Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Bukti Audit Mata Kuliah auditing 1, Slides of Auditing

slide ini menjelaskan mengenai bukti audit yang dibahas dalam mata kuliah pengauditan 1 semester 4

Typology: Slides

2022/2023

Uploaded on 06/29/2025

khalila-fathiya
khalila-fathiya 🇮🇩

2 documents

1 / 16

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
Presented by: Kelompok 5
May 27, 2025
Bukti Audit, Kertas Kerja Pemeriksaan
dan Penentuan Batas
Putri Delvi SIlvia
F0323112
Khalila Fathiya
F0323069
Marsha R. Fatima
F0323079
Azmi Nurhasyanah
F0323020
Anisa Nabila M
F0322310
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe
pff

Partial preview of the text

Download Bukti Audit Mata Kuliah auditing 1 and more Slides Auditing in PDF only on Docsity!

Presented by: Kelompok 5

May 27, 2025

Bukti Audit, Kertas Kerja Pemeriksaan

dan Penentuan Batas

Putri Delvi SIlvia

F

Khalila Fathiya

F

Marsha R. Fatima

F

Azmi Nurhasyanah

F

Anisa Nabila M

F

Tentang Audit Laporan Keuangan

Merupakan proses yang dilakukan oleh akuntan publik untuk menilai kewajaran dan kelayakan laporan keuangan perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Secara singkat, audit laporan

keuangan merupakan perbandingan antara kondisi yang terjadi dengan kriteria yang sudah ditetapkan.

Tujuannya??

Mengetahui kondisi keuangan perusahaan

Mengetahui informasi perusahaan

Informasi ini tercermin melalui opini audit yang diberikan oleh auditor.

Bagian dalam standar audit

Standar audit adalah standar/aturan/kriteria yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), meliputi 3 bagian yaitu standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan.

  1. Pemeriksaan fisik

Merupakan pemeriksaan atau penghitungan oleh auditor atas aset berwujud.

2. Konfirmasi

Penerimaan tanggapan tertulis langsung dari pihak ketiga yang memverifikasi keakuratan informasi yang diminta oleh

auditor.

3. Inspeksi

Adalah pemeriksaan auditor atas dokumen dan catatan klien untuk mendukung informasi yang telah, atau

seharusnya, disertakan dalam laporan keuangan. Dokumen yang diperiksa oleh auditor adalah catatan yang

digunakan oleh klien untuk memberikan informasi dalam menjalankan bisnisnya secara terorganisir, dan mungkin

dalam bentuk kertas, elektronik, atau media lainnya. Karena setiap transaksi dalam organisasi klien biasanya

didukung oleh setidaknya satu dokumen, maka biasanya tersedia sejumlah besar bukti jenis ini.

4. Prosedur analitis

Didefinisikan oleh standar audit sebagai evaluasi informasi keuangan melalui analisis hubungan yang masuk akal di

antara data keuangan dan non-keuangan.

Jenis - Jenis Bukti Audit

5. Pertanyaan dari klien

Perolehan informasi tertulis atau lisan dari klien sebagai tanggapan atas pertanyaan dari auditor.

6. Perhitungan ulang

Melibatkan pemeriksaan ulang sampel perhitungan yang dibuat oleh klien, yang terdiri dari pengujian keakuratan

aritmatika klien dan mencakup prosedur seperti memperpanjang faktur penjualan dan inventaris, menambahkan

jurnal dan catatan anak perusahaan, dan memeriksa perhitungan beban penyusutan dan biaya dibayar di muka.

7. Kinerja ulang

Pengujian independen auditor atas prosedur atau pengendalian akuntansi klien yang pada awalnya dilakukan

sebagai bagian dari sistem akuntansi dan pengendalian internal entitas.

8. Observasi

Terdiri dari melihat proses atau prosedur yang dilakukan oleh orang lain. Auditor dapat berkeliling pabrik untuk

mendapatkan kesan umum tentang fasilitas klien, atau mengamati individu yang melakukan tugas akuntansi untuk

menentukan apakah orang yang diberi tanggung jawab melaksanakannya dengan benar. Pengamatan memberikan

bukti tentang kinerja suatu proses atau prosedur tetapi terbatas pada saat pengamatan dilakukan.

Jenis - Jenis Bukti Audit

Contoh Penggunaan Bukti Audit dalam Praktik

Mengapa

Bukti

Audit Itu

Penting?

Membentuk dasar opini auditor terhadap kewajaran laporan keuangan.

Membantu menilai risiko kesalahan penyajian material.

Memberikan keyakinan memadai kepada auditor untuk menyatakan opini yang tepat.

Wajib untuk kepatuhan terhadap standar audit dan hukum yang berlaku.

Correspondence File berisi komunikasi antara auditor dan klien, seperti surat konfirmasi dan korespondensi penting lainnya

informasi yang relevan untuk audit di masa mendatang (struktur organisasi klien, kebijakan akuntansi, dan informasi penting lain yang tidak berubah secara signifikan dari tahun ke tahun)

Permanent File (^) Current File berkaitan dengan audit tahun berjalan, termasuk program audit, kertas kerja pengujian, dan dokumentasi lainnya yang spesifik untuk periode audit tersebut

Jenis-Jenis Kertas

Kerja Pemeriksaan

Kriteria Kertas Kerja

Pemeriksaan yang Baik

📌

Lengkap dan akurat: Mendokumentasikan semua prosedur, pengujian, dan kesimpulan audit secara lengkap dan akurat.

Jelas dan mudah dipahami: Informasi dalam kertas kerja harus disajikan dengan jelas sehingga dapat dipahami oleh pihak lain yang menelaahnya

Tersusun dengan baik: Menggunakan sistem indeksasi dan referensi silang untuk memudahkan navigasi dan penelaahan

Menunjukkan bukti audit yang memadai: Menyediakan bukti yang cukup dan tepat untuk mendukung opini auditor.

Isi Umum dan Format Kertas Kerja Pemeriksaan

4. Bukti Audit Bukti yang dikumpulkan untuk mendukung kesimpulan. Contoh: Salinan bank statement Bukti transfer bank Laporan rekonsiliasi 5. Kesimpulan Penilaian auditor apakah saldo atau transaksi sudah wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. 6. Referensi Silang Kode atau tanda penghubung ke kertas kerja lain atau dokumen pendukung. 1. Identitas Kertas Kerja Berisikan: Nama klien/perusahaan Periode audit Judul kertas kerja (misalnya: Pemeriksaan Kas, Piutang, dll.) Tanggal pembuatan Nama dan tanda tangan auditor 2. Tujuan Audit Menjelaskan maksud pemeriksaan untuk akun/area tertentu, misalnya: “Memastikan keberadaan dan kelengkapan saldo kas per 31 Desember 2024.” 3. Langkah-langkah audit yang diambil untuk memperoleh bukti. Contoh: Bandingkan saldo buku besar dengan bank statement Lakukan penghitungan fisik kas Kirim konfirmasi saldo piutang

MATERIALITAS

Materialitas merupakan salah satu konsep penting dalam audit keuangan. Konsep ini

membantu auditor menilai sejauh mana informasi atau kesalahan dalam laporan keuangan

dapat memengaruhi keputusan pengguna laporan, seperti investor, kreditur, atau

regulator. Materialitas adalah tingkat kesalahan atau kelalaian dalam laporan keuangan

yang dapat memengaruhi keputusan pengguna. Berdasarkan ISA 320, auditor harus

mempertimbangkan materialitas:

Pada tingkat laporan keuangan secara keseluruhan

Pada tingkat akun atau transaksi individu

Konsep ini bersifat subjektif , tergantung pada konteks perusahaan, ukuran bisnis, dan

informasi yang relevan bagi pengguna laporan.

Apa itu Materialitas dalam Audit?

Tujuan Penetuan Batas Materialitas dan Faktor yang Memengaruhi

TUJUAN BATAS MATERIALITAS FAKTOR-FAKTOR MATERIALITAS

Meningkatkan fokus audit pada

area signifikan

Menilai risiko salah saji material

Mendukung efisiensi alokasi

sumber daya

Memberikan dasar untuk poini

audit

Ukuran Entitas

Aset/pendapatan besar memiliki batas materialitas lebih tinggi

Sifat Bisnis dan Industri

Industri risiko tinggi (perbankan dan teknologi) memerlukan batas materialitas lebih ketat

Kondisi Ekonomi

situasi ekonomi yang tidak stabil, menetapkan batas materialitas yang lebih konservatif

Kebutuhan Pengguna Laporan Keuangan

batas materialitas ditetapkan lebih rendah untuk investor/regulator

Standar Akuntansi dan Regulasi

Ketentuan seperti PSAK atau IFRS memengaruhi cara auditor menetapkan materialitas

Thank you for your attention!