





Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Cost accounting, in this essay talk about cost of overhead, how to make overhead cost
Typology: Essays (university)
1 / 9
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Nama : MOH. GOFALDI NIM : A TUGAS : RMK AKUNTANSI BIAYA ( ALOKASI BOP) KELOMPOK 5 DEPARTEMENTALISASI BIAYA OVERHEAD PABRIK “ALOKASI BOP” A. Pengertian Departementalisasi biaya overhead pabrik adalah membagi pabrik ke dalam departemen – departemen atau pusat biaya untuk pembebanan biaya overhead pabrik. Manfaat departementalisasi biaya overhead pabrik adalah :
Departemen tenaga uap Departemen air conditioning Departemen penyelesaian C. Biaya overhead pabrik per departemen Biaya overhead pabrik dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
Tujuan alokasi tersebut adalah agar biaya yang dibebankan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka dengan biaya yang sesungguhnya terjadi pada tiap- tiap departemen produksi dapat ditentukan apakah biaya overhead pabrik lebih dibebankan atau kurang dibebankan (over or underapplied factory overhead). Oleh karena itu metode alokasi digunakan sama seperti yang digunakan pada waktu mengalokasikan biaya dianggarkan departemen pembantu ke departemen – departemen produksi pada awal periode. Apabila alokasi biaya dianggarkan departemen pembantu ke departemen produksi pada awal periode menggunakan metode alokasi langsung, maka alokasi biaya sesungguhnya departemen pembantu ke departemen – departemen produksi pada akhir periode juga menggunakan metode alokasi langsung.Tetapi apabila pada awal periode menggunakan metode alokasi bertahap dalam mengalokasikan biaya yang dianggarkan departemen pembantu ke departemen – departemen produksi, maka pada akhir periode juga menggunakan metode alokasi bertahap dalam mengalokasikan biaya sesungguhnya departemen pembantu ke departemen – departemen produksi. Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Clean Cost Concepts adalah cara mengalokasikan BOP, dimana BOP bagian Jasa secara langsung dialokasikan ke bagian produksi sesuai proporsi pemakaian jasanya.
1. Metode alokasi langsung (direct alocation method) Dalam metode ini, BOP departemen jasa dialokasikan ke tiap-tiap departemen produksi yang menikmatinya. Metode alokasi langsung digunakan apabila jasa yang dihasilkan oleh departemen jasa hanya dinikmati/dimanfaatkan oleh departemen produksi, dan tidak ada departemen jasa lain yang memakai jasa tersebut (Departemen Jasa tidak memakai jasanya). Contoh kasus: Metode Alokasi langsung CV HAM mengolah produknya melalui dua departemen produksi yakni departemen proses 1 dan proses 2, dan ditunjang oleh dua departemen jasa yaitu departemen jasa listrik (X) dan departemen jasa pemeliharaan mesin (Y). Seluruh tenaga listrik dan pemeliharaan mesin sepenuhnya digunakan oleh departemen produksi dengan proporsi:
Perkiraan besarnya BOP untuk masing-masing departemen adalah Tentukan BOP Dianggarkan setelah alokasi dengan menggunakan metode alokasi langsung! Jawab Menghitung BOP dianggarkan Alokasi BOP dari masing-masing departemen adalah: Jasa X BOP departemen jasa X sebanyak Rp 30.000.000 seluruhnya dialokasikan ke masing-masing departemen produksi dengan proporsi masing-masing Departemen Proses 1 = 30% x Rp 30.000.000 = Rp 9.000.000,- Departemen Proses 2 = 35% x Rp 30.000.000 = Rp 10.500.000,- Departemen Proses 3 = 35% x Rp 30.000.000 = Rp 10.500.000,- Total = Rp 30.000.000,- Jasa Y BOP departemen jasa Y sebanyak Rp 60.000.000 seluruhnya dialokasikan ke masing-masing departemen produksi dengan proporsi masing-masing: Departemen 1 = 25% x Rp 60.000.000 = Rp 15.000.000,- Departemen 2 = 40% x Rp 60.000.000 = Rp 24.000.000,- Departemen 3 = 35% x Rp 60.000.000 = Rp 21.000.000,- Total = Rp 60.000.000,-
tukar menukar jasa antara bagian jasa listrik dan bagian jasa pemeliharaan. Proporsi pemakaian jasanya adalah: Berdasarkan data tersebut, diminta:
Jadi BOP bagian jasa listrik setelah mendapat alokasi BOP dari bagian jasa pemeliharaan adalah sebesar Rp 30.000.000,- BOP bagian jasa pemeliharaan setelah mendapatkan alokasi BOP dari bagian jasa listrik adalah sebesar Rp 8.000.000,- Dengan demikian maka jumlah BOP Neto untuk masing-masing departemen jasa adalah: Kedua BOP Neto dari bagian jasa listrik dan pemeliharaan ini, kemudian dibebankan kepala masing-masing departemen produksi sesuai proporsi masing-masing: setelah alokasi2. Menghitung BOP Neto masing-masing Departemen Produksi Alokasi BOP dari masing-masing departemen adalah: