Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Evaluasi dan Prestasi Belajar, Study notes of Performance Evaluation

Evaluasi dan Prestasi Belajar saling berhubungan satu sama lain

Typology: Study notes

2010/2011

Uploaded on 12/14/2022

mohammad-jafar-1
mohammad-jafar-1 🇮🇩

2 documents

1 / 15

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
Makalah
“Evaluasi dan Prestasi Belajar”
Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Psikologi Belajar PAI
Dosen Pengampuh : Dr. A. Fatimah Saguni, M.Si
Disusun Oleh:
Kelompok II
1. Mohammad Jafar (201010083)
2. Nur Safiah (201010073)
3. Nur Agusti (201010092)
4. Muhammad Mas
Zaifudin (201010071)
5. Muh. Rezki Budiman (201010084)
6. Moh. Alfirmansyah (201010097)
7. Lika AlFathia (201010085)
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) DATOKARAMA PALU
TAHUN AJARAN
2022
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe
pff

Partial preview of the text

Download Evaluasi dan Prestasi Belajar and more Study notes Performance Evaluation in PDF only on Docsity!

Makalah

“Evaluasi dan Prestasi Belajar”

Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Psikologi Belajar PAI Dosen Pengampuh : Dr. A. Fatimah Saguni, M.Si Disusun Oleh: Kelompok II

  1. Mohammad Jafar (201010083)
  2. Nur Safiah (201010073)
  3. Nur Agusti (201010092)
  4. Muhammad Mas Zaifudin (201010071)
  5. Muh. Rezki Budiman (201010084)
  6. Moh. Alfirmansyah (201010097)
  7. Lika AlFathia (201010085)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) DATOKARAMA PALU

TAHUN AJARAN

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Alhamdulilah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan makalah “Evaluasi dan Prestasi Belaja” dengan tepat waktu Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan keharibaan junjungan kita Nabi Muhammad SAW sebaik-baiknya insan lintang pemimpin bagi umat manusia karena berkat beliaulah kita masih dapat merasakan nikmatnya islam Makalah ini juga disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “ Psikologi Belajar PAI” .selain itu,kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.namun kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini. Palu, 16 Oktober 2022 Penulis ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Evaluasi belajar dan pembelajaran sangatlah penting utamanya di dunia pendidikan. Hal ini dikarenakan evaluasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pencapaian peserta didik dalam menempuh mata pelajaran yang telah disajikan. Sehingga untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai, apakah aktivitas yang dilakukan telah berhasil mencapai sasaran, apakah prosedur kerja yang dilakukan sudah tepat, apakah sumber daya yang dimiliki sudah dapat dimobilisasi secara optimal untuk mencapai tujuan, dan apakah elemen-elemen pendukung kegiatan sudah berfungsi dengan baik, digunakan suatu evaluasi untuk semua hal tersebut. Peran evaluasi merupakan hal yang sangat penting dan keberadaannya tidak dapat tergantikan. Dengan adanya evaluasi seorang pengajar akan mampu melihat perkembangan dari setiap peserta didiknya dan dapat melakukan tindakan lebih lanjut manakala peserta didiknya mengalami kemunduran dalam pencapaian hasil belajar atau peserta didik belum mampu mencapai prestasi yang optimal. Sehingga untuk dapat melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan benar, seorang pendidik atau guru dipersyaratkan mengetahui berbagai dimensi yang terkait dengan evaluasi. Terutama yang berkaitan dengan hakikat evaluasi, prinsip-prinsip evaluasi, jenis-jenis evaluasi dan prosedur evaluasi di dalam pembelajaran. Untuk itu, di dalam makalah ini kami akan mengulas hal-hal penting yang erat kaitannya dengan evaluasi belajar dan pembelajaran. Sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai suatu pedoman atau acuan dalam melakukan proses evaluasi. B. Rumusan Masalah

  1. Apa pengertian Evaluasi dan Prestasi Belajar?
  2. Apa tujuan dan fungsi evaluasi?
  3. Apa saja ragam evaluasi?

D. Syarat dan Ragam Alat Evaluasi............................................................

  1. Bagaimana indikator prestasi belajar
  2. Bagaimana batas minimal prestasi belajar?

G. Evaluasi Prestasi Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik..........................

C. Tujuan

1 Agar mengetahui pengertian, tujuan, fungsi, ragam, syarat dan ragam alat evaluasi. 2 Agar mengetahui indikator, batas minimal dalam prestasi belajar. 3 Agar mengetahui tentang evaluasi prestasi kognitif, afektif, dan psikomotor.

menganilisis, dan menginterpretasikan informasi tingkat penguasaan peserta terhadap tujuan pembelajaran Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:19). Sedangkan menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah (1994:21) bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Menurut Slameto (1995 : 2) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Secara sederhana dari pengertian belajar sebagaimana yang dikemukakan oleh pendapat di atas, dapat diambil suatu pemahaman tentang hakekat dari aktivitas belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri individu. Sedangkan menurut Nurkencana (1986 : 62) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Setelah menelusuri uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan. Dari masing-masing kata evaluasi dan prestasi belajar. Maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi prestasi belajar adalah upaya yang dilakukan untuk memperoleh informasi penyebab keberhasilan dan kegagalan berkaitan dengan hasil belajar yang dicapai seorang siswa dalam periode waktu tertentu.

B. Tujuan dan Fungsi Evaluasi...................................................................

  1. Tujuan Evaluasi

a) Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu. Hal ini berarti dengan evaluasi guru dapat mengetahui kemajuan perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil proses belajar dan mengajar yang melibatkan dirinya selaku pembimbing dan pembantu kegiatan belajar siswanya itu b) Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya. Dengan demikian, hasil evaluasi itu dapat dijadikan guru sebagai penetap apakah siswa tersebut termasuk kategori cepat, sedang, atau lambat dalam arti mutu belajarnya c) Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar. Hal ini berart dengan evaluasi, guru akan dapat mengetahui gambaran tingkat usaha siswa. Hasil yang baik pada umumnya menunjukan tingkat usaha yang efisien, sedangkan hasil yang buruk adalah cermin usaha yang tidak efisien. d) Untuk mengetahui segala upaya siswa dalam mendayagunakan kapasitas kognitifnya (kemampuan kecerdasan yang dimilikinya) untuk keperluan belajar. Jadi, hasil evaluasi itu dapat dijadikan guru sebagai gambaran realisasi pemanfaatan kecerdasan siswa. e) Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah digunakan guru dalam proses mengajar-belajar. Dengan demikian, apabila sebuah metode yang digunakan guru tidak mendorong munculnya prestasi belajar siswa yang memuaskan, guru sangat dianjurkan mengganti metode tersebut atau mengkombinasikannya dengan metode lain yang serasi. Berdasarkan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 58 (1) evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.

  1. Fungsi Evaluasi a) Fungsi administratif untuk penyusunan daftar nilai dan pengisisan buku rapor. b) Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan atau kelulusan.

Ragam penilaian sumatif kurang lebih sama dengan ulangan umum yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran. D. Syarat dan Ragam Alat Evaluasi

  1. Syarat Alat Evaluasi Langkah pertama yang perlu ditempuh guru dalam menilai prestasi belajar siswa adalah menyusun alat evaluasi yang sesuai dengan kebutuhan, dalam arti tidak menyimpang dari indikator dan jenis prestasi yang diharapkan. Prasyarat pokok penyusunan alat evaluasi yang baik dalam presfektif psikologi belajar meliputi dua macam, yakni : reliabilitas dan validitas Secara sederhana, reliabilitas berarti hal tahan uji atau dapat dipercaya. Sebuah alat evaluasi dipandang reliabel atau tahan uji, apabila memiliki konsistensi atau keajegan hasil. Validitas berarti keabsahan atau kebenaran. Sebuah alat evaluasi dipandang valid apabila dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.
  2. Ragam Alat Evaluasi a) Bentuk Objektif Bentuk objektif atau tes objektif, yakni tes yang jawabannya dapat diberi skor nilai secara lugas (seadanya) menurut pedoman yang ditentukan sebelumnya. Ada 5 macam tes yang termasuk dalam evaluasi ragam objektif ini. 1). Tes Benar – Salah Soal-soal dalam tes ini berbentuk pernyataan yang pilihan jawabannya hanya dua macam, yaitu ‘B’ jika benar, dan ‘S’ jika salah. Dalam dunia pendidikan modern, tes semacam itu sudah lama ditinggalkan karena dua alasan :  Tes ‘B-S’ tidak menghargai kreatifitas akal siswa karena mereka hanya didorong untuk memilih salah satu dari dua alternatif jawaban  Tes ‘B-S’ dalam beberapa segi tertentu dianggap sangat rendah tingkat reliabilitasnya.
  1. Tes Pilihan Berganda Item-item dalam tes pilihan berganda biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan yang dapat dijawab dengan memilih salah satu dari empat atau lima alternatif jawaban yang mengiringi setiap soal. Pada zaman modern sekarang ini, dunia pendidikan khususnya di Barat sudah mulai meninggalkan tes pilihan berganda kecuali untuk keperluan- keperluan di luar pengukuran prestasi belajar. Alasan-alasan ditinggalnya jenis tes ini ialah :  Kurang mendorong kreatifitas ranah cipta dan karsa siswa, karena ia hanya merasa disuruh berspekulasi, yakni menebak dan menyilang secara untung-untungan.  Sering terdapat dua jawaban (di antara empat atau lima alternatif) yang identik atau sangat mirip, sehingga terkesan kurang diskriminatif.  Sering terdapat satu jawaban yang sangat mencolok kebenarannya, sehingga jawaban-jawaban lainnya terlalu gampang untuk ditinggalkan.
  2. Tes Pencocokan (Menjodohkan) Tes pencocokan disusun dalam dua daftar yang masing-masing memuat kata, istilah, atau kalimat yang diletakkan bersebelahan.
  3. Tes Isian Alat tes isian biasanya berbentuk cerita atau karangan pendek, yang pada bagian-bagian yang memuat istilah atau nama tertentu dikosongkan.
  4. Tes Perlengkapan Cara menyelesaikan tes melengkapi pada dasarnya sama dengan cara menyelesaikan tes isian. Perbedaannya terletak pada kalimat-kalimat yang digunakan sebagai instrumen. Dalam tes melengkapi kalimat- kalimat yang tersusun dalam bentuk karangan atau cerita pendek, tetapi dalam bentuk kalimat-kalimat yang berdiri sendiri. b) Bentuk Subjektif

G. Evaluasi Prestasi Kognitif, Afektif, dan Psikomotor

  1. Evaluasi Prestasi Kognitif Mengukur keberhasilan siswa yang berdimensi kognitif (ranah cipta) dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan tes tertulis maupun tes lisan dan perbuatan.
  2. Evaluasi Prestasi Afektif Dalam merencanakan penyusunan instrumen tes prestasi siswa yang berdimensi afektif (ranah rasa) jenis-jenis prestasi internalisasi dan karakterisasi setidaknya mendapat perhatian khusus. Alasannya, karena kedua jenis prestasi ranah rasa itulah yang lebih banyak mengendalikan sikap dan perbuatan siswa.
  3. Evaluasi Belajar Psikomotor Cara yang dipandang tepat untuk mengevaluasi keberhasilan belajar yang berdimensi ranah psikomotor (ranah karsa) adalah observasi. Observasi, dalam hal ini, dapat diartikan sebagai sejenis tes mengenai peristiwa, tingkah laku, atau fenomena lain, dengan pengamatan langsung.

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Tujuan Evaluasi ialah : Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu, untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya, untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar, untuk mengetahui segala upaya siswa dalam mendayagunakan kapasitas kognitifnya (kemampuan kecerdasan yang dimilikinya) untuk keperluan belajar, untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah digunakan guru dalam proses mengajar- belajar. Fungsi Evaluasi : Fungsi administratif untuk penyusunan daftar nilai dan pengisisan buku rapor. Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan atau kelulusan. Fungsi diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan merencanakan program remedial teaching (pengajaran perbaikan). Sumber data BK untuk memasok data siswa tertentu yang memerlukan bimbingan dan konseling (BK). Bahan pertimbangan pengembangan pada masa yang akan datang yang meliputi pengembangan kurikulum, metode, dan alat-alat proses mengajar- belajar. Ragam Evaluasi : Pre-test dan Post-test, Evaluasi Prasyarat, Evaluasi Diagnostik, Evaluasi Formatif, Evaluasi Sumatif, Evaluasi prestasi belajar, baik pada anak, remaja ataupun dewasa pada dasarnya akan menyentuh tiga ranah psikologis. Yaitu ranah cipta (kognitif), ranah rasa (afektif) dan ranah karsa (psikomotor).