Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Introduction to Educational Psychology and Assessment: Definitions and Concepts, Exercises of Educational Psychology

A comprehensive overview of the fundamental concepts in educational psychology and assessment. It delves into the definitions of psychology, education, and educational psychology, exploring various perspectives from prominent scholars. The document also examines the concept of assessment, outlining its purpose and significance in educational settings. It presents a range of definitions from key figures in the field, highlighting the multifaceted nature of assessment and its role in supporting student development and program improvement.

Typology: Exercises

2023/2024

Uploaded on 09/19/2024

adiratna-chairunisa
adiratna-chairunisa 🇮🇩

1 document

1 / 8

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
Matakuliah : Psikologi Pendidikan & Asesmen
Kegiatan : Terstruktur
Minggu ke
Hari ke
: 1
: 1
KONSEP DASAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN
1. Definisi menurut ahli
a. Psikologi
Didasarkan pada etimologi, psikologi berusul dari dua kata berbahasa Yunani
yaitu psyche dan logos. Psyche memiliki makna “berdarah panas” yang
dapat diartikan menjadi: hidup, jiwa, hantu. Sedangkan logos memiliki arti
ilmu. Sehingga psikologi dapat diartikan sebagai ilmu jiwa secara harfiah.
Berikut beberapa definisi psikologi menurut ahli.
i. Menurut Ernest Hilgert (1957) dalam bukunya, psikologi adalah ilmu
yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan lainnya.
ii. Menurut George A. Miller (1974: 4) dalam bukunya, psikologi adalah
ilmu yang berusaha menggambarkan, menguraikan, meramalkan
dan mengandalkan peristiwa mental dan perilaku.
iii. Menurut Robert S. Woodworth dan Marquis DG (1957:7) dalam
bukunya, psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari aktivitas atau perilaku individu dalam kaitannya
dengan alam sekitarnya.
iv. Menurut Charles G. Morris dan Albert A. (2010), Psikologi adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses
mental.
v. Menurut Charles G. Morris dan Albert A. (2010), Psikologi adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses
mental.
vi. Menurut Clifford T. Morgan, Richard A. King, dll. (1961), Psikologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia
dan hewan, termasuk juga mempelajari penerapan ilmu tersebut
untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi manusia.
vii. Menurut Hurlock (1980), psikologi juga dapat dikatakan sebagai
cabang ilmu pengetahuan yang meneliti tentang perubahan inter
dan intra individual yang ada pada diri manusia.
viii. Menurut J.B Watson (1913), psikologi adalah ilmu yang mempelajari
perilaku karena ilmu pengetahuan memerlukan objeknya untuk
dapat diamati, dicatat dan diukur.
24120664091_Allysha Diandra Azhar
24120664168_Sabrina Aulia Rachman
24120664177_Adiratna Chairunisa
pf3
pf4
pf5
pf8

Partial preview of the text

Download Introduction to Educational Psychology and Assessment: Definitions and Concepts and more Exercises Educational Psychology in PDF only on Docsity!

Kegiatan : Terstruktur Minggu ke Hari ke

KONSEP DASAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN

  1. Definisi menurut ahli a. Psikologi Didasarkan pada etimologi, psikologi berusul dari dua kata berbahasa Yunani yaitu psyche dan logos. Psyche memiliki makna “berdarah panas” yang dapat diartikan menjadi: hidup, jiwa, hantu. Sedangkan logos memiliki arti ilmu. Sehingga psikologi dapat diartikan sebagai ilmu jiwa secara harfiah. Berikut beberapa definisi psikologi menurut ahli. i. Menurut Ernest Hilgert (1957) dalam bukunya, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan lainnya. ii. Menurut George A. Miller (1974: 4) dalam bukunya, psikologi adalah ilmu yang berusaha menggambarkan, menguraikan, meramalkan dan mengandalkan peristiwa mental dan perilaku. iii. Menurut Robert S. Woodworth dan Marquis DG (1957:7) dalam bukunya, psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas atau perilaku individu dalam kaitannya dengan alam sekitarnya. iv. Menurut Charles G. Morris dan Albert A. (2010), Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental. v. Menurut Charles G. Morris dan Albert A. (2010), Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental. vi. Menurut Clifford T. Morgan, Richard A. King, dll. (1961), Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan, termasuk juga mempelajari penerapan ilmu tersebut untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi manusia. vii. Menurut Hurlock (1980), psikologi juga dapat dikatakan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang meneliti tentang perubahan inter dan intra individual yang ada pada diri manusia. viii. Menurut J.B Watson (1913), psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku karena ilmu pengetahuan memerlukan objeknya untuk dapat diamati, dicatat dan diukur. 24120664091_Allysha Diandra Azhar 24120664168_Sabrina Aulia Rachman

Kegiatan : Terstruktur Minggu ke Hari ke

ix. Menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia, baik secara individu maupun kelompok, juga dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebagainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya. x. Menurut Dakir (1993), psikologi adalah ilmu yang membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya. b. Pendidikan Dalam kehidupan manusia, pendidikan tidak dapat lepas dari dalamnya. Pendidikan memgambil peran krusial dalam mengarahkan manusia menuju kualitas hidup yang lebih baik dari apa yang telah ada. Berikut definisi pendidikan menurut ahli. i. Menurut Mahatma Gandhi, Pendidikan adalah suatu upaya untuk mengembangkan kemampuan secara menyeluruh pada seseorang, termasuk pada tubuh, pikiran, dan jiwa mereka. Gandhi berpendapat bahwa pendidikan intelektual yang sesungguhnya hanya bisa dicapai dengan melatih organ tubuh seperti tangan, kaki, mata, telinga, dan lainnya secara bijak sehingga seseorang dapat mengembangkan kecerdasannya. Namun, tanpa perkembangan spiritual, latihan fisik saja tidak cukup. Pendidikan hati diperlukan untuk memastikan perkembangan pikiran yang tepat dan menyeluruh bersamaan dengan pendidikan jasmani dan rohani (Desai & Mudranalaya, t.t.). ii. John Dewey mengartikan pendidikan sebagai proses penataan kembali atau rekonstruksi berbagai pengalaman dan kejadian yang dialami oleh individu, sehingga segala hal yang baru dapat lebih terfokus dan memiliki makna. Secara lebih mendalam, dapat diartikan bahwa pendidikan individu mencakup semua pengalaman dan aktivitas yang dilalui sejak lahir hingga akhir hayatnya (Arifin, 2020). iii. Herman Harrell Horne menyatakan bahwa pendidikan merupakan proses yang berlangsung tanpa henti (bersifat kontinyu) dalam 24120664091_Allysha Diandra Azhar 24120664168_Sabrina Aulia Rachman

Kegiatan : Terstruktur Minggu ke Hari ke

pada seorang anak sejak lahir sampai usia lanjut, termasuk didalamnya kondisi yang mempengaruhi belajar. iv. Menurut Barlow (Syaftinentias et al., 2024), psikologi pendidikan merupakan sekumpulan pengetahuan yang berasal dari penelitian psikologis, yang menyediakan sumber daya untuk membantu individu berfungsi lebih efektif dalam proses belajar-mengajar. v. Melalui bukunya, Matsumoto (Syaftinentias et al., 2024) mengungkapkan bahwa psikologi pendidikan fokus pada proses mental dalam konteks pendidikan formal sebagai cabang psikologi terapan. vi. Secara menyeluruh, Santrock dalam sebuah buku (Syaftinentias et al., 2024) menjelaskan bahwa psikologi pendidikan dikhususkan mempelajari proses belajar dan pembelajaran dalam konteks pendidikan. vii. Elliot, dkk. (Sudibyo, 2002) memaparkan bahwa psikologi pendidikan membahas persoalan psikologi belajar dan pembelajaran berdasar pada fokus atau ruang lingkup psikologi pendidikan yang mencakup usaha mendeskripsikan, memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar serta pembelajaran. viii. Psikologi pendidikan ialah sebuah ilmu bersifat empiris yang menyajikan teori deskriptif terkait bagaimana cara manusia belajar (Hodgson, M. 2017. Educational Psychology: Theory and Practice. Library Press). ix. Witherington (Batusangkar, 2014) mengungkapkan gagasan psikologi pendidikan menurut dirinya adalah suatu studi sistematis terkait seluruh proses dan faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia. x. Syah (1999) menyatakan gagasannya untuk pengertian psikologi pendidikan yaitu sebuah disiplin ilmu psikologi yang menyelidiki isu psikologis yang terjadi pada dunia pendidikan. xi. Thalib (Batusangkar, 2014) menyatakan bahwa psikologi pendidikan ialah disiplin ilmu vital yang berkontribusi terhadap pendidikan dengan memahami pentingnya pembelajaran, peserta didik, proses pembelajaran, strategi pembelajaran, dan strategi penilaian pembelajaran. 24120664091_Allysha Diandra Azhar 24120664168_Sabrina Aulia Rachman

Kegiatan : Terstruktur Minggu ke Hari ke

d. Asesmen Asesmen ialah sebuah kata yang berusul dari Bahasa Inggris yaitu assessment. Dalam Bahasa Indonesia, kata tersebut seringkali diartikan sebagai penilaian. Berikut pendapat para ahli terkait pengertian asesmen. i. Menurut Wiggins (1984), asesmen ialah media atau alat yang secara sistematis mendukung tenaga pendidik dalam melakukan pengawasan terhadap perkembangan peserta didik. ii. Menurut Nitko (2001), asesmen diartikan sebagai sebuah proses untuk mendapatkan informasi yang digunakan guna membuat keputusan tentang siswa, kurikulum, dan program, serta kebijakan Pendidikan. iii. Menurut Palomba dan Banta (1999), asesmen adalah suatu proses mengumpulkan dan menggunakan informasi mengenai program pendidikan yang berguna untuk meningkatkan pembelajaran dan mengembangkan kompetensi siswa. iv. Dinyatakan oleh Griffin dan Nix (Ghufron & Sutama, 2011) bahwa “ assessment is the process of gathering information to make informed decisions ”. v. Ashcroft dan David Palacio (Ghufron & Sutama, 2011) menyatakan bahwa “ assessment and learning are integral and inseparable parts of the same enterprise ”. vi. Berdasarkan pernyataan Mindes, dkk. (Yus, 2018), dikemukakan bahwa asesmen ialah suatu tahap mengumpulkan informasi guna membuat keputusan tentang anak. Dalam pendapat ini digariskan bahwa asesmen merupakan sebuah proses dan juga sebuah alat perumus keputusan yang dimanfaatkan untuk individu maupun kelompok serta hasil yang umum. vii. Asesmen menurut Wortham (Yus, 2018) ialah proses pengumpulan informasi yang bertujuan memahami dan mengetahui apa yang diketahui anak dan apa yang bisa dilakukan anak sehari-hari. Pendapat Wortham banyak berkaitan dengan anak-anak yaitu seperti pengetahuan, sikap, dan perilaku anak-anak.

  1. Kesimpulan 24120664091_Allysha Diandra Azhar 24120664168_Sabrina Aulia Rachman

Kegiatan : Terstruktur Minggu ke Hari ke

Salam, Vol 1, No 1 (2013), 2461-0232, , 2089-6638, , 2013 , 1 (1), 105–123. Wiryopranoto, S., Herlina, N., D., M., & Tangkilisan, Y. B. (2017). Perjuangan Ki Hajar Dewantara dari Politik ke Pendidikan. In Museum Kebangkitan Nasional Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Vol. 1). Zakiyah, N. (2013). Hakikat, Tujuan Dan Fungsi Pendidikan Islam Di Era Modern. As- Salam, Vol 1, No 1 (2013), 2461-0232, , 2089-6638, , 2013 , 1 (1), 105–123. http://ejournal.staidarussalamlampung.ac.id/index%0Ahttp://moraref.or.id/ record/view/ Fledderjohann, D. D., & Burgula, F. (t.t.). The philosophy of education (By H. H. Horne). https://www.biola.edu/talbot/ce20/database/herman-harrell-horne (Original work published 1927) Arifin, N. (2020). Pemikiran Pendidikan John Dewey. As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga , 2 (2), 168–183. https://doi.org/10.47467/assyari.v2i2. Desai, J. T., & Mudranalaya, N. (t.t.). All men are brothers: Life and thoughts of Mahatma Gandhi as told in his own words (By M. Gandhi; K. Kripalani, Ed.; Vol. 014). Ahmedabad Urban Development Authority. https://www.gandhiashramsevagram.org/pdf-books/all-men-are-brothers.pdf (Original work published 1953) Ghofur, A. (2020). Tasawuf Al-Ghazali: Landasan Psikologi Pendidikan Islam. Jurnal Islam Nusantara , 2 (1), 1-16. Hadli, K. F., & Ediyono, S. How is the human personality in the view of philosophy and psychology? Bagaimanakah kepribadian manusia dalam pandangan filsafat dan psikologi?. Indirasari, N., & Ediyono, S. (2023). Aksiologi Psikologi. Jurnal Pendidikan Tambusai, January. Jahja, Y. (2011). Psikologi perkembangan. Kencana. Nurjanah, A., Maulana, H., & Nurhayati, N. (2023). Psikologi Pendidikan dan Manfaat bagi Pembelajaran: Tinjauan Literatur. Cendekia Inovatif Dan Berbudaya , 1 (1), 38-46. Sa’adah, N., & Saptarini, A. (2018). Mengenal Psikologi Perkembangan. Mengenal Psikologi Perkembangan , 1-9. 24120664091_Allysha Diandra Azhar 24120664168_Sabrina Aulia Rachman

Kegiatan : Terstruktur Minggu ke Hari ke

Agustianti, R., Abyadati, S., Nussifera, L., Irvani, A. I., Handayani, D. Y., Hamdani, D., & Amarulloh, R. R. (2022). Asesmen Dan Evaluasi Pembelajaran. Tohar Media. Hartati, S. (2017). Pengembangan Model Asesmen Perkembangan Anak Taman Kanak- Kanak Di DKI Jakarta. Jurnal Pendidikan Usia Dini , 11 (1), 19-30. Makrifah, A. N., Harsiatib, T., & Mashfufahb, A. (2023). Penerapan assessment for learning dalam projek penguatan profil pelajar pancasila (p5) tema gaya hidup berkelanjutan di kelas 1 sd. SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah , 2 (2), 369-378. 24120664091_Allysha Diandra Azhar 24120664168_Sabrina Aulia Rachman