




Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Mempelajai bagaimana kita sebagai manusia dapat mengambil peran yaitu mendakwakan ilmu yang kita miliki
Typology: Lecture notes
1 / 8
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Dosen pengampu: Dra. St. Samsuduha, M.A Kelompok 2 : Muh. Nur syafaat ( 03120210218 ) Muhammad hafidz alfarg ( 03120210244 ) Amar ma’ruf ( 03120210203 ) Dimas ade saputraa (031202102 79 ) Muh. Rifky Ramadhan lili (03120210222)
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “DAI YANG DI KENANG SEPANJANG ZAMAN” dapat kami selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang pelanggaran atau kesalahan apa saja yang biasa terjadi dalam bahasa keseharian yang bisa kita pelajari salah satunya dari karya film. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen pembimbing kami, Bapak Rustono, M.Hum., dan Ibu Nike Widya Kusumastuti, S.S., M.A., dan juga kepada teman- teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya. Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya
Sebelum kedatangan Islam, bangsa Arab telah dikenal sebagai pedagang yang ulung dan akrab dengan lautan. Selama Rasulullah SAW hidup, penyebaran agama Islam tidak hanya melalui perjalanan di daratan, melainkan juga pelayaran. Demikian pula pada zaman sesudah Nabi SAW wafat. Sebagai contoh, para penyebar Islam di Kepulauan Nusantara pada masa awal memanfaatkan dengan sungguh-sungguh jalur perniagaan maritim untuk melakukan dakwah kepada masyarakat tempatan. Pada zaman keemasan Islam, perkembangan ilmu navigasi telah memunculkan para pelaut tangguh. Mereka dapat berkeliling dunia dengan bantuan teknologi yang cukup canggih pada masanya. Misalnya, astrolab yang dikembangkan para ilmuwan Muslim. Dengan alat ini, seorang pelaut dapat menentukan arah kapal dengan memerhatikan posisi benda-benda langit. Selain itu, sejak abad ke-14 mereka juga memanfaatkan kompas yang pertama kali ditemukan bangsa Cina. Dinamika para saintis dan pelaut Muslim ini jauh mendahului bangsa Eropa yang masih tertinggal dalam bidang maritim. Berikut ini akan tiga di antara begitu banyak tokoh pelaut Muslim yang patut dicatat dalam sejarah. Mereka tidak sekadar berlayar untuk kepentingan pribadi, melainkan demi penyebaran dakwah Islam serta kebanggaan bangsa asalnya masing-masing. Berbeda dengan kolonialisme Eropa yang juga memanfaatkan pelayaran di samudra, para pelaut Muslim datang ke negeri-negeri tertentu tanpa bermaksud menjajah masyarakat tempatan. Mereka justru menggiatkan aktivitas perdagangan sekaligus menjembatani kebudayaan-kebudayaan yang berbeda.
Selama menjelajah dunia, Cheng Ho menjadi duta sang kaisar di negeri- negeri yang disinggahi. Kaisar memerintahkannya agar menghormati masyarakat tempatan sehingga membawa citra baik bangsa Cina. Armada Cheng Ho kerap disambut hangat penguasa setempat, sembari menjalankan misi dagang dan diplomatik. Ahmed Muhiddin Piri Dunia Barat mengenalnya sebagai Piri Reis. Ahmed Muhiddin Piri lahir pada 1465 dan wafat pada pertengahan abad ke-16. Dia merupakan pelaut ulung dari Kesultanan Utsmaniyyah. Piri juga masyhur sebagai pembuat peta dan navigator yang brilian. Dia menulis Kitab i Bahriye yang terdiri atas dua bagian. Pertama berisi informasi mengenai jenis-jenis badai, teknik menggunakan kompas, serta data yang rinci beserta petanya tentang kota-kota penting di pesisir Laut Tengah. Bagian kedua lebih sebagai panduan bagi para penjelajah yang hendak mengarungi lautan. Pembahasannya berfokus pada wilayah-wilayah pesisir tertentu. Pada 1513, dia mulai membuat peta dunia, yang di dalamnya juga ada benua yang kelak dinamakan Amerika. Warisan berharga ini di kemudian hari ditemukan di Istana Topkapi, Istanbul, pada 1929. Lima belas tahun setelahnya, Piri membuat peta dunia lainnya yang lebih detail dalam menunjukkan wilayah Amerika, sebagaimana kini dikenal masyarakat modern. Dalam membuat karya besarnya itu, dia memanfaatkan sekitar 20 artefak peta tua berbahasa Arab, Spanyol, Portugis, Cina, India, dan Latin.