


Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Pancasila and the ideology of the United States have fundamental differences in the core principles that shape the governance system and social life in each country. Pancasila, as Indonesia's ideology, emphasizes a balance between divinity, humanity, unity, democracy, and social justice, reflecting collectivism and harmony in societal life. On the other hand, the ideology of the United States is more oriented toward individual freedom, liberal democracy, and secularism, emphasizing human rights and the separation of state and religion. Through a comparative analysis, this study examines how these ideologies influence public policy, legal systems, and social life in their respective countries. The findings indicate that despite their fundamental differences, both ideologies share a common goal of fostering societal well-being through the democratic principles they uphold.
Typology: Summaries
1 / 4
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Comparative Analysis of United States Ideology and Pancasila: Characteristics, Similarities, and Differences
Department of Computer Science and Electronics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Gadjah Mada. Gedung C, Lantai 4, Sekip Utara, Bulaksumur, Sendowo, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281 aajiearmansyahsunaryo@mail.ugm.ac.id, barnoldusdharmawasesa@mail.ugm.ac.id, cayasharahmadinni@mail.ugm.ac.id Abstrak. Pancasila dan ideologi Amerika Serikat memiliki perbedaan mendasar dalam prinsip- prinsip utama yang membentuk sistem pemerintahan serta kehidupan sosial di masing-masing negara. Sebagai ideologi Indonesia, Pancasila menekankan keseimbangan antara nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial, yang mencerminkan semangat kolektivisme dan harmoni dalam masyarakat. Sementara itu, ideologi Amerika Serikat lebih berfokus pada kebebasan individu, demokrasi liberal, dan sekularisme, dengan menitikberatkan hak asasi manusia serta pemisahan antara negara dan agama. Melalui pendekatan analisis perbandingan, penelitian ini mengkaji bagaimana kedua ideologi tersebut memengaruhi kebijakan publik, sistem hukum, dan dinamika sosial di masing-masing negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun memiliki perbedaan yang mendasar, keduanya tetap memiliki tujuan yang sama, yakni menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui prinsip-prinsip demokrasi yang mereka anut. Kata Kunci: Ideologi Amerika Serikat, Pancasila, Demokrasi, Kebebasan, Hak Individu, Persatuan Nasional, Perbedaan Ideologi, Analisis Perbandingan. Abstract. Pancasila and the ideology of the United States have fundamental differences in the core principles that shape the governance system and social life in each country. Pancasila, as Indonesia's ideology, emphasizes a balance between divinity, humanity, unity, democracy, and social justice, reflecting collectivism and harmony in societal life. On the other hand, the ideology of the United States is more oriented toward individual freedom, liberal democracy, and secularism, emphasizing human rights and the separation of state and religion. Through a comparative analysis, this study examines how these ideologies influence public policy, legal systems, and social life in their respective countries. The findings indicate that despite their fundamental differences, both ideologies share a common goal of fostering societal well-being through the democratic principles they uphold. Keywords: United States Ideology, Pancasila, Democracy, Freedom, Individual Rights, National Unity, Ideological Differences, Comparative Analysis.
Pendahuluan Setiap negara memiliki ideologi yang menjadi dasar dalam membangun sistem pemerintahan dan kehidupan sosial masyarakatnya. Memahami ideologi suatu negara sangat penting untuk menafsirkan bagaimana nilai-nilai utama membentuk kebijakan, aturan sosial, serta interaksi antarwarga negara. Amerika Serikat, misalnya, menjunjung tinggi kebebasan individu dan demokrasi sebagai prinsip utama, yang membentuk sistem pemerintahan berbasis hak individu serta kebebasan berpendapat. Kerangka ideologinya mendorong partisipasi masyarakat dalam proses politik dan menekankan perlindungan terhadap hak-hak dasar setiap individu. Di sisi lain, Indonesia mengadopsi Pancasila sebagai dasar negara yang menitikberatkan pada persatuan, keadilan, dan keseimbangan antara hak individu dan kepentingan bersama. Pancasila mengintegrasikan nilai-nilai religius dan budaya yang beragam, sehingga membentuk sistem pemerintahan yang menekankan keadilan sosial dan kebersamaan. Berbeda dengan pendekatan individualistik Amerika Serikat, Pancasila lebih menekankan kebersamaan serta persatuan nasional dalam keberagaman. Menganalisis dan membandingkan kedua ideologi ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana prinsip-prinsip utama suatu bangsa mempengaruhi sistem pemerintahan, kebijakan publik, serta kehidupan sosial. Dengan mengkaji persamaan dan perbedaan antara ideologi Amerika Serikat dan Pancasila, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih luas mengenai berbagai bentuk demokrasi dan bagaimana nilai-nilai tersebut diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Prinsip dan Nilai Utama Ideologi Amerika Serikat berakar kuat pada prinsip demokrasi, kebebasan, dan hak individu. Prinsip-prinsip ini menegaskan bahwa kewenangan pemerintah berasal dari persetujuan rakyat yang kemudian membentuk sistem demokrasi perwakilan di mana warga negara menjalankan kedaulatan melalui pemilihan berkala. Kebebasan berbicara dan kebebasan pers yang dijamin dalam Konstitusi mencerminkan komitmen kuat Amerika Serikat dalam melindungi kebebasan individu. Selain itu, hak-hak individu dijamin secara hukum melalui serangkaian amandemen yang dikenal sebagai Bill of Rights, yang melindungi kebebasan pribadi dari campur tangan pemerintah [1]. Menurut Ball, Dagger, dan O'Neill, interpretasi dari nilai-nilai demokrasi ini menitikberatkan pada otonomi pribadi dan kesetaraan peluang, menciptakan lingkungan inklusif yang memungkinkan setiap individu untuk mengejar jalannya sendiri dalam kehidupan [2]. Di sisi lain, Pancasila menekankan prinsip-prinsip utama seperti persatuan, keadilan sosial, dan keyakinan terhadap keberadaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai fondasi ideologi Indonesia. Pancasila mengedepankan kehidupan berdampingan secara harmonis di antara komunitas etnis dan agama yang beragam, sehingga mendorong persatuan nasional [3]. Berbeda dengan pendekatan individualistik Amerika Serikat, Pancasila lebih menekankan pada kesejahteraan kolektif, dengan berupaya menyeimbangkan kepentingan pribadi dengan harmoni sosial melalui inisiatif keadilan sosial. Ideologi ini juga mengintegrasikan kepercayaan terhadap entitas ilahi, mencerminkan keragaman budaya dan agama di Indonesia, serta memperkuat identitas nasional yang inklusif [4]. Dengan prinsip-prinsip ini, masyarakat Indonesia dibentuk untuk menekankan kesetaraan dan partisipasi bersama, di mana kebijakan pemerintah seringkali mencerminkan kebutuhan kolektif masyarakat dibandingkan dengan kepentingan individu.
Kesimpulan Perbandingan antara ideologi Amerika Serikat dan Pancasila menunjukkan bagaimana keduanya memengaruhi struktur sosial dan nilai-nilai masyarakatnya. Meskipun sama-sama menempatkan kebebasan dan keadilan sebagai pilar demokrasi, pendekatan terhadap agama dan hak individu menjadi pembeda utama. Amerika Serikat menerapkan prinsip sekularisme, sementara Pancasila mengintegrasikan nilai keagamaan dalam identitas nasionalnya. Memahami perbedaan dan persamaan ini penting untuk menelaah hubungan antara budaya, politik, dan ideologi dalam sistem pemerintahan, serta meningkatkan apresiasi terhadap berbagai bentuk demokrasi di dunia. References [1] A. Basit, Comparison of Concepts and Practices of Citizenship Between Liberal Democracy and Pancasila Democracy, Pancasila: Jurnal Keindonesiaan , vol. 3, no. 1, pp. 86-99, 2023. [2] T. Ball, R. Dagger, and D. I. O’Neill, Political Ideologies and the Democratic Ideal. Routledge, 2019. [3] E. Nurdianzah, N. Azizah, R. Rahmawati, A. Munib, O. H. Sulistyowati, and H. Albary, Pancasila as State Ideology and Pillar of Religious Harmony in Indonesian Society, Islamic Review: Jurnal Riset Dan Kajian Keislaman , vol. 13, no. 2, pp. 129-142, 2024. [4] S. A. Mukaromah, A. Gusmawan, and J. Munandar, The Lunge of Global Ideologies: The Challenges of Pancasila Ideology Education in the Middle of Global Existence in the Era of Globalization, Jurnal Panjar: Pengabdian Bidang Pembelajaran , vol. 4, no. 1, pp. 1-30, 2022. [5] B. Intan, Religious Violence and the Ministry of Religion: "Public Religion" in the Pancasila- Based State of Indonesia, International Journal of Public Theology , vol. 13, no. 2, pp. 227-246,
[6] A. J. Nolte, The Indonesian Difference: Nationalism, Islam, and Pancasila Pluralism from State Formation to the Present, in The Palgrave Handbook of Religion and State: Vol. II , Springer International Publishing, pp. 323-346, 2023.