Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Implikatur dalam Komunikasi: Memahami Makna Tersirat, Assignments of English Language

The concept of implicature in communication, which refers to the additional meaning or implied meaning that goes beyond the literal meaning of the words used. It discusses the two main types of implicature - conventional implicature and conversational implicature - and how they can be identified through features such as adding premises, replacing words with synonymous meanings, and violating conversational maxims. The document also provides examples of implicature in various contexts, including a conflict between a ship captain and his crew member, and analyses of social media posts related to the palestine-israel conflict and the 2023 asian games. The research aims to uncover the hidden meanings and implications in these communicative exchanges, highlighting how language goes beyond the surface-level semantics. Overall, this document provides a comprehensive understanding of the role of implicature in shaping the nuanced and layered nature of human communication.

Typology: Assignments

2022/2023

Uploaded on 06/19/2024

ndanad
ndanad šŸ‡®šŸ‡©

1 / 33

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
IMPLIKATUR
Kelompok 3:
Muhammad Wildan Suyuti 23/524942/PSA/20440
Nada Fadhilah 23/512197/PSA/20341
Nur Nabilah Fauziyah 23/526089/PSA/20487
Rachel Leona Davita Purwanto 23/512850/PSA/20360
Rahmawati 23/512146/PSA/20339
Dosen Pengampu
Dr. Wira Kurniawati, S.S., M.A.
Dipresentasikan dalam perkuliahan Semantik dan Pragmatik pada 14 November 2023 di Gd. Soegondo, Lantai 2,
ruang kelas 213.
LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED
ugm.ac.id
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe
pff
pf12
pf13
pf14
pf15
pf16
pf17
pf18
pf19
pf1a
pf1b
pf1c
pf1d
pf1e
pf1f
pf20
pf21

Partial preview of the text

Download Implikatur dalam Komunikasi: Memahami Makna Tersirat and more Assignments English Language in PDF only on Docsity!

IMPLIKATUR

Kelompok 3: Muhammad Wildan Suyuti 23/524942/PSA/ Nada Fadhilah 23/512197/PSA/ Nur Nabilah Fauziyah 23/526089/PSA/ Rachel Leona Davita Purwanto 23/512850/PSA/ Rahmawati 23/512146/PSA/

Dosen Pengampu Dr. Wira Kurniawati, S.S., M.A.

Dipresentasikan dalam perkuliahan Semantik dan Pragmatik pada 14 November 2023 di Gd. Soegondo, Lantai 2, ruang kelas 213.

ugm.ac.id LOCALLY ROOTED, GLOBALLY RESPECTED

Pengertian Implikatur

  • ā€œImplikatur dianggap muncul dengan cara berikut: implikatur adalah isi keadaan atau sikap

psikologis yang perlu dikaitkan dengan pembicara untuk menjamin: (a) bahwa pelanggaran yang

dilakukannya terhadap maksim percakapan adalah dalam keadaan yang dapat dibenarkan,

setidaknya di depannya, atau (b) bahwa apa yang tampak sebagai pelanggaran maksim

percakapan olehnya hanyalah semu, bukan nyata, pelanggaran; semangat, meskipun mungkin

bukan hurufnya, dari pepatah tersebut dihormati.ā€ (Grice, 1991)

  • ā€œImplikatur adalah contoh utama dari lebih banyak hal yang dikomunikasikan daripada yang

dikatakan, namun agar implikatur tersebut dapat diinterpretasikan, beberapa prinsip dasar

kerja sama harus terlebih dahulu dilakukan. ā€ (Yule, 1996)

  • ā€œImplikatur adalah salah satu jenis makna yang berkaitan dengan aspek relevansi dalam

komunikasi. Sejenis makna yang muncul ketika informasi tambahan atau makna tersirat

dipahami dalam konteks komunikasi. Implikatur muncul karena pembicara dan pendengar

bekerja sama untuk mencapai relevansi dalam percakapan.ā€ (Levinson, 2000)

Konflik kapten kapal dengan rekan kapal, dimana rekannya minum lebih banyak minuman keras

daripada yang seharusnya. Kapten merasa tidak puas dan perlu menghentikan kebiasaan buruk

rekannya ini. Suatu hari ketika rekannya mabuk kembali, kapten menulis di buku jurnal ā€œHari ini, 11

Oktober, rekanku mabuk. ā€ Saat rekannya membaca jurnal itu di lain hari, dia sangat marah dan ingin

membalas kapten. Setelah perenungan panjang, dia akhirnya menulis ā€œHari ini, 14 Oktober, kapten

tidak mabuk. ā€

  • Tuturan ā€œHari ini, 14 Oktober, kapten tidak mabuk. ā€ menunjukkan respon dari rekan kapten

yang mengimplikasikan secara ironi bahwa pada tanggal 12-13 Oktober sang kapten mabuk dan

hanya pada tanggal 14 Oktober saja sang kapten tidak mabuk.

  • Cerita ini menyoroti bagaimana komunikasi tidak hanya terkait dengan makna literal kata-kata,

tetapi juga dengan konteks, niat, dan respon penutur yang dapat menciptakan lapisan-lapisan

tambahan dalam komunikasi antara individu.

Jenis-jenis Implikatur

Menurut Grice, ada dua jenis implikatur, yaitu implikatur konvensional dan implikatur percakapan.

  • Implikatur konvensional adalah makna yang diperoleh dari kata-kata dalam tuturan, bukan dari

pelanggaran prinsip percakapan. Contohnya, kata "meja" secara konvensional berarti benda yang

digunakan untuk meletakkan barang-barang.

  • Implikatur percakapan adalah makna yang diperoleh dari percakapan dengan fungsi

pragmatisnya yang tersirat. Contohnya, jika seseorang berkata "Saya lapar", maka ia secara

implisit menyampaikan permintaan untuk diberi makan.

Implikatur percakapan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Implikatur percakapan umum.
  • Implikatur percakapan khusus.

Implikatur skalar

Conversational Implicature

Conversational generalized implicature

Conversational particularized implicature

Rahma : Dav, kamu ngajak Ziyah sama Nada buat pergi karaokean engga? Davita : Aku ngajak Ziyah.

Ziyah : Mas Wildan, aku mau ke pasar buat beli stok makan. Wildan : Aku ada kerja kelompok Pragmatik sama Nada.

Nada : Mba Ziyah, siapa aja anak kelas yang mau ikut nugas di Coklat Cafe? Ziyah : Rahma sama Davita ikut.

Baekhyun : Yeol, ATM lu aman kalau lagi keluar sama Sehun? Chanyeol : Mending kita beli seblak aja, yuk!

Suho : Sehun, kamu suka es dawet? Sehun : Kang Suho, burung itu bisa terbang ya? Apa ayam punya mulut kaya manusia?

Conventional Implicature

Conversational Implicature

Conventional Implicature

Tidak bergantung pada konteks

Diasosiasikan dengan kata-kata khusus seperti penggunaan kata penghubung (tetapi, bahkan, dll)

Tidak harus terjadi dalam percakapan

Implikatur yang diperoleh langsung dari makna kata

Scalar Implicature

implikatur skalar adalah implikatur yang muncul dari penggunaan suatu kata atau frasa yang memiliki makna skalar. Makna skalar adalah makna yang dapat diukur atau dikuantifikasi, seperti ukuran, berat, harga, dan waktu

dikembangkan oleh Yule, menurutnya pendengar dapat menangkap makna implikatur berdasarkan pengalaman keseharian

Pernyataan : "Saya melihat dua kucing." Implikatur : "Saya tidak melihat lebih dari dua kucing."

Penutur menggunakan kata ā€œduaā€ dan pendengar akan menyimpulkan bahwa terdapat dua kucing, karena jika lebih maka digunakan kata lain. begitupula jika tidal dihitung secara pasti.

Pernyataan : "Saya tidak bisa makan lagi." Implikatur : "Saya sudah makan cukup banyak.ā€ Penutur menggunakan kata ā€œtidak bisaā€ dan pendengar akan memaknai bahwa sudah tidak sanggup

implikatur skalar dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti konteks percakapan, pengetahuan bersama antara pembicara dan pendengar, dan keyakinan atau asumsi yang dimiliki oleh pembicara dan pendengar.

Fitur Pembeda dalam Implikatur Percakapan

Guna membedakan jenis-jenis inferensi (simpulan)

Fitur pembeda : Menambahkan premis (asumsi)

Suho sering berkunjung ke Paris akhir-akhir ini, tetapi saya rasa dia juga tidak punya pacar di sana.

Simpulan dalam implikasi percakapan secara eksplisit disangkal atau dapat dibatalkan, tanpa menimbulkan kontradiksi

Rahma membunuh laron itu ( tetapi laron itu tidak mati)

Grice’s dalam Kroeger (2018)

Fitur Pembeda dalam Implikatur Percakapan

Fitur pembeda : menggantikan kata dengan maksud yang bersinonim

Sehun: Suho sepertinya tidak punya pacar akhir-akhir ini.

Simpulan dalam implikasi percakapan dipicu oleh semantik dari makna yang dikatakan. Penanda linguistik tidak jelas.

Chanyol: Dia sering berkunjung ke Paris akhir-akhir ini.

Kyungsoo: Dia cukup sering bepergian ke Paris, saya perhatikan.

Fitur Pembeda dalam Implikatur Percakapan

A. Hendry rekan yang bisa diandalkan, tetapi aku tidak akan memanggil dia genius. B. Beberapa pria pergi ke pertandingan sepak bola, tetapi tidak semua.

Fitur pembeda Conversational implicatures dapat diperkuat

Dinyatakan secara tersirat tanpa menimbulkan kesan pengulangan ( redundancy ).

Rencana Topik Penelitian

CONTOH DATA: Iklan Dove 2022

ā€œ1 dari 2 wanita diejek karena rambut mereka apakah kamu pernah mengalaminya?ā€

ā€œ Dian Sastrowardoyo : Kalo mau rambut enggak ada model, nggak ada potongannya juga dianggep kayak lu

nggak keren. Kalo cuma lo biarin tumbuh panjang gitu aja tanpa ada potongan juga lo tuh kayak out of style

(gak sesuai gaya).ā€

ā€œ Poppy Sovia : Ada salah satu wartawan sempet tanya gue: ā€˜Kak Poppy, dengan penampilan Kak Poppy

seperti ini piercing, tattoo, rambutnya kan sebelumnya suka aneh-aneh. Suatu saat gua bakal malu nggak?ā€™ā€

ā€œAgnes Oryza : Dulu tuh teman-teman sering bilang rambut aku kayak sarang tawon. Sedih sih...

ā€œMarischka Prudence : Norak bilang nya. Rambut warna norak, mau warnanya apapun ya. Hijau norak, biru

norak, pink norak.ā€

ā€œ Natya Bestari : berhijab orang bilang nya terbatas nggak mungkin melakukan hal-hal yang dilakukan orang

apalagi yang biasanya dilakukan laki-laki.ā€

ā€œ Poppy Sovia : engga ada yang bisa ngatur rambut gua.ā€

Selain iklan Shampo ini sudah ditonton lebih dari 32 ribu kali, iklan shampo wanita tersebut terdapat

manipulasi asumsi-asumsi sosial mengenai bullying khususnya rambut perempuan. Niekerk (2020) yang

menyatakan bahasa periklanan terdapat manipulasi dalam iklan bahasa Inggris dan bahasa Afrikaans di

media cetak Afrika Selatan. Iklan tersebut untuk meningkatkan kemungkinan keterlibatan audiens, dan

menciptakan ilokusi yang diinginkan pihak penutur..

Bentuk lingual Maksim Jenis Implikatur

Ƙ Wanita

sebagai subjek

bentuk jamak

Ƙ Diejek dan

mengalaminya

sebagai

predikat

Kata ganti orang kedua:

lo, wartawan,

teman-teman, dan –nya.

Terdapat pelanggaran

maksim: Kebijaksanaan

& pemufakatan pada

kata ganti orang kedua.

ā€œ engga ada yang bisa

ngatur rambut gua ā€

Selain itu, penutur DS,

PS, AO, MP, dan NB

melanggar maksim

kesepakatan.

Conversational particularized

Membutuhkan simpulan untuk mengetahui maksud tuturan dengan fitur

asumsi. Maka dapat dikatakan implikasi tersirat dalam percakapan yang

tidak langsung. Iklan tersebut menggunakan teknik wawancara terpisah

dengan narasumbernya. Pelanggaran maksim pada kata ganti orang

kedua yang disebutkan kelima penutur itu memiliki implikasi yang

maksudnya negatif sebagai ejekan. Maka dari itu kelima narasumber

pada iklan tersebut implikasi tersiratnya pernah mengalami ejekan.

Namun, penutur yang melanggar maksim berimplikasi positif sebagai

pembelaan kebebasan. Hal tersebut implikasi tersiratnya menolak

asumsi-asumsi penilaian terhadap hak atas dirinya.

Contoh analisis data

Sumber Data Tuturan Analisis

  • McDonald’s Indonesia - PT Rekso Nasional Food sangat prihatin melihat eskalasi konflik baru-baru ini di Timur Tengah - Simpati kami tujukan kepada para korban, keluarga mereka, dan komunitas yang terdampak. - Tuturan tersebut tidak secara spesifik menyebutkan korban yang dimaksud sebagai masyarakat Gaza. Alih-alih menyebutkan kata Gaza, McDonald’s Indonesia dalam pernyataannya malah menggunakan fraseā€œTimur Tengahā€ dan ā€œkomunitas yang terdampakā€ saat merujuk pada isu yang terjadi di Gaza, Palestina. Tuturan tersebut telah melanggar maksim cara (maxim of manner) yang menyebabkan proses penyampaian maksud tuturan menjadi ambigu dan tidak langsung. Hal ini mungkin mengimplikasikan usaha dari McDonald’s Indonesia untuk menghindari keterlibatan atas isu-isu sensitif termasuk isu terkait konflik Palestina-Israel. Pelanggaran maksim cara ini juga dapat mengimplikasikan bahwa McDonald’s Indonesia sedang tidak ingin menunjukkan keberpihakannya terlepas pada fakta banyaknya dorongan dari masyarakat Indonesia untuk mendukung Palestina. Dengan hanya menyebut ā€œTimur Tengahā€ dan bukan ā€œPalestinaā€ atau ā€œGazaā€, tampak pula ada kecenderungan dari McDonald’s Indonesia untuk melihat konflik ini sebagai bagian dari konflik di Timur Tengah saja, dan bukan secara spesifik merujuk pada konflik Palestina-Israel yang telah berlangsung sejak lama

Sumber Data Tuturan Analisis

  • @valenciata noe (Instagram) - Semoga ini clear ya, dan please banget ini mengganggu saya banget sih. I'm in my third trimeste r, lg sibuk urusin mau lahiran, kerjaan, dll, mana ada waktu sih ngurusin beginian - Tuturan ini disampaikan oleh Valencia Tanoesoedibjo melalui direct message Instagram kepada salah satu pengikutnya. Valencia Tanoesoedibjo menyampaikan tuturan ini setelah tindakannya yang menyukai unggahan dukungan atas Israel menuai banyak kecaman. Dari segi analisis implikatur percakapan, tuturan ini telah melanggar maksim relevansi dan kuantitas. Pelanggaran maksim relevansi dan kuantitas terjadi karena penutur tidak menyampaikan informasi secara relevan dan sebanyak yang dibutuhkan mitra tutur. Pelanggaran maksim ini mengimplikasikan adanya upaya dari Valencia Tanoesoedibjo untuk melakukan perlindungan diri dari kritikan masyarakat dengan menggunakan kondisinya sebagai ibu hamil.