Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

About accounting and finance that can help us solve problems and examples, Cheat Sheet of Accounting

Can learn about accounting and examples of questions that can be understood

Typology: Cheat Sheet

2022/2023

Uploaded on 03/13/2024

yosa-vanda-srina
yosa-vanda-srina 🇮🇩

1 document

1 / 26

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
PIUTANG DAGANG & PIUTANG WESEL
1. Pengertian Piutang
Piutang adalah tagihan yang ditujukan baik itu kepada individu-individu
maupun kepada perusahaan lain yang akan diterima dalam bentuk kas
(Slamet Sugiri, 2009 : 43)
Piutang menurut Al Haryono Jusup (2005 : 52) merupakan hak untuk
menagih sejumlah uang dari si penjual kepada si pembeli yang timbul
karena adanya suatu transaksi.
Piutang timbul karena adanya penjualan secara kredit kepada
perusahaan lain.
2. Jenis Jenis Piutang
Pada umumnya piutang diklasifikasikan menjadi piutang dagang/usaha,
piutang wesel dan piutang lain-lain.
a. Piutang dagang / piutang usaha
Piutang dagang terjadi karena adanya transaksi penjualan secara
kredit kepada pihak lain/perusahaan lain.
Piutang dagang adalah tagihan kepada pelanggan yang sifatnya
terbuka, dalam arti bahwa tagihan ini tidak disertai instrument kredit.
Piutang dagang berasal dari penjualan barang dagangan dan jasa
secara kredit dalam operasi usaha normal (Slamet sugiri, 2009 : 43)
b. Piutang wesel
Piutang wesel adalah klaim yang dibuktikan dengan instrument kredit
secara formal. Instrument kredit ini mesyaratkan debitor untuk
membayar dimasa yang akan datang pada tanggal yang sudah
ditentukan misalnya minimal 60 hari setelah tanggal penandatanganan
wesel (Slamet sugiri, 2009 : 43) .
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe
pff
pf12
pf13
pf14
pf15
pf16
pf17
pf18
pf19
pf1a

Partial preview of the text

Download About accounting and finance that can help us solve problems and examples and more Cheat Sheet Accounting in PDF only on Docsity!

PIUTANG DAGANG & PIUTANG WESEL

  1. Pengertian Piutang

Piutang adalah tagihan yang ditujukan baik itu kepada individu-individu maupun kepada perusahaan lain yang akan diterima dalam bentuk kas (Slamet Sugiri, 2009 : 43) Piutang menurut Al Haryono Jusup (2005 : 52) merupakan hak untuk menagih sejumlah uang dari si penjual kepada si pembeli yang timbul karena adanya suatu transaksi. Piutang timbul karena adanya penjualan secara kredit kepada perusahaan lain.

  1. Jenis Jenis Piutang Pada umumnya piutang diklasifikasikan menjadi piutang dagang/usaha, piutang wesel dan piutang lain-lain. a. Piutang dagang / piutang usaha Piutang dagang terjadi karena adanya transaksi penjualan secara kredit kepada pihak lain/perusahaan lain. Piutang dagang adalah tagihan kepada pelanggan yang sifatnya terbuka, dalam arti bahwa tagihan ini tidak disertai instrument kredit. Piutang dagang berasal dari penjualan barang dagangan dan jasa secara kredit dalam operasi usaha normal (Slamet sugiri, 2009 : 43)

b. Piutang wesel Piutang wesel adalah klaim yang dibuktikan dengan instrument kredit secara formal. Instrument kredit ini mesyaratkan debitor untuk membayar dimasa yang akan datang pada tanggal yang sudah ditentukan misalnya minimal 60 hari setelah tanggal penandatanganan wesel (Slamet sugiri, 2009 : 43).

Piutang wesel merupakan janji tertulis yang dibuat oleh pihak debitor (yang berutang) kepada pihak kreditor (yang memberi utang) untuk membayar sejumlah uang seperti yang tertera dalam surat janji tersebut pada waktu yang telah ditentukan dimasa yang akan datang. Jangka waktu piutang wesel pada umumnya paling sedikit 60 hari.

c. Piutang lain-lain Piutang lain-lain meliputi piutang non usaha seperti pinjaman kepada pejabat perusahaan, pinjaman kepada karyawan maupun pinjaman kepada pihak lain yang tidak berkaitan dengan usaha (Slamet sugiri, 2009 : 43). Piutang lain-lain terdiri atas macam-macam tagihan yang tidak termasuk dalam piutang dagang maupun piutang wesel. (Al Haryono Jusup, 2005 : 53).

  1. Perbedaan Masing-masing Jenis Piutang

Piutang Dagang/Usaha Piutang Wesel Piutang lain-lain Jangka waktu kurang dari 1 tahun 2/10, n/

Jangka waktu bermacam-macam tetapi pada umumnya paling sedikit 60 hari

Jangka waktu lebih dari satu tahun atau termasuk dalam piutang jangka panjang. Dimasukkan dalam aktiva lancar

Bagian yang jatuh temponya dalam waktu 1 tahun diperlakukan sebagai aktiva lancar, sedangkan yang lebih dari satu tahun piutang jangka panjang

Pada umumnya termasuk dalam piutang jangka panjang.

Berkaitan dengan operasi utama perusahaan sehingga harus dapat ditagih

Mensyaratkan adanya jaminan sehingga jika saat jatuh tempo tidak dapat melunasi maka jaminan tersebut dapat dijual

Tidak berkaitan dengan operasi sehari-hari dan biasanya dilaporkan dineraca sebagai kelompok aktiva tidak lancar.

15 Kas 9.310. Potongan penjualan 190.000 (2 % X 9.500.000) Piutang dagang 9.500.

(untuk mencatat adanya pelunasan piutang ) Catatan: potongan biasanya diberikan oleh produsen kepada distributor/grosir atau dari grosir kepada pengecer dan jarang diberikan dari pengecer ke konsumen.

2. Penilaian Piutang Dagang

Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia piutang dagang harus dicatat dan dilaporkan dalam neraca sebesar nilai kas bersih (neto) yang bisa direalisasikan yaitu jumlah piutang setelah dikurangi Cadangan Kerugian Piutang Tak tertagih (CKP). Contoh penyajian di neraca Aktiva Lancar Piutang dagang Rp. 5.000. (-) Cadangan kerugian piutang (CKP) Rp. 500. Nilai Realisasi bersih Rp. 4.500.

Kerugian Piutang Piutang dagang yang dimiliki oleh perusahaan belum tentu seluruhnya dapat ditagih. Hal ini disebabkan karena debitur tidak mau membayar utangnya, tidak mampu membayar atau dinyatakan bangkrut, tidak diketahui keberadaanya dsb. Piutang usaha yang tidak dapat ditagih biasanya dinamakan kerugian piutang dan dalam akuntansi dicatat dalam akun kerugian piutang. Terdapat dua metode yang digunakan untuk mencatat adanya kerugian piutang yaitu :

a. metode cadangan (Allowance method)

b. metode penghapusan langsung (direct write off method).

a. Metode Cadangan Metode ini digunakan apabila kerugian piutang cukup besar jumlahnya. Tiga hal yang penting berkaitan dengan metode cadangan yaitu :  Piutang yang tidak tertagih ditaksir jumlahnya terlebih dahulu, dan diakui sebagai biaya pada periode penjualan, bila piutang tak tertagih berasal dari tahun 2010 maka kerugian piutang diakui pada tahun 2010 juga.  Taksiran kerugian piutang dicatat dengan mendebet kerugian piutang dan mengkredit cadangan kerugian piutang melalui jurnal penyesuaian.  Piutang yang benar-benar tidak dapat ditagih dicatat dengan mendebet rekening cadangan kerugian piutang dan mengkredit rekening piutang usaha pada saat suatu piutang itu dihapus dari pembukuan.

b. Metode Penghapusan Langsung Dalam metode ini perusahaan tidak perlu melakukan taksiran atas kerugian piutang sehingga rekening cadangan kerugian piutang tidak digunakan.

Apabila suatu piutang diyakini tidak dapat ditagih lagi, maka kerugian atas piutang tersebut langsung didebetkan ke dalam rekening kerugian piutang dan mengkredit rekening piutang dagang.

Dalam metode ini, rekening kerugian piutang hanya akan menunjukkan jumlah kerugian yang sesungguhny diderita dan piutang dagang akan dilaporkan dalam neraca sejumlah brutonya, selain itu kerugian seringkali dilaporkan pada periode yang berbeda dari periode penjuaalannya sehingga tidak dapat memberikan gambaran tentang nilai piutang bersih yang dapat direalisasi, oleh karena itu metode ini tidak diakui untuk pelaporan keuangan kecuali bila kerugian piutangnya jumlahnya tidak material/kecil.

diterima pelunasannya dari PT FEDNY. Secara tidak terduga pada bulan November 2010 PT FEDNY melakukan pelunasan utangnya yang belum terbayar. Diminta : Buatlah jurnal penyesuaian dan jurnal yang dibutuhkan untuk mencatat transaksi diatas baik dengan metode cadangan maupun dengan metode penghapusan langsung!

Metode Cadangan Metode Penghapusan Langsung Pencatatan Taksiran Kerugian Piutang

Des31 Kerugian piut 100. CKP 100.

Dalam metode ini tidak dilakukan taksiran atas kerugian piutang

Pencatatan Penghapusan Langsung CKP 50. Piutang dagang 50.

Pencatatan Penghapusan Langsung Kerugian piutang 50. Piutang dagang 50.

Penerimaan Kembali piutang yang sudah dihapus

Piutang dagang 50. CKP 50. (Untuk mencatat kembali piutang yang sudah dihapus)

Kas 50. Piutang dagang 50. (Untuk mencatat penerimaan kas)

Penerimaan Kembali piutang yang sudah dihapus

Piutang Dagang 50. Kerugian piutang 50. (Mencatat kembali piutang yang sudah dihapus)

Kas 50. Piutang dagang 50. (mencatat penerimaan kas)

Catatan : Penghapusan piutang akan mengurangi rekening piutang dagang melalui rekening CKP, tetapi nilai tunai yang dapat direlisasikan dari piutang tidak berubah. Piutang Dagang CKP Saldo 500.000 agust 50.000 agust 50.000 saldo 100.

Sebelum penghapusan sesudah penghapusan Piutang dagang Rp. 500.000 Rp. 450. CKP Rp. 100.000 Rp. 50. Nilai tunai piutang Rp. 400.000 Rp. 400.

Metode Penaksiran Piutang Tak Tertagih / Kerugian piutang

Terdapat tiga metode untuk menaksir piutang yang tidak tertagih yaitu:

  1. persentase dari penjualan
  2. persentase saldo piutang
  3. analisa umur piutang Berikut ini pembahasan dari masing-masing metode : 1. Persentase Penjualan Dalam metode ini perusahaan menetapkan presentase dari jumlah penjualan kredit untuk menaksir kerugian perusahaan akibat adanya piutang yang tidak tertagih. Presentase didasarkan pada kebijakan kredit perusahaan dan pengalaman pada waktu lalu. Contoh : PT Rahadian menetapkan taksiran piutang yang tidak dapat ditagih adalah sebesar 1 % dari penjualan kredit bersih. Apabila jumlah penjualan kredit selama tahun 2009 adalah sebesar Rp. 100.000. maka kerugian piutang ditaksire sebesar ( 1 % x 100.000.000) = Rp.1.000.000. jurnal untuk mencatat kerugian piutang tersebut adalah :

Des 31 Kerugian piutang 1.250. CKP 1.250.

Setelah dibuat jurnal penyesuaian saldo rekening CKP sebesar Rp. 2.500.000 ( 5 % dari saldo piutang)

Jika rekening CKP sebelum penyesuaian bersaldo debit sebesar Rp. 1.000.000 maka kerugian piutang sebesar Rp. 3.500.000 (Rp. 2.500.

  • Rp. 1.000.000). Jurnal penyesuaian yang dibuat sebagai berikut :

Des 31 Kerugian piutang 3.500. CKP 3.500.

Setelah dibuat jurnal penyesuaian saldo rekening CKP sebesar Rp. 2.500.000 ( 5 % dari saldo piutang)

  1. Analisa Umur Piutang

Dalam metode ini, perusahaan membuat daftar umur piutang pelanggan dengan membuat kelompok umur piutang berdasarkan masa lewat waktu dari jatuh tempo piutang dan juga menetapkan presentase taksiran kerugian piutang yang didasarkan pada kebijakan dan pengalaman masa lalu terhadap total masing-masing kelompok umur piutang. Contoh analisa umur piutang adalah sebagai berikut :

Analisa Umur Piutang PT Rahadian Per 31 Desember 2009 (dalam ribuan) No Pelanggan Jumlah Belum Jatuh Tempo

Jumlah Hari Lewat Waktu Jatuh Tempo 1-30 31-60 61-90 > 90 1 Toko Ada 12.500 2.500 7.000 3. 2 Cv Maju 10.000 7.000 2.000 1. 3 PT Jaya 13.000 13. 4 PT Fedny 14.500 4.500 10. 50.000 22.500 2.000 8.000 7.500 10. Taksiran piutang yang tak tertagih

Jumlah taksiran piutang yang tidak dapat di tagih sebesar Rp. 1.960.000. Misalkan saldo rekening saldo CKP sebelum penyesuaian bersaldo nol maka jumlah kerugian piutang sebesar Rp. 1.960.000 dan jurnal penyesuaiannya adalah : Des 31 Kerugian piutang 1.960. CKP 1.960. Setelah dibuat jurnal penyesuaian saldo rekening CKP sebesar Rp. 1.960.

Jika rekening CKP sebelum penyesuaian bersaldo kredit sebesar Rp. 960.000 maka kerugian piutang sebesar Rp. 1.000.000 (Rp. 1.960.000 Rp. 960.000). Jurnal penyesuaian yang dibuat sebagai berikut :

Des 31 Kerugian piutang 1.000. CKP 1.000.

Setelah dibuat jurnal penyesuaian saldo rekening CKP sebesar Rp. 1.960.

Penjualan Piutang Piutang usaha dapat dijual kepada bank atau lembaga keuangan lainnya. Pada saat menjual piutang perusahaan harus memberitahu perusahaan debitur (yang berutang) agar membayar utangnya kepada pembeli piutang. Resiko tidak tertagihnya piutan ditanggung oleh pihak pembeli piutang. Pembeli piutang biasanya akan menahan sebagian dari harga beli piutang untuk menjaga kemungkinan adanya retur penjualan, potongan penjualan dan laian-lain yang akan mengurangi hasil penagihan piutang. Misal : Pada tanggal 10 Juli 2005 PT Rahadian menjual piutang usahanya yang bernilai Rp. 2.500.000 kepada Bank Niaga Syariah. Harga jual piutang usaha tersebut adalah Rp. 2.250.000. CKP pada tanggal 10 Juli 2005 sebesar Rp. 150.000. Untuk berjaga-jaga, Bank Niaga Syariah menahan 10 % dari harga jual piutang usaha. Maka : Piutang yang diperkirakan dapat ditagih adalah: Rp. 2.350. (Rp. 2.500.000-150.000) Rugi atas penjualan piutang usaha Rp. 100.000 (Rp. 2.350.000- 2.250.000) Pembayaran yang ditahan oleh pihak bank adalah Rp. 225. (10 % x 2.250.000)

Kas 2.025. Kas ditahan 225. Piutang usaha yang dijual 2.250.

Piutang Usaha Yang Dijaminkan Piutang usaha dapat dijaminkan untuk memperoleh pinjaman ung dari bank atau lembaga keuangan lainnya. Penagihan piutang usaha yang dijaminkan tetep dilakukan oleh perusahaan peminjam. Hasil penagihan tersebut kemudian digunakan untuk membayar pinjaman kebank. Jika pinjaman sudah lunas sisa piutang usaha menjadi milik peminjam.

Misal : Pada tanggal 1 mei 2005 PT Rahadian memperoleh pinjaman dari Bank Niaga Syariah dengan jaminan piutang usaha sebesar Rp. 2.000.000. Pinjaman yang diterima 90 % dari piutang yang dijaminkan dipotong biaya administrasi Rp. 25.000. Bunga pinjaman 18 % setahun. Jumlah pinjaman Rp. 1.800.000 (90 % x 2.000.000). Pinjaman yang diterima sebesar Rp. 1.775.000 (1.800.000-25.000) Jurnal yang dibuat : 1 Mei 2005 Kas 1.775. Biaya administrasi 25. Utang bank 1.800.

(untuk mencatat pinjaman ke bank)

1 Mei Piutang usaha yg dijaminkan 2.000. Piutang usaha 2.000.

(untuk mencatat piutang usaha yang dijaminkan ke bank) Pada saat menerima pembayaran piutang usaha yang dijaminkan tersebut, jurnal yang dibuat adalah jurnal untuk mencatat penerimaan piutang yang dijaminkan dan jurnal untuk mencatat pembayaran pinjaman. Misal : Pada tanggal 31 mei 2005 PT Rahadian menerima pembayaran piutang yang dijaminkan sebesar Rp 1.500.000. Bunga bulan mei sebesar Rp. 30.000 (2.000.000 x 18 % x 1/12) sehingga jumlah uang yang dibayar ke bank sebesar Rp. 1.530.000 (rp. 1.500.000 + 30.000). Jurnal yang dibuat adalah : 31 Mei Kas 1.500. Piutang usaha yang dijaminkan 1.500.

(untuk mencatat penerimaan piutang yang di jaminkan)

Kas 950. Biaya jasa kartu kredit 50. Piutang dagang 1.000.

(Untuk mencatat penerimaan pembayaran dari penerbit kartu kredit)

II. PIUTANG WESEL

Wesel adalah surat berharga yang berisi perintah dari sipenarik (pembuat surat) kepada si wajib bayar (yang berutang) untuk membayar sejumlah uang tertentu. Contoh surat wesel haryono jusup halaman 68. Promes adalah surat janji untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu. Kedua surat tersebut bagi pemegang wesel dan promes merupakan piutang dan dicatat dalam rekening piutang wesel sedangkan bagi pihak yang berkewajiban membayar merupakan utang dan dicatat dalam utang wesel. Perbedaan Wesel dan Promes a. wesel adalah surat perintah untuk membayar

a. promes adalah surat janji untuk membayar b. penarik dan yang berkepentingan terdiri dari dua pihak

b. penarik dan pihak yang berkepentingan berada di satu tangan c. yang membuat adalah pihak yang mempunyai piutang

c. yang membuat adalah pihak yang berutang d. memerlukan akseptasi d. tidak memerlukan akseptasi

Wesel dibedakan menjadi dua yaitu : wesel tanpa bunga dan wesel berbunga. Akuntansi untuk mencatat piutang wesel dibagi tiga yaitu :

  1. Pengakuan piutang wesel
  1. Penilaian piutang wesel/ pelunasan piutang wesel
  2. pelimpahan / pengalihan/pendiskontoan piutang wesel. Piutang wesel timbul karena adanya :
    1. penjualan kredit
    2. pemberian pinjaman
    3. perubahan dari piutang menjadi piutang wesel

Penjualan Kredit

Piutang wesel xx Penjualan xx

Pemberian Pinjaman

Piutang wesel xx Kas xx

Piutang menjadi piutang wesel

Piutang wesel xx Piutang dagang xx

Rekening piutang selalu didebet/ dikredit sebesar nilai nominalnya. Jika wesel tersebut berbunga pada saat pengakuan piutang wesel, bunga wesel belum diperhitungkan, pendapatan bunga diakui setelah perusahaan menerima penyelesaian wesel.

Berikut ini contoh akuntansi untuk piutang wesel yang meliputi tiga transaksi (pada saat diakui, penilaian piutang wesel dan pada saat piutang wesel didiskontokan) yang dilihat dari tiga sudut pandang yaitu perusahaan yang mempunyai piutang, perusahaan yang berutangdan bank (tempat piutan wesel didiskontokan).

1. Pada Saat Timbulnya Piutang Wesel

Rekening piutang didebit sesuai dengan nominalnya tanpa memperhatikan apakah piutang wesel tersebut berbunga atau tidak. Misal :

Nilai nominal wesel Rp. 50.000. Bunga 1 bulan (1-31 mei) Rp. 250. (50.000.000 x 6% x 1/12) Nilai jatuh tempo Rp. 50.250.

Jika Wesel Dilunasi (dalam ribuan)

PT FEDNY

Kas 50. Piut wesel 50. Pendpt bunga 250

(Mencatat penerimaan kas dari pelunasan piutang wesel)

PT BALQIS

Utang wesel 50. Biaya bunga 250 Kas 50.

(Mencatat pembayaran Utang wesel kepada PT. FEDNY)

BANK

Belum ada jurnal

3. Pada Saat Pendiskontoan Wesel (Pengalihan

Piutang Wesel)

Wesel dagang pada umumnya bersifat Negotiable artinya dapat

diperdagangkan yakni sebelum tanggal jatuh tempo wesel tersebut dapat dijual. Menjual wesel sebelum tanggal jatuh tempo disebut “ mendiskontokan wesel Pendiskontoan piutang wesel pada umumnya nilainya lebih rendah dari nilai jatuh temponya. Misal : PT FEDNY pada tanggal 1 mei 2005 menerima wesel dengan nilai nominal Rp. 50.000.000, jangka waktu 90 hari. Pada tanggal 30 mei 2005, wesel tersebut diidiskontokan ke Bank Syariah Mandiri dengan tingkat diskonto 10 %

Jawab: Jangka waktu wesel : 90 hari Tgl wesel 1 mei (31-1): 30 Bulan Juni (30 hari): 30 Tanggal jatuh tempo 30 Juli 2005

Pada tanggal 30 mei wesel tersebut didiskontokan Cara menghitung nilai wesel yang didiskontokan

Nilai Diskonto : Nilai saat jatuh tempo x % diskonto x jumlah hari yang dipegang bank

Dari contoh diatas, perhitungan jumlah hari yang dipegang bank adalah : Tgl diskonto = 30 mei (31-30) : 1 hari Juni : 30 Juli (tanggal JT 30 Juli) : 30 Jumlah hari yg dipegang Bank 61 hari Perhitungan nilai diskontonya (untuk piutang wesel tidak berbunga) Nilai diskonto : 50.000.000 x 10 % x 61/ : 847. Jadi jumlah kas yang diterima sebesar (50.000.000-847.220)= 49.152. Jurnal untuk wesel tidak berbunga : (dalam ribuan) PT FEDNY 30 mei Kas 49.152, Bi bunga 847, Wesel yg di diskontokan 50. (Mencatat penerimaan kas dari pendiskontoan wesel tanpa bunga)

PT BALQIS

Tidak ada jurnal

BANK

30 mei Piutang wesel 50. Pendpt bunga 847, Kas 49.152, (mencatat pembelian wesel tanpa bunga dengan diskonto 10 %)