Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Keperawatan profesional pada Pemeriksaan penunjang, Schemes and Mind Maps of Sports Law

Pemeriksaan penunjang pada sistema neurology Sampel Darah Urine feses Saliva

Typology: Schemes and Mind Maps

2022/2023

Uploaded on 05/06/2023

1c-maria-wawin
1c-maria-wawin 🇮🇩

1 document

1 / 11

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
MAKALAH
ILMU DASAR KEPERAWATAN
ATRESIA ANI
OLEH
NAMA KELOMPOK : LESTARI SYAHARIA (221111104)
FIRMINA FITRIS JEMAUN (221111095)
MARIA PIETA PENI WAWIN (221111107)
PRODI : KEPERAWATAN
KELAS : C
Universitas Citra Bangsa
Fakultas Kesehatan
Prodi Ners
2022/2023
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa

Partial preview of the text

Download Keperawatan profesional pada Pemeriksaan penunjang and more Schemes and Mind Maps Sports Law in PDF only on Docsity!

MAKALAH

ILMU DASAR KEPERAWATAN

“ATRESIA ANI”

OLEH

NAMA KELOMPOK : LESTARI SYAHARIA (221111104)

FIRMINA FITRIS JEMAUN (221111095)

MARIA PIETA PENI WAWIN (221111107)

PRODI : KEPERAWATAN

KELAS : C

Universitas Citra Bangsa Fakultas Kesehatan Prodi Ners 2022/20 23

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat Menyusun makalah ini tanpa ada suatu halangan apapun. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu komunikasi dasar. Sebagai insan tuhan yang tidak sempurna, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak luput dari kekurangan maupun kesalahan. oleh karena itu penulis memohon maaf serta mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk memperbaiki dan dijadikan pedoman dalam menyusun makalah selanjutnya. penulis juga berharap agar Makalah ini dapat bermanfaat. Kupang, April 202 3 Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Atresia ani adalah kelainan congenital dimana lubang anus tertutup secara abnormal. Atresia ani atau anus imperforate memiliki anus tampak rata cekung ke dalam atau kadang berbentuk anus tetapi lubang anus yang ada tidak terbentuk secara sempurna sehingga lubang tersebut tidak terhubung dengan saluran rectum.rectum yang tidak terhubung dengan anus maka feses tidak dapat dikeluarkan dari dalam tubuh secara normal. Tidak adanya lubang anus ini karena terjadi gangguan pemisahan kloaka pada sada saat kehamilan. Lingkungan yang kumuh dapat menjadi faktor pendukung terjadinya atresia ani. Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah dan pola nutrisi yang kurang baik memungkinkan bahwa keluarga dengan ibu hamil kurang memperoleh informasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan.lingkungan yang terpapar dengan adanya racun seperti asap rokok, alcohol,dan nikotin dapat mempengaruhi perkembangan janin. 1.2 TUJUAN PENULISAN A. Mengetahui definisi atresia ani B. Mengetahui epidemimiologi atresia ani C. Mengetahui etilogi atresia ani D. Mengetahui tanda dan gejala atresia ani E. Mengetahui patiosologi atresia ani F. Mengetahui komplikasi dan prognosis atresia ani G. Mengetahui pengbatan pada atresia ani H. Mengetahui pencegahan atresia ani

BAB II

PEMBAHASAN

Astre ani disebut juga anorektal anomali atau imperforata anus.Merupakan kelainan kongenital dimana terjadi perkembangan abnormal padaan"rektal di saluran gastrointestinal. Astresia ani atau anus imperforata adalah malformasi congenital dimana rectum tidak mempunyai lubang ke luar .Pada astrenia ani bentuk anus tampak rata,cekung ke dalam keadaan dalam berbentuk seperti anus tetapi tidak ada lubang atau lubang abnormal sehingga tidak terhubung dengan rectum.Astresia ani terjadi karena gangguan pemisahan kloaka pada saat kehamilan. 2.2 Epidemiologi Atresia ani adalah kegagalan pemisahan kloaka saat embrional dalam kandungan ibu yang sehingga tidak terbentuknya lubang anus. Sebenarnya kelainan ini sangat mudah diketahui tetapi bisa juga terlewatkan karena kurangnya pemeriksaan pada perineum. Malformasi anorektal lebih banyak ditemukan pada laki-laki daripada perempuan.Dengan angka kejadian rata-rata malformasi anorektal di seluruh dunia adalah 1 dalam 5000 pada setiap kelahiran.dari data yang ditemukan kelainan yang paling banyak ditemui pada bayi laki-laki adalah fikstula rektouretra lalu diikuti fistula perineal sedangkan pada bayi perempuan jenis malformasi anorektal yang paling banyak ditemui adalah anus imperfrate kemudian diikuti fistular rektovestibular dan fistular perineal. Pada orang tua yang mempunyai gen karier terhadap atresia ani mempunyai peluang sekitar 20, untuk diturunkan kepada anaknya dan anak dengan kelainan genetik kelainan kromosom atau kelainan kengenitallain yang juga beresiko untuk menderita atresia ani. Pada umumnya gambaran atresia ani yang terjadi pada 1,5% - 2%. atresia aniadalah atresia rektum dengan perbandingan laki-laki dan perempuan 4:. Malfarmasi anorektal letak rendah lebih banyak ditemukan dibandingkan malfarmasi anorektal letak tinggi itu adalah hasil penelitian Boocok dan Donna di Manchester.

  1. 3 Etiologi Penyebab dari astresia ani masih belum diketahui pasti. Pada beberapa penelitian atresia ani dapat disebabkan oleb kelainan genetik maupun lingkungan yang terpapar oleh zat" beracun ,lingkungan yang kumuh dan pola nutrisi bayi selama dalam kandungan. Atresia ani dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu 1.Putusnya saluran pencernaan atas dengan daerah dubur sehingga bayi lahir tanpa lubang dubur. 2.adanya kegagalan pembentukan septum urektal secara sempurna karena gangguan pertumbuhan fusi atau pembentukan anus dari tonjolan emberionik.
  1. Fistel tidak ada 2 .5 Tanda dan Gejala
  2. Tidak ditemukan anus ,kemungkinan juga ditemukan adanya fistula 2.Mekonium tidak keluar dalam 2/ jam pertama setelah kelahiran bayi. 3.Bayi muntah-muntah pada umur 24-48jam 4.Mekonium keluar melalui sebuah fistula atau anus yang letaknya salah. 5.Pengukuran suhu rektal pada bayi tidak dapat dilakukan. 6.Adanya tanda-tanda obstruksi usus bila tidak ada fistula dan distesi bertahap
  3. Pada pemeriksaan rectal touche terdapat adanya membran anal.
  4. Lebih dari 50% pasien dengan atresia ani mempunyai kelainan congetal lain. 2.6 Patiofiologis Atresia ani terjadi dikarenakan kegagalan penurunan septuman"rektal pada embrional. Anus dan rektum berkembang dari embrionik bagian belakang. Kloaka yang merupakan bakal genit" urinaria dan struktur anorektal berkembang awalnya dari ujung ekor dari bagian belakang. Penyempitan pada kanal anorektal menyebabkan terjadinya stenosis anal. Atresia ani sendiri terjadi karena tidak ada kelengkapan migrasi dan perkembangan struktur kolon antara 7 dan 10 minggu dalam perkembangan fetal. Kegagalan migrasi tersebut juga diakibatkan karena kegagalan dalam agenesis sakral dan abnormalitas pada uretra dan vagina. Di usus besar yang keluar hingga anus tidak terjadi pembukaan sehingga menyebabkan fekal tidak dapat dikeluarkan sehingga intestinal mengalami obtruksi. Manifestasi klinis diakibatkan adanya obstruksi tersebut berakibat distensi abdomen sekuestrasi cairan muntah dengan segala akibatnya.apabila urin mengalir melalui fistel menuju rektumm maka urin akan diabsorbsi sehingga terjadi asidasis hiperkloremia dan sebaliknya feses mengalir ke arah traktus urinarius menyebabkan infeksi berulang. Pada keadaan ini biasanya akan terbentuk fistula antara rektum dengan organ sekitarnya. 2.7 Komplikasi dan Prognosis 2.7.1 Komplikasi a. Asidosis Hiperkloremia b. Kerusakan Uretra c. Masalah atau hambatan yang berhubungan dengan toilet training

Faktor" yang dapat mempengaruhi terjadinya komplikasi pada atresia ani adalah kegagalan menentukan letak kolostomi persiapan"perasi yang tidak adekuat, keterbatasan pengetahuan anatomi, dan keterampilan operator yang kurang serta perawatan post operasi yang buruk. 2.7. Prognosis kelainan anorektal letak rendah biasanya dapat diperbaiki dengan pembedahan melalui perineum dan prognosis baik untuk kontinensia fekal.sedangkan beda dengan kelainan anorektal letak tinggi diperbaiki dengan pembedahan sakroperineal atau abdominalperineal. Adapun pada kelainan ini sfingterani eksternus tidak memadai dan tidak ada sfingter ani internus. masalah-masalah kontinensia biasanya terjadi pada beberapa penderita dengan kelainan anorektal letak tinggi terutama ketika dilakukan pembedahan dibanding letak rendah. 2 .8 Pengobatan Pelaksaan dalam tindakan atresia ani yautu sebagai berikut : a. Kolostomi kolostomi adalah suatu tindakan m membuat lubang pada dinding abdomen untuk mengeluarkan feses. Pembuatan lubang biasanya sementara atau permanen dari usus besar atau calon iliaka. Saat ini tatalaksana atresia ani yang paling ideal adalah divided descending colostomy karena kolostomi ini memungkinkan terjadinya dekompresi yang adekuat dan segmen kolon distal nonfungsional yang pendek namun tidak mengganggu proses pull-through pada tahap terapide devinitife. Kolostomi pada sigmoid juga dianggap lebih menguntungkan dibanding dengan kolostomi transversal karena proses pembersihan kolon distal pada proses kolostomi menjadi lebih mudah. b.PSARP PSARP adalah suatu tindakan membelah muskulus sfingter eksternus dan muskulus levator ani untuk memudahkan mobilisasi kantong rectum dan pemotongan fistel. PSARP umumnya ditunda sampai 12 bulan untuk memberi waktu pelvis untuk membesar dan pada otot otot untuk berkembang. Tindakan ini juga memungkinkan bayi untuk menambah berat badannya dan bertambah baik status nutrisinya. c. Tutup kolostomi Tindakan yang terakhir dari atresia ani. Biasanya beberapa hari setelah operasi anak akan mulai BAB melalui anus. awalnya BAB akan sering tetapi seminggu setelah operasi BAB berkurang frekuensinya dan agak padat.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kesimpulan atresia ani merupakan suatu penyakit dimana tidak ada lubang anus pada tempat yang seharusnya. Penyakit ini biasanya terjadi pada bayi baru lahir. Atresia ani ini dapat disebabkan kelainan genetik dan lingkungan. Bentuk mencegah terjadinya atresia ani ini dapat dilakukan melalui pendidikan kesehatan kepada keluarga khususnya ibu hamil mengenai infrmasi kesehatan ibu hamil, pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. promosi kesehatan mengenai sanitasi lingkungan dan menjauhkan ibu hamil dari bahan beracun seperti asap rokok nikotin dan zat yang berbahaya lainnya. Bentuk penanganannya dapat dilakukan dengan kolostomi yaitu pembuatan lubang pada abdomen yang fungsinya sebagai pengganti anus. SARAN Untuk mencegah penyakit ini sebaiknya keluarga dan ibu hamil memperbaiki pola nutrisi saat kehamilan, serta menjaga lingkungan sekitar. Dan bagi perawat sebaiknya dapat memberikan asuhan keperawatan yang profesional.

DAFTAR PUSTAKA

Betz,Cealy L. & Linda A.Sowden.2002.Buku Saku Keperawatan Pediarik’’ Edisi ke- 3 .Jakarta :EGC Sri Kurniahningsih (ed),Monica Ester. Pedoman klinis keperawatan Jakarta:EGC Hidayat,A,Alimul 2008. Pengantar ilmu keperawatan anak, Jakarta :Salemba Madika