



































Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Dalam file tersebut berisi beberapa laporan-laporan praktikum yang praktikum tersebut telah dilakukan secara offline maupun online. Meskipun laporan tersebut belum sempurna, harapannya laporan tersebut dapat memberikan pengetahuan dan ide-ide yang dapat membantu para pembaca.
Typology: Lab Reports
1 / 43
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
On special offer
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Bioproses Dosen Pengampu: Mutia Devi Hidayanti, S.Si, M.Si Oleh: Rizka Marwah Solicha 2231410050 1A POLITEKNIK NEGERI MALANG PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA
iv D. Kesimpulan ..................................................................................................................................... 38 DAFTAR REFERENSI ........................................................................................................................... 39
A. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum mandiri sterilisasi adalah sebagai berikut.
Hari Ke- Variabel Foto Keterangan Bentuk Warna Tekstur Aroma B Tidak berubah Hijau kekuningan segar Lunak Sedikit bau masam C Tidak berubah Kuning pucat dengan bercak putih yang menutupi substrat Lunak berair Bau masam 3
Tidak berubah Kuning kecokelatan dengan bercak putih yang semakin meluas Lunak Bau masam bertambah B Tidak berubah Hijau kekuningan segar Lunak Bau masam
Hari Ke- Variabel Foto Keterangan Bentuk Warna Tekstur Aroma C Beruba h Kuning kecokelatan dengan bercak putih yang menutupi substrat Lunak sedikit membu bur Bau masam bertambah 4
Tidak berubah Kuning kecokelatan dengan bercak putih yang hampir menutupi substrat Lunak Bau masam bertambah B Tidak berubah Hijau kekuningan segar Lunak Bau masam C Beruba h menjadi bubur dengan memen uhi bentuk wadah Kuning kecokelatan Kental Bau masam bertambah
mengubah bentuk dan warna bahan tersebut. Labu siam merupakan buah yang mengandung getah, maka sebelum terjadi proses sterilisasi buah tersebut berbau getah. Tetapi setelah melalui proses sterilisasi, buah tersebut mengeluarkan sedikit bau masam dan itu juga terjadi pada saat pengamatan hari pertama pada ketiga variabel. Pada saat dilakukan pengamatan hari pertama, substrat yang tidak menunjukkan perubahan adalah substrat pada variabel B yang mana substrat tersebut disimpan pada lemari pendingin. Hal itu berbeda untuk substrat pada variabel A dan C yang menunjukkan perubahan dengan munculnya bercak dan titik-titik putih pada permukaannya. Selain munculnya bercak dan titik-titik putih, substrat tersebut juga menunjukkan adanya perubahan warna yang mulanya berwarna hijau kekuningan segar menjadi kuning pucat. Pada pengamatan hari berikutnya substrat pada variabel A dan C terus mengalami perubahan yang sangat terlihat, terutama pada hari keempat. Substrat bervariabel A pada hari keempat bagian permukaannya hampir tertutupi oleh bercak putih, sedangkan variabel C bercak putih yang menutupi substrat menghilang dengan diikuti munculnya belatung-belatung dan bentuknya sendiri telah berubah menjadi bubur yang memenuhi bentuk wadah. Belatung tersebut dapat muncul karena terdapat lalat yang hinggap dan bertelur di buah yang telah membusuk. Teksturnya juga berubah menjadi kental dari yang mulanya lunak. Pengamatan hari terakhir yaitu hari kelima, dengan terdapatnya salah satu substrat yang benar-benar tidak memperlihatkan perubahan yakni variabel B. Untuk variabel A, bercak putih telah menutupi permukaan substrat dan diikuti adanya bau busuk. Sedangkan variabel C, jumlah belatung semakin meningkat dan bau busuk semakin tercium. D. Kesimpulan Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa masa simpan suatu bahan akan lebih panjang bila melalui proses sterilisasi, serta pengemasan, pengolahan, dan penyimpanan yang tepat. Selain itu, sterilisasi merupakan hal yang penting di dalam laboratorium atau industri karena dapat menghindari hasil positif palsu. Sterilisasi terhadap alat dan bahan sebelum pelaksanaan kegiatan praktikum juga dapat membantu hasil atau identifikasi yang akurat terhadap pengamatan.
A. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum mandiri mikroba pada bahan busuk adalah sebagai berikut.
Hari Ke- Dokumentasi Keterangan Bentuk Warna Tekstur Aroma Tidak berubah Bagian dalam berwarna cokelat Lunak Bumbu basi 4 Melingkar kecil di pinggir buah Putih kusam bagian dagingnya Seperti spons kering Tidak ada Tidak berubah Bagian dalam berwarna cokelat Lunak Sedikit busuk 5 Kerutan bagian luar semakin terlihat Lingkar pinggir semakin cokelat Seperti spons kering Tidak ada Berubah menjadi hancur Cokelat Membubur tidak berair Busuk
2. Pembahasan Terong tergolong dalam tanaman yang dapat diserang oleh bakteri Ralstonia Solancearum atau yang sebelumnya dikenal dengan Pseudomonas Solanacearum. Bakteri ini merupakan salah satu patogen tular tanah ( soil borne ) yang hidup pada suasana aerobik, berkembang biak dengan membelah diri, bergerak secara mandiri ( motile ) dan berpindah lokasi lebih jauh dengan bantuan aliran air. Ralstonia
solanacearum mampu bertahan di tanah selama bertahun-tahun dalam kondisi dorman (tidur). Sewaktu-waktu aktif kembali dan virulen pada saat kondisi lingkungan sesuai yaitu tanah lembab, cukup oksigen dengan suhu hangat berkisar 24° – 35°, dan tentu saja terdapat terdapat tanaman inang yang sedang lemah. Ralstonia solanacearum menginfeksi tanaman melalui pelukaan pada organ tanaman, biasanya akar atau bagian bawah pangkal batang. Pelukaan tersebut bisa karena serangan nematoda, hama tanah seperti ulat tanah, luka mekanis karena taju atau alat, bahkan melalui akar yang mati dan membusuk oleh patogen lain (Dripp, 2019). Berdasarkan data di tabel, variabel A yang merupakan potongan terong segar terlihat bahwa tekstur dan aromanya tidak ada yang berubah sejak pengamatan hari pertama hingga hari kelima. Hal itu dapat terjadi karena terong atau bahan yang digunakan tidak tercampur dengan bahan-bahan yang mudah basi, sehingga akan lebih lama untuk hancur seperti terong pada variabel B. Untuk bentuk dan warna pada terong variabel A terjadi perubahan, yaitu yang mulanya bulat segar menjadi berkerut seiring berjalannya waktu. Sedangkan warnanya berubah mejadi hitam di bagian pinggir dan bijinya. Hal ini terjadi karena buah berkontak dengan oksigen, dan ini disebut proses oksidasi. Menurut Wiley-Blackwell (2012), terjadinya proses pengcokelatan pada buah dapat terjadi karena enzim dapat kontak dengan substrat yang biasanya merupakan asam amino tirosin dan komponen fenolik seperti katekin, asam kafeat, dan asam klorogena sehingga substrat fenolik pada tanaman akan dihidroksilasi menjadi 3,4- dihidroksifenilalanin (dopa) dan dioksidasi menjadi kuinon oleh enzim phenolase. Untuk buah pada variabel B diperlakukan sama seperti variabel A, yaitu ditempatkan pada ruang terbuka. Namun terong pada variabel ini telah terkena bumbu. Berdasarkan data di tabel, variabel B mengalami perubahan dari hari ke hari. Tekstur yang mulanya lunak menjadi hancur karena muncul belatung-belatung pada buah tersebut. Belatung dapat muncul karena terdapat lalat yang hinggap dan bertelur di buah yang telah membusuk. Aromanya pun menjadi semakin busuk karena adanya aktivitas dari belatung tersebut dan juga didukung oleh buah tersebut berbumbu. Bentuk dan warnanya mudah berubah karena buah tersebut tercampur dengan bahan-bahan yang mudah basi atau bersifat tidak tahan lama. Sehingga pembusukan berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan pembusukan pada variabel A. Mikroba dalam dunia pangan memiliki peran yang berpotensi pada kerusakan bahan pangan. Mikroba paling berperan dalam menyebabkan kerusakan makanan berpotensi adalah bakteri yang dapat memecah protein menjadi senyawa sederhana seperti cadaverin, putrescin, skatol, H 2 S, dan NH 3 yang menyebabkan bau busuk. Sebagai
A. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum sterilisasi dan pembuatan mikroorganisme adalah sebagai berikut.
b) Sterilisasi media NA c) SOP Autoklaf Hirayama Tahap persiapan