









Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
slide ini menjelaskan mengenai bukti audit yang dibahas dalam mata kuliah pengauditan 1 semester 4
Typology: Slides
1 / 16
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
May 27, 2025
Bukti Audit, Kertas Kerja Pemeriksaan
dan Penentuan Batas
Tentang Audit Laporan Keuangan
Merupakan proses yang dilakukan oleh akuntan publik untuk menilai kewajaran dan kelayakan laporan keuangan perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Secara singkat, audit laporan
keuangan merupakan perbandingan antara kondisi yang terjadi dengan kriteria yang sudah ditetapkan.
Tujuannya??
Mengetahui kondisi keuangan perusahaan
Mengetahui informasi perusahaan
Informasi ini tercermin melalui opini audit yang diberikan oleh auditor.
Bagian dalam standar audit
Standar audit adalah standar/aturan/kriteria yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), meliputi 3 bagian yaitu standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan.
Merupakan pemeriksaan atau penghitungan oleh auditor atas aset berwujud.
2. Konfirmasi
Penerimaan tanggapan tertulis langsung dari pihak ketiga yang memverifikasi keakuratan informasi yang diminta oleh
auditor.
3. Inspeksi
Adalah pemeriksaan auditor atas dokumen dan catatan klien untuk mendukung informasi yang telah, atau
seharusnya, disertakan dalam laporan keuangan. Dokumen yang diperiksa oleh auditor adalah catatan yang
digunakan oleh klien untuk memberikan informasi dalam menjalankan bisnisnya secara terorganisir, dan mungkin
dalam bentuk kertas, elektronik, atau media lainnya. Karena setiap transaksi dalam organisasi klien biasanya
didukung oleh setidaknya satu dokumen, maka biasanya tersedia sejumlah besar bukti jenis ini.
4. Prosedur analitis
Didefinisikan oleh standar audit sebagai evaluasi informasi keuangan melalui analisis hubungan yang masuk akal di
antara data keuangan dan non-keuangan.
Jenis - Jenis Bukti Audit
5. Pertanyaan dari klien
Perolehan informasi tertulis atau lisan dari klien sebagai tanggapan atas pertanyaan dari auditor.
6. Perhitungan ulang
Melibatkan pemeriksaan ulang sampel perhitungan yang dibuat oleh klien, yang terdiri dari pengujian keakuratan
aritmatika klien dan mencakup prosedur seperti memperpanjang faktur penjualan dan inventaris, menambahkan
jurnal dan catatan anak perusahaan, dan memeriksa perhitungan beban penyusutan dan biaya dibayar di muka.
7. Kinerja ulang
Pengujian independen auditor atas prosedur atau pengendalian akuntansi klien yang pada awalnya dilakukan
sebagai bagian dari sistem akuntansi dan pengendalian internal entitas.
8. Observasi
Terdiri dari melihat proses atau prosedur yang dilakukan oleh orang lain. Auditor dapat berkeliling pabrik untuk
mendapatkan kesan umum tentang fasilitas klien, atau mengamati individu yang melakukan tugas akuntansi untuk
menentukan apakah orang yang diberi tanggung jawab melaksanakannya dengan benar. Pengamatan memberikan
bukti tentang kinerja suatu proses atau prosedur tetapi terbatas pada saat pengamatan dilakukan.
Jenis - Jenis Bukti Audit
Contoh Penggunaan Bukti Audit dalam Praktik
Membentuk dasar opini auditor terhadap kewajaran laporan keuangan.
Membantu menilai risiko kesalahan penyajian material.
Memberikan keyakinan memadai kepada auditor untuk menyatakan opini yang tepat.
Wajib untuk kepatuhan terhadap standar audit dan hukum yang berlaku.
Correspondence File berisi komunikasi antara auditor dan klien, seperti surat konfirmasi dan korespondensi penting lainnya
informasi yang relevan untuk audit di masa mendatang (struktur organisasi klien, kebijakan akuntansi, dan informasi penting lain yang tidak berubah secara signifikan dari tahun ke tahun)
Permanent File (^) Current File berkaitan dengan audit tahun berjalan, termasuk program audit, kertas kerja pengujian, dan dokumentasi lainnya yang spesifik untuk periode audit tersebut
Jenis-Jenis Kertas
Kerja Pemeriksaan
Kriteria Kertas Kerja
Pemeriksaan yang Baik
📌
Lengkap dan akurat: Mendokumentasikan semua prosedur, pengujian, dan kesimpulan audit secara lengkap dan akurat.
Jelas dan mudah dipahami: Informasi dalam kertas kerja harus disajikan dengan jelas sehingga dapat dipahami oleh pihak lain yang menelaahnya
Tersusun dengan baik: Menggunakan sistem indeksasi dan referensi silang untuk memudahkan navigasi dan penelaahan
Menunjukkan bukti audit yang memadai: Menyediakan bukti yang cukup dan tepat untuk mendukung opini auditor.
Isi Umum dan Format Kertas Kerja Pemeriksaan
4. Bukti Audit Bukti yang dikumpulkan untuk mendukung kesimpulan. Contoh: Salinan bank statement Bukti transfer bank Laporan rekonsiliasi 5. Kesimpulan Penilaian auditor apakah saldo atau transaksi sudah wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. 6. Referensi Silang Kode atau tanda penghubung ke kertas kerja lain atau dokumen pendukung. 1. Identitas Kertas Kerja Berisikan: Nama klien/perusahaan Periode audit Judul kertas kerja (misalnya: Pemeriksaan Kas, Piutang, dll.) Tanggal pembuatan Nama dan tanda tangan auditor 2. Tujuan Audit Menjelaskan maksud pemeriksaan untuk akun/area tertentu, misalnya: “Memastikan keberadaan dan kelengkapan saldo kas per 31 Desember 2024.” 3. Langkah-langkah audit yang diambil untuk memperoleh bukti. Contoh: Bandingkan saldo buku besar dengan bank statement Lakukan penghitungan fisik kas Kirim konfirmasi saldo piutang
MATERIALITAS
Materialitas merupakan salah satu konsep penting dalam audit keuangan. Konsep ini
membantu auditor menilai sejauh mana informasi atau kesalahan dalam laporan keuangan
dapat memengaruhi keputusan pengguna laporan, seperti investor, kreditur, atau
regulator. Materialitas adalah tingkat kesalahan atau kelalaian dalam laporan keuangan
yang dapat memengaruhi keputusan pengguna. Berdasarkan ISA 320, auditor harus
mempertimbangkan materialitas:
Pada tingkat laporan keuangan secara keseluruhan
Pada tingkat akun atau transaksi individu
Konsep ini bersifat subjektif , tergantung pada konteks perusahaan, ukuran bisnis, dan
informasi yang relevan bagi pengguna laporan.
Apa itu Materialitas dalam Audit?
Tujuan Penetuan Batas Materialitas dan Faktor yang Memengaruhi
TUJUAN BATAS MATERIALITAS FAKTOR-FAKTOR MATERIALITAS
Meningkatkan fokus audit pada
area signifikan
Menilai risiko salah saji material
Mendukung efisiensi alokasi
sumber daya
Memberikan dasar untuk poini
audit
Ukuran Entitas
Aset/pendapatan besar memiliki batas materialitas lebih tinggi
Sifat Bisnis dan Industri
Industri risiko tinggi (perbankan dan teknologi) memerlukan batas materialitas lebih ketat
Kondisi Ekonomi
situasi ekonomi yang tidak stabil, menetapkan batas materialitas yang lebih konservatif
Kebutuhan Pengguna Laporan Keuangan
batas materialitas ditetapkan lebih rendah untuk investor/regulator
Standar Akuntansi dan Regulasi
Ketentuan seperti PSAK atau IFRS memengaruhi cara auditor menetapkan materialitas
Thank you for your attention!