Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

pendidikan pancasila, Papers of Government and Politics of Asia

e-book pendidikan pancasila lengkap

Typology: Papers

2020/2021

Uploaded on 11/23/2021

sooyaaa-12
sooyaaa-12 🇮🇩

5

(1)

1 document

1 / 288

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
i
DRS. H.M. ALWI KADERI, M.Pd.I
PENDIDIKAN
PANCASILA
UNTUK PERGURUAN TINGGI
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe
pff
pf12
pf13
pf14
pf15
pf16
pf17
pf18
pf19
pf1a
pf1b
pf1c
pf1d
pf1e
pf1f
pf20
pf21
pf22
pf23
pf24
pf25
pf26
pf27
pf28
pf29
pf2a
pf2b
pf2c
pf2d
pf2e
pf2f
pf30
pf31
pf32
pf33
pf34
pf35
pf36
pf37
pf38
pf39
pf3a
pf3b
pf3c
pf3d
pf3e
pf3f
pf40
pf41
pf42
pf43
pf44
pf45
pf46
pf47
pf48
pf49
pf4a
pf4b
pf4c
pf4d
pf4e
pf4f
pf50
pf51
pf52
pf53
pf54
pf55
pf56
pf57
pf58
pf59
pf5a
pf5b
pf5c
pf5d
pf5e
pf5f
pf60
pf61
pf62
pf63
pf64

Partial preview of the text

Download pendidikan pancasila and more Papers Government and Politics of Asia in PDF only on Docsity!

i

DRS. H.M. ALWI KADERI, M.Pd.I

PENDIDIKAN

PANCASILA

UNTUK PERGURUAN TINGGI

Drs. H.M. Alwi Kaderi, M.Pd.I

ii

Drs. H.M. Alwi Kaderi, M.Pd.I

iv

Sanksi Pelanggaran Pasal 71 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002

  1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukn perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda palang sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah). atau paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah).
  2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait, sebagaimana dimaksud ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah.

v

PENDIDIKAN PANCASILA

UNTUK PERGURUAN TINGGI

Oleh DRS. H.M. ALWI KADERI, M.Pd.I

ISBN : ...-...-.....-...-..

Penerbit: ANTASARI PRESS JL. A. Yani KM. 4,5 Banjarmasin 70235 Telp.0511- E-mail: antasaripress@iain-antasari.ac.id

Desain sampul: Agung Istiadi Setting: Iqbal Novian

Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang Dilarang mengutif atau memperbanyak sebagian atau seluruh ini buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit

Dicetak oleh: Aswaja Pressindo

Isi di luar tanggung jawab percetakan

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya kepada penulis, baik nikmat umur, nikmat kesehatan, kelapangan dan lain-lain. Serta berkat taufiq dan hidayah-Nya pula penulis mampu menyelesaikan buku yang berjudul “Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi” ini sesuai dengan yang direncanakan. Oleh karena itu semoga saja shalawat dan salam akan selalu tercurah keharibaan junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta para Sahabat dan Pengikut beliau yang setia hingga akhir jaman.

Bagi bangsa Indonesia Pendidikan dan Pembelajaran Pancasila bukanlah suatu hal yang baru, karena Pancasila sebagai sebuah mata pelajaran telah diajarkan semenjak anak didik duduk dibangku sekolah tingkat dasar sampai ke jenjang Perguruan Tinggi. Khusus untuk jenjang Pendidikan Tinggi mata pelajaran Pendidikan Pancasila ini termasuk dalam kelompok Mata Kuliah Umum (MKU), yang wajib dimuat dalam setiap kurikulumnya. Sehingga seluruh Mahasiswa wajib mengikuti dan lulus mata kuliah tersebut.

Tujuan pendidikan Pancasila dapat dilacak keterkaitannya dengan tujuan Nasional dan tujuan Pendidikan Nasional. Rumusan tujuan Nasional terdapat pada alinea ke empat UUD 1945, “... yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan

Drs. H.M. Alwi Kaderi, M.Pd.I

viii

untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, ...”. Sementara Pendidikan Nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu menusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, trampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani.

Pendidikan nasional harus menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal ras

rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawanan sosial, serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan serta berorientasi ke masa depan.

Kompetensi yang hendak dikembangkan dalam pendidikan Pancasila di perguruan tinggi adalah prilaku mahasiswa untuk memahami, menganalisis, dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsanya secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan dalam pebukaan UUD 1945. Diharapkan melalui Pendidikan Pancasila Mahasiswa akan menjadi manusia Indonesia lebih dahulu, sebelum menguasai, memiliki IPTEKS yang dipelajarinya. Di dambakan bahwa warga negara Indonesia yang unggul dalam penguasaan IPTEKS, namun tidak kehilangan jati dirinya dan tidak tercerabut dari akar budaya bangsanya dan keimanannya.

Oleh sebab itu buku yang sederhana ini disusun dengan maksud untuk menyediakan salah satu bahan/referensi bagi mahasiswa, atau bagi siapa saja yang tertarik untuk mempelajari Pancasila. Sehingga mudah-mudahan buku ini dapat memberikan manfaat bagi semua pembacanya.

Drs. H.M. Alwi Kaderi, M.Pd.I

x

xi

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................... vii

Daftar Isi ................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................... 1

BAB II PENGERTIAN PANCASILA, TUJUAN DAN LANDASANPENDIDIKAN PANCASILA ....................... 7 A. Pengertian Pancasila Secara Etimologis, Historis dan Terminologis. .................................................. 7 B. Tujuan Pendidikan Pancasila ................................. 18 C. Landasan Pendidikan Pancasila ............................ 21 D. Pembahasan Pancasila Secara Ilmiah ................... 23

BAB III PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA. ........................ 27 A. Zaman Kerajaan Kutai ........................................... 28 B. Zaman Sriwijaya .................................................... 29 C. Zaman Kerajaan-Kerajaan Sebelum Majapahit ..... 30 D. Kerajaan Majapahit ............................................... 31 E. Zaman Penjajahan ................................................ 32

xiii

 - Negara RI B. Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Nilai Fundamental 
  • C. Intisari Dari Sila-Sila Pancasila
  • NEGARA INDONESIA BAB VI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN
  • A. Pengertian Ideologi
  • B. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
  • C. Makna dan Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi
  • D. Kedudukan dan Fungsi Pancasila
    • Ideologi Besar Lainnya Di Dunia E. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Paham
  • BAB VIII PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK
    • A. Pendahuluan
    • B. Pengertian Nilai, Norma, Moral dan Etika
    • C. Pengertian Politik
    • D. Pengertian Etika Politik
    • E. Pancasila Sebagai Sumber Etika Politik
  • BAB IX DEMOKRASI PANCASILA
    • A. Hakikat Demokrasi
    • B. Demokrasi di Indonesia
    • C. Pekembangan Demokrasi Indonesia
      • Reformasi D. Demokrasi Pancasila pada Era Pasca
    • E. Hakikat Makna dari Demokrasi Pancasila
    • F. Unsur-Unsur Demokrasi/Demokrasi Indonesia
    • DASAR/ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA BAB X HAK-HAK DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN
    • A. Pendahuluan
    • B. Pengertian Hak-Hak Asasi Manusia

Drs. H.M. Alwi Kaderi, M.Pd.I

xiv

C. Macam-Macam Hak Asasi .................................... 180 D. Perbedaan Hak-Hak Asasi Manusia Berdasarkan Objek atau Jenis dan Kepentingannya ................. 181 E. Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Menurut Pancasila ............................................................... 182 F. Hak-Hak Asasi Manusia Menurut UUD 1945......... 186

BAB XI PANCASILA SEBAGAI PRADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA............................................................. 191 A. Pengertian Paradigma ........................................... 191 B. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Nasional ................................................................ 192 C. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Iptek ...................................................................... 193 D. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Poleksosbud Hankam .... ......................................... E. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi .............. 197 F. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Politik ... 204 G. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Ekonomi................................................................. 211

BAB XII AKTUALISASI PANCASILA DALAN KEHIDUPAN ......... 215

A. Bidang Pendidikan ................................................ 216 B. Bidang Kedokteran / Kesehatan ............................ 217 C. Bidang Hukum ....................................................... 218 D. Narkoba ................................................................. 219 E. Prostitus ................................................................ 220 F. Free Sex ................................................................. 221 G. Kriminalitas ........................................................... 221 H. Tawuran ................................................................ 222 I. Demonstrasi / Unjuk Rasa .................................... 223 J. TKI / TKW .............................................................. 223 K. Otonomi Daerah.................................................... 224

Drs. H.M. Alwi Kaderi, M.Pd.I

xvi

BAB I

PENDAHULUAN

Bagi masyarakat Indonesia, Pancasila bukanlah sesuatu yang asing. Pancasila terdiri atas lima sila, dia diabadikan dalam Naskah Pembukaan UUD 1945 pada alinea ke empat, dia dijadikan sebagai dasar negara Republik Indonesia. Sekalipun di dalam Pembukaan tersebut tidak secara eksplisit disebutkan kata Pancasila, namum setiap yang membacanya sudah pasti mengetahuinya, bahwa yang dimaksud dalam pernyataan terakhir dari alinea ke empat pembukaan UUD 1945 tersebut adalah Pancasila.

Sebagai Dasar Negara, Pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara hukum. Sehingga seluruh tatanan hidup bernegara yang bertentangan dengan Pancasila sebagai kaedah hukum konstitusional, pada dasarnya tidak berlaku dan harus dicabut. Sebagai dasar negara, Pancasila telah terkait dengan struktur kekuasaan secara formal. Demikian pula Pancasila sebagai dasar negara dia meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum yang menguasai hukum dasar negara, baik berupa hukum dasar tertulis yang berwujud undang-undang dasar maupun berupa hukum dasar yang tidak tertulis, yang tumbuh dalam praktik penyelenggaraan negara.

Namun seiring dengan perkembangan dan perjalanan sejarah bangsa Indonesia, sejak era reformasi, bahkan sampai sekarang, membicarakan tentang Pancasila kadang-kadang masih sering

  1. Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muhammad Yamin pada permulaan pidatonya dalam sidang Badan Penyelidik, antara lain mengatakan sebagai berikuti: “Kewajiban untuk ikut menyelidiki bahan-bahan yang menjadi Dasar dan susunan negara, yang akan terbentuk dalam suasana kemerdekaan, yang telah diakui dan telah dibela oleh rakyat Indonesia dengan korban darah daging sejak beratus- ratus tahun, ... (Naskah Persiapan UUD 1945 jilid I halaman 88).
  2. R.P. Soeroso pada waktu memberi peringatan kepada Mr. Muhammad Yamin dalam pidatonya tanggal 29 Mei 1945, antara lain mengatakan: “Sebagai diterangkan oleh Tuan Ketua, Tuan Rajiman, tadi yang dibicarakan ialah Dasar-Dasarnya Indonesia Merdeka ...” (Naskah Persiapan UUD 1945 Jilid I halaman 100).
  3. Prof. Mr. Dr. Soepomo dalam pidato sidang pertama Badan Penyelidik tanggal 31 Mei 1945, antara lain menyatakan: “Soal yang kita bicarakan ialah, bagaimanakah akan Dasar-Dasarnya Negara Indonesia merdeka”. (Naskah Persiapan UUD 1945 Jilid I halaman 109).
  4. Dalam pidato Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang Badan Penyelidik antara lain disebutkan, bahwa yang diminta oleh Ketua Badan Penyelidik adalah agar sidang mengemukakan Dasar Indonesia Merdeka, yaitu Philosofische grondslag dari Indonesia merdeka. Selanjutnya beliau memberi nama Philosofische grondslag atau Dasar Falsafah Negara Indonesia Merdeka tersebut dengan “Pancasila”.
  5. Di dalam “Piagam Jakarta” atau “ Jakarta Charter ” yang disusun oleh sembilan tokoh bangsa Indonesia pada tanggal 23 Juni 1945, tercantum kalimat-kalimat berikut: “ ... maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu hukum Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasar kepada: Ke-Tuhanan, dengan Kewajiban Menjalankan Syari’at Islam Bagi Pemeluk-Pemeluknya, Menurut Dasar Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, Serta dengan Mewujudkan Suatu

Pendahuluan

Drs. H.M. Alwi Kaderi, M.Pd.I

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. (Naskah Persiapan UUD 1945 jlid I halaman 709).

  1. Di dalam Pembukaan UUD Republik Indonesia yang disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan tanggal 18 Agustus 1945 tercantum kalimat sebagai berikut: “ ... maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Repulblik Indonesia, yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ke-Tuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijakasanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan Mewujudkan Suatu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. (Dardji Darmodiharjo, 1978: 11-12).

Dari berbagai data tersebut di atas menunjukkan bukti sejarah kepada kita, bahwa memang asal mula atau tujuan bangsa Indonesia mengadakan atau merumuskan Pancasila itu, adalah untuk diperguna- kan sebagai Dasar Negara kita Republik Indonesia. Serta sekaligus sebagai pernyataan jati diri bangsa Indonesia, yang merupakan hasil buah pikiran dan gagasan dasar bangsa Indonesia tentang kehidupan yang baik yang memberikan watak, corak, dan ciri dari masyarakat Indonesia. Corak dan watak itu adalah bangsa yang religius, meng- hormati bangsa dan manusia lain, adanya persatuan, gotong royong dan musyawarah, serta ide tentang keadilan sosial. Nilai-nilai dasar itulah yang kemudian dirumuskan sebagai nilai-nilai Pancsila.

Kemudian melalui perjalanan panjang negara Indonesia sejak kemerdekannya hingga saat sekarang ini, Pancasila ikut berproses pada kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila tetap sebagai Dasar Negara, sekalipun interpretasi dan perluasan maknanya terkadang diper- gunakan untuk kepentingan politik penguasa yang silih berganti. Namun pada akhirnya kesepakatan bangsa sudah mulai terwujud kembali pada masa kini, yaitu yang ditandai dengan dikeluarkannya ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/ 1978, tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila ( Eka Prasetya Pancasila ), dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara. Di mana pada pasal 1 dari ketetapan tersebut menyatakan, bahwa Pancasila sebagaimana dimaksud dalam