Download LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK ANALISIS LEMAK and more Study Guides, Projects, Research Organic Chemistry in PDF only on Docsity!
MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
ANALISIS LEMAK
“Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas praktikum kimia organik” Mata kuliah: Kimia organik Disusun oleh: Aldy febrian 221011050041 Dosen pengampu: Nci Elly Juliana South S.Si.M.Farm UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FARMASI (A) 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karen berkat kemurahanNya sampai saat ini masih diberikan rahmat sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum kimia organik mengenai “Analisis Lemak”. Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan, materi maupun tata bahasa dalam laporan praktikum ini. Oleh, karena itu kami menerima kritik dan saran dari pembaca guna untuk memperbaiki dan membuat laporan praktikum ini menjadi lebih baik lagi. Dan semoga laporan praktikum ini bisa bermanfaat bagi pembaca. Manado, 15 April 2023 Aldy febrian
- Memberikan pengetahuan yang lebih mendalam tentang analisis lemak sebagai suatu metode untuk mengukur kandungan lemak dalam makanan dan bahan lainnya.
- Membantu pelaku industri makanan dalam pengujian dan peningkatan kualitas produk makanan.
- Menjadi referensi yang berguna bagi para peneliti yang ingin melakukan penelitian tentang lemak dalam makanan dan nutrisi.
- Membantu mahasiswa dalam memahami konsep dasar dan aplikasi dari analisis lemak.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengukur kandungan lemak dalam makanan dan dampaknya terhadap kesehatan.
- Menjadi referensi bagi pembuat kebijakan untuk mengembangkan regulasi terkait kandungan lemak dalam makanan dan nutrisi.
- Memberikan panduan praktis tentang teknik analisis lemak dan penggunaannya dalam berbagai bidang terkait makanan dan nutrisi. Dengan demikian, makalah analisis lemak dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat umum dan berkontribusi pada peningkatan kualitas dan keselamatan pangan serta pemahaman tentang pentingnya mengukur kandungan lemak dalam makanan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definsi lemak Lemak merupakan suatu senyawa kimia tidak larut air yang disusun oleh unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Lemak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan kandungan yang berbeda-beda. Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut kolesterol, sedangkan lemak nabati mengandung fitostersol dan lebih banyak mengandung asam lemak tak jenuh sehingga umumnya berbentuk cair. Lemak bersifat hidrofobik (tidak larut dalam air), untuk melarutkan lemak dibutuhkan pelarut khusus seperti eter, klorofom dan benzene. 2.2 Struktur kimia lemak Unsur penyusun lemak antara lain adalah Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O) dan kadang-kadang Fosforus (P) serta Nitrogen (N) Molekul lemak terdiri dari 4 bagian, yaitu 1 molekul gliserol dan 3 molekul asam lemak. Asam lemak terdiri dari rantai Hidrokarbon (CH) dan gugus Karboksil (-COOH). Molekul gliserol memiliki 3 gugus Hidroksil (-OH) dan tiap gugus hidroksil berinteraksi dengan gugus karboksil asam lemak 2.3 Pembagian lemak Bedasarkan komposisi kimia:
- Lemak sederhana Tersusun oleh trigliserida, yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam lemak, contohnya lilin dan plastisin
- Lemak campuran Merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak, contonya lipoprotein dan fosfolipid.
- Lemak asli (devirat lemak) Senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid, contohnya kolesterol dan asam lemak. Bedasarkan fungsi
- Lemak simpanan Terdiri dari trigliserida merupakan simpanan energi paling utama di dalam tubuh
- Lemak struktual Terdiri dari fosfolipid & kolesterol Merupakan ikatan struktural paling penting dalam tubuh setelah protein Bedasarkan ikatan kimia
- Lemak jenuh Bersifat non essensial Dapat disintesis oleh tubuh Padat pada suhu kamar Tidak ada ikatan rangkap
- Lemak tak jenuh
- Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. Jika lemak yang dikonsumsi berlebihan, maka lemak tersebut akan disimpan di berbagai tempat seperti di lapisan bawah kulit untuk dijadikan cadangan energi.
- Pelindung organ penting saat terjadi goncangan karena memiliki struktur seperti bantalan.
- Melindungi tubuh dari perubahan suhu lingkungan. Lemak bisa melindungi tubuh dari suhu yang rendah.
- Salah satu bahan dasar yang dibutuhkan untuk produksi hormon vitamin, membran sel dan membran organel sel.
- Pelarut vitamin A, D, E, dan K. Sebagai bahan penyusun empedu dan asam kholat.
- Mengoptimalkan fungsi pencernaan, lemak bisa memperlambat sistem pencernaan saat proses pencernaan berlangsung sehingga rasa lapar tidak muncul terlalu cepat. 2.6 Proses pencernaan lemak dalam tubuh Lemak yang di dapat dari makanan terdiri dari dua bentuk:
- Lemak yang telah di emulsikan dan lemak yang belum di emulsikan. Pencernaan lemak di mulai dari lambung, lemak yang belum di emulsi di lambung dengan bantuan empedu diubah menjadi lemak yang telah di emulsi dan selanjutnya bersama-sama dengan lemak yang telah di emulsi akan masuk ke usus halus. Setelah di usus halus dengan bantuan enzim intestinal lipase dan pancreatic lipase, lemak akan di pecah menjadi struktur yang lebih sederhana sehingga lemak bisa melalui selaput membran Tractus Gastro Intestinal selanjutnya masuk ke sirkulasi darah dan di bawa ke jaringan tubuh lainnya.
- Lemak di pecah menjadi > asam lemak + gliserol, dipecah menjadi monogliserida, sisanya akan di serap dalam bentuk digliserida, trigliserida. Pada tubuh yang sehat lemak dapat di cerna 95- 100 % 2.7 Kebutuhan lemak Konsumsi lemak dianjurkan sebanyak 25- 35% dari kebutuhan energi total. 10% dari lemak jenuh, 10% dari lemak tidak jenuh tunggal, dan 10% berasal dari lemak tidak jenuh ganda. Konsumsi lemak dianjurkan sebanyak 20-25% dari total energi per hari (Kementrian Kesehatan) Konsumsi lemak ini sama dengan lemak 5 sendok makan per hari atau 67 gram per hari. 2.8 Perhitungan kebutuhan lemak Pengandaian: Apabila kecukupan energi orang dewasa dalam sehari adalah 1500 kalori, maka :
- Energi yang dibutuhkan dari lemak 25%, sehingga kalorinya adalah 25/100 x 1500 = 375 kalori.
- Jika dikonversi ke berat lemak, 1 gram lemak = 9 kalori.
- Maka dari 375 kalori dibutuhkan 375 : 9 = 41,5 gram lemak. Dari total 41,5 gram dibagi menjadi 3 sumber, yaitu:
- 10% dari lemak jenuh = 4,15 gram
- 10% dari lemak tidak jenuh tunggal = 4,15 gram
- 10% dari lemak tidak jenuh ganda = 4,15 gram 2.9 Alat dan bahan ALAT
- Gelas kimia 250 mL
- Gelas arloji
- Wadah air es
- Kertas saring
- Centrifuge
- Porselin tetes
- Penjepit ukur
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Pipet tetes BAHAN
- NaOH 6 N 12. Isopropanol
- Minyak kelapa murni 13. Asam asetat glical
- Minyak kelapa tengik 14. FeC
- Minyak kelapa curah 15. Asam asetat sulfat pekat
- Minyak tanah 16. Asam asetat anhidrida
- NaCL pekat 17. Batu
- Deterjen cair 18. Anhidrida
- Sabun colek 19. Etanol
- HCl 0,05 N 20. Albumin
- NaCl 0,02 N 21. Larutan empedu
- CaCl2 22. Es batu
- Lakukan kembali percobaan yang sama dsn ubsh minyak kelapa murni menjadi minyak kelapa curah dan minyak kelapa tengik
- UJI KEASAMAN 1.Teteskanlah minyak kelapa murni pada porselin tetes yang telah disiapkan
- Siapkan kertas lakmus dan uji menggunakan kertas lakmus
- Amatilah perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus tersebut
- Lakukan kembali percobaan yang sama dengan menggunakan minyak kelapa curah dan minyak kelapa tengik. 2.11asil percobaan A. Penyabunan Minyak Kelapa Murni Sebelum pemanasan Waktu pemanasan Setelah pemanasan Terdapat endapan berwarna kuning keruh Terdapat gelembung Terdapat endapan diatas berwarna kuning keruh B. Kelarutan lipid
- Kelarutan lipid (minyak kelapa murni) Air suling Alkohol 96% Eter Kloroform Na2CO 0,5% Tidak larut Tidak larut Larut Larut Tidak larut
- Kelarutan lipid (minyak kelapa curah) Air suling Alkohol 96% Eter Kloroform Na2CO 0,5% Larut Tidak larut Larut Larut larut
- Kelarutan lipid (minyak kelapa tengik) Air suling Alkohol 96% Eter Kloroform Na2CO 0,5% Tidak larut Tidak larut Larut Larut larut C. Uji pembentukan emulsi
- Uji pembentukan emulsi (minyak kelapa murni) Air Air+Na2CO 0,5% Air+sabun Albumin Berwarna bening dan minyak tidak menyatu (minyak diatas) Berwarna bening dan terdapat gumpulan diatas berwarna putih Minyak hilang dan berbusa Minyak hilang dan tercampur
- Uji pembentukan emulsi (minyak kelapa curah) Air Air+Na2CO 0,5% Air+sabun Albumin
Berwarna bening dan minyak tidak menyatu (minyak diatas) Berwarna bening dan terdapat gumpulan diatas berwarna putih Minyak hilang dan berbusa Minyak hilang dan tercampur
- Uji pembentukan emulsi (minyak kelapa tengik) Air Air+Na2CO 0,5% Air+sabun Albumin Terjadi elmusi, bewarna bening dan terdapat lingkaran cincin kuning Terjadi emulsi, Warna keruh dan terdapat lingkran cincin kuning Tidak terjadi emulsi, warna keruh dan terdapat lingkaran cincin kuning Terjadi emulsi, berwarna coklat, terdapat lingkaran cincin warna coklat tua dibawah dan coklat di atas D. Uji kesamaan lipid
- Uji kesamaan lipid (minyak kelapa curah) Lakmus merah Lakmus biru Berwarna coklat muda Berwarna biru keabu-abuan
- Uji keasaman lipid (minyak kelapa curah) Lakmus merah Lakmus biru Berwarna coklat muda Berwarna biru keabu-abuan
- Uji keasaman lipid (minyak kelapa tengik) Lakmus merah Lakmus biru Berwarna coklat tua Berwarna ungu 2.12 Pembahasan
- Uji Reaksi Penyabunan Minyak Kelapa Percobaan uji rekasi penyabunan ini menggunakan minyak kelapa sebanyak 10mL etanol, NaOH 6 N dan 15 mL minyak kelapa murni. Endapan yang terbentuk disebabkan oleh kemampuan untuk mengendapkan (ion, Mg, Cad an alkali tanah), semakin banyak endapan yang terbentuk berarti semakin sadah.
- Kelarutan Lipid Uji kelarutan lipid yang menggunakan minyak kelapa murni sebagai sampel yang dimana terjadi perlakuan pada tabung 1 menggunakan 1 ml air suling dan 2 tetes minyak kelapa murni, didapatkan hasil adanya minyak aitas larutan (tidak larut).
- Uji Pembentukan Emulsi Tujuan dilakukannya uji pembentukan emulsi adalah untuk mengetahui terjadinya pembentukan emulsi dari minyak. Emulsi adalah dispersi atau suspensi metastabil suatu cairan dalam cairan lain mana keduanya tidak saling melarutkan. Agar terbentuk emulsi yang stabil, ditemukan suatu zat pengemulsi yang disebut zat emulsifier yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan antara kedua fase cairan.
- Uji Keasaman Lipid Minyak murni biasanya bersifat netral, sedangkan yang sudah tengik bersifat asam. Hal ini terjadi karena minyak mengalami hidrolisis dan oksidasi menghasilkan aldehida, keton dan asam-asam lemak bebas. Adanya cahaya, kelembapan, pemanasan, aksi mikroba dan katalis logam tertentu mempercepat proses ketengikan pada lemak atau minyak. Zat yang dapat menghambat terjadinya proses ketengikan disebut antioksidasi.