




Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
contoh menghitung uji t dependen
Typology: Assignments
1 / 8
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
A. Sejarah dari Uji T – Test Dependent Tes t atau uji t adalah uji statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nol. Uji t pertama kali dikembangkan oleh William Seely Gosset pada tahun 1915. Awalnya William Seely Gosset menggunakan nama samaran Student, dan huruf t yang terdapat dalam istilah uji “t” dari huruf terakhir nama beliau. Uji t disebut juga dengan nama student t.( Ridwan, 2006) Uji t (t – test) merupakan statistik uji yang sering kali ditemui dalam masalah – masalah praktis statistika. Uji t merupakan dalam golongan statistika parametrik. Statistik uji ini digunakan dalam pengujian hipotesis, uji t digunakan ketika informasi mengenai nilai variance (ragam) populasi tidak diketahui. Uji t adalah salah satu uji yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan (menyakinkan) dari dua mean sampel (dua buah variabel yang dikomparasikan). Uji t dapat dibagi menjadi 2 , yaitu uji t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 1 sampel dan uji t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 2 sampel. Bila duhubungkan dengan kebebasan (independency) sampel yang digunakan (khusus bagi uji t dengan 2 sampel), maka uji t dibagi lagi menjadi 2, yaitu uji t untuk sampel bebas (independent) dan uji t untuk sampel berpasangan (paired).( Ridwan,
B. Pengertian dari Uji T-Test Dependent T-test dependent atau sering diistilakan dengan Paired Sampel t- Test, adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang saling berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mengalami 2 perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah treatment.(Sugiyono, 2010) Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), definisi dari t test dependent adalah pengujian yang mana tidak adanya perbedaan yang signifikan antara nilai variabel dari dua sampel yang berpasangan atau berkolerasi. Sampel berpasangan dapat berupa :
1. Satu sampel yang diukur dua kali misalnya sebelum sampel diberi iklan dan sesudah diberi iklan. Yang diukur selanjutnya adalah apakah setelah diberi iklan anggota sampel yang membeli barang lebih banyak daripada anggota sampel sebelum diberi iklan atau tidak. 2. Dua sampel berpasangan diukur bersama, misalnya sampel yang satu diberi iklan, sampel yang lain tidak. Yang diukur selanjutnya adalah apakah anggota sampel yang diberi iklan memberi barang lebih banyak atau tidak dari pada yang tidak diberi iklan.
C. Fungsi dari Uji T-test dependent Fungsi dari t-test dependent adalah untuk membandingkan rata-rata dua grup yang saling berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mengalami 2 perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah perlakuan. Selain itu untuk menguji efektifitas suatu perlakuan terhadap suatu besaran variabel yang ingin ditentukan, misalnya untuk mengetahui efektifitas metode penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan dari responden.( Ridwan, 2009) D. Syarat – Syarat Penggunaan Uji T - Test Dependent Syarat – syarat penggunaan uji t – test dependent, terdiri dari :
1. Uji komparasi antar dua nilai pengamatan berpasangan, misalnya: sebelum dan sesudah 2. Digunakan pada uji parametrik dimana syaratnya sebagai berikut: a. satu sampel (setiap elemen mempunyai 2 nilai pengamatan) b. merupakan data kuantitatif (rasio-interval) c. Data berdistribusi normal (di populasi terdapat distribusi difference = d yang berdistribusi normal dengan mean μd=0 dan variance =1) d=0 dan variance =1) (Sugiyono, 2010) E. Jenis Hipotesis pada Uji T - Test Dependent
a. Contoh Kasus Sebuah kegiatan penelitian eksperimental ditemukan strategi menggunakan timeline untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam kompetensi dasar recount text. Dalam uji coba ini, peneliti menggunakan sampel 18 siswa X-2 pada semester 2 di SMA Hidayatul Ummah Surabaya. Terdapat beberapa prosedur dalam penelitian ini yaitu pre-test, treatment 1, treatment 2 dan post-test. Untuk mengetahui keefektifan strategi ini diajukan hipotesis nol (nihil) yang mengatakan : tidak ada perbedaan yang signifikan pada kemampuan menulis siswa recount text antara sebelum dan sesudah diterapkannya strategi timeline menggunakan taraf kepercayaan 95% (alfa=5%) untuk menguji hipotesis ini. b. Penyelesaian
2
= √56,
√^18
= - 9, = ⌊ 9,41 ⌋ t ( α 2 ,n − 1 ) = t ( 0, 2 , 18 − 1 ) = t (0,025, 17 )=¿2. Uji Signifikansi Diketahui t tabel = 2, 1098. Sehingga |t hitung| > t tabel. Sehingga dapat disimpulkan: Ho ditolak , sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan menulis siswa recount text antara sebelum dan sesudah diterapkannya strategi timeline
Nasrul, Setiawan.2013. “Uji t Perbedaan Rata‐rata Dua kelompok berpasangan (dependent) parametrik” (online), ( http://statistikceria.blogspot.com/2013/12/Pengujian-Perbedaan- Rata-rata-Dua-kelompok-berpasangan-dependent- parametrik.html , diakses tanggal 26 Oktober 2018) Naumi, Faiza Intan. Skripsi : The Effect Of Using Timeline Strategy to Improve Students’ Writing Ability in Recount Text at the First Year Students in Hidayatul Ummah Senior High School Surabaya , Surabaya : UIN Sunan Ampel, 2016.