Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

ISTILAH GREEK STATE DAN HUBUNGANNYA DENGAN POLIS DALAM PERADABAN YUNANI, Quizzes of Law

Yunani Klasik terkenal dengan para ahli pikirnya seperti Socrates (469-399 SM), Plato (427 SM), Aristoteles (384-322 SM), tetapi tidak banyak mengembangkan teori hukum sebagaimana yang dilakukan oleh bangsa Romawi. Di samping ahli pikir tersebut, Yunani juga banyak melahirkan orang-orang pintar di bidangnya masing-masing, seperti Pericles (500-429) seorang penguasa dan ahli perang, Herodotus (485-425 SM) seorang ahli sejarah, Hippocrates (460-375 SM).

Typology: Quizzes

2020/2021

Available from 12/27/2021

risaahwang
risaahwang 🇮🇩

15 documents

1 / 14

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
Anissa Marisa
01S2HM001
Dr Yoyon M Darusman, S.H., M.H.
ISTILAH GREEK STATE DAN HUBUNGANNYA DENGAN POLIS
DALAM PERADABAN YUNANI
Manusia dalam pergaulan hidupnya cenderung untuk selalu hidup bersama dengan manusia
lainnya, Aristoteles menyebutnya sebagai Zoon Politicon dan setiap manusia menentukan
dirinya sendiri dalam suatu masyarakat, dapat membentuk negara atau tidak.
Berdasarkan kenyataan bahwa tiap-tiap masyarakat yang tidak merupakan negara selalu
merupakan bagian dari negara. Istilah negara (state) pada zaman Yunani Purba masih
bersifat Polis-polis atau The Greek State, yaitu pada masa pertamanya merupakan suatu tempat
di puncak suatu bukit, lama kelamaan orang-orang banyak yang tinggal di tempat itu
mendirikan tempat tinggal bersama dan kemudian tempat tersebut dikelilinginya dengan suatu
benteng tembok untuk menjaga serangan musuh dari luar.
Yunani Klasik terkenal dengan para ahli pikirnya seperti Socrates (469-399 SM), Plato (427
SM), Aristoteles (384-322 SM), tetapi tidak banyak mengembangkan teori hukum
sebagaimana yang dilakukan oleh bangsa Romawi. Di samping ahli pikir tersebut, Yunani juga
banyak melahirkan orang-orang pintar di bidangnya masing-masing, seperti Pericles (500-429)
seorang penguasa dan ahli perang, Herodotus (485-425 SM) seorang ahli sejarah, Hippocrates
(460-375 SM) seorang ahli kedokteran, Iskandar Zulkarnen / Alexander The Great (356-323
SM) seorang raja dan panglima perang besar, Archimedes (287-212 SM) seorang ahli fisika,
dan masih banyak lagi. Bahkan, pemikiran dari Aristoteles juga selaras dengan teologi Kristen
yang dikembangkan oleh Thomas Aquinas, pada abad ke 13 M.
1
Tumbuh dan berkembangnya Polis, yaitu negara-negara kota di negeri Yunani, secara
mendasar telah menjadi latar belakang berkembangnya pemikiran-pemikiran spekulatif Yunani
(filsafat) tentang hukum dan pemerintahan, mulai dari penguraian tentang kehidupan di negara
kota dengan ilustrasi tokoh Achilles sampai kepada refleksi Plato dan Aristoteles.
1
Hukum101. April 2021. Greek State Polis Yunani.
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe

Partial preview of the text

Download ISTILAH GREEK STATE DAN HUBUNGANNYA DENGAN POLIS DALAM PERADABAN YUNANI and more Quizzes Law in PDF only on Docsity!

01S2HM

Dr Yoyon M Darusman, S.H., M.H.

ISTILAH GREEK STATE DAN HUBUNGANNYA DENGAN POLIS

DALAM PERADABAN YUNANI

Manusia dalam pergaulan hidupnya cenderung untuk selalu hidup bersama dengan manusia lainnya, Aristoteles menyebutnya sebagai Zoon Politicon dan setiap manusia menentukan dirinya sendiri dalam suatu masyarakat, dapat membentuk negara atau tidak. Berdasarkan kenyataan bahwa tiap-tiap masyarakat yang tidak merupakan negara selalu merupakan bagian dari negara. Istilah negara ( state ) pada zaman Yunani Purba masih bersifat Polis-polis atau The Greek State , yaitu pada masa pertamanya merupakan suatu tempat di puncak suatu bukit, lama kelamaan orang-orang banyak yang tinggal di tempat itu mendirikan tempat tinggal bersama dan kemudian tempat tersebut dikelilinginya dengan suatu benteng tembok untuk menjaga serangan musuh dari luar. Yunani Klasik terkenal dengan para ahli pikirnya seperti Socrates (469-399 SM), Plato ( SM), Aristoteles (384- 322 SM), tetapi tidak banyak mengembangkan teori hukum sebagaimana yang dilakukan oleh bangsa Romawi. Di samping ahli pikir tersebut, Yunani juga banyak melahirkan orang-orang pintar di bidangnya masing-masing, seperti Pericles (500-429) seorang penguasa dan ahli perang, Herodotus (485-425 SM) seorang ahli sejarah, Hippocrates (460-375 SM) seorang ahli kedokteran, Iskandar Zulkarnen / Alexander The Great (356- 323 SM) seorang raja dan panglima perang besar, Archimedes (287-212 SM) seorang ahli fisika, dan masih banyak lagi. Bahkan, pemikiran dari Aristoteles juga selaras dengan teologi Kristen yang dikembangkan oleh Thomas Aquinas , pada abad ke 13 M.^1 Tumbuh dan berkembangnya Polis , yaitu negara-negara kota di negeri Yunani, secara mendasar telah menjadi latar belakang berkembangnya pemikiran-pemikiran spekulatif Yunani (filsafat) tentang hukum dan pemerintahan, mulai dari penguraian tentang kehidupan di negara kota dengan ilustrasi tokoh Achilles sampai kepada refleksi Plato dan Aristoteles. (^1) Hukum101. April 2021. Greek State Polis Yunani.

01S2HM

Dr Yoyon M Darusman, S.H., M.H. Akan tetapi, hanya dengan kombinasi kedua faktor pemikiran di atas Yunani dapat sampai pada kematangan pemikiran dalam hal fungsi dan problem hukum di masyarakat. Kekacauan sosial, konflik internal, pergantian pemerintahan yang terus menerus, kekuasaan tirani dan kesewenang-wenangan yang begitu lama mencengkeram Yunani, semuanya telah menjadi stimulus eksternal kepada munculnya sikap perenungan tentang hubungan Keadilan dan hukum positif. Bahkan kedalaman spekulatif dan intelektual orang-orang Yunani berkenaan dengan tragedi dan konflik dalam kehidupan masyarakat manusia telah menempatkan Yunani, dan memungkinkan mereka, sebagai penyumbang utama bagi pengetahuan filsafat hukum, khususnya dalam masalah Keadilan abadi dikaitkan dengan hukum penguasa Sepanjang pengetahuan menurut ilmu, maka penyelidikan tentang negara timbul dan berkembang setelah Yunani Purba, di mana timbul suatu pemerintahan yang demokratis dalam hal mana setiap orang bebas menyatakan pendapat. Pada waktu itu sifat negara-negara di dalam kebudayaan Yunani Purba masih bersifat Polis atau Greek State , yang pada mulanya merupakan suatu tempat di puncak bukit yang terdiri dari batu-batu. Dari kata Polis inilah dihasilkan perkataan Politeia dan Politica. Dalam masa tersebut lahirlah beberapa pemikir seperti Socrates, Plato, Aristoteles, Zeno, Polibiyos dan lain-lain. Pada masa ini pemikiran-pemikiran filsafat masih didasari oleh pemikiran yang bersifat konsep-konsep hukum alam yang diilhami oleh ketuhanan yaitu kepercayaan terhadap dewa-dewa. Namun demikian dalam perkembangan selanjutnya pemikirannya telah sedikit berubah ke arah rasionalitas. Sebagaimana diketahui, Yunani terdiri atas banyak negara kota ( Polis ), seperti Athena, Sparta , dan lain-lainnya. Karena itu, hukum di masing-masing negara kota tersebut juga saling berbeda. Akan tetapi, yang paling maju dan sering menjadi kiblat dari sistem hukum di berbagai negara kota di Yunani adalah sistem hukum yang terdapat di Negara Kota Athena.

01S2HM

Dr Yoyon M Darusman, S.H., M.H. Sebagian besar wilayah Yunani bergunung-gunung sehingga antar wilayah terpisah antara satu dengan yang lain. Tiga puluh prosen daerahnya berupa daratan rendah yang terdapat di dekat laut dan terbentuk oleh endapan lumpur sungai. Sisanya berupa jazirah yaitu Peloponesos dan Attica. Gunung-gunung dan teluk-teluk di Yunani yang tak terhitung banyaknya pada waktu itu menghalangi komunikasi melalui darat. Lembah- lembah dan daratan rendah yang terpisah-pisah merupakan unit-unit geografis dan ekonomi yang bersifat alami, dan menjadi pemisah kesatuan unit politik. Kesatuan politik itu disebut Polis atau Negara Kota (City State) yang wilayahnya meliputi kota itu sendiri dan daerah-daerah sekitarnya. Tanah Yunani yang bergunung-gunung pada umumnya kurang subur. Di lereng pegunungan masyarakat dapat menanam gandum serta anggur. Untuk mencari daerah yang subur maka para petani (disebut Colonus) meninggalkan negerinya dan mendirikan daerah koloni di sekitar Yunani. Daerah koloni Yunani antara lain terdapat di Italia Selatan, Mesir, Palestina dan Asia Kecil (Turki sekarang). Selain kegiatan pertanian, masyarakat Yunani juga mengembangkan perekonomian melalui kegiatan pelayaran dan perdagangan karena letaknya yang strategis di perairan Laut Tengah. B. ROMAWI KUNO Romawi Kuno adalah sebuah peradaban yang tumbuh dari negara-kota Roma didirikan di Semenanjung Italia di sekitar abad ke- 9 SM. Selama keberadaanya selama 12 abad, kebudayaan Romawi berubah dari sebuah monarki ke sebuah republik oligarki sampai kekekaisaran yang luas. Dia datang untuk mendominasi Eropa Baratdan wilayah sekitar di sekitar Laut Tengah melalui penaklukan danasimilasi. Namun beberapa faktor menyebabkan kemerosotannya. Sebelah barat kekaisaran, termasuk Hispania, Gaul, dan Italia, akhirnya pecah menjadi kerajaan merdeka pada abad ke-5; kekaisaran timur, diatur dari Konstantinopel, disebut sebagai Kekaisaran Romawi Timur setelah tahun 476, tanggal tradisional “kejatuhan Romawi” dan kelanjutannya Zaman Pertengahan.^2 (^2) Hukum101. April 2021. Positivisme Hukum di Indonesia terhadap Yunani Kuno.

01S2HM

Dr Yoyon M Darusman, S.H., M.H. Romawi ialah peradaban dunia yang letaknya terpusat di kota Roma masa kini. Peradaban Romawi dikembangkan Suku Latia yang menetap di lembah Sungai Tiber. Suku Latia menamakan tempat tinggal mereka ‘Latium’. Latium merupakan kawasan lembah pegunungan yang tanahnya baik untuk pertanian. Penduduk Latium kemudian disebut bangsa Latin. Pada mulanya, di daerah Latium inilah bangsa Latin hidup dan berkembang serta menghasilkan peradaban yang tinggi nilainya. Kota Roma yang menjadi pusat kebudayaan mereka terletak di muara sungai Tiber. Waktu berdirinya Kota Roma yang yang terletak di lembah Sungai Tiber tidak diketahui secara pasti. Legenda menyebut bahwa Roma didirikan dua bersaudara keturunan Aenas dari Yunani, Remus dan Romulus. Peradaban Romawi seringkali dikelompokan sebagai “klasik antik” bersama dengan Yunani kuno, sebuah peradaban yang menginspirasikan banyak budaya Romawi Kuno. Romawi Kuno menyumbangkan banyak kepada pengembangan hukum, perang, seni, literatur, arsitektur, dan bahasa dalam dunia Barat, dan sejarahnya terus memiliki pengaruh besar dalam dunia sekarang ini. Bangsa Romawi yang semula petani, setelah mengalahkan penguasa Etruskia kemudian menjadi bangsa penguasa besar dengan manaklukan wilayah yang luas sampai ke Laut Tengah. Bangsa yang semula petani ini kemudian menjadi masyarakat kapitalis dan materialis. Selain sebagai bangsa yang suka dengan perang bangsa Romawi juga mengumpulkan kekayaan sebagai modal usaha. Mereka membali ladang-ladang dan kemudian penggarapannya dilakukan oleh para budak yang didatangkan dari daerah-daerah jajahan. Letak Geografis.^3 Romawi merupakan tempat kuno di Eropa yang menjadi sumber kebudayaan Barat. Terletak di Semenanjung Apenina (sekarang Italia). Batas-batasnya adalah: Sebelah Utara semenanjung Apenina bersambung dengan daratan Eropa yang terdapat pegunungan Alpen sebagi batas alam yang memanjang. Sebelah Barat Laut yang memisahkan Italia dengan Perancis. (^3) Ervinaprestiant. Desember 2011. Peradaban Yunani dan Romawi Kuno.

01S2HM

Dr Yoyon M Darusman, S.H., M.H. Ada beberapa keuntungan negeri Yunani mengarah ke Mediterian, diantaranya perkembangan peradaban terlebih dahulu muncul di daerah Asia, di sana telah ada pelabuhan-pelabuhan dagang yang ramai, sehingga penduduk Yunani bisa berinteraksi dengan penduduk yang ada di sekitar mediterian. Di tambah alam geografinya, telah memunculkan berbagai Kesatuan politik yang disebut Polis dan Negara Kota (City State) yang wilayahnya meliputi kota itu sendiri dan daerah-daerah sekitarnya polis yang lokasinya terpisah satu sama lainnya. Isolasi seperti itu lebih memudahkan perkembangan peradaban kota-kota yang tidak banyak terganggu oleh serbuan musuh dari luar maupu dari dalam. Sejarah Yunani banyak dipengaruhi sifat-sifat gunung yang ada di wilayah semenanjung Balkan. Yunani dibatasi oleh deretan pegunungan dari jazirah Balkan ; fungsinya mengamankannya dari serbuan musuh dari luar. Puncak yang tertinggi bernama olimpus yang oleh orang yunani kuno dipandang sebagai tempat para dewa mereka. Gunung-gunung dan teluk-teluk di Yunani yang tak terhitung banyaknya pada waktu itu menghalangi komunikasi melalui darat. Lembah-lembah dan daratan rendah yang terpisah-pisah merupakan unit-unit geografis dan ekonomi yang bersifat alami, dan menjadi pemisah kesatuan unit politik. Struktur Geografis Yunani adalah kompleks dan sangat beragam. Di wilayah yang kecil dan ditambah berpulau-pulau ini daerah satu dengan yang lain dipisahkan oleh gunung kapur, lembah curam atau selat. Keadaan geografis seperti ini berbeda dengan Mesir atau Mesopotamia yang relatif terbuka dan datar bergurun pasir yang secara militer menguntungkan untuk kontrol dari Pusat. Dengan keadaan yang terpisah-pisah itu maka setiap tempat (topos) menjadi istimewa, punya karakter, punya genius atau spirit, dan spirit itu dianggap menghasilkan tatanannya sendiri, yang pada gilirannya nanti dipersonifikasikan sebagai dewa- dewa yang menguasai tempat itu.

01S2HM

Dr Yoyon M Darusman, S.H., M.H. Kepercayaa Yunani mengenal banyak dewa yang berhimpun menjadi sebuah keluarga, kumpulan itu disebut sebagai Pantheon ( “Pan” = perhimpunan, “theon” = dewa). Gagasan pantheon ini sebenarnya adalah gagasan politis untuk menyatukan daerah-daerah yang amat beragam tadi menjadi sebuah kerajaan besar di bawah Alexander. Penduduk Yunani sangat giat berkerja, hal ini dipengaruhi oleh suasana alam yang indah pada musim panas yang disebabkan oleh angin yang bertiup dari negeri Rusia, sebaliknya udara pada musim panas sangat kering di negerinya. 4 Ditambah lagi adanya tambang emas dan besi yang menawarkan cukup pekerjaan sebagai pengganti dari ketandusan tanah yang selit untuk pertanian dan perkebunan. Selain kegiatan pertanian, masyarakat Yunani juga mengembangkan perekonomian melalui kegiatan pelayaran dan perdagangan karena letaknya yang strategis di perairan Laut Tengah. Ketandusan tanah yang dimiliki bangsa Yunani telah mengilhami mereka untuk berlayar dan kolonis di berbagai dunia kuno di laut tengah. Dengan demikian, penduduk yunani banyak memperoleh pengetahuan dari daerah-daerah yang ia kunjungi disekitar mediterian, sehingga dapat dikatakan “ alamnya telah memberi rangsangan untuk menjadikan mereka ahli-ahli pikir yang paling subur di dunia Barat Kuno. Keadaan alam memiliki andil yang tidak kecil dalam pembentukan peradaban Yunani. Keadaan geografis ini juga mempermudah adanya desentralisasi politik. Gunung-gunung dan teluk-teluk di Yunani yang tak terhitung banyaknya menghalangi komunikasi melalui darat. Lembah-lembah dan dataran-dataran rendah yang terpisah-pisah merupakan unit-unit geografis dan ekonomi yang bersifat alami. Juga merupakan pemisah kesatuan unit politik yang disebut “polis” atau negara kota, yang wilayahnya meliputi kota itu sendiri dan daerah-daerah sekitarnya. Meskipun orang Yunani harus hidup dalam berbagai kesulitan alam, tetapi mereka tidak tercepit dan hidup celaka. Dengan keadaan seperti itulah penduduk Yunani bisa mengarungi lautan Tengah. Dengan alam seperti itu, penduduk Yunani telah menguasai wilayah yang ada di sekitar laut Tengah dan melakukan kolonialisasi, menjual hasil tambang dan hasil lautnya dan “mengimpor” segala kebutuhannya seperti makanan pokok atau segala yang berhubungan dengan pertanian yang tidak bisa tumbuh di negrinya. (^4) Sridianti. Juni 2021. Polis Athena dan Sparta Zaman Yunani Kuno.

01S2HM

Dr Yoyon M Darusman, S.H., M.H. Dari uraian sifat-sifat geografis Italia di atas, telah menentukan jalannya sejarah bangsa Romawi dari zaman ke zaman. Di Italia utara dapat dimasuki bangsa-bangsa yang berasal dari Eropa tengah dan pantai timur berlabuhlah para imigran Yunani dan Asia Kecil. Orang-orang Italia awal terdiri dari banyak suku yang masing-masing mempunyai bahasa dan kebudayaan sendiri. Pemukim yang paling awal adalah Suku Liguria kemudian berdatangan Suku Umbria, Latin dan Samnite yang kemungkinan berasal dari EropaTengah. Setelah itu datanglah Suku Etruska dari Asia Kecil lalu orang-orang Kartago dan Yunani yang mendirikan koloninya di Italia Selatan. Iklim yang baik untuk tetumbuhan yang hijau sepanjang tahun menjadikan penduduk Italia sebagai pengembala dan petani yang makmur. Orang Romawi senang menciptakan sesuatu secara besar-besaran karena mereka suka sesuatu yang megah, mewah, dan monumental, serta menarik perhatian. Semua hasil karya budaya terutama karya seni rupa, baik berupa seni bangunan, seni patung atau relief, maupun seni lukisnya dibuat serba besar, megah, dan penuh hiasan. Orang-orang Romawi menciptakan karya teknik bangunan yang menggumkan, seperti bangunan saluran air, jembatan, gedung besar untuk balai pertemuan dan pasar, bangunan untuk olahraga dan pentas seni (thermen, theater, amphitheater). Selain bangunan diatas, juga terdapat banguan kuil untuk persemayam dewa. Orang Romawi melanjutkan pengetahuan orang Yunani antara lain bangunan dengan kontruksi lengkung untuk membuat ruangan-ruangan menjadi luas. Lokasi jazirah Apenina yang melintang di bagian tangah laut tengah sebenarnya bukan jaminan bahwa penduduk di situ mengerti pentingnya lautan untuk berdagang dan strategi perluasan wilayah. Sebelum pembauran antara orang Romawi dengan orang Yunani, tidak ada keinginan bagi orang Romawi terhadap perniagaan laut di karenakan jalur ke Eropa Tengah sangat terbuka lebar ditambah lagi pengetahuan tentang kelautan yang belum memadai pada saat itu. Kesadaran itu baru tumbuh setelah banyaknya kekalahan yang terjadi dan hilangnya daerah kekuasaan bagian selatan yang direbut oleh orang-orang Kartago dan yunani yang menyerang dari laut.

01S2HM

Dr Yoyon M Darusman, S.H., M.H. Kesadaran itu membuat orang Romawi terdorong untuk melakukan ekspansi ke daerah lain. Daerah yang harus dikuasai terlebih dahulu sebelum menguasai lautan tengah ialah yunani di italia bagian selatan dan selatan jazirah Balkan. Di dalam wilayah Yunani, perperangan antar polis marak-maraknya terjadi sehingga penguasa yunani meminta bantuan kepada raja Seleucid di Asia ( Macedonia ). Politik yang dipakai oleh orang romawi ialah mendamaikan pereperangan antar polis, sehingga yunani dapat dikuasai pada abad ke- 2 SM. Sambil berekspansi ke luar daerah, kerajaan romawi juga belajar dari hal-hal yang dirasa baik dari daerah-daerah yang dikuasainya. Seperti penerapan sistem polis di Roma. Meskipun alam di Romawi tidak seperti di Yunani yang berbukit-bukit, tetapi penerapan itu dapat berlansung selama dua abad setelah penaklukan Yunani. Kemudian tatanan pemerintahan ini juga diterapkan di wilayah jajahannya yang ada di Eropa. E. NEGARA KOTA (CITY – STATE) Jika peradaban kuno di Asia dan Afrika memiliki pola umum yaitu merupakan peradaban lembah sungai dengan kegiatan ekonomi yang utama adalah pertanian (agraris) maka peradaban Yunani maupun Romawi sebagai akar budaya peradaban Eropa menyimpang dari pola umum. Di Yunani dan Romawi lembah-lembah dan daratan rendah yang terpisah-pisah merupakan unit-unit geografis dan ekonomi yang bersifat alami, dan menjadi pemisah kesatuan unit politik. Kesatuan politik itu disebut Polis dan Negara Kota (City State) yang wilayahnya meliputi kota itu sendiri dan daerah-daerah sekitarnya. Polis yang berkembang mula-mula di daratan Yunani adalah kota perdagangan Mycena (yang semula merupakan daerah koloni kerajaan Kreta). Kemudian berkembanglah ratusan polis di Yunani. Hubungan antar polis di Yunani antara lain dalam perdagangan maupun pertukaran ide/gagasan yang kemudian membentuk peradaban Yunani. Masyarakat Yunani bangga sebagai warga kota, mereka merasa Superior sedangkan yang tinggal di luar polis dianggap sebagai bangsa ”barbar”. Rasa Superior itu kemudian tampak pada masyarakat yang tinggal di polis-polis terkemuka Yunani antara lain Sparta dan Athena. Bangsa Yunani sulit bersatu karena antar polis saling bersaing untuk memperebutkan puncak kekuasaan. Namun pada saat menghadapi ancaman bangsa lain antara polis Sparta dan Athena dapat ”bersatu” sehingga memperoleh kemenangan.

01S2HM

Dr Yoyon M Darusman, S.H., M.H. Awalnya Romawi merupakan negara kota yang bersaing kekuatan dengan negara kota lainnya di semenanjung Italia. Romawi sedikit demi sedikit memperluas kekuasaan. Banyak perlawanan yang terjadi dalam perluasan dominion Romawi. Perluasan wilayah Romawi banyak dipengaruhi oleh pemikiran Yunani. Perluasan Romawi dengan perang dan penaklukan diikuti dengan dislokasi ekonomi antara pihak kaya dan miskin yaitu dengan beban pajak, kredit, menambah kekayaan pemilik tanah pada saat perang dan rekontruksi. Kekaisaran Romawi terbentuk dari sebuah komunitas pertanian kecil dengan perdagangan yang kecil dan strata sosial yang kaku. Tetapi kondisi geografi yang mendukung, kekayaan alam, kemenangan atas koloni sangat membantu transisi yang cepat dan komplek menuju periode kemakmuran.

01S2HM

Dr Yoyon M Darusman, S.H., M.H. KESIMPULAN Peradaban Yunani dan Romawi merupakan fondasi kebudayaan Eropa (Barat). Jika peradaban Mesir adalah hadiah dari Sungai Nil, demikian pula Mesopotamia dari Sungai Efrat dan Tigris, maka peradaban Yunani dan Romawi adalah ‘pemberian’ dari lingkungan geografi di sekitar Laut Tengah. Wilayah ini merupakan dunia tersendiri, baik iklimnya yang khas (disebut iklim Laut Tengah) maupun tumbuh-tumbuhannya, berbeda dengan yanga ada di daerah lain. N. Daldjoni melukiskannya sebagai pulau di tengah-tengah Dunia Kuno. Pantai-pantainya berbatuan keras. Dalam musim dingin, Laut Tengah terkenal praharanya yang dahsyat. Meski demikian, lautan itu pernah berfungsi sebagai jalan raya dunia. Kondisi itulah yang melahirkan mental bangsa Yunani yang memposisikan dirinya tersendiri, tidak bergantung pada alam lingkungannya, sehingga berupaya keras berpikir dan berperilaku dalam upaya eksistensinya. Situasi polis yang selalu saling menyerang (perang) menyebabkan pelatihan fisik (militer) menjadi fokus pembinaan, utamanya di Sparta dengan kebijakan wajib militernya. Sementara Athena lebih berfokus (bukan mengabaikan militer) pada dunia non-militer, utamanya soal kebudayaan. Walhasil, di polis yang terakhir ini terlahir sejumlah filsuf dan pemikir besar Yunani yang ‘abadi’. Di antara para pemikir itu ialah Socrates, Plato, dan Aristoteles yang banyak diperbincangkan ide-idenya sampai sekarang. Wilayah Yunani dan wilayah Romawi merupakan wilayah yang memiliki kondisi alam yang berbeda meskipun memiliki kemiripan dalam beberapa hal. Wilayah Yunani yang gersang dan tandus yang sulit untuk bercocok tanam lebih mengutamakan hasil laut dan perdagangan sambil melakukan koloni di berbagai wilayah yang ada di sekitar laut Tengah. Wilayah Romawi yang terkenal dengan lembah sungai po dan lembah campania yang memiliki curah hujan yang cukup untuk bertani membuat masyarakatnya lebih banyak tinggal dipedalaman. Hal ini juga di dukung kurangnya pengetahuan mereka terhadap dunia pelayaran sebelum kedatangan bangsa Yunani dan Kartago. Suburnya daerah yang ada di pedalaman membuat mereka lebih suka melakukan aktivitasnya di daratan karena hasil yang mereka kelola dari pertanian sudah lebih dari cukup untuk penhidupan pada masa itu.