Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Pengembangan Pertanian dan usaha tani, Summaries of Agronomy

Membahas tentang apa tujuann dan alasn mengapa pertanian di Indonesia harus bisa maju dan berkembang demi kemajuan Indonesia khususnya pada ketahanan pangan.

Typology: Summaries

2022/2023

Uploaded on 10/15/2023

stevania-harahap
stevania-harahap 🇮🇩

1 document

1 / 14

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
MAKALAH
Pembangunan Pertanian & Usaha Tani
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Pengantar Ilmu Pertanian
Dosen Pengampu: Ir. Hestin Yuswanti, M.P.
Anggota Kelompok :
1. Erika Melani Batuara (2306541002)
2. Dera Egi Marreta Br Ginting (2306541001)
3. Ni Made Dwi Sariasih (2306541004)
4. Stevania Harahap (2306541003)
KELAS A
AGROEKOTEKNOLOGI
PERTANIAN
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe

Partial preview of the text

Download Pengembangan Pertanian dan usaha tani and more Summaries Agronomy in PDF only on Docsity!

MAKALAH

Pembangunan Pertanian & Usaha Tani Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Pengantar Ilmu Pertanian Dosen Pengampu: Ir. Hestin Yuswanti, M.P. Anggota Kelompok :

**1. Erika Melani Batuara (2306541002)

  1. Dera Egi Marreta Br Ginting (2306541001)
  2. Ni Made Dwi Sariasih (2306541004)
  3. Stevania Harahap (2306541003)** KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI PERTANIAN TAHUN 2023/ KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul: “ Pembangunan Pertanian & Usaha Tani”. Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan dari anggota kelompok lainnya untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Jimbaran, 2023 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... 2

Pertanian merupakan kegiatan produksi pertanian yang dilakukan oleh para petani. Pertanian bertujuan untuk mencapai pendapatan setinggi-tingginya bagi keluarga petani. Pembangunan pertanian dan usaha tani merupakan dua hal yang saling bergantung satu sama lain. Pembangunan pertanian dapat meningkatkan produktivitas pertanian sehingga meningkatkan pendapatan petani. Di sisi lain, pertanian yang efisien dapat meningkatkan hasil pertanian sehingga mendukung pembangunan pertanian. B. RUMUSAN MASALAH

  1. Apa itu pertanian dalam arti luas & sempit?
  2. Apa konsep dalam Pembangunan pertanian & usaha tani?
  3. Mengapa pentingnya Pembangunan pertanian & usaha tani di Indonesia?
  4. Bagaimana tantangan & hambatan yang mungkin terjadi?
  5. Apa yang harus kita lakukan dalam mengatasi berbagai tantangan & hambatan dalam pembangunan pertanian 7 usaha tani? C. TUJUAN
  6. Memenuhi tugas Pengantar Ilmu Pertanian.
  7. Mengetahui apa itu pertanian.
  8. Menumbuhkan kesadaran dalam memajukan pertanian & usaha tani Indonesia.
  9. Menambah wawasan akan pembanguna, tantangn, dan upaya yang dapat kita gunakan dalam Pembangunan pertanian & usaha tani. BAB II PEMBAHASAN A. DEFINISI DAN KONSEP DASAR PERTANIAN

Pertanian merupakan salah satu kegiatan masyarakat yang bertujuan untuk memanfaatkan lahan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sekaligus sebagai penyedia bahan baku kebutuhan industri, sehingga kegiatan pertanian tersebut dapat memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Menurut UU Nomor 19 Tahun 2013, pertanian adalah pengelolaan sumber daya alam hayati dengan menggunakan teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen untuk menghasilkan produk pertanian yang meliputi tanaman pangan, hortikultura, budidaya tanaman, dan peternakan dalam ekosistem pertanian. Menurut Mosher (1966) menyatakan bahwa pertanian adalah sejenis proses produksi yang khas, yang didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman atau hewan. Pelaku pertanian disebut petani. Menurut Simatupang dan Dermoredjo (2003), pertanian tidak hanya aktivitas ekonomi untuk menghasilkan pendapatan bagi petani tetapi cara hidup sebagian besar petani. Pertanian juga dapat diartikan sebagai kegiatan manusia dalam membuka lahan dan menanaminya dengan berbagai jenis tanaman, baik tanaman semusim maupun tanaman tahunan, tanaman pangan maupun tanaman non-pangan, serta digunakan untuk memelihara ternak maupun ikan. Pertanian dalam arti sempit adalah kegiatan pengolahan lahan untuk menghasilkan bahan pangan, seperti beras, jagung, kacang-kacangan, umbi-umbian, dan sayur-sayuran. Pertanian dalam arti luas adalah kegiatan pertanian yang mencakup berbagai aspek, seperti perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Pertanian dalam arti luas bertujuan untuk menghasilkan bahan baku dan bahan olahan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan masyarakat. Pembangunan pertanian memiliki banyak kepentingan penting, tidak hanya bagi sektor pertanian itu sendiri, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan dan pembangunan ekonomi suatu negara. Pembangunan pertanian merupakan komponen penting dalam upaya menuju pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup Masyarakat seperti, meningkatkan ketahanan pangan, sebagai mata pencaharian, perlindungan lingkungan, kontribusi pada ekonomi. Usaha tani meliputi penanaman, pemeliharaan, dan panen tanaman dan hewan, serta penggunaan sumber daya, teknologi, manajemen risiko, dan pemasaran produk pertanian. Keberlanjutan penting untuk menjaga lingkungan dan sumber daya alam. Usaha tani memenuhi

 Penurunan Ketersediaan Air: Perubahan iklim dapat mengurangi ketersediaan air untuk irigasi dan konsumsi tanaman dan ternak, terutama di daerah-daerah yang mengandalkan pasokan air dari sungai.  Kerugian Hasil Panen: Perubahan iklim bisa mengakibatkan kerugian hasil panen, mengurangi jumlah makanan yang tersedia untuk konsumsi manusia dan pakan hewan ternak.

2. Masalah Keterbatasan Sumber Daya Alam Keterbatasan sumber daya alam (SDA) dapat menjadi hambatan serius dalam pembangunan pertanian, terutama ketika pertanian bergantung pada penggunaan sumber daya alam yang terbatas. Berikut ini beberapa contoh masalah keterbatasan sumber daya alam:  Keterbatasan Lahan: Lahan pertanian yang subur dan sesuai untuk pertanian sangat terbatas. Pembangunan kota, degradasi tanah, dan perubahan penggunaan lahan lainnya mengancam ketersediaan lahan pertanian yang baik.  Kualitas Tanah yang Buruk: Tanah yang kurang subur atau terdegradasi membatasi kemampuan untuk menghasilkan tanaman yang sehat dan produktif.  Ketersediaan Air: Air adalah faktor kunci dalam pertanian, dan keterbatasan air dapat menghambat pertanian di daerah kering atau musim kemarau. 3. Fluktuasi Harga dan Pasar Fluktuasi harga dan pasar adalah salah satu aspek yang sangat signifikan dalam pembangunan pertanian. Fluktuasi harga merujuk pada perubahan harga produk pertanian dari waktu ke waktu, yang dapat memiliki dampak besar pada petani, pelaku bisnis pertanian, dan ketahanan pangan. Ini adalah beberapa dampak dari fluktuasi harga dan pasar:  Pendapatan Petani: Fluktuasi harga dapat berdampak langsung pada pendapatan petani. Harga rendah dapat mengurangi pendapatan petani, sementara harga tinggi dapat meningkatkan pendapatan mereka. Ini dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan dan keberlanjutan pertanian.  Akses ke Pasar: Fluktuasi harga juga dapat mempengaruhi akses petani ke pasar. Harga yang tinggi dapat mendorong petani untuk menjual lebih banyak produk mereka, sementara harga rendah dapat membuat mereka menahan panen mereka atau bisa saja mengalami kerugian.

  1. Kurangnya Kesadaran dan Pengetahuan Petani

Kurangnya pengetahuan dan kesadaran adalah tantangan yang signifikan dalam pembangunan pertanian. Berikut ini beberapa contoh kurangnya kesadaran dan pengetahuan petani:  Praktik Pertanian Tradisional: Di beberapa wilayah, petani mungkin tetap menggunakan praktik pertanian tradisional yang kurang efisien dan berkelanjutan karena kurangnya pengetahuan tentang praktik modern yang lebih baik.  Penggunaan Pupuk dan Pestisida yang Berlebihan: Ketidakpahaman tentang pengelolaan pupuk dan pestisida dapat mengakibatkan penggunaan yang berlebihan, yang berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia.  Pengelolaan Tanah yang Tidak Berkelanjutan: Kurangnya pemahaman tentang pentingnya konservasi tanah dan praktik pertanian berkelanjutan dapat mengarah pada degradasi tanah yang merugikan.  Keterbatasan Akses ke Teknologi: Petani yang kurang memiliki pengetahuan tentang teknologi pertanian modern mungkin kesulitan dalam mengakses dan menggunakan alat dan teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas mereka. D. UPAYA PENINGKATAN USAHA TANI

1. Pendidikan dan Pelatihan Petani Pendidikan dan pelatihan pertanian adalah suatu program yang dirancang untuk dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman para petani terhadap keseluruhan lingkungan kerjanya. Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (Badan PPSDMP) mencanangkan visi”Terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian yang professional,mandiri dan berdaya saing untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani”.Gerakan ini bertujuan untuk menggerakkan para penyuluh pertanian di lapangan dalam mengawal dan mendampingi petani meningkatkan produktivitas pangan,strategis nasional,yaitu padi,jagung,kedelai,tebu,daging sapi,aneka cabai dan bawang merah.c Contoh dari Pendidikan dan pelatihan pertanian ialah, Pelatihan tentang teknologi digital untuk pertanian, seperti penggunaan aplikasi pertanian, yang dapat memberikan informasi pertanian secara lengkap dan cepat, serta melakukan penjualan produk secara langsung kepada pembeli. Pelatihan tentang penggunaan alat mesin pertanian, seperti mesin penanam padi, yang dapat mempersingkat waktu dan tenaga petani dalam menanam padi, serta meningkatkan produksi hasil pertanian. Pelatihan teknis tematik bagi petani tanaman padi, yang meliputi materi tentang kebijakan

Beberapa contoh pendekatan teknis dalam usaha tani antara lain: o Penggunaan Mesin Pertanian : Mesin pertanian seperti traktor, mesin pengolah tanah, dan mesin panen dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian. o Penggunaan Pupuk : Pupuk dapat membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen. Pupuk yang tepat dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah dan mempercepat pertumbuhan tanaman. o Penggunaan Pestisida : Pestisida dapat membantu mengendalikan hama dan penyakit tanaman yang dapat merusak hasil panen. o Irigasi : Irigasi dapat membantu memastikan pasokan air yang cukup untuk tanaman, terutama di daerah yang cenderung kering. o Rotasi Tanaman : Rotasi tanaman dapat membantu mengurangi risiko kegagalan panen dan meningkatkan kesuburan tanah. o Pengendalian Gulma : Pengendalian gulma dapat membantu mengurangi persaingan antara gulma dan tanaman, sehingga meningkatkan produktivitas pertanian. Diversifikasi Produk dan Nilai Tambah

  • Diversifikasi produk: Strategi ini melibatkan produksi berbagai jenis produk pertanian yang berbeda. Diversifikasi ini bertujuan untuk mengurangi risiko dan meningkatkan keuntungan dengan memperluas pasar dan menjangkau konsumen yang lebih luas.
  • Nilai tambah: Peningkatan nilai ekonomi produk pertanian melalui pengolahan, pengemasan, dan pemasaran yang lebih baik. Nilai tambah ini dapat dicapai dengan mengubah bahan baku menjadi produk olahan yang lebih bernilai tinggi. Dalam usaha tani, diversifikasi produk memiliki beberapa manfaat yang dapat meningkatkan kinerja bisnis dan mengurangi risiko. Beberapa manfaat diversifikasi produk antara lain:
    1. Mengurangi risiko bisnis : Diversifikasi produk dapat membantu mengurangi risiko bisnis dengan memperluas lini produk. Dengan memiliki berbagai jenis produk, bisnis masih memiliki peluang untuk bertahan menghadapi berbagai risiko seperti masalah produk, distribusi, dan persaingan dengan kompetitor.
  1. Adaptif : Diversifikasi produk memungkinkan bisnis untuk tetap adaptif terhadap perkembangan informasi dan teknologi yang pesat. Dengan menjual produk atau jasa sesuai perkembangan zaman, bisnis dapat tetap relevan dan bertahan dalam persaingan pasar. 3. Meningkatkan daya saing : Diversifikasi produk dapat meningkatkan daya saing bisnis dengan memperkecil ruang gerak pesaing baru dan mencegah terjadinya pasar monopoli. Sementara itu, nilai tambah dalam usaha tani dapat memberikan beberapa manfaat berikut:
  2. Peningkatan nilai ekonomi : Nilai tambah dapat meningkatkan nilai ekonomi produk pertanian melalui pengolahan, pengemasan, dan pemasaran yang lebih baik. Dengan mengubah bahan baku menjadi produk olahan yang lebih bernilai tinggi, petani dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar.
  3. Peningkatan daya jual : Produk pertanian dengan nilai tambah yang tinggi cenderung memiliki daya jual yang lebih baik di pasaran. Produk olahan atau produk dengan kualitas unggul dapat menarik minat konsumen dan membantu petani meningkatkan penjualan mereka. Dalam usaha tani, diversifikasi produk dan nilai tambah saling melengkapi untuk mencapai hasil yang lebih baik. Diversifikasi produk membantu mengurangi risiko dan memperluas pasar, sementara nilai tambah meningkatkan nilai ekonomi dan daya jual produk pertanian. Teknologi dalam usaha tani mencakup berbagai aspek, seperti penggunaan alat dan mesin pertanian, penggunaan pupuk dan pestisida, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dan penggunaan teknologi pengolahan hasil pertanian. Teknologi dapat membantu petani meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan kualitas hasil pertanian. Penggunaan alat dan mesin pertanian dapat membantu petani dalam proses penanaman, pemeliharaan, dan panen tanaman. Misalnya, traktor dapat digunakan untuk membajak lahan, memupuk tanaman, dan memanen hasil pertanian. Selain itu, mesin-mesin lain seperti pompa air, generator listrik, dan mesin pengolahan hasil pertanian juga dapat membantu petani dalam kegiatan sehari-hari. Penggunaan pupuk dan pestisida juga merupakan bagian dari teknologi dalam usaha tani. Pupuk dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas

Penggunaan pestisida dan pupuk kimia dalam teknologi pertanian dapat meningkatkan risiko pencemaran lingkungan. Teknologi telah membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam usaha tani. Berikut adalah beberapa contoh pemanfaatan teknologi dalam usaha tani: 1. Smart Farming : Penggunaan platform yang terhubung dengan perangkat teknologi seperti tablet atau handphone untuk mengumpulkan data informasi seperti status hara tanah, kelembaban udara, dan kondisi cuaca.

  1. Precision Agriculture : Metode yang memperhatikan penggunaan pupuk dan pestisida sesuai kebutuhan berdasarkan informasi olahan data.
  2. Mekanisasi Pertanian : Penerapan teknologi 4.0 di bidang pertanian untuk meningkatkan produksi dan efisiensi dalam sistem usaha tani¹.
  3. Pengelolaan Usaha Tani Berbasis Informasi dan Teknologi : Mengembangkan bengkel alsin pascapanen dan pengolahan hasil, mengembangkan sistem sertifikasi dan apresiasi terhadap inovasi teknologi yang dilakukan oleh masyarakat. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Usaha tani dan pembangunan pertanian saling terkait dan mendukung satu sama lain. Pembangunan pertanian yang berhasil dapat meningkatkan produktivitas usahatani, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani. Sebaliknya, usahatani yang efisien dapat meningkatkan produksi pertanian, sehingga mendukung pembangunan pertanian. Peningkatan pembangunan pertanian dan usaha tani di Indonesia akan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia, termasuk petani, konsumen, dan perekonomian nasional secara keseluruhan.

DAFTAR PUSTAKA

Sudalmi, E. S. (2010). Pembangunan pertanian berkelanjutan. INNOFARM: Jurnal Inovasi Pertanian , 9 (2). Rochaeni, S. (2014). Pembangunan Pertanian Indonesia. Soekartawi. 2003. Analisis Usahatani. Edisi Revisi. Jakarta: UI Press. Direktorat Serealia. 2003. Kebijakan Pengembangan Serealia. Jakarta: Departemen Pertanian. Departemen Pertanian. 2008. Pengembangan Pertanian Organik. Jakarta: Departemen Pertanian. Universitas Indonesia. 2009. Agribisnis: Teori dan Implementasi. Jakarta: Salemba Empat.