




















Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Laporan Magang di PDAM Kota Salatiga
Typology: Essays (university)
1 / 28
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Perkuliahan adalah pintu terakhir guna memasuki dunia kerja bagi mereka yang melanjutkan jenjang ke yang lebih tinggi dari sekolah menengah atas. Ilmu dan teori baru banyak diberikan dalam jenjang pendidikan tertinggi tersebut yang tidak mahasiswa dapatkan selama berseragam putih abu-abu. Semakin memfokuskan diri akan apa yang ingin dilakukan dan ingin menjadi lulusan seperti apa itulah masa perkuliahan. Meningkatnya wawasan selama perkuliahan harus diimbangi dengan praktek yang mahaiswa dapatkan agar terjadi sinergi antara teori dan praktek pada dunia kerja yang akan mahasiswa masuki. Salah satu cara guna mempraktekan teori terhadap dunia kerja adalah melalui praktek kerja lapangan atau magang. Praktek kerja lapangan atau magang merupakan suatu kegiatan dimana mahasiswa berada pada satu perusahaan untuk melakukan kegiatan yang bertujuan untuk membantu mahasiwa dalam mengaplikasikan teori yang sudah didapatkan selama perkuliahan di dalam dunia kerja. Melakukan praktek kerja lapangan harus sesuai dengan jurusan dan konsentrasi yang sedang dijalani selama berkuliah agar sebagai calon lulusan pada jurusan dengan konsentrasi tersebut mahasiswa mampu memprediksi ingin bekerja sebagai apa dan dibagian apa kelak. Namun tak jarang pula teori yang telah diterima dan pelajari tak selaras dengan apa yang terjadi di dunia kerja. Memilih mata kuliah magang manajemen dapat dijadikan peluang untuk melihat secara langsung dunia kerja dan pengimplementasikan teori dengan praktek. Dengan waktu selama 3 bulan, penulis memilih untuk magang di PT. BPR Cahaya Fajar Cabang Jatibarang. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum karena BPR dilarang menerima simpanan giro, kegiatan valas, dan perasuransian. Fungsi BPR tidak hanya sekedar menyalurkan kredit kepada para pengusaha mikro, kecil dan menengah, tetapi juga menerima simpanan dari masyarakat. Dalam penyaluran kredit kepada masyarakat menggunakan prinsip 3T, yaitu Tepat Waktu, Tepat Jumlah, Tepat Sasaran, karena proses kreditnya yang relatif cepat, persyaratan lebih sederhana, dan sangat mengerti akan kebutuhan Nasabah. PT BPR Cahaya Fajar Cabang Jatibarang memiliki lokasi yang merupakan cakupan wilayah Kabupaten Indramayu. Dengan mayoritas penduduk bekerja sebagai petani, pedagang atau usaha mikro dan kecil yang relatif tinggi maka dengan adanya Bank Perkreditan Rakyat ini mampu mengembangka UMK yang dapat memberikan manfaat secara maksimum. Berdasarkan data yang diambil dari indramayukab.bps.go.id, Pada akhir tahun
2014 posisi pinjaman yang diberikan oleh Bank Umum dan BPR tercatat sebanyak Rp 98.515.017.000 dalam bentuk rupiah dan setara Rp. 64.811.241.000 dalam bentuk valuta asing. Jika dilihat dari jenis penggunaannya pinjaman dalam bentuk rupiah digunakan untuk modal kerja 35,91% , untuk investasi 27,41% dan sisanya sebanyak 36,65% digunakan untuk konsumsi. Dari total kredit yang diberikan 45,15% digunakan oleh usaha mikro 39,52% untuk usaha kecil dan 15,33% untuk usaha menengah. Berdasarkan data dari Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan jumlah koperasi di Kabupaten Indramayu pada tahun 2014 sebanyak 954. koperasi dengan jumlah anggota sebanyak 151.132 anggota dan total asset sebesar Rp. 525.080.221,-. Sedangkan untuk Sektor Industri merupakan salah satu sektor yang kini banyak dilirik masyarakat sebagai sarana untuk berusaha dalam menghadapi era otonomi daerah. Keadaan ini bisa terlihat dari meningkatnya jumlah perusahaan industri di Kabupaten Indramayu, jumlah perusahaan industri kecil dan menengah andalan pada tahun 2014 tercatat sebanyak 6.433 unit usaha dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 21.269 orang. Dalam hal ini untuk memberikan pinjaman terhadap nasabah diperlukannya analisa yang tepat agar tidak merugikan pihak bank yang menimbulkan kredit bermasalahserta dapat memberikan keuntungan nasabah yang melakukan pinjaman.Tujuan dari analisis kredit adalahmenilai mutu permintaan kredit yang diajukan oleh calon debitur ataupun permintaantambahan kredit terhadap kredit yang sudah diberikan yang diajukan oleh calon debiturlama. Pengujian kemampuan dan kesediaan calon debitur melunasi kredit dipengaruhifaktor internal dan eksternal bank yang dicakup dalam Analisis 6C, sehingga prosesanalisis dan pelaksanaan Analisis 6C ini merupakan tahap yang penting dalam kualifikasi pemberian kredit. Analisis 6C menurut Munawir (2007) ini bermaksud untuk mencari data tentang sifat-sifat pribadi, watak dan kejujuran dari calon debitur, kemampuan dalam manajemen maupun keahlian dalam bidang usahanya yang pada akhirnya akan dilihat kemampuan dalam mengangsur dari ppinjaman yang diajukan, menunjukkan posisi finansiil calon debitur secara keseluruhan yang dilihat dengan menganalisa neraca dari usaha calon debitur, meneliti mengenai pemilikan jaminan danmelihat kemapuan agunan untuk dijadikan uang dalam waktu relatif singkat tanpa terlalu mengurangi nilainya, Melihat kondisi ekonomi secara umum serta kondisi pada sektor usaha calon debitur, dengan cara melihat keadaan ekonomi yang akan mempengaruhi perkembangan usaha calon debitur, kondisi usaha calon debitur dan yang terakhir adalah faktor hambatan atau rintangan yang dapat menghalangi usaha calon debitur. Penulis mengambil topik mengenai analisis pemberian kredit pada PT BPR Cahaya Fajar Cabang Jatibarang untuk melihat tingkat kesehatan bank ini yang dilihat dari seberapa
dan produktivitas perusahaan. (2) Sebagai sarana mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul.
Company Profile PT BPR Cahaya Fajar PT BPR Cahaya Fajar didirikan di kota Cirebon pada tanggal 9 Maret 2006 dihadapan Notaris Suhartono Hakim Djadjadiputra Jasin, S.H. Berdasarkan akta pendirian Nomor 37 tanggal 9 Maret 2006 dan telah diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia tanggal 17 April 2007 Nomor 31 serta telah dicatat oleh Kepala Kantor Wilayah Jawa Barat atas nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor W8-HT.01.04-278 tanggal 9 Februari
Komisaris Utama Tn. Karnaen Kusna Komisaris I Tn. Widodo Komisaris II Tn. Soenaryo Halim Sumber: HRD PT BPR Cahaya Fajar (info@bankcahayafajar.com) Bank Perkreditan Rakyat Cahaya Fajar sudah berdiri sejak tahun 2006. Berpengalaman dalam pemberian kredit dengan suku bunga kompetitif dan pilihan jangka waktu yang sangat fleksibel, simpanan dana deposito berjangka serta tabungan dengan suku bunga tinggi. Tabel 2 Alamat Kantor Pusat,Kantor Cabang dan Kantor Kas PT BPR Cahaya Fajar Kantor Alamat Telepon Kantor Pusat Jl. Karanggetas No. 142 - Cirebon, Jawa Barat 45117
(0231) - 248600, 248222, Fax (0231) – 204520 Kantor Cabang Pabuaran
Jl. Letjen. S. Parman - Pabuaran Kidul, Kab. Cirebon
(0231) - 663789, 663790, Fax (0231) – 663788 Kantor Cabang Jatibarang
Jl. Siliwangi No. 32 - Jatibarang, Kab. Indramayu
(0234) - 355583, 355585, Fax (0234) - 351210 Kantor Kas Jl. Ir. H. Juanda No. 22 - Desa Weru Kidul, Kab. Cirebon
Sumber: info@bankcahayafajar.com.
Visi dan Misi PT BPR Cahaya Fajar Visi: Menjadi mitra terpercaya dalam usaha. Misi:
Struktur Organisasi PT BPR Cahaya Fajar Struktur Organisasi menurut Schermerhorn (1996) adalah sistem tugas, alur kerja, hubungan pelaporan dan saluran komunikasi yang dikaitkan secara bersama dalam pekerjaan individual maupun kelompok. Berikut adalah struktur organisasi PT BPR Cahay Fajar.
selanjutnya disebut debitur. Pengertian kredit menurut Undang - Undang Perbankan Nomor 7 tahun 1992 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Pengdefinisian secra hukum yang dijelaskan dalam UU Perbankan memberikan tambahan mengenai bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Dengan adanya UU Perbankan ini lebih memberikan kespesifikan arti dari kredit yang mampu membantu menjelaskan secara mudah bagi masyarakat.Sedangkan menurut Hasibuan (2002), kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.Sedangkan dalam definisi yang diberikan oleh Hasibuan terfokuskan pada pinjaman yang mendapatkan bungan yang selanjutnya harus dilunasi oleh penerima kredit sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat dan disepakati oleh kedua belah pihak. Selain memiliki tujuan pemberian kredit adapula fungsi pemberian kredit menurut Kasmir (2010), fungsi kredit antara lain:
Analisis Kredit
Demikian pula perkembangan teknologi dan perubahan kebijaksanaan pemerintah khususnya mengenai ekonomi moneter yang mungkin dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan calon debitur. f. Constrain Merupakan faktor hambatan atau rintangan berupa faktor-faktor sosial psikologis yang ada pada suatu daerah atau wilayah tertentu yang menyebabkan suatu proyek tidak dapat dilaksanakan. Untuk fungsi dari analisis pemberian kredit, Sutojo (1997) menyebutkan fungsi analisa kredit adalah:
f. Jangka waktu kredit terlalu pendek.
b. Adanya pemogokan buruh diluar negri. c. Adanya perkembangan politik diegara lain. d. Kebijakan dari industri luar negri dengan menjatuhkan harga barangnya sehingga memukul harga produk dalam negri.
Cara Menganalisis Calon Debitur yang akan dicantumkan pada Lembar Analisa Calon Debitur pada PT BPR Cahaya Fajar Pada dasarnya setiap Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dimanapun akan melakukan analisis terhadap calon debitur, baik menggunakan analisis 5C ataupun 6C. Kedua prinsip yang dapat digunakan dalam menganalisis calon debitur ini memiliki tujuan agar dalam bank dapat menentukan apakah diterima atau ditola pengajuan kredit yang diajukan oleh calon debitur. Sehingga dapat memperkecil peluang terjadinya kredit macet. PT BPR Cahaya Fajar menggunakan prinsip 6C dalam melakukan analisis. Bentuk dari hasil analisis yang dilakukan seperti yang terlampir pada lampiran I. Untuk dapat melakukan analisis tersebut, dalam hal ini Kepala Cabang Jatibarang dan ditemani oleh marketing atau supervior marketing akan melakukan survei terlebih dahulu ke rumah calon debitur. Pada saat dirumah calon debitur, calon debitur akan diwawancara mengenai usaha yang dimiliki beerta penghasilannya atau pekerjaannya beserta nominal upah yang diterima, jumlah tanggungan, aset calon debitur seperti rumah, kendaraan yang dimiliki dan lain sebagainya. Dalam prakteknya tidak semua pertanyaan akan langsung dilontarkan secara to the point melainkan akan diselingi dengan basa-basi. Hal ini berguna untuk melihat kepribadian calon debitur, apakah ramah, sopan, informatif dan lain sebagainya. Dokumentasi terhadap calon debitur
beserta aset yang dimiliki oleh calon dbitur juga dilakukan. Pada lembar Analisa Calon Debitur seperti yang terlampir di lampiran I, terdapat nama calon debitur, alamat tempat tinggal beserta tujuan pengajuan kreditnya. Selanjutnya akan dicantumkan tanggal survei yang dilakukan terhadap calon debitur dan bidang usaha calon debitur. Selanjutnya penganalisis yaitu Kepala Cabang Jatibarang akan menceritakan Karakter dan Pengenalan calon debitur yang isinya berupa penjabaran karakter calon nasabah pada saat disurvei. Berikutnya Kepala Cabang juga akan menjelaskan jenis usaha caon debitur, membuat perhitungan mengenai pendapatan nasabah yang akan dikurangi dengan semua biaya-biaya seperti biaya operasional usaha jika calon debitur mempunyai usaha, biaya karyawan jika calon debitur memiliki karyawan,serta biaya hidup lainnya.Ada juga data mengenai perhitungsn pinjaman calon debitur di bank lain jika dia mempunyai pinjaman pada bank lain. Setelah mendapatkan total pendapatan bersih, pendapatan bersih tersebut akan dibagi 2. Hal ini guna mengantisipasi untuk biaya tak terduga. Hasil pembagian inilah merupakan Kemampuan Bayar Angsuran Debitur. Selanjutnya Kepala Cabang Jatibarang membuat perhitungan Rencana Angsuran Di BPR CF yang berisis Plafon, Suku Bunga, Bulan (jangka waktu meminjam), Total Taksasi agunan, LSR, serta Maximal Plafon yang dapat diajukan. Untuk taksasi agunan akan dicantumkan merk, tipe, dan tahun kendaraan. Kepala Cabang Jatibarang juga akan membuat perhitungan mengenai Neraca Keuangan dari calon debitur mengenai Total Aktiva dan Pasiva. Jika calon debitur memiliki usaha maka akan dibuatkan perhitungan mengenai Analisa Kebutuhan Modal Kerja Debitur. Terakhir akan ditutup denga Hasil Kesimpulan Survey dan Analisa, layak atau tidak layak dan akan ditanda tangani oleh admin Kredit dan Kepala Cabang. Dan besaran pinjaman yang diterima akan dicantumkan di dalam kotak paling bawah lembar Analisa Calon Debitur beserta waktu peminjamannya. Untuk keterangan tambahan, jika pinjaman kurang dari 100 juta sampai denngan100 juta, analisis dan survey akan dilakukan oleh Kepala Cabang dan marketing cabang. Sedangkan untuk pinjaman diatas 100 juta, analisis akan dilakukanoleh Credit Analyst dan disetujui oleh Direktur Utama. Dalam melakukan penganalisisan 6C akan berkaitan dengan faktor internal dan eksternal dari calon debitur. Faktor Internal yang berkaitan dengan calon debitur yang masuk dalam kriterian penilaian analisis 6C adalah Sikap, Pengetahuan calon debitur mengenai produk dari PT BPR Cahaya Fajar, Pendapatan dan Pengeluaran yang dilihat dari usaha atau tanggungan calon debitur, Aset yang dimiliki, dan Pengalaman calon debitur dalam meminjam di tempat lain. Aspek inilah yang dijadikan penilaian dalam analisis Chracter, Capacity, Capital, Collateral, Condition of economy, serta Constrains. Selanjutnya, Faktor
Karakteristik Bank Perkreditan Rakyat Ketentuan-ketentuan Pokok BPR Sebagai salah satu jenis bank maka pengaturan dan pengawasan BPR dilakukan oleh Bank Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 3 tahun 2004 tentang Bank Indonesia. Kewenangan pengaturan danpengawasan BPR oleh Bank Indonesia meliputi kewenangan memberikan izin (right to license), kewenangan untuk mengatur (right to regulate), kewenangan untuk mengawasi (right to control) dan kewenangan untuk mengenakan sanksi (right to impose sanction). Pengaturan dan pengawasan BPR oleh Bank Indonesia diarahkan untuk mengoptimalkan fungsi BPR sebagai lembaga kepercayaan masyarakat yang ikut berperan dalam membantu pertumbuhan ekonomi terutama di wilayah pedesaan. Dengan demikian pengaturan dan pengawasan BPR yang dilakukan disesuaikan dengan karakteristik operasional BPR namun tetap menerapkan prinsip kehati-hatian bank (prudential banking) agar tercipta sistem perbankan yang sehat. A. Ketentuan Kelembagaan PENDIRIAN BPR BPR hanya dapat didirikan dan dimiliki dengan izin Dewan Gubernur Bank Indonesia oleh: a. Warga Negara Indonesia; b. Badan hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya warga negara Indonesia; c. Pemerintah Daerah; atau d. Dua pihak atau lebih sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b dan c. B. (^) Modal disetor untuk mendirikan BPR: a. Rp.5 miliar untuk BPR yang didirikan di wilayah DKI Jakarta; b. Rp.2 miliar untuk BPR yang didirikan di wilayah ibukota provinsi di pulau Jawa dan Bali dan di wilayah Kabupaten atau Kotamadya Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi; c. Rp.1 miliar untuk BPR yang didirikan di ibukota provinsi di luar pulau Jawa dan Bali dan di wilayah pulau Jawa dan Bali di luar wilayah sebagaimana disebut dalam huruf a dan b; d. Rp.500 juta untuk BPR yang didirikan di wilayah lain di luar wilayah sebagaimana disebut dalam huruf a, b dan c.
atau Konsolidasi antara BPR konvensional dengan BPR Syariah hanya dapat dilakukan apabila BPR hasil merger atau konsolidasi menjadi BPR Syariah. Merger atau konsolidasi BPR dapat dilakukan antar BPR yang berkedudukan dalam wilayah provinsi yang sama atau antar BPR dalam wilayah provinsi yang berbeda sepanjang kantor-kantor BPR hasil merger/ konsolidasi berlokasi dalam wilayah provinsi yang sama. G. PEMBUKAAN KANTOR a. Kantor Cabang BPR. Pembukaan Kantor Cabang hanya dapat dilakukan dalam wilayah provinsi yang sama dengan Kantor Pusatnya dengan mempertimbangkan tingkat kesehatan, kemampuan permodalan, teknologi informasi dan rencana pembukaan Kantor Cabang tersebut telah dicantumkan dalam rencana kerja tahunan BPR. b. Kantor Kas Pembukaan. Kantor Kas hanya dapat dilakukan dalam satu wilayah Kabupaten atau Kota dengan kantor induknya dengan mempertimbangkan tingkat kesehatan dan rencanaan pembukaan Kantor Kas tersebut telah dicantumkan dalam rencana kerja tahunan BPR. Kegiatan Kas di Luar Kantor Kegiatan Kas di Luar Kantor dengan menggunakan Kas Mobil, Kas Terapung dan Payment Point hanya dapat dilakukan dalam wilayah Kabupaten atau Kota yang sama dengan kantor induknya. Kegiatan Kas di Luar Kantor dengan menggunakan ATM yang diselenggarakan sendiri oleh BPR hanya dapat dilakukan dalam wilayah Provinsi yang sama dengan kantor induknya. Kegiatan Kas di Luar Kantor dengan menggunakan ATM melalui kerjasama dengan bank umum dapat dilakukan sampai luar wilayah Provinsi tempat kedudukan kantor induknya Bank Perkreditan Rakyat sebagai sebuah lembaga keuangan mikro (LKM) mempunyai karakteristik yang unik dan sedikit berbeda jika dibandingkan dengan Bank Umum. Beberapa karakteristik yang membedakan adalah :
dan mempersiapkan dana cadangan yang sewaktu-waktu dapat digunakan sebagai modal usaha. Disinilah keberadaan BPR diperlukan untuk men-support kebutuhan dana tersebut, dengan pelayanan yang cepat dan tepat, karena proses pemberian kredit di BPR relatif lebih cepat daripada di Bank Umum.
HASIL KEGIATAN MAGANG Tempat dan Waktu Magang Lokasi : PT BPR Cahaya Fajar Jalan Siliwangi Nomor 32 Jatibarang Kabupaten Indramayu Waktu : 02 Mei 2017 – 31 Juli 2017
Departemen/Bagian : Kredit
Gambar 2. Denah PT BPR Cahaya Fajar Cabang Jatibarang Sumber: https://www.google.co.id/maps/place/PT.BPR+CAHAYA+FAJAR/ Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan yang dilakukan oleh penulis adalah Magang Manajemen/Praktek Kerja Lapangan (PKL). Magang manajemen ini merupakan salah satu mata kuliah yang dapat membantu proses pembelajaran yang dilakukan di salah satu perusahaan yang relevan