



Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Health advocacy is the effort or process of influencing health-related policies, laws and practices to improve people's well-being and access to health services. The main goal of health advocacy is to promote positive change at the individual, community and health system levels. Advocacy efforts can be carried out by various parties, including individuals, community groups, non-governmental organizations, and health professionals.
Typology: Exercises
1 / 5
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
1. Konsep Dasar Advokasi Dan Negosiasi Kesehatan. Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan terhadap orang lain yang di anggap mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan, advokasi juga suatu alat untuk melaksanakan suatu tindakan, merupakan ihtiar politis yang memerlukan perencanaan yang cermat untuk dapat mencapai tujuan yang di inginkan, advokasi dapat pula di artikan sebagai upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait sedangkan advokasi bidang kesehatan adalah usaha untuk mempengaruhi para penentu kebijakan atau pengambil keputusan untuk membuat kebijakan publik yang bermanfaat untuk peningkatan kesehatan masyarakat. Tujuan utama advokasi adalah untuk mendorong dikeluarkannya kebijakan-kebijakan public oleh pejabat public sehingga dapat mendukung dan menguntungkan kesehatan. Jenis advokasi dibagi dua yaitu advokasi reaktif terjadi apabila sasaran advokasi sudah merasakan adanya masalah penting yang harus diatasi, sedangkan advokasi pro-aktif apabila masalah telah terjadi, namun sasaran advokasi belum memahami bahwa hal itu merupakan suatu masalahnya dan belum ada kepedulian termasuk dalam sasaran ini adalah penyusun draf kebijakan maupun sumberdaya di bidang kesehatan. Sedangkan negosiasi adalah Istilah negosiasi berasal bahasa Inggris “negotiation”, dalam pengertian secara umum negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan cara berunding untuk mencapai kesepakatan kedua belah pihak (Ulinuha, 2013), negosiasi dalam prosesnya selalu melibatkan dua pihak, yaitu sebagai pihak pertama sebagai negosiator atau pemrakarsa negosiasi dan pihak kedua disebut advisory, atau lawan dalam negosiasi (Ardianto, 2008:111). 2. Analisis Situasi. Analisis situasi merupakan tahap pengumpulan data yang ditempuh sebelum merancang dan merencanakan program, Tujuan analisis situasi adalah Mendeskripsikan kebijakan potensial yang sedang terjadi dan standar program untuk mendorong kualitas pelayanan kepada klien, Mendeskripsikan dan membandingkan kesiapan staf pelayanan jasa dan fasilitas untuk memenuhi jumlah dan fasilitas untuk menyediakan kualitas pelayanan kepada klien dengan kebijakan saat ini dan standar program, Mendeskripsikan kualitas perhatian yang diterima klien sesungguhnya, jenis analisis situasi yaitu, analisis faktor internal dan analisis faktor internal bertujuan untuk mengetahui kinerja dan kegiatan yang bersifat strategis, sedangkan eksternal Analisis faktor eksternal meliputi faktor-faktor yang datangnya dari luar perusahaan, yang dapat mempengaruhi jalannya perusahaan, seperti tingkat persaingan, karakteristik konsumen, perilaku konsumen, selera konsumen, peraturan pemerintah, terdapat dua paradigma dalam kesehatan yaitu paradigma sakit dan paradigma sehat.Paradigma sakit adalah paradigma yang beranggapan bahwa rumah sakit adalah tempatnya orang sakit. Sedangkan Pradigma sehat yaitu menitikberatkan pada aspek promotif dan preventif, berpandangan bahwa tindakan pencegahan itu lebih baik dan lebih murah dibandingkan pengobatan. 3. Penyusunan Strategi Advokasi Kesehatan. Advokasi kesehatan adalah advokasi yang dilakukan untuk memperoleh komitmen atau dukungan dalam bidang kesehatan, atau yang mendukung pengembangan lingkungan dan perilaku sehat. Advokasi kesehatan juga suatu rangkaian komunikasi strategis yang dirancang secara sistematis dan dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu baik oleh individu maupun
kelompok agar pembuat keputusan mampu membuat suatu kebijakan publik yang menguntungkan kelompok masyarakat, Penyusunan Strategi Advokasi Kesehatan adalah Pembentukan Tim Advokasi, Pengembangan Isu Strategis , Penetapan Tujuan Advokasi, Penetapan Sasaran Advokasi , Dalam menyusun tujuan advokasi harus memperhatikan kaidah smart advokasi meliputi advokator serta pejabat publik yang mempunyaikewenangan dalam menetapkan kebijakan public berwawasan kesehatan di berbagai jenjang administrasi.
4. Indentifikasi Jenis Kegiatan Advokasi Kesehatan. Advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacam- macam sebagai salah satu strategi global Pendidikan atau Promosi KesehatanWebster’s New Collegiate Dictionary mengartikan advokasi sebagai tindakan atau proses untuk membela atau memberi dukungan Secara umum identifikasi adalah kegiatan yang mencari, menemukan, mengumpulkan, meneliti, mendaftarkan, mencatat data dan informasi dari “kebutuhan” lapangan sedangkan advokasi merupakan salah satu bentuk komunikasi persuasif, yang bertujuan untuk mempengaruhi pemangku kepentingan dalam pengambilan kebijakan atau keputusan, Jenis-jenis advokasi dengan advokasi ini diharapkan mampu menciptakan kebijakan baru untuk menggantikan kebijakan yang tidak adil, sasaran dan prilaku adalah Sasaran advokasi adalah sebagai pihak yang diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap upaya kesehatan khususnya para pengambil keputusan dan penentu kebijakan di pemerintahan, badan penyandang dana media massa, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan lembaga swadaya masyarakat sedangkan pelaku advokasi kesehatan adalah siapa saja yang peduli terhadap upaya kesehatan dan memandang perlu adanya mitra untuk mndukung upaya tersebut Target audiens atau komunikan bisa merupakan kelompok-kelompok yang mewakili masyarakat umum ataupun yang mewakili pemuka masyarakat atau pengambil kebijakan. 5. Jejaringan Advokasi Dan Negosiasi Kesehatan. Sehubungandengan itu semua, perlu dilakukan advokasi kesehatan kepada berbagai pihak,terutama para penentu kebijakan dan berbagai sektor, termasuk lembaga perwakilanrakya baik di Pusat maupun daerah.Kurang berhasil atau kegagalan suatu program kesehatan, sering di sebabkan Akibat kurangnya dukungan itu, antara lain rendahnya alokasi anggaran untuk program kesehatan,kurangnya sarana dan prasarana, tidak adanya kebijakann yang menguntungkan bagi kesehatan dan sebagainya untuk memperoleh atau meningkatkan dukungan atau komitmen dari para pembuat kebijakan ,termaasuk para pejabat lintas sektoral diperlukan upaya disebut advokasi. Jejaring sosial adalah kemampuan anggota-anggota kelompok atau masyarakat untuk selalu menyatukan diri dalam suatu pola hubungan yang sinergitas akan sangat besar pengaruhnya dalam menentukan kuat tidaknya modal sosial suatu kelompok.Konsep jejaringan pada hekatanya lebih memfokuskan pada aspek ikatan antara simpul yang bisa dilakukan, simbul tersebut berupa individu atau kelompok, Dalam didapatkan sebuah pengertian bahwa hubungan sosial yang diikat oleh adanya kepercayaan yang mana kepercayaan itu dipertahankan dan dijaga oleh norma-norma yang ada Dapat disimpulkan bahwa advokasi adalah kombinasi kegiatan individu dan sosial yang dirancang untuk memperoleh komitmen politis, dukungan kebijakan, penerimaan sosial dan sistem yang mendukung tujuan atau program kesehatan tertentu Jejaring advokasi adalah kelompok- kelompok organisasi maupun perorangan yang bekerjasama untuk mencapai perubahan dalam kebijakan hokum dan program untuk suatu isu atau masalah tertentu Jejaring yang efektif adalah terorganisir, memiliki identitas kelompok, berfungsi sesuai prosedur, dan norma yang dapat menciptakan pembuatan keputusan yang bermanfaat Dengan jejaring memungkinkan bekerjasama, berkolaborasi, dan berbagai keahlian untuk mempengaruhi kebijakan Jejaring advokasi dapat muncul pada semua level kebijakan, baik tingkat nasional, subnasional dan local. Jejaring kebijakan dalam suatu subsistem kebijakan dapat dipelajari melalui koalisi dari
pendekatan advokasi media dapat mengembangkan suatu strategi untuk mendorong peliputan media tentang aspek etis dan legal promosi rokok di kalangan remaja yang dilakukan perusahaan- perusahaan rokok (Kasus PallMall).Strategic use of masa media for advancing a social or publicityative (Nasional Cancer Institusi, USA , 1989) pengunaan medi massa secara strategi untuk mendorong terjadinya kebijakan public atausosial Media advocacy is a policy oriented approach to using mass media for public health promotion (Jackson 2009) Pendekatan berorientasi kebijakan dengan media massa untuk promosikesehatan Advokasi media: konsep yang relatif baru Banyak dikaitkan dengan gerakan pengendalian rokok di AS, Inggris, Kanada, Esensi advokasi media lebih dari sekadar meningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang masalah kesehatan.
9. Macam-Macam Media Alat Bantu Dalam PENKESMAS Peran petugas kesehatan merupakan hal yang dapat mempengaruhi program promosi Kesehatan, penggunaan media dalam menyampaikan pesan tentang kesehatan kepada masyarakat sudah menjadi hal yang umum pada tenaga promosi Kesehatan, petugas promosi kesehatan memiliki tugas menyesuaikan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan kesehatan sesuai dengan strategi yang benar dan tepat, Jenis-jenis media dalam pendidikan kesehatan berdasarkan cara produksi media pendidikan kesehatan dibagi menjadi tiga golongan, yaitu media cetak, media elektronik, dan media luar ruang, Media Cetak Media cetak, yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual Lebih lama untuk memahami poster , dibutuhkan kemampuan membaca dan perhatian, karena tidak bersifat auditif dan visual.Membutuhkan proses penyusunan dan penyebaran yang kompleks dan waktu yang relatif lama .Jika terkena air terkadang luntur, tergantung kertas dan tinta printer yang digunakan Leaflet Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana sedangkan Pamflet adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit, Pada umumnya, pamflet dicetak dengan kualitas bagus karena dimaksudkan untuk membangun citra yang baik terhadap layanan atau produk yang diinformasikan dalam pamflet tersebut Majalah Media yang mengandalkan tulisan atau teks yang berisi bermacam- macam artikel dalam topik yang bervariasi dan populer yang ditujukan kepada masyarakat umum dan ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak orang. 10. Perencanaan Kegiatan Program Dengan Menggunakan Metode Pendidikan Dengan Sasaran Individu. Pembelajaran merupakan kegiatan inti dalam proses pendidikan, karena melalui kegiatan belajar ini diharapkan dapat dicapai tujuan pendidikan dalam bentuk terjadinya perubahan tingkah laku dalam diri siswa, juga menjadi harapan semua pihak agar setiap siswa mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan masing-masing Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan Pendidikan, Posisi perencanaan pendidikan dalam mewujudkan sistem pendidikan yang efektif, Penerapan metodelogi perencanaan pendidikan harus merujuk kepada sistem kerja yang ada Pada tulisan tujuh fase proses perencanaan dikonstruksikan untuk menyisipkan beberapa cara yang saling berhubungan yang mampu memproduksi hasil pendidikan dengan sosial, ekonomi, dan detail fisik yang berhubungan dengan masalah-masalah pendidikan Oleh karena itu seseorang perencanaan harus mampu mengidentifisikan berbagai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT) yang akan mempengaruhi proses perencanaan, mampu memahami sifat-sifat dasar manusia, mampu memahami kebutuhan-kebutuhan dasar manusia, mampu menguasai berbagai jenis pendekatan dalam perencanaan sistem pendidikan, mampu memformulasikan suatu rancangan pendidikan yang berorientasi kepada aspek-aspek fisik, manajemen, dan kurikulum yang disesuaikan dengan aspek- aspek fisik, politik, ekonomi yang berlaku pada lingkungannya.