






Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
This research paper investigates the potential of carotenoids extracted from symbiotic bacteria associated with the soft coral sinularia sp. As a source of natural sun protection and antibacterial agents. The study explores the isolation, characterization, and biological activities of these carotenoids, highlighting their potential applications in cosmetics and pharmaceuticals. The research methodology includes dna barcoding, spectrophotometry, hplc, and atr-ftir spectroscopy to identify and analyze the carotenoids. The paper presents detailed results on the antioxidant, sun protection, and antibacterial activities of the extracted carotenoids, demonstrating their significant potential for various applications.
Typology: Assignments
1 / 10
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Judul Jurnal: Sun protection and antibacterial activities of carotenoids from the soft coral Sinularia sp. symbiotic bacteria from Panjang Island, North Java Sea Penulis: Lia Kusmita, Annisa Nur Prasetyo Edi, Yuvianti Dwi Franyoto, Mutmainah, Sri Haryanti, Agustina Dwi Retno Nurcahyanti Tahun Publikasi: 2023 Nama Jurnal: Saudi Pharmaceutical Journal Vol/No/Hal: 31/101680/1- TEMA: PENGUKURAN KADAR/KONSENTRASI KAROTEN DAN SPF DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI TEMA: PENGUKURAN KADAR/KONSENTRASI KAROTEN DAN SPF DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI Gambar 1. Cuplikan Jurnal
METODE: ALAT (SPEKTROFOTOMETER)
Menganalisis jenis dan mengukur kandungan ( konsentrasi ) karotenoid dalam bakteri simbionik koral lunak Sinularia sp. dengan spektrum absorbansi pada panjang gelombang tertentu.
Tombol ON/OFF spektrofotometer ditekan sampai monitor menyala.
Dilakukan warm-up alat selama 30 menit dan menu fixed mode ditekan.
Panjang gelombang untuk karotenoid diatur pada variasi 300-600 nm : 517 nm (DPPH); 290-320 nm (SPF); 292- (transmisi eritema); dan 320-375 nm (transmisi pigmentasi).
Pengaturan aksesoris dan jumlah kuvet yang ingin dibaca disesuaikan.
Larutan uji dimasukkan pada kuvet dengan blanko (tanpa karotenoid) sebagai normalisator.
Nilai absorbansi sampel ditera dan dicatat.
Alat dibersihkan , dikembalikan ke menu utama, dan di- cooling-down 5 menit sebelum spektrofotometer dimatikan.
Dilakukan pemanasan selama 15- 20 menit. Spektrofotometer diusahakan tidak terpapar sinar matahari langsung karena bisa mengganggu pengukuran. Disimpan di ruangan dengan suhu stabil dan di atas meja yang permanen. Sebelum menggunakan, kuvet dipastikan bersih dan kering. Dilakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban secara teratur.
METODE: ALAT (SPEKTROFOTOMETER)
Menurut Renjini & Dileep (2017), spektrofotometer berdasarkan panjang gelombang cahayanya dibagi menjadi 2: Spektrofotometer UV-Visible Menggunakan cahaya pada rentang ultraviolet yakni 185 - 400 nm dan rentang tampak ( visible ) yakni 400 - 700 nm. Spektrofotometer IR Menggunakan cahaya pada rentang inframerah yakni 700 - 1300 nm. Gambar 2. Spektrofotometer UV-Vis, Panjang Gelombang Spektrum Tampak, Spektrofotometer Infrared Selain itu, terdapat pula jenis spektrofotometer lainnya. Menurut jumlah berkas cahaya nya, dibagi menjadi spektrofotometer single beam (satu berkas cahaya) dan spektrofotometer double beam (dua berkas cahaya). Sedangkan menurut cara pengukuran , dibagi menjadi spektrofotometer dispersif (dengan prisma difraksi) dan non- dispersif (tanpa unsur dispersif).
HASI L DAN PEMBAHASAN Karakterisasi
Gambar 4. Pohon Filogenetik Bakteri (c) 19.PP.Sc. Tabel 1. Hasil Isolasi Bakteri dari Sinularia sp. Gambar 3. Bakteri yang Memproduksi Karotenoid: (a) 19.PP.Sc.13, (b) 19.PP.Sc.14, (c) 19.PP.Sc.15, (d) 19.PP.Sc. Dari 6 bakteri yang diisolasi, 4 di antaranya mengindikasikan karotenoid dengan warna kuning/jingga. Bakteri 19.PP.Sc.13 dipilih karena karotenoidnya tertinggi. Menurut amplifikasi DNA barcode loci, 16S rRNA , menunjukkan homologi terhadap Virgibacillus sp. strain CARE V. Rekonstruksi pohon filogenetik dilakukan untuk karakterisasi hubungan strain 19.PP.Sc.13 dengan sampel 1-2 dan bakteri genus Virgibacillus lain.
Gambar 5. Kandungan Karotenoid Total Bakteri 19.PP.Sc.13 - 19.PP.Sc. Gambar 6. Spektrum Karotenoid Bakteri 19.PP.Sc. Spektrum ekstrak karotenoid maksimal pada bakteri 19.PP.Sc.13 adalah 458.50 nm dan 487.90 nm. Diperkuat dengan hasil HPLC (tidak ditunjukkan) menunjukkan absorbansi maksimum pada 450-490 nm. Profil karotenoid menurut hasil ATR-FTIR (tidak ditunjukkan), terdapat gugus CH3, CH2, C=C, C=O, C-H, OH, dan cincin benzene. Analisis HPLC dan ATR-FTIR berguna untuk mendapatkan karotenoid yang sesuai dan mengidentifikasi struktur kimianya. Gambar 7. Contoh Struktur Karotenoid (Karoten) (Genc et al., 2020)
KESI MPULAN DAFTAR PUSTAKA Genc, Y., Bardakci, H., Yucel, C., Karatoprak, G. C., Akkol, E. K., Barak, T. H. & Sanchez, E. S. (2020). Oxidative Stress and Marine Carotenoids: Application by Using Nanoformulations. Marine Drugs. 18(423). pp. 1-32. Kusmita, L., Edi, A. N. P., Franyoto, Y. D., Mutmainah., Haryanti, S. & Nurcahyanti, A. D. R. (2023). Sun protection and antibacterial activities of carotenoids from the soft coral Sinularia sp. symbiotic bacteria from Panjang Island, North Java Sea. Saudi Pharmaceutical Journal. 31(101680). pp. 1-10. Renjini A. & Dileep, D. (2017). Spectrophotometry and Spectrometry - Concept and Applications. IJARIIE. 2(4). pp. 96-100. Ekstrak karotenoid dari bakteri simbion Sinularia sp. menunjukkan antioksidan yang signifikan , kemampuan perlindungan sinar matahari , dan penghambatan terhadap pertumbuhan 2 strain bakteri MDR. Hasil ini telah membuktikan potensi karotenoid dari bakteri marine wilayah tropis. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut tentang budidaya inang dan bakteri terkait dan inovasi jalur biosintesis karotenoid bakteri sangat diperlukan.