Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

PENGANTAR BISNISKEWIRAUSAHAAN, Lab Reports of Accounting

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooo

Typology: Lab Reports

2019/2020

Uploaded on 07/12/2020

novita-and-tiara-my-sister
novita-and-tiara-my-sister 🇮🇩

2.5

(2)

5 documents

1 / 15

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
PENGANTAR BISNIS
KEWIRAUSAHAAN
Dosen Pengampu : Wida Arindya Sari, S.E, M.Ak
Disusun Oleh:
1. ERVINA VIVI .J.
2. HERIYANTO
3. IHSANUDIN
4. PAQUYTA .N.A.
5. RIRIN KURNIAWATI
KELAS: 2E AKK
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2019/2020
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe
pff

Partial preview of the text

Download PENGANTAR BISNISKEWIRAUSAHAAN and more Lab Reports Accounting in PDF only on Docsity!

PENGANTAR BISNIS

KEWIRAUSAHAAN

Dosen Pengampu : Wida Arindya Sari, S.E, M.Ak

Disusun Oleh:

1. ERVINA VIVI .J.

2. HERIYANTO

3. IHSANUDIN

4. PAQUYTA .N.A.

5. RIRIN KURNIAWATI

KELAS: 2E AKK

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT., yang mana berkat limpahan rahmat-Nya kami selaku penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Kewirausahaan” ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga dan sahabatnya. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga bantuan dari pihak yang telah mendukung kami mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian. Pontianak, 18 April 2019 Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Kewirausahaan ( entrepreneurship ) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda. Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan disegala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan ( entrepreneur ) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. B. Rumusan Masalah

  1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan?
  2. Apa sajakah tujuan dari kewirausahaan?
  3. Apa sajakah manfaat melakukan kewirausahaan?
  4. Apa sajakah ruang lingkup dalam kewirausahaan?
  5. Bagaimanakah karakteristik seorang wirausaha?
  6. Apa sajakah penyebab terjadinya kegagalan dalam berwirausaha? C. Tujuan
  7. Mengetahui pengertian kewirausahaan.
  8. Mengetaehui tujuan kewirausahaan.
  9. Mengetahui manfaat kewirausahaan.
  10. Mengetahui ruang lingkup dalam kewirausahaan.
  11. Mengetahui karakteristik seorang wairausaha.
  12. Mengetahui penyebab terjadinya kegagalan dalam berwirausaha.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. ‘Wira’ berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya. Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:

  1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilakudan kemampuan kewirausahaan.
  2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Jadi, wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukanusaha/kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan. Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya dan juga dilekatkan padaorang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru. Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan merupakan sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko social, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta

bagi wirausahawan misalnya: permintaan pelayanan sektor jasa meledak.

  1. Meningkatkan produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dengan TK dan input lain yang lebih sedikit.
  2. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru: komputer digital, mesin fotokopi, laser, power steering.
  3. Mengubah dan meremajakan persaingan pasar : pasar internasional menyediakan peluang kewirausahaan. D. Ruang Lingkup Kewirausahaan Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali. Secara umum, ruang lingkup kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis. Jika diuraikan secara rinci ruang lingkup kewirausahaan, bergerak dalam bidang:
  4. Lapangan agraris a) Pertanian b) Perkebunan dan kehutanan
  5. Lapangan perikanan a) Pemeliharaan ikan b) Penetasan ikan c) Makanan ikan d) Pengangkutan ikan
  6. Lapangan peternakan a) Bangsa burung atau unggas b) Bangsa binatang menyusui
  7. Lapangan perindustrian dan kerajinan a) Industri besar b) Industri menengah c) Industri kecil d) Pengrajin  Pengolahan hasil pertanian  Pengolahan hasil perkebunan  Pengolahan hasil perikanan  Pengolahan hasil peternakan  Pengolahan hasil kehutanan
  8. Lapangan pertambangan dan energi
  9. Lapangan perdagangan a) Sebagai pedagang besar b) Sebagai pedagang menengah

c) Sebagai pedagang kecil

  1. Lapangan pemberi jasa a) Sebagai pedagang perantara b) Sebagai pemberi kredit atau perbankan c) Sebagai pengusaha angkutan d) Sebagai pengusaha hotel dan restoran E. Karakteristik Wirausaha Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat maju/sukses. Gooffrey G. Meredith (1996; 5-6) mengemungkakan ciri- ciri dan watak kewirausahaan seperti berikut : No Ciri-Ciri Watak 1 Percaya diri Keyakinan, kemandirian, individualitas, dan optimisme. 2 Berorientasikan tugas dan hasil Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif. 3 Pengambil resiko Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan. 4 Kepemimpinan Bertingkah laku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, suka terhadap kritik dan saran yang membangun. 5 Keorisinilan Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serta bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas. 6 Berorientasi ke masa depan Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang berorientasi pada masa depan. 7 Jujur dan tekun Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja. Pendapat lain M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993;6-
  1. mengemukakan delapan karakteristik yang meliputi:
  1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
  2. Lebih memilih risiko yang moderat.
  3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil.
  4. Selalu menghendaki umpan balik yang segera.
  1. Inovator Hampir sama dengan spesialis, pengusaha inovator seperti membuat laboratorium dalam setiap bisnisnya. Membuat berbagai rumus bisnis, konsep, hingga produk yang berhasil diaplikasikan dalam perusahaan. Tantangan terbesar karakteristik inovator adalah selalu berjuang walaupun di tengah kesuksesan. Selalu memikirkan produk terbaru di tengah peluncuran produk baru. sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
  2. Disiplin Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat azaz. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
  3. Komitmen Tinggi Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain

terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya. Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadap konsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.

  1. Jujur Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh wirausahawan.
  2. Kreatif dan Inovatif Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
  3. Mandiri Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. ‘Wira’ berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:

  1. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
  2. Menentukan cara produksi baru.
  3. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
  4. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya. Kewirausahaan memiliki 4 manfaat sosial, yaitu:
  5. Memperkuat pertumbuhan ekonomi.
  6. Meningkatkan produktivitas.
  7. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru.
  8. Mengubah dan meremajakan persaingan pasar. Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi wira usaha secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu. Instruksi Presiden No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja tekhnologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan keuntungan yang lebih besar. Menurut Zwilling karakteristik wirausaha dibagi menjadi empat tipe, yaitu pembangun, oportunis, spesialis, dan inovator. B. Saran Disarankan bagi setiap pembaca yang nantinya akan memulai berwirausaha untuk meneladani dan dapat mencontoh sikap, karakteristik, dan sebagainya dari apa yang tertulis di Bab Pembahasan di atas. Seorang wirausaha memang perlu untuk menghadapi sebuah risiko, karena dari proses risiko itu sendiri nantinya akan membawa sesuatu yang besar. Dan juga semangat, kerja keras, ulet, serta tidak putus asa sikap yang sangat dibutuhkan

oleh seorang wirausaha agar terus berkarya dengan usaha yang di jalankannya.