Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

microbiology of milk, Lecture notes of Microbiology

analisis of milk by microbiology

Typology: Lecture notes

2018/2019

Uploaded on 09/20/2019

lisda-amelia
lisda-amelia 🇮🇩

1

(1)

1 document

1 / 11

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
LAPORAN MIKROBIOLOGI
“UJI MIKROBIOLOGI SUSU”
KELAS: XII.1
OLEH
KELOMPOK 5β
Lisda Amelia
Romantis
Ilham Putra
Virda Wulan Sari
Sekolah Menengah Analis Kimia (SMAK)
PADANG
2010/2011
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Susu merupakan bahan pangan yang memiliki komposisi yang baik
sehingga mudah ditumbuhi oleh mikroorganisme. Susu yang berasal
dari sapi yang tidak sehat juga sering terkontaminasi oleh bakteri
patogen. Pasteurisasi yang dilakukan terhadap susu terutama ditujukan
untuk membunuh bakteri pathogen yang tidak membentuk spora,
disamping membunuh sebagian mikroba pembusuk.
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa

Partial preview of the text

Download microbiology of milk and more Lecture notes Microbiology in PDF only on Docsity!

LAPORAN MIKROBIOLOGI

“UJI MIKROBIOLOGI SUSU”

KELAS: XII.

OLEH

KELOMPOK 5β

Lisda Amelia

Romantis

Ilham Putra

Virda Wulan Sari

Sekolah Menengah Analis Kimia (SMAK)

PADANG

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Susu merupakan bahan pangan yang memiliki komposisi yang baik sehingga mudah ditumbuhi oleh mikroorganisme. Susu yang berasal dari sapi yang tidak sehat juga sering terkontaminasi oleh bakteri patogen. Pasteurisasi yang dilakukan terhadap susu terutama ditujukan untuk membunuh bakteri pathogen yang tidak membentuk spora, disamping membunuh sebagian mikroba pembusuk.

Susu yang diperah dengan sanitasi yang tidak baiksering terkontaminasi oleh bakteri koliform. Tetapi dengan pasteurisasi, bakteri koliform akan mati. Pengujian mikrobiologi terhadap susu perlu dilakukan untuk mengetahui mutu susu sebelum diolah lebih lanjut, misalnya disterilisasi atau dibuat menjadi produk-produk lain seperti es krim, keju, yogurt, dan sebagainya.

Dipandang dari segi gizi, susu merupakan bahan makanan yang hampir sempurnadan merupakan bahan makanan alamiah bagi binatang menyusui yang baru lahir, dimanasusu merupakan satu-satunya sumber makanan pemberi kehidupan segera setelah kelahiran. Susu didefenisikan sebagai sekresidari kelenjsr susu binatang yang menyusui anaknya (mamalia).

Susu adalah suatu sekresi yang komposisinya sangat berbeda dari komposisi darah yang merupakan asal susu. Misalnya lemak susu, casein, laktosa yang disintesa oleh alveoli dalam kambing, tidak terdapat di tempat lain maupun di tubuh sapi.

Sebagai bahan pangan susu dapat digunakan baik dalam bentuk aslinya sebagai satu kesatuan, maupun dari bagian-bagiannya. Banyak sekali problema-problema yang dihadapi dalam pengolahan, penyimpanan dan penggunaan air susu. Problema-problema tersebut dapat dengan mudah kita pecahkan terutama bila kita mengetahui secara mendalam susunan kimianya dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perubahannya, mulai dari makanan sampai dengan penanganan susu tersebut.

Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengetahui mutu mikrobiologi susu, yaitu;

  • Hitungan Mikroskopik
  • Uji Reduksi menggunakan biru metilen
  • Hitungan Cawan
  • (^) MPN (Most Probable Number)

Hitungan Mikroskopikskopik sering digunakan untuk menguji susu yang mengandung bakteridalam jumlah tinggi, misalnya susu yang diperoleh dari sapi yang terkena mastitis, yaitu suatu penyakit infekfi yang menyerang kelenjar susu sapi. Cara ini merupakan cara yang cepat, yaitu menghitung bakteri secara langsung menggunakan mikroskop. Tetapi cara ini memiliki kelemahan yaitu tidak dapat digunakan untuk susu yang telah dipasteurisasi karena secara mikroskopik tidak dapat

Untuk menghitung MPN koliform susu digunakan medium Brilliant Green Lactose Bile broth (BGLBB). BGLBB merupakan medium selektif yang mengandung garam bile dan hijau brilian, sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif, termasuk bakteri asam laktat yang banyak terdapat di dalam susu. Dengan menggunakan BGLBB akan dihindari pembacaan uji positif yang salah karena selain koliform, bakteri asam laktat juga dapat memfermentasi laktosa di dalam susu menghasilkan gas.

1.2. Tujuan

  • untuk menentukan kualitas susu sapi segar yang dianalisis;
  • untuk mengetahui junlah bakteri dengan menggunakan uji biru metilen;
  • untuk mengetahui ada tidaknya koliform pada susu segar yang dianalisis;
  • untuk dapat menghitung jumlah bakteri dengan metode MPN.

BAB II

METODOLOGI

2.1. Waktu Pelaksanaan

Praktikum ini dilakukan pada :

Hari : senin

Tanggal : 01 Februari 2010

Tempat : laboratorium instrumen (7&8) SMAK PADANG

2.2. Metode

Metode yang dilakukan adalah eksperimen non instrumental meliputi :

  • Uji reduksi biru metilen untuk memberikan gambaran perkiraan jumlah bakteri yang terdapat di dalam susu;
  • Angka lempeng total untuk mengetahui jumlah mikroba permililiter sampel (susu segar);
  • Uji koliform untuk mengetahui apakah sampel (susu segar) mengandung bakteri e. Colli.

2.3. Alat dan Bahan

  • Dibungkus 4 buah cawan petri, 1 buah pipet takar 10 mL, 1 buah pipet takar 1 mL dan 1 buah tabung reaksi, dan disterilkan dalam oven;
  • Dipipet larutan pengencer (BPW) kedalam 3 buah kuvet masing- masing sebanyak 9 mL, dan dipipet media BGLB kedalam 9 buah tabung reaksi yang didalamnya terdapat ampul masing- masing 9 mL , kemudian ditutup dengan kapas dan disterilkan dalam autoclaf.

Uji Reduksi Biru Metilen

  • (^) dipipet 10 mL sampel ( susu segar) kedalam tabung reaksi yang telah disterilkan;
  • Ditambahkan 1 mL biru metilen;
  • Dikocok hingga homogen;
  • Diinkubasi pada suhu tubuh (36^0 C-37 0 C) dan diamati setiap 2 jam dalam selang waktu 8 jam.

Uji coliform

  • Dipipet sampel 0,1 mL kedalam 3 buah tabung reaksi yang berisi media BGLB steril, ditutup dengan kapas;
  • (^) Dipipet sampel 1 mL kedalam 3 buah tabung reaksi yang berisi media BGLB steril, ditutup dengan kapas;
  • Dipipet sampel 10 mL kedalam 3 buah tabung reaksi yang berisi media BGLB steril, ditutup dengan kapas;
  • Diinkubasi dalam inkubator pada suhu 36 0 -37^0 C;
  • Diamati setelah 2x24 jam

Uji ALT ( Angka Lempeng Total)

  • Dipipet 1 mL sampel kedalam kuvet yang berisi larutan pengencer BPW steril, dan dilakukamn pengenceran sampai pengenceran 10 -3;^ ;
  • ipipet larutan pada pengenceran 10-2^ dan 10 -3^ sebanyak 1 mL kedalam 2 buah cawan petri steril pada masing-masing pengenceran;
  • Ditambahkan media PCA pada cawan petri yang berisi larutan sampel, biarkan membeku;
  • Dibungkus dengan kertas dan diinkubasi dalam inkubator pada suhu 36^0 -37 0 C;
  • Lakukan pengamatan setelah 2x24 jam

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

  • Uji Reduksi Biru Metilen

Pada uji reduksi biru metilen warna sampel dalam tabung reaksi tidak berubah warna dari biru menjadiputih dalam jangka waktu kurang dari 8 jam.

  • Uji Angka Lempeng Total

Tabel hasil penghitungan koloni

Jumlah koloni perpengenc eran

Standar plate count

keterangan

10 -2^10 -

251 52 2,3X 10^4 Ambil yang terkecil karena 59000/23000 = (^210 65) 2,565 (>2)

  • Kelas 3:sedang, berubah warnanya dalam waktu 2 jam sampai kurang dari 6 jam (2-4 jam)
  • Kelas 4:buruk, berubah warnanya dalam waktu kurang dari 2 jam setelah dimulainua BM (0-2 jam)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Uji reduksi metilen blue

Dari hasil pengamatan yang dilakukan, maka berdasarkan waktu reduksi, mutu susu yang dianalisis barada pada kelas 1; sangat baik, tidak berubah warnanya setelah 8 jam uji biru metilen.

Uji koliform

Dari semua tingkat konsentrasi,10 -1^ ,10-2^ ,10 -3^ pada semua tabung reaksi dapat dikatakan positif ada E.coli karena semua ampul (yang menandakan ada tidaknya gelembung udara) telah mengapung ke permukaan cairan. Selain itu juga diamati adanya perubahan warna pada sampel (sampel menjadi keruh)

Angka Lempeng Total

Pada pengenceran 10 -2^ didapatkan jumlah koloni bakteri sebanyak

2,3x10^4

Pada pengenceran 10 -3^ didapatkan jumlah koloni bakteri sebanyak 5,9x10^4.

Dari hasil perhitungan didapat jumlah koloni bakteri permililiter sampel sebesar 2,3x10^4

Saran

Diharapkan kepada peternak dan pemerah susu sapi dapat menjaga kebersihan lingkungan peternakan dan pemerahan serta memperhatikan faktor-faktor yang dapat menimbulkan susu tersebut tercemar oleh mikroba.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2006. Kualitas mikrobiologi susu segar.

Buckle. 1987. Penyebab pencemaran mikroba pada susu sapi segar.

Budi. 2006, komponen-komponen dalam air susu.

Fardiaz,Srikandi, 1993, analisis mikrobiologi,Raja grafindo persada :

Jakarta.

Robinson. 1987. Kerusakan struktur susu.