










Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
A report on ecotourism in Mount Bromo, written as a requirement for the Ecotourism Ecology course. It provides information on the history, geography, and tourism industry of Mount Bromo, as well as its unique attractions and competitive advantages. The report also includes recommendations for improving the competitiveness of Mount Bromo's tourism products.
Typology: Essays (university)
1 / 18
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekologi Pariwisata Semester Genap Tahun Akademik 2021/
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ANALISIS EKOWISATA ODTW GUNUNG BROMO” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekologi Pariwisata. Makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai ekowisata, objek dan daya tarik wisata bagi para pembaca dan terkhusus bagi kami sebagai penulis. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besanya kepada dosen mata kuliah Ekologi Pariwisata yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Bandung, 23 April 2022 Penyusun
1.1 Latar Belakang Kegiatan kepariwisataan akan meningkatkan kegiatan sosial ekonomi sekaligus akan dapat meningkatkan pemasukan devisa bagi negara dan akan meningkatkan tingkat sosial ekonomi masyarakat. Maka berbagai sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pengembangan objek dan daya tarik wisata kemudian dibangun. Dunia kepariwisataan Indonesia kemudian berkembang pesat. Banyak wisatawan asing/mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Khususnya kontribusi terbesar baik kepada negara dan ekonomi masyarakatnya adalah Pulau Bali sebagai pembentuk citra pariwisata yang ada di Indonesia. Salah satu pulau terkenal di Indonesia yang sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara maupun domestik adalah Gunung Bromo (dari bahasa Sanskerta: Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Pasuruan,Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif. Gunung Bromo termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Bromo mempunyai ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Menurut Bennet, keberhasilan kepariwisataan bukan hanya top-down tapi bottom-up, artinya tidak menjadikan target utama menarik wisatawan asing untuk datang, tapi lebih untuk mengembangkan peluang usaha-usaha masyarakat didalamnya untuk berkembang dan maju baru kemudian bergerak keluar menarik orang luar untuk datang. Selain itu upaya dalam pengembangan kawasan pariwisata sangat dipengaruhi oleh kondisi stabilitas keamanan dan politik, daya dukung sumber daya manusia yang memiliki keahlian yang sesuai baik segi kualitas maupun kuantitasnya, adanya anggaran yang digunakan untuk mengembangkan sarana dan prasarana kawasan wisata, kebijakan hukum yang memberikan kemudahan, keamanan, transparansi dan kenyamanan bagi para investor maupun wisatawan dalam menanamkan modal dan menikmati kawasan wisata, serta sosialisasi dan promosi atas pengembangan dan pemanfaatan kawasan wisata. Kegiatan kepariwisataan akan meningkatkan kegiatan sosial ekonomi sekaligus akan dapat meningkatkan pemasukan devisa bagi negara dan akan meningkatkan tingkat sosial ekonomi masyarakat. Maka berbagai sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pengembangan objek dan daya tarik wisata kemudian dibangun. Dunia kepariwisataan Indonesia kemudian berkembang pesat. Banyak wisatawan asing/mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Khususnya kontribusi terbesar baik kepada negara dan ekonomi masyarakatnya adalah Pulau Bali sebagai pembentuk citra pariwisata yang ada di
Indonesia.
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui serta mempelajari objek dan daya tarik wisata yang ada di Gunung Bromo.
Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BTS) merupakan kawasan strategis pariwisata nasional yang memiliki keunikan berupa lautan pasir seluas 5.250 hektar, yang berada pada ketinggian sekitar 2100meter dari permukaan laut. Dimana terdapat 2 gunung yang masih aktif yaitu Gunung Bromo dengan ketinggian 2.392meter dpl. Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi pariwisata terbaik di dunia. Kemudian terdapat Gunung Semeru sebagai gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut. Pasca meletusnya Gunung Bromo yang terjadi pada Bulan November 2010 dan sejak dibukanya untuk umum tanggal 30 Maret 2011, jumlah kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara terus mengalami kenaikan secara signifikan. Potensi tersebut merupakan anugerah luar biasa yang harus dipertahankan dan dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian seluruh masyarakat khususnya di Provinsi Jawa Timur. Gambar 2.1 Letak Gunung Bromo Sumber : https://www.portalwisata.com/gunung-bromo/peta-letak-gunung-bromo/
Peningkatan daya saing produk pariwisata Bromo Tengger Semeru meliputi: Pertama, daya saing Daya Tarik Wisata ; Arah kebijakan peningkatan daya saing Daya Tarik
Wisata diwujudkan dalam bentuk pengembangan kualitas dan keragaman usaha Daya Tarik Wisata. Strategi untuk pengembangan kualitas dan keragaman usaha Daya Tarik Wisata Kawasan Bromo Tengger Semeru, meliputi: a. Mengembangkan manajemen atraksi; b. Memperbaiki kualitas interpretasi; c. Menguatkan kualitas produk wisata; dan d. Meningkatkan pengemasan produk wisata. Peningkatan daya saing produk pariwisata BTS, kedua, daya saing Fasilitas Pariwisata yang diwujudkan dalam bentuk pengembangan kapasitas dan kualitas fungsi dan layanan Fasilitas Pariwisata yang memenuhi standar internasional dan mengangkat unsur keunikan dan kekhasan lokal. Strategi untuk pengembangan kapasitas dan kualitas fungsi dan layanan Fasilitas Pariwisata meliputi: a. Mendorong dan meningkatkan standardisasi dan Sertifikasi Usaha Pariwisata; b. Mengembangkan skema fasilitasi untuk mendorong pertumbuhan Usaha Pariwisata skala usaha mikro, kecil dan menengah; dan c. Mendorong pemberian insentif untuk menggunakan produk dan tema yang memiliki keunikan dan kekhasan lokal. Peningkatan daya saing produk pariwisata BTS, ketiga, daya saing aksesibilitas. yang diwujudkan dalam bentuk pengembangan kapasitas dan kualitas layanan jasa transportasi yang mendukung kemudahan perjalanan wisatawan ke Destinasi Pariwisata. Strategi untuk pengembangan kapasitas dan kualitas layanan jasa transportasi tersebut di atas dilaksanakan melalui peningkatan etika bisnis dalam pelayanan usaha transportasi pariwisata.
Desa Wonokitri merupakan desa yang paling detak dengan lokasinya dengan Kawah Gunung Bromo. Desa Wonokitri memiliki akses yang paling dekat ke Lautan Pasir dan Kawah Gunung Bromo. Aksesibilitas yang dekat menjadikan desa ini cocok untuk persinggahan dan menjadi Desa Tujuan Wisata. Desa Wonokitri merupakan transit (daerah tujuan wisata) bagi wisatawan yang akan ke objek wisata Gunung Bromo. Lokasi Desa Wonokitri dari ibu kota Kecamatan Tosari dari Surabaya jaraknya 5 Km, dan dari Ibu kota Kabupaten Pasuruan utara jaraknya 39.9 Km, serta dari Surabaya Ibukota Provinsi Jawa Timur berjarak 100 Km. Mengenai sarana transportasi ke daerah Desa Wonokitri ini cukup memadai. Untuk sarana jalan dari Pasuruan sampai Desa Wonokitri sudah beraspal dan kondisi jalan cukup baik, sehingga kendaraan bermotor dapat sampai ke daerah tujuan dengan lancar. Namun
Adapun keunikan yang mejadi daya tarik wisata di Gunung Bromo yang dapat membuat wisatawan yang datang terpesona melihat keindahan dan keunggulan yang ada di Gunung Bromo, berikut keunikan-keunikan yang terjadi di Gunung Bomo:
Pengunjung bisa mengunjungi kawasan ini sejak dini hari dengan tujuan melihat terbitnya matahari. Untuk melihatnya, pengunjung harus menaiki gunung pananjakan yang merupakan gunung tertinggi dikawasan ini. Medan yang harus dilalui di gunung pananjakan merupakan medan yang berat. Untuk menuju kaki gunung pananjakan, pengunjung harus melalui daerah yang menyerupai gurun yang dapat membuat pengunjung tersesat. Saat harus menaiki gunung panjakan jalan yang sempit dan banyak tikungan tajam tentu membutuhkan keterampilan menyetir yang tinggi untuk itu, banyak pengunjung yang memilih menyewa mobil hardtop (sejenis mobil jeep) yang dikemudikan oleh masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar berasal dari suku tengger yang ramah dengan para pengunjung. Sampai diatas, ada banyak toko yang menyediakan kopi atau teh hangat dan api unggun untuk menghangatkan tubuh sambil menunggu waktu terbitnya matahari. Ada pula toko yang menyediakan pakaian hangat. Menyaksikan terbitnya matahari memang merupakan peristiwa yang menarik. Buktinya, para pengunjung rela menunggu sejak pukul 5 pagi menghadap sebelah timur agar tidak kehilangan momen ini. Wisatawan tidak selalu bisa melihat peristiwa ini, karena bila langit berawan kemunculan matahari ini tidak terlihat secara jelas. Namun saat langit cerah, pengunjung dapat melihat bulatan matahari yang pertama-tama hanya sekecil pentul korek api, perlahan lahan membesar dan akhirnya membentuk bulatan utuh dan memberi penerangan sehingga kita dapat melihat pemandangan gunung-gunung yang ada dikawasan ini. Antara lain, Gunung Bromo, Gunung Bathok atau Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa.
Gambar 3.1 Puncak Penanjakan Sumber : https://www.bromo.my.id/2021/06/sunrise-bromo-penanjakan.html
Selesai menyaksikan matahari terbit, wisatawan dapat kembali menuruni Gunung Pananjakan dan menuju Gunung Bromo. Sinar matahari dapat membuat wisatawan melihat pemandangan sekitar. Ternyata wisatawan melewati lautan pasir yang luasnya mencapai 10 km². Pasir Berbisik Gunung Bromo juga salah satu daya tarik wisata yang terdapat di Gunung Bromo. Pasir Berbisik Gunung Bromo adalah salah satu bagian unik dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Yaitu terdapat padang pasir dan berada di ketinggian lebih dari 2000 mdpl. Pada padang pasir ini tenyata merupakan kaldera raksasa (kawah besar). Kaldera raksasa ini dikatakan kaldera pegunungan Tengger kuno yang pada saat ini sudah menjadi padang pasir di ketinggian. Daerah yang gersang yang dipenuhi pasir dan hanya ditumbuhi sedikit rumput-rumputan yang mengering. Tiupan angin, membuat pasir berterbangan dan dapat menyulitkan anda bernafas. Untuk mencapai kaki gunung bromo, wisatawan tidak dapat menggunakan kendaraan. Sebaliknya, pengunjung harus menyewa kuda dengan harga 70rb atau bila pengunjung merasa kuat dapat memilih berjalan kaki. Patut diperhatikan bahwa berajlana kaki bukanlah hal yang mudah, karena sinar matahari yang terik, jarak yang jauh, debu yang berterbangan dapat membuat perjalanan semakin berat. Sekarang, pengunjung harus menaiki anak tangga yang jumlahnya mencapai 250 anak tangga untuk dapat melihat kawah gunung bromo. Sesampainya dipuncak bromo yang tingginya 2392 m dari permukaan laut pengunjung dapat melihat kawah gunung bromo yang mengeluarkan asap. Pengunjung juga dapat melayangkan pandangan kebawah, dan terlihatlah lautan pasir dengan pura ditengah-tengahnya. Benar-benar pemandangan yang sangat langka dan luar
Gambar 3.4 Bukit Teletubbies Bromo Sumber : https://travel.detik.com/fototravel/d-5883644/nikmati-hijaunya-padang-savana-di bukit-teletubbies-bromo Padang rumput savana / bukit taman teletubbies merupakan objek wisata yang terletak disebelah selatan wisata gunung bromo. Lokasi yang tidak jauh sekitar 15 menit berjalan dari lokasi parkir kawah gunung bromo menggunakan jeep dengan trek yang berliku naik turun diatas hamparan pasir. Biasanya wisatawan yang berkunjung ke savana ini setelah melihat pemandang matahari terbit di pananjakan. Wujud asli dari padang rumput savana ini adalah berupa bukit-bukit kecil yang ditumbuhi rumput-rumput, ibarat karpet hijau dari kejauhan bukit-bukit ini akan terlihat indah dan memanjakan mata. Jika pengunjung ingat salah satu acara di televisi swasta yang berjudul teletubbies dibintangi oleh tokoh kartun boneka dengan background bukit hijau dan langit yang biru, seperti itulah bentuk dari bukit savana itu. Maka dari itu, padang rumput savana oleh orang-orang sekitar bukit atau taman teletubbies banyak pengunjung yang berdatangan ke objek wisata taman savana ini tak hanya dari Indonesia saja melainkan dari belahan dunia Pemandangan padang rumput savana di gunung bromo ini akan terlihat indah dan menawan jika pada musim penghujan, karena rumput-rumput yang di bukit akan bersemi sehngga warna hijau menyala akan menyuguhi pandangan kita. Sehingga banyak fotografer menjadikan tempat ini untuk berfoto-foto atau bahasa kerennya bisa disebut hunting. Panorama yang hijau ditambah langit biru membuat fotografer naksir untuk dijadikan background prewedding bertemakan keindahan alam dan semacamnya. Tempat ini juga bisa dibuat berkuda, cocok untuk yang hobi berkuda, bisa berkeliling mengitari bukit dengan kudanya sambil berfoto-foto.
Suku tengger adalah pemeluk agama hindu lama dan tidak seperti pemeluk agama hindu umumnya yang memiliki candi-candi sebagai tempat peribadatan. Untuk melakukan peribadatan maka mereka akan melakukannya di punden, danyang dan poten. Poten sendiri merupakan sebidang lahan di lautan pasir di kaki gunung bromo sebagai tempat berlangsungnya upacara kasada. Poten terdiri dari beberapa bangunan yang ditata dalam suatu komposisi di pekarangan yang dibagi menjadi tiga mandala. Bagi masyarakat suku tengger, upacara adat adalah salah satu wujud rasa syukur masyarakat Tengger kepada Tuhan. Ada banyak upacara adat di masyarakat tengger yang memiliki tujuan bermacam-macam diantaranya meminta berkah, menjauhkan malapetaka, wujud syukur atas karunia yang diberikan tuhan kepada masyarakat tengger. Salah satunya adalah upacara adat kasada. Upacara ini adalah upacara untuk memperingati pengorbanan seorang Raden Kusuma anak Jaka seger dan Roro anteng. Selain itu upacara ini dilaksanakan oleh masyarakat tengger untuk meminta keselamatan dan berkah. Upacara ini dilaksanakan pada tanggal 14 s/d 16 bulan kasada atau saat bulan purnama tampak dilangit secara utuh setiap setahun sekali. Pada saat upacara ini berlangsung masyarakat suku tengger berkumpul dengan membawa hasil bumi, ternak peliharaan dan ayam sebagai sesaji yang disimpan dalam tempat yang bernama ongkek. Pada saat sudah mencapai dikawah gunung bromo, seluruh sesaji tersebut dilemparkan ke tempat tersebut. Dalam bidang keagamaan yang biasanya memimpin upacara upacararitual perkawinan dll. Pada sat ini sebelum dukun dilantik, para dukun harus lulus ujian dengan dengan cara menghafal dan membaca mantra-mantra, setelah selesai upacara ongkek yang berisi sesaji dikorbankan di punden cemara lawang dan kawah gunung bromo. Seluruh ongkek tersebut di lempar kedalam kawah gunung bromo sebagai simbol pengorbananyang dilakukan nenek moyang mereka. Upacara kasada bromo telah digelar sejak masa kerajaan majapahit dan gunung bromo memang dianggap sebagai tempat suci. Ada perjanjian antara roh Dewa Kusuma dengan masyarakat tengger yang harus memberi sesajian setiap tanggal 14 bulan kasada. Dalam upacara Kasada masyarakat Tengger terdapat beberapa tahapan upacara yang harus dilaksanakan agar upacara kasada berlangsung dengan khidmat yaitu puja purkawa, manggal upacara, ngulat umat, tri sandiya, Muspa, pembagian bija, diksa widhi, penyerahan sasaji di kawah bromo. Proses perjalanan Kasada dimulai pada sadya kala puja dan berakhir sampai surya puja dimana seluruh masyarakat tengger menuju gunung bromo untuk menyampaikan korban, upacara kasada dimulai dengan pengukuhan sesepuh tengger dan pementasan sandratari Rara Anteng jaka seger di panggung terbuka desa ngadisari. Tepat pada pukul 24.00 diadakan pelantikan dukun dan pemberkatan
baik dlam negeri maupun luar negeri seprti seniman musik Jazz Sigit Pramono selain seniman musik jazz sigit paranomo jug senag fotogrfer keindhan wisata gunung bromo, selain Sigit Pramono ada juga seniman serba bisa yang bernama Butet Kartaredjasa, dan Djajuk Ferianto ketiga nama tersebut merupakan penyeenggara Music Jazz Gunung yang bertempat bertempat di Ampheteater Hotel Java Banana Lodge, Cafe & Gallery, Desa Wonotoro kec. Sukapura Kabupaten Probolinggo. Disamping itu Jazz Gunung Bromo juga mempunyai tujuan sebagai ajang promosi bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara tentang indahnya panorama Gunung Bromo khususnya bagi para wisatawan dan juga memperkenalkan serta memasyarakatkan musik jazz khususnya bagi para pecinta musik di tanah air. 3.6 Sejarah Letusan Gunung Bromo Selama abad ke-20, gunung yang terkenal sebegai tempat wisata itu meletus sebanyak 3 kali, dengan interval waktu yang teratur, yaitu 30 tahun. Letusan terbesar terjadi pada tahun 1974, sedangkan letusan terakhir yang masih dalam status awas sampai sekarang terjadi pada tahun 2010 lalu. Bromo merupakan salah satu gunung berapi Strato tipe A dan terletak di dalam kaldera tengger. Ini merupakan gunung berapi termuda dalam jajaran di kaldera tengger, seperti Gunung Widodaren, Kursi, Segoro wedi, dan Batok. Kaldera tengger sendiri berukuran 9 x 10 km, dikelilingi oleh tebing curam dengan ketinggian 50- 500m. Jajaran gunung di dalam kaldera dikelilingi oleh batuan vulkanik gunung tengger purba. Lantai kaldera bagian utara tersusun oleh batuan pasir, sementara bagian timur dan selatan kaldera di dominasi oleh rerumputan. Selain memberikan dampak bencana ketika terjadi aktivitas vulkanis di bromo, sisi positif keberadaan gunung berapi ini juga dapat kita lihat berupa inventarisasi sumber daya gunung berapi, seperti objek wisata alam. Gambar 3.7 Erupsi Gunung Bromo Sumber : https://news.detik.com/berita/d-4474876/meski-erupsi-gunung-bromo-tetap-aman
Analisis Ekowisara ODTW Gunung Bromo ditinjau berdasarkan kriteria atraksi, aksesibilitas, dan amenitas. Gunung Bromo memiliki potensi wisata alam dan budaya. Berdasarkan hasil analisis, diketahui ODTW Gunung Bromo terdiri dari (1) Pengalaman sejarah budaya (2) Bentang alam yang jarang di temui (3) Gunung sebagai tujuan wisata (4) Aksesibilitas yang baik (5) Fasilitas penunjang yang lengkap (6) Spot publikasi (7) Produk pariwisata yang sangat mendukung atraksi pariwisata. Berdasarkan dari analisis potensi wisata alam dan budaya masih banyak yang harus dikembangkan untuk tujuan meningkatkan lagi nilai pariwisata Gunung Bromo. Strategi bottom-up bisa menjadi sebuah solusi untuk mengembangkan ODTW Gunung Bromo dengan memfokuskan manajemen pariwisata internal untuk mendapatkan daya tarik sehingga bisa mencapai tujuan dari eksternal yang diinginkan.