






Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Deskripsi: Konsep Dasar Manajemen adalah salah satu topik fundamental dalam bidang manajemen yang sering dijelaskan secara mendalam dalam buku-buku teks, termasuk buku karya Nono Sugiono. Buku ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar tentang prinsip-prinsip dan praktik manajemen, yang sangat penting bagi mereka yang sedang menempuh pendidikan dalam bidang ini atau mereka yang bekerja di berbagai jenis organisasi.
Typology: Lecture notes
1 / 10
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Secara etimologi, kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement , yang memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur”. Manajemen adalah suatu cara/seni mengelola sesuatu untuk dikerjakan oleh orang lain. Untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien yang bersifat masif, kompleks dan bernilai tinggi tentulah sangat dibutuhkan manajemen.
Ilmu Manajemen sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya Piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada orang yang melaksanakan manajemen sehingga mampu merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Manajemen dibutuhkan untuk semua tipe kegiatan organisasi, dimana orang-orang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Di lain pihak setiap manusia dalam perjalanan hidupnya selalu akan menjadi anggota dari beberapa macam organisasi, seperti organisasi sekolah, perkumpulan olahraga, kelompok musik, organisasi perusahaan dan lain-lain. Organisasi-organisasi tersebut walaupun berbeda satu sama lain tetapi memiliki persamaan dasar, contoh organisasi perusahaan dikelola secara lebih formal dibanding kelompok olahraga. Persamaannya tercermin pada fungsi-fungsi manajerial yang dijalankan.
Sebagai ilmu pengetahuan, manajemen juga bersifat universal, dan mempergunakan kerangka ilmu pengetahuan yang sistematis, mencakup kaidah-kaidah, prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang cenderung benar dalam semua situasi manajerial. Ilmu pengetahuan manajemen dapat diterapkan dalam semua organisasi, seperti perusahaan, pemerintah, pendidikan, sosial, keagamaan dan lain-lain, sehingga dapat disimpulkan, bila seorang manajer mempunyai pengetahuan dasar manajemen, dan mengetahui cara menerapkan pada situasi yang ada, dia akan dapat melakukan fungsi-fungsi manajerial dengan efisien dan efektif, dan tentu saja cukup fleksibel untuk menyesuaikan diri dengan situasi, perubahan lingkungan serta tergantung pada tipe organisasi, kebudayaan, dan tipe anggotanya.
Semua organisasi sangat membuuhkan manajemen, karena tanpa manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada tiga alasan utama diperlukannya manajemen :
Masalah identifikasi dan definisi manajemen memang merupakan masalah yang sulit. dan sampai sekarang tidak ada kesamaan universal tentang definisi manajemen. Bahkan telah terjadi banyak perdebatan bertahun- tahun hanya untuk menjelaskan bagaimana manajemen dapat diklasifikasikan. Banyak para ahli menyetujui bahwa manajemen mencakup berbagai tingkat ketrampilan, tetapi di lain pihak juga sikap yang berbeda- beda. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada definisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang.
Pembahasan kita akan dimulai dengan definisi yang lebih kompleks dan mencakup aspek-aspek penting pengelolaan, seperti yang dikemukakan oleh beberapa ahli manajemen, dintaranya yaitu :
Jika disimpulkan dari berbagai ahli manajemen diatas, secara umum manajemen di definisi suatu proses dari perencanaan ( planning ), pengorganisasian ( organizing ), penyusunan personalia atau kepegawaian ( staffing ), pengarahan dan kepemimpinan ( leading ) dan pengawasan ( controlling ) untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki organisasi.
Pengertian manajemen mempunyai berbagai sudut pandang. Ada yang mengartikan manajemen sebagai seni, ilmu dan profesi. Semuanya memiliki kebenaran dari arti tersendiri dan saling berhubungan dan tidak bisa berdiri sendiri. Pengertian manajemen sebagai seni mengartikan bahwasanya manajemen adalah sesuatu yang dilahirkan atau sebuah bakat yang dimiliki seseorang dalam mengelola sesuatu.
Manajemen sebagai ilmu menganggap seseorang mampu menguasai ilmu manajemen ketika telah menempuh pendidikan manajemen. Sedangkan pada pengembangannya saat ini menjadi manajemen sebagai profesi yang diambil seseorang. Oleh karenanya itu pada artikel ini akan dibahas mengenai pengertian manajemen sebagai ilmu dan seni serta pengertian manajemen sebagai profesi. Secara mendetail sudut pandang yang diambil adalah manajemen sebagai proses dari masing-masing pengertian manajemen.
Berikut penjelasan seputar pengertian manajemen dari berbagai sudut pandang baik pengertian manajemen sebagai ilmu, seni, maupun manajemen sebagai profesi yang dilakukan seseorang :
Pengertian manajemen sebagai ilmu dikarenakan manajemen merupakan sebuah pengetahuan yang telah disusun secara teratur dan mencoba memecahkan kendala yang berhubungan dengan sebab-akibat sehingga menjadi tabiat ilmu. Manajemen berhubungan erat dengan ilmu-ilmu lainnya seperti pemasaran, keuangan, matematika, dan lain-lain. Ilmu-ilmu tersebut digunakan guna mengatasi sebuah kendala di dalam manajemen.
Ilmu merupakan sesuatu yang terus berkembang sesuai dengan perkembangan jaman. Begitu pula dengan manajemen sebagai ilmu yang dalam sejarah muncul dikarenakan adanya masalah-masalah dalam operasional organisasi/perusahaan/industri. Permasalahan tersebut seperti pemborosan tenaga kerja, Produktivitas, waktu, materi dan biaya. Oleh karena itu munculah teori pengertian manajemen sebagai ilmu yang berasal dari praktik yang terjadi di lapang.
Pada era modern, manajemen sebagai ilmu dapat didefinisikan pula sebagai pengetahuan yang dijadikan bekal ketika kita menduduki suatu posisi atau jabatan baik di suatu organisasi ataupun perusahaan. Pendidikan mengenai manajemen sekiranya perlu ditempuh sebelum seseorang masuk pada tingkatan manajemen manapun.
Manajemen sebagai seni merupakan cara pada mengatasi kewajiban ataupun tugas bersama dengan kerjasama tim. Penjabaran manajemen sebagai seni memiliki sudut pandang bahwa pada pencapaian tujuan organisasi atau kelompok maka diperlukan kerja sama dengan orang lain.
Letak seni dalam hal ini adalah bagaimana cara memerintah orang lain supaya mau bekerja sama untuk meraih tujuan bersama. Sehingga manajemen dianggap sebagai seni oleh Mary Parker Follet karena pada kegiatan peraihan tujuan dilakukan melalui cara-cara mengatur orang lain dalam menjalankan tugasnya. Pada kasus ini, kemampuan untuk melihat integritas dan totalitas pada bagian yang terpisah pada visi yang sama merupakan seni dalam manajemen. Seni dalam manajemen mencakup kemampuan dalam menyatukan visi atau tujuan dan berbagai aspek seperti perencanaan, kepemimpinan, komunikasi, dan pengambilan keputusan behrubungan dengan unsur manusia tentang cara pendekatan manajemen seni.
Contoh manajemen sebagai ilmu dan seni dapat dilihat dengan melakukan berbagai studi, observasi dan praktek. Manajer yang handal pada ilmu manajemen dan memiliki seni dalam mengelola adalah artis yang handal dalam ilmu pengetahuan. Dia harus mengatur organisasi dengan berbagai macam orang berdasarkan teori yang dia miliki dan harus memberi inspirasi dan motivasi kepada semua orang dengan memuji dan mengajarkan tanpa membedakan latar belakang.
Hal yang demikian dilakukan untuk mencapai tujuan bersama yang diharapkan. Perpaduan ilmu pengetahuan yang menggunakan rumus dan teori yang bersifat kaku akan lebih optimal apabila dicairkan dengan perbuatan dan komunikasi yang manusiawi. Kegiatan tersebut dapat dikatakan sebagai contoh manajemen sebagai proses pencapaian tujuan bersama.
Perbandingan Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni (Terry, 1962)
advanced by knowledge (memperoleh kemajuan melalui pengetahuan)
advanced by practice (memperoleh kemajuan melalui praktek) proces (membuktikan) feels (merasakan) predicts (meramalkan) guesses (mengira-ngira) defines (merumuskan) mescribes (menguraikan) measures (mengukur) opines (memberi pendapat)
Selain sebagai ilmu dan seni juga dapat dikatakan bahwa manajemen sebagai profesi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1996) dijelaskan bahwa profesi adalah bidang pekerjaan yang didasarkan pendidikan kemampuan tertentu. Pigor (1950), Hunderson (1980) dan Pollet (1959) memiliki sudut pandang bahwa manajemen sebagai profesi dan menyatakan bahwa:
Melalui alasan tersebut maka manajemen memiliki sifat profesi dimana terdapat beberapa penekanan yang mengarah kepada kesimpulan tersebut. a. Sebagai ilmu sudah dipastikan bahwa manajemen telah ditelaah dan ditingkatkan lewat berbagai lembaga pendidikan dan training. Dalam memperoleh pengetahuan khusus dan kecapakan diperlukan proses pendidikan dalam waktu yang cukup lama. Hal ini untuk mencetak kemampuan manajer yang kompeten. b. Spesialisasi pengetahuan dan keahlian yang diperlukan dalam manajemen dipakai untuk membimbing, menasehati dan memerintah orang yang bekerja sama dalam satu tim dan ini juga merupakan suatu
manajemen sebagai proses. Contoh manajemen sebagai proses dalam konteks profesi seperti memuji karyawan di depan umum dan mengkritik secara pribadi. c. Manajemen sebagai profesi berarti memajukan setiap pekerjaan supaya tiap personil mampu berhasil mencapai kedudukan tertinggi untuk tiap keahliannya sesuai dengan jabatan yang pangkunya. Tidak sesuai dengan standar manajemen apabila profesi atau jabatan tertentu diperoleh karena proses Nepotisme atau karena hubungan dengan orang penting semata dalam suatu organisasi.
Oleh karena itu penilaian terhadap manajer lebih sulit dibandingkan penilaian terhadap profesi lain seperti bidan, polisi, tentara, guru, dan sejenisnya. Pada akhirnya manajemen sebagai profesi menuntut para profesional agar bekerja sesuai dengan kode etik untuk melindungi klien mereka. Manajemen saat ini lebih mengarah pada kecenderungan meningkatnya profesionalisme baik dalam dunia bisnis maupun organisasi non-profit.
Penilaian seorang manajemen juga sangat komprehensif tidak hanya melihat dari fungsionalnya saja seperti pemasaran,keuangan, SDM dan lain-lain. Akan tetapi penguasaan terhadap manajemen waktu dan operasional juga sangat diperhitungkan.
Ketika mendengar kata efektif dan efisien, untuk sebagian orang akan menganggap kedua kata tersebut memiliki makna yang sama, padahal keduanya memiliki pengertian yang jauh berbeda.
Berikut adalah dua pemahaman menurut pendapat ahli, efektivitas diartikan sebagai berikut : Ravianto (2014:11), pengertian efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Artinya, apabila suatu pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya, maupun mutunya, maka dapat dikatakan efektif. Gibson (Bungkaes 2013:46 ), pengertian efektivitas adalah penilaian yang dibuat sehubungan dengan prestasi individu, kelompok, dan organisasi. Semakin dekat prestasi mereka terhadap prestasi yang diharapkan (standar), maka mereka dinilai semakin efektif.
Dari pendapat ahli diatas efektivitas merupakan sebuah usaha yang mana untuk bisa memperoleh sebuah hasil, target, tujuan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan terlebih dahulu. Umumnya, efektif ini akan berhubungan erat dengan adanya sebuah perencanaan, kemudian penjadwalan serta pengeksekusian keputusan yang tepat hingga pencapaian tujuan. Suatu pekerjaan pun, bisa dikatakan berjalan dengan efektif apabila tujuan yang sudah ditetapkan memang sudah mencapai keberhasilan. Efektivitas sendiri merupakan cara dalam mencapai sebuah tujuan dengan menggunakan cara-cara yang benar kemudian diimplementasikan dalam sebuah pekerjaan agar hasil yang diperoleh pun tepat waktu tanpa memperdulikan biaya yang dikeluarkan.
Sedangkan pengertian efisiensi dari para ahli ekonomi yang cukup terkenal: Mulyamah (1987;3) mengartikan bahwa “Efisiensi adalah sebuah ukuran dalam membandingkan antara rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau perkataan lain penggunaan yang sebenarnya.” Sedangkan SP.Hasibuan (1984;233-4) mengutip pernyataan dari H. Emerson yang mengatakan bahwa “Efisiensi merupakan perbandingan yang terbaik antara sebuah input (masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang telah dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Jadi bisa dikatakan hubungan antara apa yang telah diselesaikan.”
Dari pengertian para ahli diatas Efisiensi dapat diartikan seseorang menyelesaikan sebuah pekerjaan secara cepat dan juga hemat, dimana seseorang diwajibkan untuk bekerja secara maksimal tanpa adanya pengeluaran biaya yang banyak. Untuk pekerjaan efisiensi ini sendiri akan dilakukan dengan cara mengevaluasi, kemudian membuat perbandingan di antara pengeluaran dan juga masukkan yang sudah diterima. Maksudnya ialah efisiensi ini merupakan pencarian cara terbaik agar tujuan bisa tercapai. Definisi lain dari efisiensi ialah cara untuk bisa mencapai sebuah tujuan yang memakai sumber daya minimal namun hasil yang diperoleh maksimal. Di mana sumber daya harus diolah secara bijak dan juga hemat sehingga untuk tenaga, waktu dan juga uang pun tidak terbuang sia-sia.
memakan waktu yang lama. Sehingga sebisa mungkin efektivitas dan efisiensi bisa mencapai tingkat optimum untuk kedua-duanya.
Setiap organisasi memiliki unsur-unsur untuk membentuk sistem manajerial yang baik. Unsur-unsur inilah yang disebut unsur manajemen. Jika salah satu diantaranya tidak sempurna atau tidak ada, maka akan berimbas dengan berkurangnya upaya untuk mencapai tujuan organisasi atau organisasi. Unsur-unsur tersebut diantaranya sebagai berikut. Man (Manusia). Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya manusia maka tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Money (Uang). Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam organisasi. Oleh karena itu uang merupakan alat ( tools ) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat- alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi. Materials (Bahan). Material terdiri dari bahan setengah jadi ( raw material ) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki. Machines (Mesin). Dalam kegiatan organisasi, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja. Methods (Metode). Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan dari sasaran, fasilitas- fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusia itu sendiri. Market (Pasar). Memasarkan produk tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor yang menentukan dalam organisasi. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
Unsur- unsur manajemen diatas atau sering disebut dengan istilah 6M menjadi hal mutlak dalam manajemen karena sebagai penentu arah organisasi dalam melakukan kegiatannya.
Dalam mempelajari Ilmu Manajemen, kita juga perlu mengetahui prinsip-prinsip yang menjadi dasar Manajemen. Henri Fayol (1841-1925), seorang ahli teori Manajemen dan Administrasi yang berasal dari Perancis memperkenalkan 14 Prinsip Manajemen dalam bukunya yang berjudul “Administration Industrielle et Generale”. 14 Prinsip Manajemen menurut Henri Fayol adalah sebagai berikut : Devision of work (pembagian kerja) , untuk mencapai dalam menggunakan tenaga manusia dan faktor- faktor produksi lainnya. Prinsip ini sangat penting mengingat adanya keterbatasan kemampuan manusia dalam mengerjakan semua pekerjaan. Manusia antara satu dengan yang lainnya punya keterbatasan mengenai kebutuhan waktu, pengetahuan, kemampuan, dan perhatian, sehingga dalam keterba-tasannya dapat dilaksanaka oleh pihak yang berkemampuan untuk itu. Authority and responsibility (asas kekuasaan/kewenangan dan pertanggungan jawab). kedua prinsip ini merupakan kunci dalam menjalankan roda usaha kerja sama. Sebab tanpa kewenangan dan pertanggungan jawab para manajer tidak dapat mengadakan hubungan ke bawah maupun ke atas ( two way communication ). Harus ada kekuasaan untuk memberi perintah ( the right to art ) dan kekuasaan untuk membuat dirinya ditaati. Pertanggungan jawab timbul oleh adanya kekuasaan tadi. Keduanya harus seimbang ( party ) tidak ada kekuasaan tanpa tanggung jawab dan sebaliknya.
Misalnya: kekuasaan/weweng sebesar X, maka tanggung jawab pun hrus sebesar X pula. Wewenang menimbulkan “hak” sedangkan tanggung jawab menibulkan “kewajiban”. Hak dan kewajiban menyebabkan terjdinya interaksi dan komunikasi antara atasan dan bawahan. Discipline (disiplin), yang meliputi: ketaatan, kesungguhan hati, kerajinan, kesiapan, persetujuan, kebiasaan, tata krama antara badan usaha tersebut dengan warganya. Unity of command (kesatuan perintah/komando), adalah prinsip yang mengharuskan bahwa perintah yang diterima oleh seseorang pegawai tidak boleh diberikan oleh lebih dari seorang petugas di atasnya Unity of direction (kesatuan arah gerak), adalah prinsip yang mengatakan bahwa tiap-tiap golongan pekerjaan yang mepunyai tujuan yang sama harus mempunyai satu rencana dan dikepalai oleh seorang manajer saja. Seperti dibedakan dari prinsip “unity of command”, Fayol berpendapat bahwa unity of direction dihubungkan dengan struktur atau “badan perusahaan”. Sedangkan unity of command dihubungkan dengan jalannya fungsi personalia (to the functioning of personnel.
Subordination of individual interest to generala interest (subordinasi kepentingan perseorangan terhadap kepentingan umum), maksudnya di dalam golongan manapun kepentingan kelompok harus mampu mengatasi kepentingan perorangan. Bila subordinasi ini terganggu maka manajemen berfungsi untuk mendamaikannya/mengembalikannya ( it is function of management to reconcile them) Remuneration of personnel (pemberian upah/gaji para pegawai), Prinsip ini menurut Fayol yaitu pembayaran upah dan cara-cara pembayarannya supaya adil dan memberikan kepuasan yang maksimum bagi pegawai dan majikan ( and afford the maximum satisfaction to employee and employer ). Dengan sistem upah/gaji yang memuaskan akan merangsang para bawahan atau pegawai untuk bekerja lebih giat. Centralization (sentralisasi), yaitu prinsip yang mengatakan bahwa semua organisasi harus dapat berpusat, harus mempunyai pusat (centralistis atau decentralistis). Prinsip ini harus menunjukkan sampai batas mana wewenang itu dipusatkan atau dibagi dalam sesuatu perusahaan. Keadaan masing-masing akan menentukan tingkat sentralisasi yang akan memberikan hasil keseluruhan yang sebaik-baiknya. Chain of command (rangkaian perintah), adalah prinsip yang meng-haruskan bahwa perintah dari atas ke bawah selalu mengambil jarak yang paling dekat. Hirarki dari atas dengan adanya kekuasaan dibarengi dengan ketaatan dari bawah adalah untuk menjamin kemungkinan dua arah ( two way communications ) dan kesatuan perintah ( unity of direction ) Orde r. (Tata tertib/ketentraman), Prinsip ini menurut Fayol dibagi atas “ketertiban material” dan “ketertiban sosial”. Kedua ketertiban tersebut sebagai suatu semboyang, bahwa harus diadakan tempat untuk tiap orang maupun barang dan supaya tiap orang maupun barang harus ada pada tempatnya. Fayol mengatakan “ aplace for everything (every one) and everything (every one) in its (his) place” Equity (keadilan), Prinsip ini menurut Fayol dianggap sebagai sesuatu yang menimbulkan kesetiaan dan ketaatan bawahan dengan jalan mengkoordinasikan kebaikan dan keadilan para manajer dalam memimpin bawahannya, sehingga menimbulkan rasa tunduk terhadap kekuasaan dari pihak atasan. Atmosudirdjo (1975) menerjemahkan sebagai prinsip “kewajaran” bukan keadilan. Keadilan adalah realisasi dari sesuatu yang sudah tetap. Kewajaran memerlukan banyak
“pikiran sehat”, banyak pengalaman dan banyak “kebaikan hati”. Pada umumnya para pegawai minta diperlakukan secara wajar, tidak usah secara adil (artinya selalu mendapat apa yang menjadi haknya atau kewajibannya),
Stability of tenure of personel (stabilitas masa jabatan dalam kepegawaian), untuk menghindarkan labor turn over yang tidak dikehendaki. Oleh karena hal ini dapat mengakibatkan ongkos-ongko tinggi dalam produksi. Diperlukan waktu bagi seorang pegawai untuk menyesuaikan diri pada jabatannya (fungsinya) yang baru dan untuk mencapai penunaian tugas yang cukup baik. Initiative (inisiatif) adalah prinsip yang mengatakan bahwa seseorang kepala harus pandai memberi inisiatif. (prakarsa) kepada bawahannya, yaitu kesempatan untuk memikirkan dan merencanakan sendiri sesuatu karya, mengusulkannya kepada atasan dan kemudian diberi kesempatan untuk melaksanakannya sendiri. Dengan demikian maka pegawai tersebut akan memperoleh kepuasan dan kegembiraan organisasi.
Esprit de corps (kesetiaan kelompok), adalah prinsip bersatu itu teguh (union is stringhth ), suatu kelanjutan dari prinsip kesatuan komando. Fayol ini menegaskan perlunya kerjasama kelompok ( team work ) dan pentingnya komunikasi untuk tercapainya keharmonisan.
Sekalipun para ahli manajemen tersebut memiliki perbedaan pandangan dalam melihat fungsi-fungsi manajemen, akan tetapi esensinya tetap sama, bahwa:
Manajemen Keuangan ,untuk mengatur kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan. Manajemen Waktu , untuk perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu. Manajemen Pemasaran, untuk pengembangan produk, komunikasi dan promosi, strategi distribusi, penetapan harga dari produk dan pemberian pelayanan untuk memenuhi, dan memuaskan kebutuhan konsumen. Manajemen Sumber Daya Manusia, untuk mengatur hubungan dan peranan sumber daya yang dimiliki dan menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan Manajemen Strategi, untuk menyusun, menerapkan dan mengevaluasi keputusan dan tindakan yang dapat digunakan untuk menformulasikan serta mengimplementasikan strategi Manajemen Administrasi Perkantoran , untuk memberikan informasi layanan bidang administrasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif dan memberi dampak kelancaran pada bidang lainnya yang mencakup ruang lingkup perusahaan. Manajemen Produksi , merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan Manajemen Operasional, guna menghasilkan produk yang benar dan sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan berdasarkan dari keinginan konsumen, dengan memakai teknik produksi yang efesien. Manajemen Pengetahuan, kumpulan perangkat, teknik, dan strategi untuk mempertahankan, menganalisis, mengorganisasi, meningkatkan, dan membagikan pengertian, pengetahuan dan pengalaman. Manajemen Resiko, untuk Menemukan Kerugian Potensial, Evaluasi Kerugian Potensial dan Memilih Metode Pengelolaan Manajemen Proses , untuk Pembuatan atau pengahapusan proses yang di buat oleh user atau system, Suspensi dan asumsi, Kelengkapan mekanisme untuk sinkronasi proses, Kelengkapan mekanisme untuk komunikasi proses, Kelengkapan mekanisme untuk pengendalian deadlock. Manajemen Pendidikan , merupakan bagian dari proses pemanfaatan semua sumber daya melalui orang lain, serta bekerja sama dengannya, Proses ini dilaksanakan untuk satu tujuan bersama dengan efektif, serta efesien juga produktif. Manajemen Stres, kemampuan penggunaan sumber daya (manusia) secara efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional.
Daftar Pustaka