Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

KESEMPATAN DAN PERLAKUAN SAMA ATAS PEKERJAAN DAN KEBERAGAMAN ORGANISASI ((DISKRIMINASI)), Papers of Human Resource Management

makalah ini berisi mengenai kesempatan kerja yang setara bagi semua orang yang mampu memangku pekerjaan tersebut tanpa adanya ketidakadilan yang tidak mendukung / tidak ada pemojokan karena sebuah perbedaan yang disebut diskriminasi pada suatu ras, suku, agama, bahasa, gender, ataupun kondisi fisik This paper contains equal employment opportunities for all people who are able to hold the job without injustice that does not support / there is no discrimination due to a difference called discrimi

Typology: Papers

2021/2022

Available from 12/19/2022

zunalvadisa
zunalvadisa 🇮🇩

7 documents

1 / 20

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
TUGAS MANDIRI
KESEMPATAN DAN PERLAKUAN SAMA ATAS
PEKERJAAN DAN KEBERAGAMAN ORGANISASI
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
DISUSUN OLEH :
ZUNALVADISA SINAGA
210910127
DOSEN PENGAMPU:
MAULI SIAGIAN S.Kom., M.Si.
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
TAHUN AJARAN 2022/2023
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe
pff
pf12
pf13
pf14

Partial preview of the text

Download KESEMPATAN DAN PERLAKUAN SAMA ATAS PEKERJAAN DAN KEBERAGAMAN ORGANISASI ((DISKRIMINASI)) and more Papers Human Resource Management in PDF only on Docsity!

TUGAS MANDIRI

KESEMPATAN DAN PERLAKUAN SAMA ATAS

PEKERJAAN DAN KEBERAGAMAN ORGANISASI

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

DISUSUN OLEH :

ZUNALVADISA SINAGA

DOSEN PENGAMPU:

MAULI SIAGIAN S.Kom., M.Si.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS PUTERA BATAM

TAHUN AJARAN 2022/

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Allah S.W.T. karena atas ridho nya pada hari ini saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KESEMPATAN DAN PERLAKUAN SAMA ATAS PEKERJAAN DAN KEBERAGAMAN

ORGANISASI ” dari mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia yang diampu

oleh ibu Mauli Siagian S.Kom.,M.Si. dapat saya selesaikan dengan tepat waktu. Terima kasih saya ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah ini, yaitu ibu Mauli Siagian S.Kom.,M.Si. yang telah memberikan tugas ini sebagai pemenuhan nilai tugas mandiri dan bersedia membimbing saya selama penulisan makalah ini. Terima kasih juga saya ucapkan pada pihak-pihak yang bersedia membantu saya dalam membangun makalah ini. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai pemenuhan nilai tugas mandiri pada akhir semester. Selain itu, makalah ini dibuat juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca maupun saya sendiri selaku penulis dari makalah ini. Saya harapkan makalah ini dapat berguna bagi siapa pun yang membacanya. Saya sadari masih terdapat banyak sekali kesalahan baik dalam penyusunan kata, penyampaian materi, ataupun tanda baca, dan lainnya. Sehingga, dari pada itu saya harapkan kritik dan saran positif sehingga dapat membangun saya sehingga lebih baik lagi ke depannya. Batam, 14 Desember 2022 Penulis Zunalvadisa Sinaga

BAB I

PENDAHULUAN

I. 1. Latar Belakang Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut Mathis dan Jackson (2008: 3) adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi. Kemudian, menurut Dessler (2003), manajemen sumber daya manusia merupakan kebijakan dan praktik yang menentukan aspek “manusia” atau sumber daya manusia dalam posisi manajemen termasuk merekrut, menyaring, melatih, memberi penghargaan dan penilaian. Bila pengelolaan sumber daya manusia dapat dilaksanakan secara profesional, diharapkan sumber daya manusia dapat bekerja secara produktif. Pengelolaan sumber daya manusia secara profesional ini harus dimulai sejak perekrutan, seleksi, pengklasifikasian, penempatan sesuai dengan kemampuan, pelatihan dan pengembangan karir karyawan (Rivai, 2004). Dalam menjalankan fungsi manajemen sumber daya manusia, ada 7 aktivitas sumber daya manusia menurut (Mathis dan Jackson, 2006 : 43) yaitu, perencanaan dan analisis SDM, kesetaraan kesempatan kerja, pengangkatan pegawai, pengembangan SDM, kompensasi dan tunjangan, kesehatan, keselamatan dan keamanan, hubungan karyawan dan buruh atau hubungan manajemen. Dalam manajemen sumber daya manusia ini, sudah mengatur segala peraturan yang berkaitan dengan tenaga kerja. Termasuk keadilan yang dirasa oleh tenaga kerja untuk menghindari adanya rasa terkucilkan atau merasa di diskriminasi. Karena tidak sedikit ditemukan adanya diskriminasi yang terjadi di lingkungan pekerjaan. Baik itu diskriminasi usia, gender, ras, suku, kasta sosial, dan lainnya.

Sehingga dengan adanya ini maka kasus mengenai diskriminasi di lingkungan kerja bisa di tanggulangi. Namun, ada kalanya diskriminasi di izinkan, hal tersebut akan di bahas lebih lanjut dalam penjelasan di bab selanjutnya. I. 2. Rumusan Masalah Dengan adanya latar belakang seperti yang sudah dijelaskan di atas. Hal tersebut menimbulkan beberapa pertanyaan yang menjadi dasar rumusan masalah. Pertanyaan tersebut yaitu:

  1. Apa itu diskriminasi dan bagaimana hukumnya di Indonesia?
  2. Bagaimana saja tindakan diskriminasi?
  3. Apa saja tindak pidana yang di dapat oleh pelaku diskriminasi?
  4. Apakah ada perlindungan dalam lingkungan pekerjaan bagi korban diskriminasi? I. 3. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari lebih dalam mengenai diskriminasi dalam dunia pekerjaan, dan bagaimana penanggulangannya yang di lakukan oleh pihak berwenang dalam suatu organisasi dan dalam ke pemerintahan. Selain itu makalah ini juga dibuat bertujuan untuk menjawab segala pertanyaan yang menjadi rumusan masalah, yaitu:
  5. Menjelaskan mengenai apa saja tentang diskriminasi
  6. Menjabarkan bagaimana saja tindakan diskriminasi yang terjadi dalam dunia kerja
  7. Menjabarkan tindak pidana yang di berikan bagi para pelaku diskriminasi
  8. Mencari tahu perlindungan apa saja yang diterima oleh korban diskriminasi di lingkungan sosial berorganisasi
  1. Menurut Fulthoni dkk (2009), diskriminasi adalah pembedaan perlakuan. Perbedaan perlakuan tersebut bisa disebabkan warna kulit, golongan atau suku, dan bisa pula karena perbedaan jenis kelamin, ekonomi, agama, dan sebagainya.
  2. Menurut Liliweri (2005), diskriminasi adalah perilaku yang ditujukan untuk mencegah suatu kelompok, atau membatasi kelompok lain yang berusaha memiliki atau mendapatkan sumber daya. Diskriminasi dapat dilakukan melalui kebijakan untuk mengurangi, memusnahkan, menaklukkan, memindahkan, melindungi secara legal, menciptakan pluralisme budaya dan mengasimilasi kelompok lain.
  3. Menurut Theodorson dkk (1979), diskriminasi adalah perlakuan yang tidak seimbang terhadap perorangan, atau kelompok, berdasarkan sesuatu, biasanya bersifat kategorikal, atau atribut- atribut khas, seperti berdasarkan ras, kesukubangsaan, agama, atau keanggotaan kelas-kelas sosial.
  4. Menurut Unsriana (2011), diskriminasi adalah perilaku yang ditujukkan untuk mencegah suatu kelompok atau membatasi kelompok lain yang berusaha memiliki atau mendapatkan sumber daya. Sedangkan menurut beberapa ahli jenis-jenis Diskriminasi dibedakan menjadi beberapa jenis. Menurut Liliweri (2005), secara umum diskriminasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
  5. Diskriminasi langsung. Tindakan membatasi suatu wilayah tertentu, seperti pemukiman, jenis pekerjaan, fasilitas umum, dan sebagainya dan juga terjadi manakala pengambil keputusan diarahkan oleh prasangka-prasangka terhadap kelompok tertentu.
  6. Diskriminasi tidak langsung. Diskriminasi tidak langsung dilaksanakan melalui penciptaan kebijakan-kebijakan yang

menghalangi ras/etnik tertentu untuk berhubungan secara bebas dengan kelompok ras/etnik lainnya, yang mana aturan/prosedur yang mereka jalani mengandung bias diskriminasi yang tidak tampak dan mengakibatkan kerugian sistematis bagi komunitas atau kelompok masyarakat tertentu. Sedangkan menurut Fulthoni dkk (2009), berdasarkan diskriminasi yang sering terjadi di masyarakat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  1. Diskriminasi berdasarkan suku/etnis, ras, dan agama/keyakinan.
  2. Diskriminasi berdasarkan jenis kelamin dan gender (peran sosial karena jenis kelamin). Contohnya, anak laki-laki diutamakan untuk mendapatkan akses pendidikan dibanding perempuan; perempuan dianggap hak milik suami setelah menikah; dan lain-lain (dll).
  3. Diskriminasi terhadap penyandang cacat. Contoh: penyandang cacat dianggap sakit dan tidak diterima bekerja di instansi pemerintahan.
  4. Diskriminasi pada penderita HIV/AIDS. Contoh: penderita HIV/AIDS dikucilkan dari masyarakat dan dianggap sampah masyarakat.
  5. Diskriminasi karena kasta sosial, Contoh: di India, kasta paling rendah dianggap sampah masyarakat dan dimiskinkan atau dimarginalkan sehingga kurang memiliki akses untuk menikmati hak asasinya. Faktor Penyebab Diskriminasi Diskriminasi umumnya sering diawali dengan prasangka. Melalui prasangka terbentuk pembedaan antara satu orang dengan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari sering terucap istilah kita dan mereka. Pembedaan ini terjadi karena manusia adalah makhluk sosial yang secara alami ingin berkumpul dengan orang yang

Bentuk Tindakan Diskriminasi Menurut Undang-undang No. 40 Tahun 2008, berbagai bentuk tindakan diskriminasi antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Membuat tulisan atau gambar untuk ditempatkan, ditempelkan, atau disebarluaskan di tempat umum atau tempat lainnya yang dapat dilihat atau dibaca oleh orang lain.
  2. Berpidato, mengungkapkan, atau melontarkan kata-kata tertentu di tempat umum atau tempat lainnya yang dapat didengar orang lain.
  3. Mengenakan sesuatu pada dirinya berupa benda, kata-kata, atau gambar di tempat umum atau tempat lainnya yang dapat dibaca oleh orang lain.
  4. Melakukan perampasan nyawa orang, penganiayaan, pemerkosaan, perbuatan cabul, pencurian dengan kekerasan, atau perampasan kemerdekaan berdasarkan diskriminasi ras dan etnis. Tindak Pidana Diskriminasi Berdasarkan Undang-undang No. 40 Tahun 2008 pasal 15 menyebutkan beberapa sanksi pidana terkait tindakan diskriminasi, yaitu:  Pasal 16. Setiap orang yang dengan sengaja melakukan pembedaan, pengecualian, pembatasan, atau pemilihan berdasarkan pada ras dan etnis yang mengakibatkan pencabutan atau pengurangan pengakuan, perolehan atau pelaksanaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam suatu kesetaraan di bidang sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).  Pasal 17. Setiap orang yang dengan sengaja menunjukkan kebencian atau rasa benci kepada orang lain berdasarkan

diskriminasi ras dan etnis, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).  Pasal 18. Setiap orang yang dengan sengaja melakukan perampasan nyawa orang, penganiayaan, pemerkosaan, perbuatan cabul, pencurian dengan kekerasan, atau perampasan kemerdekaan berdasarkan diskriminasi ras dan etnis, dipidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ditambah dengan 1/3 (sepertiga) dari masing-masing ancaman pidana maksimumnya. II. 1. B. Kesempatan Sama Dan Perlakuan Sama Atas Pekerjaan (EEO) Kesempatan sama atas pekerjaan (Equel Employment Opportunity – EEO) adalah suatu tindakan yang dilakukan pemberi kerja atas pemberian kesempatan dan perlakuan sama kepada setiap insan di dunia. Dalam Dessler (2003) Equal Employment Opportuniyt/ EEO (kesempatan kerja yang setara) pertama kali dicetuskan oleh pemerintah Amerika Serikat berupa Amandemen ke-14 (diratifikasi Tahun 1868) yang menyatakan tidak sah bagi Negara bagian mana pun untuk membuat atau melaksanakan hukum apa pun yang akan membatasi hak istimewa dan imunitas terhadap warga Negara Amerika Serikat dan secara umum, pengadilan memandang hukum ini untuk menghalangi diskriminasi berdasarkan pada jenis kelamin, asal usul, kebangsaan, atau ras. Wilson (2012) kesempatan sama atas pekerjaan (equal employment opportunity/ EEO) adalah suatu upaya yang dilakukan pemerintah untuk dapat memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan sama atas pekerjaan tanpa membedakan ras, usia, jenis kelamin, agama, atau suku. Pemerintah pada berbagai Negara telah menciptakan berbagai undang-undang dan peraturan-peraturan untuk mewujudkan program kesempatan sama atas pekerjaan. Setiap

Ratifikasi Konvensi ILO No. 111 dalam Rangka Menerapkan EEO dalam Perusahaan Untuk mewujudkan ratifikasi konvensi ILO No. 111 yang tercermin dalam UU No. 21 Tahun 1999, pemerintah Indonesia telah mengesahkan melalui ketentuan yang diatur dalam UU No. 8 Tahun 1981 dan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, meliputi, kerja malam, cuti haid, cuti melahirkan dan gugur kandungan, kesempatan menyusui anaknya, larangan pemutusan hubungan kerja bagi pekerja perempuan karena menikah, hamil dan melahirkan, penghapusan diskriminasi terhadap perempuan, dan perlindungan upah bagi pekerja perempuan. Rekomendasi ILO No. 111 memuat petunjuk yang lebih rinci dan teknis dari Konvensi ILO No. 111. Rekomendasi ini berisi penjelasan teknis pelaksanaan konvensi dan hal-hal yang harus diperhatikan sehingga peraturan perundang-undangan untuk mencegah diskriminasi dalam pekerjaan dan jabatan mencakup prinsip-prinsip berikut: a. Akses ke bimbingan jabatan dan pelayanan penempatan tenaga kerja; b. Akses pada proses rekrutmen dan seleksi calon pencari kerja; c. Peningkatan pengalaman, kemampuan, dan keterampilan sesuai dengan potensi masing-masing pekerja; d. Akses terhadap penyusunan pengaturan syarat kerja dalam bentuk Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama; e. Upah kerja yang sama untuk nilai pekerjaan yang sama; f. Kondisi pekerjaan, termasuk jam kerja, waktu istirahat, libur Tahunan yang dibayar, jaminan keselamatan dan kesehatan kerja, asuransi sosial, dan fasilitas kesejahteraan yang diberikan dalam hubungannya dengan pekerjaan;

g. Mengizinkan atau mendukung keanggotaan atau partisipasi

dalam urusan pengusaha dan organisasi pekerja. Konsep Gender Menurut Oakley dalam (Fakih, 1999 : 71) menuturkan bahwa: Gender berarti perbedaan yang bukan biologis dan bukan kodrat dari Tuhan. Perbedaan biologis merupakan perbedaan jenis kelamin (sex) adalah kodrat Tuhan maka secara permanen berbeda dengan pengertian gender. Gender merupakan behavioral differences (perbedaan perilaku) antara laki-laki dan perempuan yang dikonstruksikan secara sosial, yakni perbedaan yang bukan ketentuan Tuhan melainkan diciptakan oleh manusia (bukan kodrat) melalui proses sosial dan kultural yang panjang. Dengan demikian, gender dapat berubah dari tempat ke tempat, dari waktu ke waktu, bahkan dari kelas ke kelas, sedangkan jenis kelamin biologis tetap tidak akan berbeda. Berdasarkan pengertian di atas dapat dengan jelas dibedakan perbedaan antara jenis kelamin (sex) dengan gender. Perbedaan gender (gender differences) sesungguhnya merupakan hal yang biasa saja sepanjang tidak menimbulkan ketimpangan gender (gender inequalities). Perbedaan gender tidak menjadi masalah ketika tidak menjadi persoalan sosial budaya, yaitu adanya ketidakselarasan gender yang kemudian menghasilkan berbagai bentuk ketidakadilan dan penindasan terhadap warga masyarakat dengan jenis kelamin tertentu biasanya perempuan (Putra, 2001 : 6).

beberapa bentuk (Handayani dan Sugiarti, 2008) diantaranya, marginalisasi, subordinasi, stereotype, kekerasan dan beban kerja.

BAB III

Contoh Kasus Kasus Diskriminasi Perempuan dalam Status Pembagian Kerja di PT Gudang Garam Indonesia PT Gudang Garam tidak terlalu serius menanggapi tuntutan buruhnya. Sekitar 4.000buruh di PT Gudang Garam yang tergabung dalam Serikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi)PT Gudang Garam, tidak ditanggapi serius oleh perusahaan. Terbukti dengan ajakan dialog oleh pengurus Sarbumusi ditolak. Mengenai sistem pembagian bonus, para buruh PT Gudang Garam meminta agar sistemnya dikembalikan ke pola lama. Mereka menganggap pola lama lebih cocok karena pekerja diperlakukan dengan baik. Misal, buruh wanita yang cuti hamil tetap mendapat bonus, sebaliknya dalam pola baru mereka yang cuti hamil tidak berkesempatan mendapatkan bonus. Salah seorang tenaga kerja wanita PT Gudang Garam yang bekerja di bagian penggilingan rokok dan telah bekerja selama 15 tahun (menduduki golongan A2) memberikan keterangan bahwa jika dia bekerja dalam keadaan sehat dan mampu menggiling banyak rokok, maka dia bisa mendapatkan upah yang besar. Namun, jika dia dalam keadaan kurang sehat, ia hanya bisa mendapatkan uang sebesar Rp. 90.000,00/minggu. Selain itu, adanya fakta bahwa jumlah tenaga kerja wanita pada perusahaan PT Gudang Garam lebih banyak dari pada jumlah tenaga kerja pria. Perbandingannya adalah tenaga kerja wanita kurang lebih 70% sedangkan tenaga kerja pria sekitar 30%. Tenaga kerja wanita dalam perusahaan tersebut mampu menghasilkan 7.850 linting sedangkan terendah hanya mampu menghasilkan 3.950 linting. Sehingga, karyawan PT Gudang Garam, Kediri, Jawa Tengah nekat melakukan unjuk rasa yang dilatarbelakangi oleh upah yang masih di bawah minimum provinsi serta perempuan yang bekerja puluhan tahun tidak mendapat tunjangan pensiun.

hak dan tanggung jawab mereka secara keseluruhan di awal masa kerja adalah hal yang wajib. Dengan mengetahui hak dan kewajiban tersebut, pihak karyawan bisa mengawasi pihak perusahaan/organisasi dalam membuat dan menjalankan kebijakan yang berkaitan dengan kesejahteraan mereka sendiri-sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Sears, D.O., dkk. 1985. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga. Fulthoni, A., dkk. 2009. Memahami Diskriminasi. Jakarta: The Indonesian Legal Resource Center (ILRC). Liliweri, Alo. 2005. Prasangka dan Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur. Yogyakarta: LKiS. Theodorson, G.A., & Theodorson, A.G. 1979. A Modern Dictionary of Sociology. London: Barnes & Noble Books. Unsriana, Linda. 2011. Analisis Diskriminasi Terhadap Kaum Burakumin dalam Novel Misaki dan Novel Hakai. Jakarta: Universitas Bina Nusantara. Babbie, Earl, 2005, The Basic of Social Research, Thomson Learning, Inc, Wadsworth. Bangun, Wilson, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga, Jakara. Bangun, Wilson, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga, Jakara. Badan Pusat Statistik, 2013, Persentase Penduduk menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, (Online), diakses 21 November 2013, dari www.bps.go.id. Cartwright, Bliss, 2011, Job and Industry Gender Segregation: NAICS Categories and EEO – 1 Job Groups, (Online), diakses 12 November 2013 dari www.proquest.com.