










Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Perlindungan Konsumen adalah keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan dan masalah antara berbagai pihak satu sama lain berkaitan dengan barang dan/atau jasa konsumen di dalam pergaulan hidup (Shidarta, 2000:9). Perlindungan konsumen diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 (UUPK 8/1999) tentang Perlindungan Konsumen, menyebutkan bahwa perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen.
Typology: Slides
1 / 18
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Pihak-pihak yang Terkait
dalam Perlindungan Konsumen
1.Konsumen
(1) membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan; (2) beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa; (3) membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati; (4) mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.
tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan. tidak sesuai dengan berat bersih. Tidak sesuai dengan ukuran. tidak sesuai dengan kondisi. tidak sesuai dengan mutu. tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label. tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa.
Larangan bagi Pelaku Usaha tersebut ditentukan mulai Pasal 8 sampai dengan Pasal 18 Undang- Undang Perlindungan Konsumen : (1) Pelaku usaha dilarang memproduksi atau memperdagangkan barang dan jasa yang :
(2) Pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang yang rusak, (3) Pelaku usaha dilarang memperdagangkan sediaan farmasi danpangan yang rusak. (4) Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2) dilarang memperdagangkan barang dan jasa tersebut serta wajib menariknya dari peredaran. (5) Pelaku usaha dilarang menawarkan, memproduksikan, mengiklankan suatu barang dan/atau jasa secara tidak benar,dan/atau seolah-olah: a. barang tersebut telah memenuhi atau memiliki potongan harga, harga khusus, standar mutu tertentu, gaya atau mode tertentu, karakteristik tertentu, sejarah atau guna tertentu. b. barang tersebut dalam keadaan baik atau baru. c. barang dan jasa tersebut telah mendapatkan sponsor, persetujuan, perlengkapan tentu, keuntungan tertentu, ciri-ciri kerja atau aksesori tertentu.
Selanjutnya mulai Pasal 10 sampai dengan Pasal 17 Undang-Undang Perlindungan
Konsumen, pelaku usaha tidak diperkenankan untuk
melakukan hal-hal sebagai berikut.
(1) Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang ditujukan untuk
diperdagangkan dilarang menawarkan, mempromosikan, mengiklankan atau membuat
pernyataan yang tidak benar atau menyesatkan mengenai:
a. harga atau tarif suatu barang dan jasa;
b. kegunaan suatu barang dan jasa;
c. kondisi, tanggungan, jaminan, hak atau ganti rugi atas suatu barang danjasa;
d. tawaran potongan harga atau hadiah menarik yang ditawarkan;
e. bahaya penggunaan barang dan jasa.
(6) Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang ditujukan untuk
diperdagangkan dengan memberikan hadiah melalui cara undian, tidak
diperkenankan atau dilarang untuk:
a. tidak melakukan penarikan hadiah setelah batas waktu yang dijanjikan;
b. mengumumkan hasilnya tidak melalui media massa;
c. memberikan hadiah tidak sesuai dengan yang dijanjikan;
d. mengganti hadiah yang tidak setara dengan nilai hadiah yang dijanjikan.
(7) Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang dilarang melakukan
dengan cara pemaksaan atau cara lain yang dapat menimbulkan gangguan baik fisik
maupun psikis terhadap konsumen.