

Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Summary of management accounting from Hansen Mowen's book chapter 11
Typology: Study notes
1 / 2
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Jauza’a Hanaa’ Rizqyana 22809334056 Ringkasan Akuntansi Manajemen BAB 11 ANALISIS BIAYA VOLUME LABA Analisis biaya volume laba (cost volume profit analysis – CVP analysis) merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena analisis biaya volume laba (CVP) menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan harga, semua informasi keuangan perusahaan terkandung di dalamnya. Analisis cvp dapat menjadi suatu alat yang bermanfaat untuk mengidentifikasi cakupan dan besarnya kesulitan ekonomi yang dihadapi suatu divisi dan membantu mencari pemecahannya. Analisis CVP memungkinkan para manajer untuk melakukan analisis sensitivitas dengan menguji dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya terhadap laba. TITIK IMPAS DALAM UNIT Ketertarikan untuk mengetahui pendapatan, beban, dan laba berprilaku ketika volume berubah adalah sesuatu yang lazim untuk memulai dengan menentukan titik impas perusahaan dalam jumlah unit yang terjual. Titik impas (break-even point) adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya, titik dimana laba sama dengan nol. Untuk pendapatan sama dengan total biaya, kita focus pada laba operasi. Pertama, kita akan membahas cara menentukan titik impas, kemudian melihat bagaimana pendekatan kita dapat dikembangkan untuk menentukan jumlah unit yang harus dijual guna menghasilkan laba yang ditargetkan. Penggunaan Laba Operasi Dalam Analisis CVP Laporan laba rugi merupakan suatu alat yang berguna untuk mengorganisasikan biaya – biaya perusahaan dalam kategori tetap dan variable. laporan laba rugi dapat dinyatakan sebagai persamaan berikut. Laba operasi = Pendapatan penjualan – Beban variable –Beban tetap Perhatikan bahwa kita menggunakan istilah laba operasi untuk menunjukkan penghasilan atau laba sebelum pajak penghasilan. Laba operasi (operating income) hanya mencakup pendapatan dan beban dari operasional normal perusahaan. Laba bersih (net income) adalah laba operasi dikurangi pajak penghasilan. Setelah menghitung jumlah unit yang terjual, kita dapat mengembangkan persamaan laba operasi dengan menyatakan pendapatan penjualan dan beban variable dalam jumlah unit dolar dan jumlah unit. Secara lebih spesifik, pendapatan penjualan dinyatakan sebagai harga jual per unit dikali jumlah unit yang terjual. Dengan demikian, persamaan laba operasi menjadi : Laba operasi = (Harga x Jumlah unit terjual) – (Biaya Variabel per unit x jumlah unit terjual ) – Total biaya tetap Jalan pintas untuk Menghitung Unit Impas Kita dapat menghitung unti impas lebih cepat dengan berfokus pada margin kontribusi. Margin kontribusi (contribution margin) adalah pendapatan penjualan dikurangi total biaya variable. pada impas, margin kontribusi sama dengan beban tetap. Jika kita mengganti margin kontribusi per unit untuk harga dikurangi biaya variable per unit pada persamaan laba operasi dan memperoleh jumlah unit, maka kita akan mendapatkan persamaan dasar impas berikut : Jumlah unit = Biaya tetap/Margin kontribusi per unit Penjualan dalam Unit yang Diperlukan untuk Mencapai Target Laba Meskipun titik impas merupakan informasi yang berguna, sebagian besar perusahaan ingin memperoleh laba operasi lebih besar daripada nol. Analisis CVP menyediakan suatu cara menentukan jumlah unityang harus dijual untuk menghasilkan target laba tertentu. TITIK IMPAS DALAM DOLAR PENJUALAN Pada beberapa kasus yang menggunakan analisis CVP, manajer mungkin lebih suka menggunakan pendapatan penjualan sebagai ukuran aktivitas penjualan daripada unit yang terjual. Suatu ukuran unit yang terjual dapat dikonversikan menjadi suatu ukuran pendapatan penjualan hanya dengan mengalikan harga jual per unit dengan unit yang terjual. Rasio biaya variable (variable cost ratio) sebesar 60 % pada contoh ini merupakan bagian dari setiap dolar penjualan yang harus digunakan untuk menutup biaya variable. Rasio biaya variable dapat dihitung dengan menggunakan data total maupun data per unit. Tentu saja, persentase dari dolar penjualan yang tersisa setelah biaya variable tertutupi merupakan rasio margin kontribusi. Rasio margin kontribusi (contribution margin ratio) adalah bagian dari setiap dolar penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba. Target Laba dan Pendapatan Penjualan Secara umum dengan asumsi biaya tetap tidak berubah, rasio margin kontribusi dapat digunakan untuk mengetahui dampak terhadap laba atas perubahan pendapatan penjualan. Untuk memperoleh total perubahan dalam laba yang diakibatkan oleh perubahan pendapatan, kalikan rasio margin kontribusi dengan perubahan dalam penjualan. Membandingkan Kedua Pendekatan Untuk pengaturan produk tunggal, pengubahan titik impas dalam unit menjadi impas dalam pendapatan penjualan hanya merupakan masalah pengalian harga jual per unit dengan unit yang terjual ANALISIS MULTIPRODUK Analisis biaya volume laba cukup mudah diterapkan dalam pengaturan produk tunggal. Namun, kebanyakan perusahaan memproduksi dan menjual sejumlah produk atau jasa. Meskipun kompleksiyas konseptual dari analisis CVP lebih tinggi dalam situasi multiproduk, pengoperasiannya tidak berbeda jauh. Beban tetap langsung (direct fixed expenses) adalah biaya tetap yang dapat ditelusuri ke setiap produk dan akan hilang jika produk tersebut tidak ada. Beban tetap umum adalah biaya tetap yang tidak dapat ditelusuri ke produk dan akan tetap muncul meskipun salah satu produk ditelusuri. Titik Impas Dalam Unit Pengalokasian biaya tetap umum ke setiap lini produk sebelum menghitung titik impas dapat mengatasi kesulitan ini. Permasalahan dalam pendekatan ini adalah alokasi biaya tetap umum bersifat acak. Jadi, tidak ada volume impas yang tampak secara langsung. Bauran penjualan (sales mix) adalah kombinasi relative dari berbagai produk yang dijual perusahaan. Penentuan bauran penjualan, bauran penjualan dapat diukur dalam unit yang terjual atau bagian dari pendapatan. Bauran penjualan dan analisis CVP, penentuan bauran penjualan terutama memungkinkan kita untuk mengonversi masalah multiprodduk kedalam format CVP produk tunggal
Pendekatan Dolar Penjualan Titik impas dalam dolar penjualan secara implicit menggunakan asumsi bauran penjualan, tetapi mengabaikan persyaratan penghitungan margin kontribusi per paket. Tidak ada pengetahuan terhadap data produk individual yang diperlukan. Upaya perhitungannya mirip dengan yang digunakan dalam pengaturan produk tunggal. Selain itu, jawabannya masih dinyatakan dalam pendapatan penjualan. Tidak seperti titik impas dalam unit, jawaban atas pertanyaan CVP yang menggunakan dolar penjualan tetap dinyatakan dalam ukuran ikhtisar tunggal. Namun pendekatan pendapatan penjualan mengorbankan informasi yang berkaitan dengan kinerja tiap – tiap produk. REPRESENTASI GRAFIS DARI HUBUNGAN CVP Penyajian secara grafis dapat membantu para manajer melihat perbedaan antara biaya variable dan pendapatan. Hal itu juga dapat membantu mereka memahami dampak kenaikan atau penurunan penjualan terhadap titik impas dengan cepat. Dua grafik dasar yang penting, grafik laba volume dan grafik biaya volume laba, yang akan dijelaskan sebagai berikut : Grafik Laba Volume Grafik laba volume (profit volume grafh) menggambarkan hubungan antara laba dan volume penjualan secara visual. Grafik laba volume merupakan grafik dari persamaan laba operasi [laba operasi = (harga x unit) – (biaya variable per unit x unit) – biaya tetap]. Dalam grafik ini, laba operasi merupakan variable terikat dan unit merupakan variable bebas. Nilai variable bebas biasanya diukur pada sumbu horizontal dan nilai variable terikat pada sumbu vertical. Grafik Biaya Volume Laba Grafik biaya volume laba (cost volume profit graph) menggambarkan hubungan antara biaya, volume dan laba. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih terperinci, perlu dibuat grafik dengan dua garis terpisah : garis total pendapatan dan garis total biaya. Tiap – tiap garis ini mempunyai dua persamaan berikut : Pendapatan = harga x unit Total biaya = (biaya variable per unit x unit) + Biaya tetap Asumsi – asumsi pada Analisis Biaya Volume Laba Grafik laba volume dan biaya volume laba yang baru diilustrasikan mengandalkan beberapa asumsi penting. Berikut beberapa dari asumsi tersebut :