

Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Language Competency Critical Review
Typology: Schemes and Mind Maps
1 / 3
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Ditulis Oleh : Billy Febriand Shanda Muhammad Rayhan Syaputra Pempek merupakan makanan tradisional yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan. Makanan khas ini terdiri dari daging ikan yang dihaluskan dan dicampur dengan tepung kanji atau tepung sagu saat proses pembuatannya. Biasanya, pempek disajikan dengan Cuko, sebuah kuah berwarna kehitaman yang memiliki rasa pedas, pahit, atau manis. Di samping itu, pempek juga memiliki variasi lainnya seperti Pempek lenjer, Pempek kapal selam, dan lain sebagainya. Dalam buku berjudul "Pempek Palembang Makanan Tradisional dari Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan", disebutkan bahwa pempek diyakini telah ada sejak zaman kerajaan Sriwijaya pada sekitar abad ke- 7 Masehi. Salah satu jenis pempek yang terkenal adalah "pempek kapal selam", di mana ikan pempek diisi dengan telur ayam dan kemudian digoreng dalam minyak panas. Selain itu, ada juga variasi lain seperti pempek lenjer, pempek bulat yang juga dikenal sebagai "ada'an", pempek kulit ikan, pempek pistel yang berisi irisan pepaya muda yang direbus, ditumis, dan dibumbui, pempek telur kecil, serta pempek keriting. Dari satu adonan pempek, berbagai jenis makanan dapat dihasilkan tergantung pada komposisi dan proses pengolahan akhir serta cara penyajiannya. Beberapa contohnya termasuk laksan, tekwan, model, celimpungan, dan lenggang. Laksan dan celimpungan disajikan dengan kuah yang menggunakan santan, sementara model dan tekwan disajikan dalam kuah dengan tambahan jamur kuping, kepala udang, bengkuang, serta ditaburi dengan irisan daun bawang, seledri, dan bawang goreng beserta bumbu lainnya. Selain itu, telah ada variasi baru yang mulai dibuat, seperti pempek keju, pempek baso sapi, pempek sosis, dan pempek lenggang keju yang dipanggang menggunakan wajan anti lengket.
Diantara semua jenis pempek, yang terkenal salah satunya ialah, Pempek kapal selam atau biasa yang disebut dengan pempek selam. Penduduk Palembang umumnya menyebutnya pempek telok besak, yang berarti pempek dengan telur besar. Pemilihan nama "kapal selam" sendiri didasarkan pada metode pengolahan pempek ini. Setelah adonan pempek selesai, akan direbus dalam air panas. Informasi ini didasarkan pada penemuan yang terdapat dalam Prasasti Talangtuo yang mengungkapkan keberadaan tanaman sagu di Palembang sejak abad ke-7. Pempek memiliki asal-usul yang menarik. Semuanya dimulai dengan seorang pria berdarah Tionghoa yang biasa dipanggil Apek. Apek hidup pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin II di Kesultanan Palembang Darussalam. Apek tinggal di tepi sungai Musi dan ia memiliki ide untuk mengolah potensi ikan yang melimpah dengan cara mengubahnya menjadi makanan, bukan hanya digulai atau digoreng. Ia mencampur ikan yang ditangkapnya dengan tepung, menciptakan hidangan yang mirip dengan bakso yang dibawa oleh pedagang Tiongkok ke Palembang. Apek sering berkeliling sambil membawa hidangan yang ia olah, namun saat itu belum memiliki nama yang resmi. Ketika ada yang membeli hidangan itu, mereka akan memanggil Apek dengan sebagian nama belakangnya saja, seperti "Peeek... Peeek", dan itulah awal mula terbentuknya nama "pempek". Pempek sendiri melibatkan akulturasi kebudayaan kuliner yang berasal dari Tiongkok, dan sementara cuko merupakan kuah asli dari Palembang yang biasanya dibuat dari: Air mendidih,Gula merah, Udang ebi, Cabai rawit tumbuk, Bawang putih, Garam. Cuka dari Palembang sendiri memiliki cita rasa yang pedas, dan sementara cuka di Bangka memiliki cita rasa yang manis. Pempek di kota Palembang mempunyai sedikit perbedaan dengan pempek pulau Bangka yang terdapat di bahannya, pempek Palembang biasanya menggunakan ikan sungai dan pempek Bangka biasanya menggunakan ikan laut. Cuka sendiri di Pulau Bangka mengalami perubahan yang dimana perubahan mencolok terdapat di kuah cukonya, cuko di Palembang terkenal dengan tekstur yang kental dan rasa yang pedas, sementara itu cuko di Bangka memiliki tekstur yang,