara Nasional. Karena pada dasarnya peraturan dibuat untuk menjaga ketertiban antara masyarakat dan usaha yang ada di lingkungan masyarakat. G) Sikap masyarakat setempat Sikap masyarakat yang berada disekitar tempat usaha akan menentukan aktifitas usaha yang dijalankan. Sikap masyarakat, baik yang pro maupun yang kontra terhadap keberadaan perusahaan di suatu tempat biasanya disebabkan oleh budaya, kepercayaan yang dianut mayoritas penduduk, atau bisa juga dikarenakan dampak positif dan negatif keberapdaan perusahaan di lingkungannya akan turut mempengaruhi persepsi dan sikap masyarakat. H) Cuaca atau Iklim setempat Cuaca sangat mempengaruhi terhadap beberapa jenis usaha tertentu. Penentuan lokasi perusahaan dimana perusahaan melakukan kegiatannya sehari-hari, pada prinsipnya ada 2 jenis langkah yang harus dilakukan untuk menentukan lokasi perusahaan, yaitu: a. Langkah kualikatif Yaitu penentuan lokasi perusahaan dengan cara-cara kualikaitf untuk menentukan faktor-faktor yang dianggap relavan yang dapat mempengaruhi usaha. Skala penilaiannya dilakukan dalam bentuk pernyataan yang harus dijawab dengan kriteria sebagai berikut: sangat baik, baik, kurang baik, dan buruk. b. Langkah kuantitatif

Yaitu dengan cara mengkuantitatifkan hasil penelitian kualikatif dengan cara memberikan skor pada masing-masing kriteria. Contoh: SB:5, B:4, CB:3, BK:2. Adapun macam-macam jenis lokasi perusahaan diantaranya adalah: a) Lokasi perusahaan yang ditetapkan oleh pemerintah Lokasi ini sudah ditetapkan dan tidak bisa seenaknya membangun perusahaan di luar lokasi yang terlah ditentukan. Contoh: kawasan industri Cikarang, Pulo Gadung, Jababeka, dan lainnya. b) Lokasi perusahaan yang mengikuti sejarah Lokasi perusahaan yang dipilih biasanya memiliki nilai sejarah tertentu yang dapat memberikan pengaruh pada kegiatan bisnis. Contoh: membangun perusahaan udang di cirebon yang merupakan kota udang atau membangun usaha pendidikan di Yogyakarta yang telah terkenal sebagi kota pelajar. c) Lokasi perusahaan yang mengikuti kondisi alam Lokasi perusahaan tidak bisa dipilih-pilih kerena sudah dipilihkan oleh alam. Contoh: tambang emas di cikotok, tambang aspal di Buton, tambang gas alam di Bontang Kaltim, dll. d) Lokasi perusahaan yang mengikuti faktor-faktor ekonomi Lokasi perisahaan jenis ini pemilihannya dipengaruhi oleh banyak faktor ekonomi seperti faktor ketersediaan tenaga kerja, faktor kedekatan dengan pasar, ketersediaan bahan baku, dll. LATIHAN SOAL

  1. Setelah membaca materi di atas, berikanlah kesimpulan mengenai pengertian perusahaan menurut anda!
  2. Lingkungan akan berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan. Sehubungan dengan itu perusahaan perlu memahami berbagai gejolak yang timbul dari lingkungannya. Jelaskan lingkungan yang mempengaruhi perusahaan!
  3. Lokasi perusahaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam aktivitas usaha. Sebutkan faktor- faktor yang dapat berpengaruh pada penentuan lokasi perusahaan!
  4. Dalam membangun suatu bisnis, mengapa pemilihan lokasi sangat penting?
  5. Apa saja unsur pokok dalam menjalankan operasi perusahaan?
  6. Sebutkan komponen-komponen dalam aktivitas sistem pasar yang berpengaruh pada kegiatan suatu perusahaan!
  7. Sebutkan kegiatan-kegiatan usaha dalam bidang perekonomian!
  8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan lingkungan bisnis internal dan peranan nya dalam perusahaan! JAWABAN
  1. Perusahan adalah suatu kesatuan unit produksi yang kegiatan utamanya menyediakan barang dan jasa sebagai pemenuh kebutuhan masyarakat luas.

DAFTAR PUSTAKA

Menurut Undang-Undang nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan Pasal 1 huruf b yang dimaksud dengan perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba (Muhammad, 2002:8). Adapun yang dimaksud dengan pengusaha adalah setiap orang perseorangan atau persekutuan atau badan hukum yang menjalankan suatu jenis perusahaan (salam, 2001:118). Bentuk Usaha: Bentuk usaha adalah organisasi usaha atau badan usaha yang menjadi wadah penggerak setiap jenis usaha. Bentuk usaha atau bentuk hukum perusahaan dapat berupa perusahaan perseorangan persekutuan dan badan hukum yang didirikan, bekerja berkedudukan dalam wilayah Negara Indonesia. (Muhammad,2002:9). Jenis Usaha/Lapangan Usaha: Jenis/Lapangan usaha merupakan kegiatan dalam bidang perekonomian yang mencakup perindustrian, perdagangan, jasa, pembiayaan yang dijalankan oleh badan usaha secara terus menerus. (Muhammad, 2002:9). Badan Usaha: Badan usaha yang menjalankan kegiatan dalam bidang perekonomian mempunyai bentuk hukum tertentu, seperti Perusahaan Dagang (PD), Firma (Fa), Persekutuan Komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT), Perusahaan Umum (Perum), Perusahaan Perseroan (Persero) dan Koperasi. (Muhammad,2002,10-20). Kegiatan dalam Bidang Perekonomian: Setiap perusahaan menjalankan kegiatan usahanya dalam berbagai bidang yang meliputi: bidang perindustrian, perdagangan, jasa, dan pembiayaan (financing). (Muhammad,2002,10-20). Terus-menerus (Going Concerm): Kegiatan perusahaan harus dilakukan secara terus-menerus, artinya kegiatan perusahaan harus dijadikan sebagai mata pencaharian dan bukan kegiatan atau yang bersifat insindental (pekerjaan sambilan). (Muhammad,2002,10-20). Bersifat Tetap: Bersifat tetap artinya kegiatan itu tidak berubah atau tidak berganti dalam waktu yang singkat. Apabila terjadi pergantian kegiatan usaha, makan pergantian kegiatan usaha tersebut terjadi dalam jangka waktu yang lama. Jangka waktu pendirian usaha tersebut ditentukan dalam akta pendirian perusahaan atau surat izin usaha, misalnya 5 tahun, 10 tahun, atau 20 tahun. (Muhammad,2002,10-20). Terang-Terangan: Artinya ditunjukkan dan diketahui oleh umum, bebas berhubungan dengan pihak lain, diakui dan dibenarkan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang. Bentuk terang-terangan ini dapat diketahui dari akta pendirian perusahaan, surat izin usaha, surat izin tempat usaha dan akta pendaftaran perusahaan. (Muhammad,2002,10-20). Keuntungan atau Laba: Salah satu unsur perusahaan yang terpenting adalah bahwa perusahaan didirikan untuk memperoleh keuntungan (profit). Profit menunjukkan nilai lebih (hasil) yang diperoleh dari modal yang diusahakan yaitu berupa selisih dari total pendapatan (total revenues) yang melebihi total biaya (total cost). (Muhammad,2002,10-20). Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. (Hasibuan, 2003:244).

Sumber Daya Manusia adalah seorang yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan organisasi. (Veithzal Rivai, 2003:6). file:///C:/Users/prana/Downloads/Pengantar%20Bisnis%20(Dr.%20Dorothea%20Wahyu%20Ariani,%20S.E.,%20M.T.) %20(z-lib.org).pdf https://www.academia.edu/search?q=pengantar%20bisnis https://www.academia.edu/35196158/Resume_Pengantar_Bisnis_by_FEBHY_MUSKANAN_SE